Daftar isi
Sorgum (genus: Sorghum spp.) merupakan suatu tumbuhan yang berasal dari keluarga Poaceae. Sorgum telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia, namun budidaya dan pengembangannya masih sangatlah terbatas dan termasuk tanaman yang tahan dengan kondisi kekeringan.
Di Indonesia, daerah penghasil sorgum meliputi Jawa Tengah (Pati, Demak, Wonogiri, Grobogan), Yogyakarta (Gunung Kidul, Kulon Progo), Jawa Timur (Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo), dan sebagian daerah di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Sorgum adalah tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri dan merupakan makanan pokok penting di Asia Selatan dan Afrika sub-sahara. Sebanyak 25 spesies Sorgum tersebar diberbagai belahan dunia, namun yang sering dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi hanya Sorghum bicolor, sorgum jenis ini berasal dari Afrika dan sudah menyebar ke seluruh dunia [1,2].
Sorgum memiliki bentuk batang tegak serta kompak dengan diameter sekitar 0,5 sampai 3 cm hampir seperti umbi-umbian. Tumbuhan tersebut dalam satu batangnya memiliki 7 hingga 24 helai daun, dan panjangnya sekitar 15 sampai 25 cm.
Daun tersebut pada awalnya akan tumbuh tegak, dan kemudian akan melengkung menjuntai kebawah ketika sudah panjang ukurannya. Saat masih muda daunnya berwarna hijau muda dan hampir mirip seperti jagung.
Selain itu, sorgum terdapat bunga yang tumbuh secara berpasangan, dengan satu merupakan hermaprodit dan yang lainnya adalah jantan. Apabila ingin mengetahui biji/buah sorgum bisa dipanen, maka tunggu berumur 55 hingga 75 hari lalu biji atau buah sorgum akan siap dipanen karena biji sorgum telah mencapai berat maksimal dan kandungan air dalam bijinya telah berkurang [1,2].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada sorgum:
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Sorgum | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 339 | Kalori Dari Lemak: | 27.6 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 3.3 g | 5.08 % | |
Lemak Jenuh | 0.5 g | 2.29 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 6 mg | 0.25 % | |
Total Karbohidrat | 74.6 g | 24.88 % | |
Serat | 6.3 g | 25.2 % | |
Gula | 0 | ||
Protein | 11.3 g | 22.6 % | |
Vitamin A | 0 % | Vitamin c | 0 % |
Kalsium | 2.8 % | Zat besi | 24.45 % |
Src : Sorgum *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Fosfor | 287 mg | 29 % | |
Serat makanan | 6.3 g | 25 % | |
Besi | 4.4 mg | 24 % | |
Total Karbohidrat | 74.6 g | 25 % | |
Protein | 11.3 g | 23 % | |
Kalori | 339 | 17 % | |
Tiamin | 0.2 mg | 16 % | |
Niasin | 2.9 mg | 15 % | |
Kalium | 350 mg | 10 % | |
Riboflavin | 0.1 mg | 8 % | |
Src : Sorgum |
Pada biji sorgum memiliki berbagai macam kandungan gizi yang sangat berguna untuk kesehatan dan salah satu kandungan gizi tersebut adalah fosfor. Fosfor diketahui dapat berguna untuk menstabilkan irama detak jantung dengan cara mempengaruhi jaringan saraf dan otot pada jantung [1].
Sorgum secara umum merupakan bahan untuk produksi sumber pangan, akan tetapi tanaman ini juga memiliki potensi sebagai obat herbal, karena didalamnya terkandung berbagai senyawa penting yang dibutuhkan tubuh. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan tersebut terdapat tiga jenis karbohidrat yaitu pati, gula terlarut, dan serat, lalu yang paling penting tidak ada kandungan gluten atau bebas gluten.
Tidak adanya kandungan tersebut membuat sorgum aman untuk dikonsumsi sehari-hari sebab gluten senyawa yang membuat berat badan jadi naik. Tak hanya bebas gluten, beberapa seperti senyawa fenolik juga diketahui memiliki aktivitas anti oksidan, anti tumor dan dapat menghambat perkembangan virus sehingga bermanfaat bagi penderita penyakit kanker, jantung dan HIV-1 [1,3,7].
Sorgum bebas akan kandungan gluten yang baik sehingga aman untuk dikonsumsi sehari-hari
Tidak hanya untuk bahan pokok, sorgum juga sekaligus dijadikan obat herbal dikarenakan mempunyai beberapa manfaat kesehatan yang mencukupi untuk meringankan beberapa penyakit. Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut mengandung berbagai nutrisi yang baik untuk tubuh.
Berikut di bawah ini beberapa manfaat kesehatan yang dimiliki oleh sorgum :
Bagi penderita penyakit celiac ternyata dapat mengonsumsi sorgum dan sangat aman bagi kesehatan tubuh. Celiac merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena kelebihan gluten pada tubuh, yaitu protein yang umumnya terkandung pada tepung.
