Penyakit & Kelainan

Siklotimia: Gejala – Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Siklotimia?

Siklotimia adalah gangguan suasana hati primer yang ditandai dengan bagian yang tidak memenuhi kriteria hipomania atau depresi berat. [2]

Siklotimia termasuk dalam gangguan suasana hati bipolar. Siklotimia beserta gangguan bipolar menyebabkan kondisi emosional yang tidak teratur (naik dan turun), dari fase manik hingga fase depresi. [2,4]

Kondisi siklotimia umumnya dialami oleh remaja. Orang dengan penyakit ini umumnya terlihat normal, walaupun mereka seperti terlihat murung atau sulit berbaur. [4]

Gejala Siklotimia

Kondisi siklotimia menyebabkan gejala depresi pada waktu tertentu yang bergantian dengan mania (gila), dimana seseorang mengalami peningkatan semangat, euforia, atau aktivitas berlebihan, termasuk dengan agitasi. [3]

Penderita siklotimia umumnya mengalami depresi yang berlebihan diikuti dengan fase manik ringan yang berlangsung beberapa hari. [4]

Gejala depresi pada siklotimia termasuk [4] :

  • Iritabilitas
  • Agresif
  • Insomnia atau hipersomnia (tidur terlalu banyak)
  • Perubahan pada nafsu makan
  • Berat bedan menurun atau meningkat
  • Kelelahan atau energi berkurang
  • Gairah seksual menurun
  • Merasa putus asa, tidak berharga, atau rasa bersalah
  • Merasa kurang perhatian, kehilangan konsentrasi, atau mudah lupa
  • Gejala fisik lainnya yang tiddak dapat dijelaskan

Gejala fase manik (gila) dari siklotimia termasuk [4] :

  • Rasa percaya diri yang berlebihan
  • Berbicara sangat cepat dan berlebihan, terkadang terlalu cepat hingga orang lain sulit untuk memahami apa yang ingin disampaikan
  • Banyak pikiran (pemikiran yang kacau dan tidak tersusun)
  • Kurang fokus
  • Merasa resah dan hiperaktivitas
  • Peningkatan rasa gelisah
  • Dapat berkegiatan tanpa atau dengan sedikit tidur (tanpa merasa lelah)
  • Argumentatif
  • Hiperseksualitas
  • Ceroboh atau tindakan impulsif

Beberapa penderita mengalami periode campuran, yang mana merupakan kombinasi dari fase manik dan depresi dalam waktu yang singkat. [4]

Penyebab Siklotimia

Penyebab dari kombinasi gangguan suasana hati tipe bipolar sangatlah luas, termasuk [2] :

  • Kemungkinan Genetik

Kemungkinan genetik adalah riset terbaru dengan variasi lokus yang beragam, termasuk 18p11, 13q32, gen CLOCK, dan ANK3, bersamaan dengan keberagaman profil genetik penderita.

Ada banyak hal yang bersangkutan pada suasana hati psikiatrik dan gangguan pikir, termasuk skizofrenia dan gangguan szikoafektif.

  • Disregulasi Neurotransmiter

Disregulasi neurotransmiter adalah hal penting dalam golongan gangguan suasana hati. Selain menjadi ide akal sehat, kadar absolut dari neurotransmiter tidak terikat secara langsung pada fase maniak atau depresi.

Dopamine umumnya terlibat dalam gangguan tipe bipolar, yang umumnya digunakan sebagai obat. Peningkatan aktivitas dopaminergik lebih sensitif pada pasien dengan gangguan tipe bipolar

Dopamine dapat meningkatkan intensitas berbicara, suasana hati, dan energi pada penderita gangguan bipolar.

Serotonin yang rendah berpengaruh dalam gangguan suasana hati, dan penurunan produksi serotonin mengakibatkan defisit kognitif yang lebih banyak pada pasien gangguan bipolar.

  • Faktor Neurobiolgi dan Genetik

Faktor neurobiologi dan genetik berperan besar namun tidak menjelaskan secara adekuat keberagaman dari gangguan bipolar. Faktor lingkungan berperan besar dalam pembentukkan gangguan bipolar.

Faktor Resiko Siklotimia

Faktor resiko dari siklotimia mirip dengan gejala suasana hati bipolar lainnya, termasuk [3] :

  • Predisposisi genetik terhadap kondisi tersebut
  • Pemicu dari lingkungan, termasuk hal-hal yang negatif dari suatu kegiatan atau pemikiran
  • Penggunaan obat-obatan tertentu

Kapan Harus ke Dokter?

