Daftar isi
Striktur ureter adalah kondisi medis yang terjadi ketika jaringan parut menyebabkan penyempitan ureter, sehingga aliran urin terhambat. [1, 2, 3, 4, 5]
Ureter adalah saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar dari tubuh. [1, 2, 3, 4, 5]
Kondisi ini secara signifikan lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita. [4]
Tinjauan Striktur ureter adalah kondisi dimana jaringan parut menyebabkan penyempitan ureter, biasanya kondisi ini dialami oleh pria.
Berikut ini adalah fakta-fakta tentang striktur ureter: [1, 4, 5]
Striktur ureter dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan tempat terjadinya di ureter pria, yaitu striktur ureter posterior dan anterior. [3, 6]
Ureter posterior panjangnya sekitar 1-2 inci. Ureter posterior merupakan saluran dari pembukaan kandung kemih ke bagian ureter melalui prostat dan otot dasar panggul. Striktur posterior paling sering disebabkan oleh cedera pada panggul, seperti fraktur panggul. [3, 6]
Ureter anterior adalah bagian hilir dari bagian posterior. Panjangnya sekitar 9-10 inci. Penyebab paling umum dari striktur ureter anterior yaitu memiliki riwayat kateterisasi urin, mengalami cedera straddle, atau mengalami trauma langsung pada penis. [3, 6]
Gejala striktur ureter dapat bervariasi pada setiap orang mulai dari tidak ada gejala sama sekali (asimptomatik) hingga retensi urin (tidak mampu buang air kecil). [4]
Tanda dan gejala striktur ureter meliputi: [1, 2, 3]
Tanpa pengobatan, striktur ureter dapat menyebabkan masalah sistem kemih yang parah, seperti infeksi ginjal dan batu ginjal. [3]
Tinjauan Gejala striktur ureter mulai dari tanpa gejala hingga retensi urin (tidak mampu buang air kecil).
Penyebab yang paling umum dari striktur ureter adalah peradangan kronis atau cedera. Cedera ini biasanya jenis cedera straddle. Cedera straddle terjadi akibat jatuh di sepeda atau tertabrak di daerah sekitar selangkangan. [2, 5]
Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Hal ini dikarenakan ureter pria jauh lebih panjang daripada wanita, sehingga lebih rentan terhadap cedera dan kerusakan yang dapat menyebabkan penyempitan. [2]
Penyebab lain dari striktur ureter meliputi: [2]
Penyebab yang jarang yaitu: [2]
Tinjauan Penyebab paling umum dari striktur ureter adalah peradangan kronis atau cedera. Biasanya striktur ureter terjadi pada pria.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena striktur ureter: [2]
Komplikasi penyakit striktur ureter antara lain: [7]
Pertama-tama dokter perlu meninjau gejala dan riwayat medis Anda. Dokter biasanya akan bertanya mengenai apasaja gejala yang Anda alami, kapan gejala tersebut muncul, dan apa riwayat penyakit yang Anda miliki. Hal ini dapat membantu dokter menentukan apakah ada satu atau lebih faktor risiko. [2]
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik sederhana pada area penis guna mengidentifikasi adanya penyempitan saluran kemih. [2]
Sejumlah tes juga dapat dilakukan untuk menentukan penyebab, lokasi, dan panjang striktur ureter. Tes tersebut meliputi: [1, 2]
Ultrasonografi ureter (ultrasound urethrography) merupakan salah satu tes yang digunakan dalam mengevaluasi striktur ureter. Pada tes ini, ultrasound ditempatkan di sepanjang penis (lingga) untuk menentukan ukuran striktur, tingkat penyempitan, dan panjang striktur. [4]
Merupakan tes yang menggunakan sinar-X untuk mengevaluasi striktur ureter. Dalam tes ini, kateter ditempatkan di bagian ujung penis oleh dokter. Kemudian sejumlah kecil (10-20 cc) pewarna kontras dimasukkan ke dalam ureter melalui kateter tersebut. Dokter selanjutnya akan mengawasi perkembangan pewarna menggunakan perangkat sinar-X fluoroskopi. Tes ini dapat membantu dokter menemukan lokasi, panjang striktur, dan adanya kelainan lainnya. [3, 4]
Tes ini berguna untuk memeriksa ureter dan kandung kemih Anda. Tes ini menggunakan tabung kecil yang dilengkapi dengan kamera (cystoscope) yang dimasukkan ke dalam penis. Biasanya tes ini memakan waktu 5 sampai 10 menit. [1, 2, 4, 5]
MRI juga dapat digunakan dalam membantu diagnosis striktur ureter. MRI menggunakan menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk menilai apakah tulang panggul Anda memengaruhi atau dipengaruhi oleh kondisi Anda. [1]
Computed tomography scan atau CT scan adalah tes yang menggunakan komputer dan sinar X untuk melihat bagian dalam tubuh Anda. Dengan CT-Scan, dokter dapat secara akurat menentukan ukuran panjang striktur. CT-Scan biasanya jarang digunakan dalam mengevaluasi striktur ureter. Dokter menggunakan CT-Scan apabila pasien memiliki riwayat patah tulang panggul. [4, 8]
Tidak ada obat yang tersedia untuk mengobati striktur. Pengobatan diperlukan hanya jika penyempitan ureter menyebabkan masalah. Jika Anda menjalani perawatan, Anda akan memerlukan pemeriksaan lanjutan yang sering selama setidaknya satu tahun untuk memastikan striktur tidak kambuh dan Anda tetap bebas dari infeksi. [1, 6]
Tanpa pengobatan, striktur ureter dapat menyebabkan masalah terus menerus pada kandung kemih Anda, berkembangnya infeksi pada saluran kemih, dan berisiko mengalami retensi urin (tidak bisa buang air kecil). [6]
Pengobatan Anda akan tergantung pada ukuran penyumbatan dan seberapa banyak jaringan parut yang terlibat. Pilihan pengobatan dapat meliputi: [1, 6]
Dokter memasukkan tabung kecil (kateter) ke dalam kandung kemih Anda agar urin dapat mengalir. Cara ini biasa dilakukan untuk mengobati penyumbatan urin. Dokter Anda juga dapat merekomendasikan antibiotik untuk mengobati infeksi, jika ada. Kateterisasi sendiri dapat menjadi pilihan pengobatan jika Anda didiagnosis dengan penyempitan singkat. [1]
Dokter Anda memasukkan kawat kecil melalui ureter dan ke dalam kandung kemih. Tujuan pelebaran ureter adalah untuk meningkatkan ukuran lubang ureter tanpa melukai lapisan ureter. Prosedur rawat jalan ini dapat menjadi pilihan untuk mengobati striktur ureter berulang. [1, 4, 6]
Kadang-kadang, dokter dapat memberikan instruksi kepada pasien dan peralatan dilatasi (seperti dilator, gel pelumas, dan gel anestesi) untuk melakukan dilatasi ureter di rumah sesuai kebutuhan. Efek samping dari pengobatan ini ialah perdarahan dan infeksi. [1, 4, 6]
Tes ini melibatkan pengangkatan jaringan untuk menghilangkan bagian ureter yang menyempit atau memperbesarnya. Prosedur ini mungkin juga melibatkan rekonstruksi jaringan di sekitarnya. [1]
Jaringan dari bagian tubuh lain, seperti kulit atau mulut, dapat digunakan sebagai cangkok selama rekonstruksi. Tingkat kekambuhan striktur ureter setelah uretroplasti rendah. [1]
Dokter dapat merekomendasikan berbagai jenis uretroplasti tergantung pada lokasi dan luasnya striktur. Umumnya dokter lebih mengutamakan uretroplasti untuk mengobati striktur ureter daripada perawatan bedah lainnya. [4]
Pada pengobatan ini dokter Anda memasukkan alat optik tipis (cystoscope) ke dalam ureter Anda, kemudian memasukkan instrumen melalui cystoscope untuk menghilangkan striktur atau menguapkannya dengan laser. Kelebihan perawatan ini yaitu proses pemulihan jauh lebih cepat, risiko jaringan parut dan infeksi yang lebih kecil, meskipun kekambuhan dapat terjadi. [1]
Jika Anda memiliki striktur yang parah dan memilih untuk tidak menjalani operasi, Anda dapat memilih tabung buatan permanen (stent) untuk menjaga ureter tetap terbuka, atau kateter permanen untuk mengalirkan kandung kemih. [1]
Namun, prosedur ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu berpotensi mengalami iritasi kandung kemih, ketidaknyamanan dan infeksi saluran kemih. Pengobatan ini juga membutuhkan pemantauan ketat. Stent ureter seringkali menjadi pilihan pengobatan terakhir dan jarang digunakan. [1]
Secara umum, striktur ureter tidak dapat dicegah karena penyebab biasanya karena cedera, trauma, instrumentasi, atau kondisi medis yang tidak dapat dicegah. Dalam kasus yang jarang terjadi, striktur ureter dapat disebabkan oleh infeksi menular seksual seperti gonore atau klamidia. Pada kasus tersebut striktur ureter bisa dicegah dengan cara sebagai berikut: [3, 5, 6]
Bagaimana Prospek Jangka Panjang Striktur Ureter?
Sebagian besar penderita striktur ureter membaik setelah perawatan. Namun, kondisi kambuh kembali, sehingga Anda perlu melakukan pemeriksaan lanjutan yang sering selama setidaknya satu tahun untuk memastikan striktur tidak kambuh dan Anda bebas dari infeksi.. [1, 5]
Dalam beberapa kasus, striktur dapat berpotensi menyebabkan kondisi yang lebih serius yaitu retensi urin, ketidakmampuan untuk buang air kecil karena penyumbatan total di ureter. Jika Anda mengalaminya, maka Anda harus segera menghubungi dokter Anda. [2]
1) Anonim. Urethral stricture. Mayo Clinic; 2020.
2) Krista O'Connell. Urethral Stricture. HealthLine; 2017.
3) Stacy Sampson, D.O. dan Rachel Nall, MSN, CRNA. Urethral stricture: Everything you need to know. Medical News Today; 2019.
4) Pamela I. Ellsworth, MD dan Charles Patrick Davis, MD, Ph.D. Urethral stricture. MedicineNet; 2019.
5) Anonim. Urethral stricture. Cleveland Clinic; 2019.
6) Anonim. Urethral Stricture Disease. Urology Care Foundation; 2021.
7) Anonim. Urethral Stricture. Washington University School of Medicine; 2021.
8) Lujie Song, Minkai Xie, Yuanyuan Zhang, dan Yuemin Xu. Imaging techniques for the diagnosis of male traumatic urethral strictures. National Library of Medicine; 2013.