Tanaman stemona mungkin kurang dikenal di kalangan masyarakat Indonesia. Padahal tanaman satu ini memiliki banyak manfaat dan khasiat bagi kesehatan tubuh.
Tanaman yang banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur dan juga Australia ini kerapkali digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit.
Bagian tanaman yang kerapkali digunakan sebagai pengobatan adalah bagian akar dari stemona. Tanaman ini mengandung komponen alkaloid aktif yang cukup beragam dengan konsentrasi yang tinggi.
Daftar isi
Terdapat beberapa fakta menarik terkait tanaman stemona. Fakta tersebut mencakup kandungan serta manfaat stemona terhadap kesehatan :
Berikut beberapa informasi nutrisi dan kandungan senyawa kimia pada tanaman stemona [1] :
Kandungan | Jumlah | Satuan |
---|---|---|
Abu | 2.87 | % |
Kadar Air | 6.82 | % |
Gula | 20.32 | % |
Protein | 10.06 | % |
Lemak | 0.67 | % |
Natrium | 0.25 | % |
Kalium | 0.54 | % |
Fosfor | 1.26 | % |
Nitrogen | 1.61 | % |
Zat besi | 0.43 | % |
Kalsium | 0.46 | % |
Mangan | 0.07 | % |
Zinc | 0.18 | % |
Tembaga | 0.13 | % |
Alkaloid | – | – |
Kandungan yang beragam termasuk adanya senyawa Alkaloid yang mendominasi membuat stemona merupakan tanaman herbal yang memiliki segudang manfaat.
Berikut ulasan terkait manfaat stemona bagi kesehatan :
Kandungan nutrisi serta unsur yang terdapat pada tanaman stemona diketahui memiliki manfaat untuk mengatasi beragam penyakit.
Berikut beberapa macam penyakit yang dapat diatasi dengan memanfaatkan kandungan pada stemona :
Di dalam stemona terdapat kandungan kalium yang memiliki peran penting dalam mengatur kelancaran metabolisme pada tubuh.
Kalium dan sodium secara bersamaan memiliki manfaat untuk menjaga kadar osmotik dan air dalam tubuh serta menjaga fungsi membran. Sedangkan rasio natrium dan kalium yang seimbang dapat mencegah kita terkena penyakit hipertensi [1].
Sangat direkomendasikan untuk menjaga rasio natrium kalium di bawah angka 1. Asupan kalium yang cukup dapat menjaga peredaran darah [1].
Kandungan kalium yang juga terdapat pada tanaman stemona memiliki manfaat sebagai salah satu pencegah tidak hanya hipertensi namun juga penyakit stroke [6].
Asupan yang rendah terhadap kalium sangat erat kaitannya dengan meningkatkanya risiko naiknya tekanan darah dan juga hipertensi. Sebaliknya asupan tinggi kalium, diimbangi sodium serta klasium dapat menurunkan risiko penaykit stroke [6].
Selain mampu mencegah terjadinya penyakit hipertensi dan juga stroke, konsumsi kalium dalam jumlah yang tepat juga dapat melemahkan reaktivitas platelet. Hal tersebut merupakan salah satu faktor utama penyebab tersumbatnya vaskular yang menjadi pemicu berbagai penyakit kardiovaskular lainnya [1].
Kandugan alkaloid pada tanaman stemona yang disebut dengan tuberostemonine terbukti memiliki efek penghabatan terhadap sambungan neuromuscular. Kandungan tersebut memiliki efek yang hampir sama dengan obat roflumilast yang baisa digunakan untuk mengobati penyakit paru-paru [3].
Berdasarkan penelitian, kandungan pada ekstrak stemona tuberosa memiliki efek penyembuhan terutama dapat mengurangi berbagai sel pada kasus radang paru-paru seperti makrofag, neutrofil, limposit [3].
Kandungan kalium juga diketahui memiliki kemampuan dalam menurunkan hiperkalsiuria serta menurunkan pembentukan dan pertumbuhan batu ginjal pada tubuh [6].
Berdasarkan studi klinis terhadap 57 pasien penyakit batu ginjal, dengan meningkatkanya asupan kalium sitrat selama kurang lebih 3 tahun mampu menurunkan formasi batu ginjal [6].
Terdapat manfaat lain dari tanaman stemona selain sebagai pengobatan yakni sebagai berikut :
Stemona memiliki kandungan lemak yang dapat digunakan untuk kesehatan tubuh. Lemak dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi, serta memiliki kontribusi penting dalam menyerap vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh [1].
Selain itu kandungan lemak pada stemona dapat berfungsi sebagai elemen struktural untuk menjadi dinding sel. Tidak hanya kaya akan lemak, stemona juga diketahui memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi terutama pada bagian akar [1].
Sehingga bisa dikatakan jika stemona merupakan sumber nutrisi dan juga sumber makanan potensial yang dapat dikembangkan. Karena kandungan karbohidrat dan protein pada stemona tersebut kaya akan zat pati atau tepung dan pereduksi gula [1].
Kandungan kalsium dan juga kalium yang terdapat pada tanaman stemona tidak hanya baik untuk menjaga peredaran darah serta mencegah hipertensi. Namun kandungan tersebut juga memiliki dampak positif terhadap kesehatan tulang [1].
Asupan kalium dalam jumlah yang tinggi dapat meningkatkan bioavailabilitas kalsium dalam tubuh serta mendorong kesehatan tulang dengan cara mencegah timbulnya kalkuria [1].