Sempat disinggung sebelumnya, sorgum merupakan sumber kalori yang bebas akan senyawa gluten, sehingga tumbuhan tersebut dapat menjadi alternatif makanan pokok untuk yang sensitif terhadap kandungan protein tersebut. Maka dari itu tumbuhan tersebut sering kali untuk dijadikan pengganti makanan salah satunya tepung [2,3,4].
Sorgum aman dikonsumsi untuk penyakit celiac karena bebas akan senyawa gluten dan sumber kalori
Setiap makanan yang mengandung karbohidrat dapat mempengaruhi kadar gula darah (glukosa) di dalam tubuh. Bahkan, jenis karbohidrat tertentu bisa dengan mudah meningkatkan kadar glukosa.
Namun, sorgum adalah biji-bijian utuh yang tersusun dari zat-zat dengan struktur kompleks seperti pati, serat, asam fenolat, dan antioksidan. Hal ini membuat cantel sulit terurai saat dicerna sehingga tidak cepat dilepas menjadi glukosa.
Artinya, sorgum aman dimakan oleh penderita diabetes karena bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah supaya tetap normal [1,4,7].
Sorgum aman dikonsumsi oleh penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula darah yang tidak normal atau tinggi
Terkadang mempunyai berat badan yang berlebihan sangat beresiko tinggi untuk menimbulkan beberapa penyakit. Oleh karena itu untuk mengurangi berat badan yang secara berlebihan dapat mengonsumsi sorgum untuk menu diet sehari-hari.
Hal ini dikarenakan sorgum terdapat kandungan pati yang memiliki susunan lebih kompleks dibandingkan dengan bijian lainnya. Di tambah lagi, sorgum punya kandungan serat yang tinggi sehingga tidak cepat dicerna oleh tubuh setelah dikonsumsi.
Studi pada tahun 2019 dalam Journal of Nutrition menunjukkan diet makanan tinggi serat dapat membantu orang dengan kelebihan berat badan untuk mencapai berat badan ideal. Dikarenakan sorgum dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama.
Dengan begitu, tidak perlu menambah asupan kalori yang lebih banyak dari makanan lain. Maka dari itulah sifat sorgum yang bermanfaat bila sedang menjalani diet atau program dalam menurunkan berat badan [5,6].
Menut diet yang cocok untuk dikonsumsi yaitu biji-bijian dari sorgum karena mengandung senyawa pati yang baik dan kompleks
Sorgum mempunyai manfaat kesehatan berupa menjaga kadar kolesterol yang tinggi, dikarenakan tumbuhan tersebut mengandung zat lipid yakni policosanol yang dapat menghambat sintesis kolesterol berlebih di dalam tubuh. Zat ini dapat menurunkan kadar kolesterol (plasma non-HDL) dalam darah secara signifikan.
Oleh karena itu, sorgum sangat berkhasiat dalam menjaga kolesterol agar tidak mudah cepat tinggi [2,6].
Pertumbuhan sel kanker yang terdapat ditubuh sangat membahayakan kesehatan dan dapat menyerang ke bagian tubuh yang lainnya, sehingga perlu dihentikan. Menghentikan pertumbuhan sel kanker tersebut dapat mengonsumsi sorgum yang mana khasiat tersebut berasal dari berbagai komponen antioksidan yang terdapat pada sorgum, seperti asam fenolat dan tanin.
Tanin, yang merupakan zat penyusun pigmen pada sorgum, memiliki kemampuan dalam menghambat pembentukan enzim yang memicu pertumbuhan sel kanker di payudara. Sementara asam fenolat dalam cantel yang berupa 3-Deoxyanthocyanidins (3-DXA) bermanfaat dalam menghancurkan sel-sel kanker pada tubuh manusia[3,4].
Sorgum juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya pertumbuhan sel-sel kanker yang terdapat di tubuh
Selain sorgum disebut sebagai makanan “superfood” karena memiliki banyak manfaat, namun bukan berarti sorgum tidak dapat menimbulkan efek samping pada tubuh. Sorgum dapat menimbulkan efek samping pada tubuh apabila dikonsumsi berlebihan dan cara mengolahnya yang salah..
Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh sorgum pada kesehatan:
Biji sorgum ternyata dapat menimbulkan efek seperti keracunan yang apabila dikonsumsi dengan cara pengolahan yang salah. Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut memiliki kandungan senyawa saponin yang cukup tinggi yang mana senyawa ini dapat menimbulkan keracunan apabila terkonsumsi cukup banyak.
Maka dari itu, ketika akan mengolah biji sorgum diperlukan beberapa tips agar kandungan senyawa saponin pada sorgum dapat berkurang dan tidak dapat menimbulkan keracunan pada seseorang [5].
