Daftar isi
Indonesia merupakan salah satu negara yang dianugerahi kekayaan alam yang luar biasa melimpah sehingga berbagai macam tanaman dapat tumbuh dengan subur.
Senggani adalah salah satu tanaman yang ditemukan tumbuh diberbagai wilayah tropis termasuk Indonesia [1].
Hingga kini, Senggani ditemukan sebagai gulma yang tumbuh liar secara melimpah diseluruh daerah tropis yang lembab seperti Samudera Hindia Kepulauan, seluruh Selatan dan Asia Tenggara, Cina, Taiwan, Australia, dan Samudra Pasifik Selatan [2].
Senggani yang memiliki nama ilmiah Melastoma candidum atau Melastoma malabathricum ini secara ilmiah tergolong dalam Family Melastomataceae [1, 2].
Perlu diketahui bahwa Senggani ini juga termasuk salah satu dari 22 spesies dalam genus Melastoma [2].
Melatoma sendiri diketahui berasal dari bahasa Yunani, di mana “Melas” artinya hitam dan “stoma” artinya mulut [1].
Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik terkait dengan Senggani yang dapat menambah wawasan tentang tanaman ini [1, 2, 3] :
Berikut ini merupakan beberapa kandungan gizi dalam ekstrak daun Senggani [1] :
Kandungan | Jumlah Simplicia (%) | Jumlah Ekstrak (%) |
Konten Air | 6.66 | 11.31 |
Ektrak Air | 27.68 | 39.68 |
Ekstrak Etanol | 33.83 | 66.58 |
Jumlah Konten Abu | 3.61 | 2.18 |
Konten Abu Asam Tak Larut | 0.64 | 0.25 |
Ekstrak etanol daun Senggani diketahui sebagai yang terbesar dengan kandungan beberapa kelompok senyawa fitokimia yang tertinggi sebagai berikut [4] :
Kandungan Kelompok Fitokimia | Jumlah Kandungan |
Fenolik | 384.33 ± 0.005 mg/g |
Flavonoid | 85.8 ± 0.009 mg/g |
Adapun senyawa bioaktif yang berhasil teridentifikasi dalam kandungan daun Senggani antara lain [3] :
Kandungan Bioaktif | Jumlah Kandungan (%) |
squalene | 25 |
Asam heksadekanoid | – |
Etil ester | 18.95 |
Linolenic acid ethyl ester | 17.35 |
Phytol | 11.89 |
Berdasarkan manfaatnya sebagai anti kanker dan antioksidan maka kandungan utama dalam Senggani yaitu kelompok senyawa falvonoid dan fenolik [4, 6].
Herpes Simplex Virus (HSV-1) umumnya dapat menyebabkan herpes oral yang menimbulkan luka di bagian sekitar mulut dan wajah.
Ekstrak metanol dari daun Senggani diketahui menunjukkan aktivitas anti virus yang moderat terhadap Herpes Simplex Virus (HSV-1) tersebut [2].
Ekstrak metanol tersebut telah terbukti efektif menghambat kematian sel, yang menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak dapat membuat sel-sel yang terjangkiti virus dapat mengatasi infeksi virus HSV-1 [2].
Polio merupakan penyakit yang dapat ditimbulkan akibat adanya serangan atau infeksi dari virus polio.
Aktivitas anti virus penyebab penyakit polio ini diketahui ditunjukkan oleh ekstrak metanol dari daun Senggani [2].
Oleh karena itu, ekstrak metanol daun Senggani ini berpotensi dapat digunakan dalam pengobatan polio.
Obat Salep dengan kandungan 5 % ekstrak metanol daun Senggani diketahui dapat meningkatkan regenerasi jaringan asli dari kulit yang terluka jauh secara lebih signfikan dibandingkan dengan nitrofurazone (obat salep komersil) [2].
Struktur kulit adrenal seperti Pilosebaceous dan kelenjar keringat diketahui lebih membaik ketika diobati menggunakan obat salep ekstrak metanol Senggani daripada diobati dengan nitrofurazone [2].
Ekstrak air dari daun Senggani diketahui menunjukkan aktivitasa anti diare yang signifikan [2].