Sedangkan kandungan kalsium memiliki manfaat penting bagi kesehatan tulang dan juga gigi. Kalsium erat kaitannya dengan kerja dan fungsi saraf serta otot.
Kalsium mengaktifkan konversi dari protombin menjadi trombin dan memegang peran penting dalam aktivasi enzim yang berkaitan dengan kontraksi otot serta, transmisi saraf normal [1].
Stemona mengandung fenol serta senyawa flavonol dan flavonon yang masuk ke dalam golongan flavonoid penting bagi kesehatan tubuh. Senyawa kimia tersebut sangat baik untuk menjaga imunitas tubuh, terutama karena memiliki aktivitas antioksidan alami bagi tubuh dan mampu melawan atau menangkal radikal bebas [1].
Stemona memiliki kandungan stemonine yang terdapat pada ekstrak akarnya. Jumlah dari stemonin yang terdapat pada akar stemona ini cukup tinggi dan biasa digunakan untuk membunuh serangga dan cacing [1].
Stemonine juga dapat digunakan untuk pemakaian eksternal guna mengatasi pedikulosis kapitis, pedikulosis corporis, oxyuriasis
atau infeksi akibat infeksi cacing kremi dan gatal pudenda [1].
Stemona juga mengandung zat besi yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil, wanita yang mengalami pendarahan hebat saat mens, dan juga bayi serta anak kecil yang memiliki berat badan rendah [7].
Kandungan zat besi dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah potensi keguguran, kelahiran prematur serta kelahiran bayi dengan berat di bawah normal. Kebutuhan zat besi selama masa kehamilan akan meningkat dibandingkan pada kondisi normal [7].
Namun diberlukan pengolahan lebih lanjut untuk memanfaatkan kandungan zat besi yang terdapat pada stemona. Termasuk memanfaatkan akarnya sebagai bahan tambahan dalam obat-obatan [1].
Meskipun secara garis besar tanaman stemona kerap kali digunakan sebagai pengobatan tradisional khususnya di wilayah Asia (China dan Korea) serta aman digunakan, namun kita perlu waspada terhadap efek samping dari konsumsi Stemona [3].
Berikut beberapa efek samping dari konsumsi stemona yang wajib anda wasapadai :
Sangat disarankan untuk tidak mengkonsumsi stemona sebagai obat herbal secara berlebihan dan tanpa anjuran dari dokter. Penggunaan serta proses yang sesuai dapat meminimalkan risiko tersebut.
Tanaman stemona tidak bisa begitu saja digunakan karena memerlukan proses tertentu untuk dapat dikonsumsi. Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi stemona di bawah pengawasan tenaga medis yang kompeten.
Namun berikut, beberapa saran penyimpanan tanaman stemona yang kerapkali dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal [5]:
Stemona jarang dimanfaatkan atau dikonsumsi secara langsung karena tanaman ini seringkali digunakan sebagai pengobatan herbal atau tradisional.
Beberapa saran penyajian atau cara penggunaan berikut merupakan cara pengolahan yang seringkali digunakan untuk memanfaatkan stemona sebagai tanaman herbal :
Tanaman stemona memang cenderung disajikan sebagai obat herbal dibandingkan untuk konsumsi harian. Anda dapat menemukan stemona yang telah diolah menjadi obat herbal di beberapa supermarket atau toko yang menjual obat-obatan herbal.
1. Pankaj Bharali, Arup Kumar Das, Hui Tag, Dwipen Kakati and Ananta Madhab Baruah. Ethnopharmacognosy And Nutritional Composition Of Stemona tuberosa Lour. : A Potential Medicinal Plant From Arunachal Pradesh, India. Volume 2 (1). Journal of Bioresources; 2015.
2. Rong-Rong Zhang, Dan-Yi Lu, Zhen-Ya Yang, Wen Zhao, Paul Pui-Hay But, Pang-Chui Shaw, Ren-Wang Jiang, and Zhi-Guo Ma. Simultaneous quantification of six alkaloid components from commercial stemonae radix by solid phase extraction-high-performance liquid chromatography coupled with evaporative light scattering detector. Volume 11 (42). Pharmacogn Mag - National Center for Biotechnology Information; 2015.
3. Hyeonhoon Lee, Kyung-Hwa Jung, Soojin Park, Yun-Seo Kil, Eun Young Chung, Young Pyo Jang, Eun-Kyoung Seo, and Hyunsu Bae. Inhibitory effects of Stemona tuberosa on lung inflammation in a subacute cigarette smoke-induced mouse model. Volume 14 (513). BMC Complement Altern Med - National Center for Biotechnology Information; 2014.
4. Kevin J. Frankowski, Vincent Setola, Jon M. Evans, Ben Neuenswander, Bryan L. Roth, and Jeffrey Aubéa. Synthesis and receptor profiling of Stemona alkaloid analogues reveal a potent class of sigma ligands. Volume 108 (17). Proc. Natl. Acad Sci USA - National Center for Biotechnology Information 2011.
5. Ya-Zhong Zhang, Ye Tao, and Ai-Zong Shen. Using UPLC-QTOF-MS Method to Analyse the Spot Constituents of the Thin Layer Chromatograms for Chuzhou Stemona sessilifolia (Miq.) Miq. Int J. Anal Chem - National Center for Biotechnology Information; 2019.
6. Anonim. Potassium. National Institutes of Health - Office of Dietary Supplements; 2020.
7. Anonim. Iron. National Institutes of Health - Office of Dietary Supplements; 2020.