Tidak hanya itu saja, melainkan sorgum juga dapat menimbulkan alergi bagi orang yang pertama kali mengonsumsinya. Hal ini juga dikarenakan terdapat senyawa saponin yang menimbulkan alaregi tersebut.
Senyawa saponin yang masuk ke dalam tubuh dapat dianggap sebagai ancaman oleh sistem imunitas tubuh dan membuatnya melawan senyawa tersebut sehingga menimbulkan gejala-gejala alergi, seperti gatal-gatal, mual ataupun pusing.
Apabila mengalami gejala tersebut setelah mengonsumsi akan lebih baik jika konsultasikan kembali pada dokter atau ahli medis terdekat [5].
Mengonsumsi sorgum alangkah baiknya untuk lebih diperhatikan kondisi tubuh dan cara pengolahannya untuk menghindari senyawa tidak baik ke tubuh
Sorgum bila akan digunakan dalam jangka waktu cukup panjang, maka perlu adanya proses penyimpanan agar lebih menjaga kondisi dari tumbuhan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya tips penyimpanan yang khusus untuk bahan sorgum tersebut.
Sebelum digunakan ternyata sorgum bisa disimpan secara segar setelah dipanen. Cara tersebut sudah banyak dilakukan pada tumbuhan herbal yang lainnya.
Cara menyimpannya cukup mudah dengan mengambil beberapa biji sorgum yang akan disimpan. Lalu masukkan ke dalam wadah seperti plastik ziplock atau yang lainnya.
Setelah itu tutup dan taruhlah di chiller lemari pendingin untuk lebih menjaga kesegaran dan kondisi dari tumbuhan tersebut [2,8].
Tidak hanya dalam kondisi segar saja, melainkan sorgum dapat disimpan pada saat keadaannya sudah dikukus. Hal ini juga dapat lebih menjaga kondisi dari sorgum tersebut dan bisa langsung digunakan.
Cara yang perlu dilakukan cukup mudah, kukuslah terlebih dahulu sorgum tersebut sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan. Lalu masukkan ke dalam wadah dan tunggu hingga mengurangi uap panas agar tidak cepat bau.
Selanjutnya disimpan di chiller lemari pendingin, dan ketika hendak diolah, bisa dikeluarkan dari chiller, kemudian kukus sebentar agar tidak dingin, kemudian bisa diolah menjadi berbagai masakan. Cara tersebut bisa membuat sorgum tahan lama dan bisa awet sampai tiga atau empat hari, bahkan seminggu pun masih bisa [2,8].
Sudah lama digunakan untuk bahan produksi pangan sekaligus obat herbal tentunya sorgum juga perlu beberapa cara sebelum akan mengonsumsinya. Hal ini bertujuan agar kandungan yang di dalam tumbuhan tersebut dapat bekerja baik di dalam tubuh.
Berikut di bawah ini tips mengonsumsi dari sorgum :
Sorgum biasa digunakan sebagai pengganti nasi ataupun gandum sebagai makanan pokok. Berikut ini langkah dalam membuat makanan pokok seperti nasi goreng dari tumbuhan tersebut:
Mengonsumsi sorgum dapat dilakukan dengan cara membuatnya menjadi pengganti nasi, bubur dan brownies
1. Arunee Promkhambut., Younger A., Polthanee A., and Chutipong Akkasaeng. Morphological and Physiological Responses of Sorghum ( Sorghum bicolor L. Moench) to Waterlogging. 9(4). Asian Journal of Plant Sciences; 2010.
2. Deepak Raj Prajapati., S.K. Pahuja, N.K. Verma and Shalu Chaudhary. Morphological Characterization of Sorghum [Sorghum bicolor (L.) Moench]
Germplasm for DUS Traits. 7(2): 2058-2071. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences; 2018.
3. Hariprasanna K.., and J. V. Patil. Sorghum: Origin, Classification, Biology and Improvement. In book: Sorghum Molecular Breeding (pp.3-20)Chapter: 1 Publisher: Springer
4. Janoš Berenji., Jeff Dahlberg., Vladimir Sikora., and Latkovic Dragana. Origin, History, Morphology, Production, Improvement, and Utilization of Broomcorn [Sorghum bicolor (L.) Moench] in Serbia1. 65(2):190-208. Economic Botany; 2011.
5. Thomas Simnadis., Linda C Tapsell., and Eleanor Beck. Effect of sorghum consumption on health outcomes: A systematic review. 74(11) . Nutrition Reviews; 2016.
6. Arun G. Kulamarva., Venkatesh Sosle., and Vijaya G.S. Raghavan. Nutritional and Rheological Properties of Sorghum. 12(1):55-69. International Journal of Food Properties; 2019.
7. Thomas M. Barber., Petra Hanson., Stefan Kabisch., Andreas F. H. Pfeiffer., and Martin O. Weickert. The Low-Carbohydrate Diet: Short-Term Metabolic Efficacy Versus Longer-Term Limitations. 13, 1187. Nutrients; 2021,
8. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.