Pada beberapa kasus, gejala siklotimia dapat berlangsung ringan sehingga penderita tidak mencari penanganan kesehatan mental. Pada kasus lainnya, siklotimia dapat mengganggu kegiatan penderita sehari-hari. [3]

Pada kasus lainnya, penderita yang merasakan gejala siklotimia dapat mencari bantuan profesional, salah satunya adalah dokter. Penderita siklotimia, kemungkinan besar, termasuk juga dalam penderita bipolar I dan bipolar II. [3]

Dokter atau psikiater akan menggunakan Diagnositc and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) untuk menentukan apakah seseorang menderita siklotimia atau tidak. [3]

Menurut DSM-5, seseorang harus mengalami kriteria tertentu untuk mendapatkan diagnosa siklotimia, diantaranya [3] :

  • Penderita harus mengalami gejala hipomaniak dan gejala depresi setidaknya 2 tahun (atau 1 tahun pada anak-anak dan remaja)
  • Gejala sudah dialami setidaknya setengah dari 2 tahun tersebut (atau 1 tahun pada anak-anak dan remaja). Pada periode tersebut, gejala tidak berhenti lebih dari 2 bulan.
  • Penderita tidak memiliki diagnosa maniak, hipomaniak, atau depresi sebelumnya
  • Gejala tidak termasuk kondisi psikotik, seperti skizofrenia atau gangguan skizoafektif
  • Gejala tidak termasuk karena menggunakan substansi atau obat tertentu
  • Gejala menyebabkan seseorang tertekan dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari

Komplikasi Siklotimia

Akibat dari golongan gangguan bipolar (termasuk siklotimia) yang paling serius adalah bunuh diri. [2]

Sebagai tambahan, ada kemungkinan morbiditas pada gejala mendasar siklotimia, dimana mencakup semua konsekuensi yang mungkin terjadi pada gangguan bipolar, termasuk [2] :

  • Status hubungan yang sering berganti dan tidak stabil
  • Ketidakmampuan untuk berbaur di masyarakat
  • Tekanan psikososial yang parah

Cara Mengatasi Siklotimia

Siklotimia adalah kondisi kronis dimana membutuhkan penanganan seumur hidup. Jika penderita berhenti menjalani pengobatan, bahkan dalam periode keringanan, gejala akan muncul kembali. [4]

Karena siklotimia menyebabkan gangguan bipolar, penting sekali untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Konsumsi alkohol dan narkoba dapat menjadi pemicu dalam peningkatan gejala. [4]

Tipe utama dalam medikasi untuk siklotimia adalah [4] :

  • Penstabil suasana hati seperti litium
  • Pengobatan anti kejang (dikenal juga sebagai antikonvulsan) termasuk, sodium divalproex (Depakote), lamotrigine (Lamictal), dan asam valproik (Depakene)
  • Pengobatan anti psikotik atipikal seperti olanzapine (Zyprexa), quetiapine (Seroquel), dan risperidone (Risperdal), dapat membantu penderita yang tidak merespon pengobatan anti kejang
  • Pengobatan anti gelisah, seperti benzodiazepine
  • Anti depresi hanya digunakan untuk membantu menstabilkan suasana hati karena dapat menyebabkan fase manik yang berbahaya saat penderita mengkonsumsi dengan sendirinya.

Psikoterapi adalah bagian penting dari penanganan siklotimia. Dua tipe utama dari psikoterapi yang digunakan adalah terapi perilaku kognitif dan terapi kesehatan. [4]

Terapi perilaku kognitif mengarah pada pengidentifikasian suatu kepercayaan yang buruk atau negatif dan diubah menjadi hal yang positif. Hal ini juga dapat membantu dalam mengontrol stes. [4]

Terapi kesehatan merujuk pada peningkatan kualitas hidup daripada memperbaiki gejala psikologi tertentu. [4]

Salah satu dari studi tertekini menemukan bahwa kombinasi dari terapi perilaku kognitif dan terapi kesehatan menghasilkan perubahan yang signifikan pada hidup penderita siklotimia. [4]

Cara Mencegah Siklotimia

Tidak ada cara pasti untuk mencegah siklotimia. Namun, penanganan saat indikasi dini dari gangguan kesehatan mental dapat membantu mencegah siklotimia menjadi memburuk.[1]

Penanganan pencengahan jangka panjang dapat membantu mencegah gejala minor dari hipomania, mania, ataupun depresi. [1]

1. Anonim. Cyclothymia (Cyclothymic Disorder). Healthcare System; 2015.
2. Joseph E. Bielecki & Vikas Gupta. Cyclothymic Disorder. Treasure Island: StatPearls; 2020.
3. Francis Kuehnle, MSN, RN-BC & Louise Morales-Brown. What Is Cyclothymia?. Medical News Today; 2020.
4. Michael Charles, M.D. & Michael Kerr. Cyclothymia. Healthline; 2018.

Share