Aktivitas anti diare ini dapat dilihat dari bukti bahwa dengan 500 mg/kg ekstrak air daun Senggani dapat menurunkan sekresi cairan usus [2].
Efek tersebut diketahui hampir sebanding dengan 5 mg/kg loperamide [2].
Selain itu, penggunaan ekstrak air daun Senggani juga mampu menurunkan keluaran tinja kering [2].
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh diketahui responnya dapat dimodulasi oleh kandungan senyawa flavonoid berupa senyawa quercetin yang terkandung dalam Senggani [4].
Oleh karena itu, senyawa quercetin yang terkandung dalam Senggani ini berpotensi untuk digunakan sebagai imunodemulator yang efektif [4].
Mengingat, senyawa quercetin ini juga mampu meningkatan presentasi sel mononuclear darah perifer [4].
Aktivitas antioksidan diketahui ditunjukkan baik oleh ekstrak aquos maupun ekstrak etanol dari Senggani [4].
Aktivitas antioksidan kedua ekstrak tersebut terbukti efektif melawan radikal bebas [4].
Ekstrak aquos diketahui memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi terhadap radikal DPPH daripada ekstrak etanol [4].
Tingginya aktivitas antioksidan dan antiproliferatif dari ekstrak Senggani diduga tidak lepas dari tingginya kompone fenolik yang terkandung dalam ekstrak tersebut [4].
Gastroprotektif atau perlindungan pada lambung yang ditunjukkan oleh ekstrak aquos daun Senggani mampu secara signifikan [5] :
Selain itu, kandungan antioksidan flavonoid dalam ekstrak bunga Senggani diketahui juga memediasi perlindungan terhadap mukosa lambung [5].
Antioksidan tersebut dapat secara signifikan meningkatan kekuatan dinding lambung dan melindungi jaringan dari kerusakan oksidatif [5].
Aktivitas anti kanker payudara ditunjukkan secara signifikan oleh kandungan senyawa naringenin dalam ekstrak etil asetat Senggani [6].
Selain itu, diketahui juga bahwa kandungan naringenin dan kaempferol dalam ekstrak etil asetat Senggani menunjukkan efek antiproliferatif yang signifikan terhadap sel kanker payudara [6].
Efek antiproliferatif senyawa naringenin maupun kaempferol tersebut mampu mempengaruhi proliferasi sel dan bahkan mengubah morfologi sel kanker payudara [6].
Diabetes diketahui merupakan salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan penyakit lain yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Ekstrak etanol dari daun Senggani diketahui menunjukkan aktivitas anti diabetes baik berupa anti hiperlipidemik maupun anti hiperglikemik [7].
Adapun aktivitas anti diabetes dari ekstrak etanol daun Senggani tersebut mampu [7] :
Beberapa ekstrak bagian dari Senggani, baik daun, batang, Bunga maupun kulit nya diketahui memiliki aktivitas anti bakteri yang efektif terhadap beberapa jenis bakteri [2].
Ekstrak metanol dari daun, batang dan bunga Senggani diketahui menunjukkan aktivitas anti bakteri yang signifikan melawan beberapa bakteri seperti S. aureus, S. cerevisiae, dan F. Oxysporum [2].
Ekstrak aquos dari batang Senggani diketahui efektif menghambat pertumbuhan bakteri gram negative seperti B. brevis, V. cholerae, C. krusei, dan B. Subtilis [2].
Sedangkan ekstrak aquos dari kulit Senggani menunjukkan aktivitas anti bakteri yang efektif menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, B. brevis, dan V. Cholerae [2].
Aktivitas anti jamur ditunjukkan oleh ekstrak kloroform dari daun Senggani yang efektif melawan Colletotrichum gloeosporioides [2].
Adapun efektivitas aktivitas anti jamur dari ekstrak kloroform daun Senggani terhadap Colletotrichum gloeosporioides adalah sebesar 40 – 55 % [2].
Ekstrak metanol dari daun Senggani diketahui menunjukkan aktivitas nematocidal (pembunuh parasite) terhadap Bursaphelenchus xylophilus [2].
Meskipun demikian, aktivitas anti parasite dari ekstrak metanol Senggani ini dinilai lebih rendah daripada tanaman lain seperti ischofia javanica, Knema hookeriana dan Areca catechu [2].
Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan oleh konsumsi Senggani [8] :
Meskipun demikian, efek samping tersebut perlu diteliti lebih lanjut agar dapat diketahui penghambatan reproduksi tersebut reversible maupun ireversibel [8].
Berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat digunakan untuk menyimpan Senggani [9]:
Berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat digunakan untuk mengonsumsi atau menggunakan Senggani sebagai obat tradisional [2] :
Daun Senggani yang dikunyah, ditumbuk, dicincang atau diperas sehingga dapat menjadi pasta dapat digunakan sebagai obat oleh pada luka.
Hal ini dilakukan agar dapat menghentikan pendarahan pada luka tersebut.
Daun Senggani yang ditumbuk dapat digunakan untuk mencegah timbulnya jaringan parut setalah terkena cacar dan dapat juga digunakan untuk pengobatan disentri.
Selain itu, daun Senggani yang masih muda dapat dimakan untuk mengobati diare.
Jus yang dibuat dari daun dan akar Senggani diketahui dapat dijadikan sebagai ramuan tradisional untuk melancarkan pencernaan.
Tunas dari Senggani diketahui dapat diolah menjadi jus untuk meredakan sakit gigi dan mengobati lekorrhea.
Rasa sakit yang diakibatkan oleh sariawan diketahui dapat dikurangi dengan mengonsumsi jus akar Senggani.
1. Susanna Halima, Ermi Girsangb, I Nyoman Ehrich Listerc & Ali Napiah Nasution. Effectivity of Gel Ethanolic Extract of Senggani Leaves (Melastoma candidum D. Don) in Increasing the Number of Fibroblast Cells and Thickness of Collagen Fibers Against Socket Wound after Tooth Extraction on Male White Rats. American Scientific Research Journal for Engineering, Technology, and Sciences (ASRJETS); 2019.
2. Joffry, S. M., Yob, N. J., Rofiee, M. S., Affandi, M. M. R. M. M., Suhaili, Z., Othman, F., … Zakaria, Z. A. Melastoma malabathricum(L.) Smith Ethnomedicinal Uses, Chemical Constituents, and Pharmacological Properties: A Review. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine; 2012.
3. Anonim. Malatungaw. Stuartxchange; 2020.
4. Alnajar, Z. A. A., Abdulla, M. A., Ali, H. M., Alshawsh, M. A., & Hadi, A. H. A. Acute Toxicity Evaluation, Antibacterial, Antioxidant and Immunomodulatory Effects of Melastoma malabathricum. Molecules; 2012.
5. Fouad Hussain, Mahmood Ameen Abdulla, Suzita Mohd Noor, Salmah Ismail & Hapipah Mohd Ali. Gastroprotective Effects of Melastoma malabathricum Aqueous Leaf Extract against Ethanol-Induced Gastric Ulcer Iin Rats. American Journal of Biochemistry and Biotechnology; 2008.
6. Susanti, D., Sirat, H. M., Ahmad, F., Ali, R. M., Aimi, N., & Kitajima, M. Antioxidant and cytotoxic flavonoids from the flowers of Melastoma malabathricum L. Food Chemistry; 2007.
7. Nuril Farizah, Muhammad Zairin JR, Latifah Kosim Darusman, Arief Boediono, & Muhammad Agus Suprayudi. The Side Effect of the Melastoma malabathricum L Ethanol Extract on the Gonad Maturation of Female Orange Mud Crab (Scylla olivacea). Journal of Biosciences; 2017.
8. Joffry, S. M., Yob, N. J., Rofiee, M. S., Affandi, M. M. R. M. M., Suhaili, Z., Othman, F., & Zakaria, Z. A. Melastoma malabathricum(L.) Smith Ethnomedicinal Uses, Chemical Constituents, and Pharmacological Properties: A Review. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine; 2012.
9. Katherine Oakes Englishman. How To Store Your Veggies & Keep Leafy Greens Fresh {Without Plastic!}. The Good Trade; 2020.