Hipomania: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Hipomania?

Hipomania merupakan kondisi ketika Anda memiliki periode peningkatan abnormal dan ekstrim pada suasana hati atau emosi, tingkat aktivitas, dan tingkat semangat. Kondisi ini merupakan perubahan dari diri Anda yang biasanya dan orang lain menyadari perubahan ini. [1]

Hipomania merupakan gejala potensial dari gangguan bipolar, khususnya tipe II. Episode hipomania menampilkan karakteristik utama seperti keceriaan yang tidak biasa, rasa girang, tingkat kepercayaan diri, atau mudah tersinggung. Anda juga akan mendapati pada hipomania akan berkurang kebutuhan tidur dan peningkatan fokus. [2]

Hipomania mirip dengan mania. Hanya saja gejala yang dirasakan lebih ringan dan bertahan dalam waktu yang lebih singkat. Gejala hipomania memiliki beragam gejala yang berbeda antar penderitanya namun semuanya terkait dengan perubahan suasana hati. [3]

Perbedaan Antara Merasa Baik dan Hipomania

Untuk mengetahui perbedaan antara merasa baik dengan hipomania membutuhkan waktu. Setiap orang menikmati menjadi bahagia dan merasa baik. Akan tetapi, merasa baik tidak selalu berarti Anda baik-baik saja. [1]

Seiring berjalannya waktu, Anda akan mulai memahami diri Anda dan mempelajari tanda peringatan apabila Anda mulai mengalami peningkatan suasana hati yang berbeda dari merasa baik. Tanyalah pada keluarga atau teman yang Anda percayai dan seringlah berhubungan dengan mereka. [1]

Orang-orang tersebut akan memberikan umpan balik terhadap perilaku Anda. Mintalah mereka untuk memberitahu Anda ketika mereka melihat perubahan suasana hati atau perilaku yang di luar normal. [1]

Berapa Lama Hipomania Berlangsung?

Umumnya, hipomania berlangsung minimal selama 4 hari. Peningkatan suasana hati yang terlihat selama episode hipomania cenderung memenuhi waktu pada hari-hari hipomania terjadi, berdasarkan kriteria diagnostik. [4]

Meskipun begitu, episode hipomania mampu bertahan sampai dengan beberapa bulan. Setelah episode hipomania, Anda akan merasa senang atau malu akibat tingkah laku yang Anda lakukan. [1]

Perbedaan Antara Hipomania dan Mania

Gejala hipomania dengan mania adalah sama. Perbedaannya terletak pada tingkat keparahan gejala dan durasi berlangsungnya gejala. Pada hipomania, gejala yang Anda alami tidak cukup parah sehingga mampu mengganggu kehidupan sosial atau kerja. [5]

Gejala hipomania tidak cukup parah sehingga membutuhkan perawatan di rumah sakit. Tidak ada karakteristik psikosis pada episode hipomania. Misalnya, Anda tidak akan mengalami halusinasi atau delusi. Keduanya dapat muncul pada episode mania. [5]

Untuk mendiagnosis kedua episode ini, hipomania terjadi minimal 4 hari berturut-turut, sedangkan episode mania harus terjadi minimal selama 1 minggu atau terjadi kapan saja jika rawat inap dibutuhkan. Cukup satu episode mania saja untuk mendiagnosis bipolar tipe I meskipun Anda tidak mengalami depresi. [5]

Meskipun dampak dari hipomania tidak separah mania, DSM-5 menyatakan bahwa bipolar tipe II bukanlah versi “lebih ringan” dari bipolar tipe I. Hal ini disebabkan oleh perubahan suasana hati yang intens yang berasal dari bipolar tipe II yang tidak ditangani biasanya berujung pada masalah serius. [5]

Masalah serius ini timbul pada aspek kehidupan sosial dan kerja. Dan episode depresi yang dialami akan lebih lama dan lebih parah. [5]

Gejala Hipomania

Gejala hipomania bervariasi antar para penderitanya dan tak separah bila dibandingkan dengan episode mania. Gejalanya termasuk: [1]

  • Memiliki aktivitas atau energi tingkat tinggi yang tidak biasa
  • Merasa sangat bahagia, girang
  • Tidak tidur atau hanya tidur beberapa jam namun tetap segar
  • Mempunyai harga diri yang meningkat, mengira bahwa diri Anda tidak terkalahkan
  • Lebih banyak bicara dari biasanya. Berbicara sangat panjang dan sangat cepat sehingga orang tidak dapat menyela.
  • Memiliki banyak pemikiran dalam satu waktu
  • Mudah terganggu konsentrasi pada hal yang tidak penting atau tidak berkaitan
  • Sangat asyik dan fokus pada kegiatan yang sedang dilakukan
  • Menampilkan gerakan tanpa tujuan seperti mondar-mandir di rumah atau kantor
  • Menunjukkan perilaku impulsif yang dapat berujung pada pengambilan keputusan yang buruk

Penyebab Hipomania

Meskipun hipomania dapat menjadi gejala gangguan bipolar, kondisi ini dapat terjadi akibat alasan lain, termasuk: [2]

  • Penggunaan alkohol atau narkoba
  • Perubahan pola tidur
  • Depresi
  • Stres tingkat tinggi
  • Efek samping obat

Diagnosis Hipomania

Ahli kejiwaan harus membuat beberapa pertimbangan ketika mendiagnosis hipomania. Sebagai contoh, seseorang yang mengalami hipomania harus merasakan minimal 3 gejala atau perubahan suasana hati yang lebih lama paling tidak 4 hari. [3]

Para penderita juga harus memenuhi kriteria seperti berikut agar diagnosis hipomania dapat ditegakkan yakni: [3]

  • Perubahan tidak berciri pada cara menjalani hidup
  • Perubahan suasana hati dan cara hidup yang sangat terlihat
  • Tidak terdapat gejala psikosis, tidak menyebabkan penurunan fungsi menjalani hidup, tidak membutuhkan rawat inap
  • Penyebabnya bukan narkoba atau efek samping obat

Pengobatan Hipomania

Hipomania ditangani dengan paduan obat dan konseling. Seseorang yang mengalami hipomania akan diberikan obat untuk menstabilkan suasana hati seperti lithium untuk menormalisasikan aktivitas otak dan mencegah naik-turunnya suasana hati. [4]

Layanan konseling mengajari mekanisme untuk memnerima kondisi diri dan teknik untuk mengidentifikasi pemicu. Cara-cara ini juga dapat memberikan penanganan terhadap beberapa gejala. Sebagai tambahan, psikoedukasi dapat membantu orang belajar bagaimana menenangkan hipomania. [4]

Pencegahan Hipomania

Episode hipomania tidak selalu bisa dicegah. Akan tetapi, Anda dapat mempelajari cara lebih baik dalam menangani gejala dan mencegahnya menjadi lebih parah. Beberapa hal yang dapat Anda lakukan, termasuk: [1]

  • Menulis Buku Harian Suasana Hati

Cara ini membuat diri Anda menjadi lebih mawas diri pada peristiwa yang mungkin memicu episode hipomania yang akan datang. Peristiwa ini unik hanya pada Anda. Kadang-kadang, Anda tidak mampu mengenali pemicunya. [1]

Tanyalah pada orang terpercaya, keluarga dekat, atau teman untuk membantu mengidentifikasi ketika mereka melihat perubahan suasana hati, perilaku, dan tingkat energi yang berbeda dengan diri Anda biasanya. [1]

Beberapa hal lain yang dapat diubah dari gaya hidup termasuk: [1]

  • Berangkat tidur pada waktu yang sama setiap malam dan mendapatkan cukup tidur (6-9 jam)
  • Hindari pemicu yang dapat merangsang seperti kopi, teh, kola, gula, tempat ramai dan berisik
  • Makan makanan sehat
  • Sering berolahraga setidaknya 30 menit dalam sehari
  • Jangan gunakan narkoba atau alkohol
  • Pelajari cara berelaksasi
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment