Prostatitis: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Prostatitis?

Pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada kelenjar prostat, disebut dengan prostatitis. [1, 2, 3, 4, 5, 7, 8]

Prostatitis adalah masalah saluran kemih yang sangat umum dialami oleh pria usia 50 tahun atau lebih muda. [1, 4]

Sebagian besar kasus prostatitis tidak dapat dicegah, karena penyebabnya seringkali tidak diketahui. IMS (infeksi menular seksual) adalah salah satu risiko penyebab prostatitis yang dapat Anda cegah dengan cara melakukan seks yang aman. [2]

Tinjauan
Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat, yang biasanya dialami oleh pria usia 50 tahun atau lebih muda. 

Fakta Prostatitis

Berikut adalah fakta tentang prostatitis: [1, 2, 3, 5]

  • Prostatitis adalah peradangan pada kelenjar prostat. Peradangan ini dapat menyebar ke daerah sekitar prostat.
  • Kelenjar prostat adalah kelenjar seukuran buah kenari yang terletak tepat di bawah kandung kemih dan di depan rektum.
  • Fungsi utama kelenjar prostat adalah menghasilkan cairan mani untuk mengangkut sperma melalui uretra.
  • Prostatitis bersifat jinak dan tidak akan meningkatkan risiko kanker prostat.
  • Prostatitis inflamasi asimtomatik tidak menimbulkan gejala sama sekali.
  • Pria dari usia berapapun dapat mengalami prostatitis, tetapi pria yang lebih tua lebih berisiko daripada pria yang lebih muda.
  • Sepuluh hingga dua belas persen dari semua pria mengalami gejala prostatitis.
  • Gejala prostatitis bisa berlangsung selama beberapa bulan dan bisa terus berulang (prostatitis kronis).
  • Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang membentuk 50 hingga 75 persen air mani. 

Jenis Prostatitis

Berdasarkan gejala dan hasil tes, prostatitis diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu:

  • Prostatitis Bakterial Akut

Prostatitis bakterial akut disebabkan oleh infeksi bakteri. Prostatitis bakterial akut biasanya muncul secara tiba-tiba. Gejalanya mirip dengan flu yakni demam, kedinginan, mual dan muntah. Anda memerlukan perawatan medis segera jika mengalami prostatitis bakterial akut. [1, 3, 5]

  • Prostatitis Bakterial Kronis

Prostatitis bakterial kronis terjadi akibat infeksi bakteri berulang pada kelenjar prostat. Gejalanya dapat ringan atau pasien bahkan dapat tidak memiliki gejala sama sekali. Namun, kondisi ini sulit untuk diobati. [1, 5]

  • Prostatitis Kronis/Sindrom Nyeri Panggul Kronis 

Merupakan jenis yang paling umum dibandingkan dengan jenis prostatitis lainnya. Prostatitis kronis/ sindrom nyeri panggul kronis dapat menyebabkan nyeri kronis pada panggul, perineum (area antara skrotum dan rektum) dan alat kelamin. Seringkali penyebabnya tidak dapat diidentifikasi. Bagi sebagian pria, gejalanya bisa tetap sama dari waktu ke waktu. Namun bagi sebagian lagi gejalanya bisa bertambah atau berkurang. Gejala prostatitis bakterial kronis berkembang lebih lambat daripada prostatitis bakteri akut. [1, 2, 3, 5]

  • Prostatitis Inflamasi Tanpa Gejala (Asimtomik)

Kondisi ini seringkali ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan untuk kondisi lain, seperti infertilitas atau kanker prostat. Sesuai dengan namanya, pasien yang menderita prostatitis ini tidak akan memiliki gejala, tetapi mereka akan memiliki sel-sel penangkal infeksi yang ada dalam air mani/cairan prostat. Biasanya prostatitis inflamasi asimtomatik tidak memerlukan perawatan. [1, 5]

Tinjauan
Terdapat 4 jenis prostatitis, yaitu prostatitis bakterial akut, prostatitis bakterial kronis, prostatitis kronis, dan prostatitis inflamasi asimtomatik.

Gejala Prostatitis

Gejala prostatitis dapat mirip dengan kondisi lain seperti hiperplasia prostat jinak (pembesaran prostat) dan kanker prostat. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda mengalami gejala terutama jika gejala tidak kunjung sembuh. Tergantung pada penyebabnya, gejala prostatitis bisa muncul secara tiba-tiba atau secara perlahan. [1, 4]

Gejala prostatitis dapat mencakup: [1, 7]

  • Nyeri atau perasaan terbakar saat buang air kecil (disuria).
  • Kesulitan buang air kecil, seperti dribbling atau ragu-ragu buang air kecil.
  • Sering buang air kecil, terutama pada malam hari (nokturia).
  • Kebutuhan mendesak untuk buang air kecil.
  • Urine keruh.
  • Darah dalam urin.
  • Nyeri di perut, selangkangan atau punggung bawah.
  • Nyeri di daerah antara skrotum dan rektum (perineum).
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman pada penis atau testis.
  • Ejakulasi yang menyakitkan.
  • Tanda dan gejala seperti flu (dengan prostatitis bakteri).
Tinjauan
Gejala prostatitis bervariasi tergantung pada penyebabnya dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan.

Penyebab Prostatitis

Berbagai jenis bakteri dapat menyebabkan prostatitis. Infeksi dapat dimulai ketika bakteri dalam urin bocor ke prostat Anda. Bakteri ini umumnya adalah Escherichia coli. Prostatitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya dapat diobati dengan antibiotik. Jika bakteri tidak dihilangkan, maka prostatitis dapat kambuh kembali dan sulit diobati (prostatitis bakteri kronis). [1, 2]

Selain infeksi bakteri, kerusakan saraf di saluran kemih bagian bawah akibat pembedahan atau cedera pada daerah tersebut, juga dapat menyebabkan prostatitis. Sebagian besar kasus prostatitis tidak diketahui penyebabnya. [1]

Tinjauan
Penyebab prostatitis adalah infeksi bakteri, kerusakan saraf di saluran kemih bagian bawah akibat pembedahan atau cedera.

Faktor Risiko

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena prostatitis ialah: [1, 2]

  • Berusia di atas 50 tahun.
  • Pernah menderita prostat sebelumnya.
  • Telah menjalani biopsi prostat.
  • Terpasang kateter urin.
  • Infeksi kandung kemih
  • Memiliki cedera panggul, seperti cedera karena bersepeda atau menunggang kuda.
  • Melakukan hubungan seks tanpa kondom dan menjadi HIV-positif.

Kapan Anda Harus Mengunjungi Dokter Anda?

Kunjungi dokter jika Anda mengalami gejala prostatitis, seperti demam, nyeri panggul, terdapat darah pada urin, kesulitan buang air kecil atau ejakulasi yang menyakitkan. Tanpa pengobatan, beberapa jenis prostatitis dapat menyebabkan infeksi yang semakin parah atau masalah kesehatan lainnya. [1]

Komplikasi Prostatitis

Jika tidak diobati, prostatitis dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti: [4]

  • Retensi Urin 

Retensi urin merupakan kondisi medis darurat dimana pembengkakan kelenjar prostat yang berlebihan menekan uretra dan mencegah keluarnya urin. Hubungi dokter Anda segera jika Anda tidak dapat buang air kecil. [4]

  • Urosepsis

Jika Anda tidak dapat mengosongkan kandung kemih, urin dapat kembali ke ginjal dan menyebabkan infeksi saluran kemih atau ginjal. Jika bakteri masuk ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh, maka kondisi ini disebut urosepsis. [4]

Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi parah, pusing atau pingsan, bicara tidak jelas, perubahan suhu tubuh yang ekstrem (panas atau dingin), detak jantung yang cepat dan kesulitan bernapas. [4]

Adalah peradangan yang terjadi karena infeksi bakteri pada epididiis (tabung yang menyimpan dan membawa sperma dari testis) dan testis. Penyakit ini ditandai dengan rasa sakit dan pembengkakan pada testis (pada salah satu atau keduanya) dan skrotum. Epididimitis yang tidak diobati dapat berdampak pada kesuburan. [4]

Tinjauan
Komplikasi prostatitis yaitu retensi urin, urosepsis dan epididimitis.

Diagnosis Prostatitis

Sebelum mendiagnosis prostatitis, dokter Anda perlu menyingkirkan kondisi lain sebagai penyebab gejala Anda. Misalnya, pembesaran prostat, sistitis, dan kondisi lainnya yang memiliki gejala serupa. Selain itu, dokter juga harus menentukan jenis prostatitis apa yang Anda miliki. [1, 2]

Dokter Anda akan bertanya mengenai riwayat kesehatan dan gejala Anda. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan dubur digital. [1]

Sejumlah tes diagnostik juga dapat dilaksanakan seperti: [1, 2, 3]

  • Tes Urin

Dokter Anda akan mengambil sampel urin Anda untuk dianalisis di laboratorium. Tes ini bertujuan untuk mencari tanda-tanda infeksi pada urin Anda (urinalisis). 

  • Tes Darah

Dokter Anda akan mengambil sampel darah Anda untuk memeriksa tanda-tanda infeksi dan masalah prostat lainnya. Kadar PSA (protein yang dibuat oleh kelenjar prostat) yang tinggi dalam darah dapat mengindikasikan prostatitis atau kanker prostat.

  • Pemeriksaan Dubur Digital

Dokter Anda akan memasukkan jari dengan sarung tangan yang dilumasi ke dalam rektum untuk memeriksa rasa sakit dan pembengkakan pada kelenjar prostat. Pemeriksaan ini juga dapat termasuk pijat prostat. Dokter akan memijat prostat Anda untuk mengumpulkan sampel cairan mani.

Dalam tes ini, dokter Anda akan memasukkan teropong kecil yang dilengkapi kamera melalui uretra Anda untuk melihat ke dalam kandung kemih dan kelenjar prostat Anda. Sistoskopi tidak dapat mendiagnosa prostatitis, tetapi dapat digunakan dalam mendeteksi masalah saluran kemih lainnya.

  • Tes Pencitraan CT scan dan Sonogram

 Dalam beberapa kasus, dokter Anda dapat melakukan tes CT scan saluran kemih dan prostat Anda atau sonogram prostat Anda. CT scan dapat memberikan gambaran yang lebih detail daripada sinar-X biasa. Sonogram adalah tes yang menggunakan ultrasound untuk melihat gambar dari kelenjar prostat.

Tinjauan
Diagnosis prostatitis dapat berupa tes darah, tes urin, tes dubur digital, sistoskopi, tes CT scan & sonogram.

Pengobatan Prostatitis

Pengobatan prostatitis tergantung pada penyebabnya. Pengobatan dapat mencakup:

  • Antibiotik

Antibiotik adalah pengobatan yang paling sering diresepkan untuk prostatitis. Dokter Anda akan memilih antibiotik berdasarkan jenis bakteri yang menyebabkan infeksi Anda. [1]

Antibiotik akan diberikan melalui intravena (IV) apabila gejalanya parah. Antibiotik oral perlu diminum selama empat hingga enam minggu tetapi kemungkinan memerlukan perawatan yang lebih lama untuk prostatitis kronis atau berulang. [1]

  • Penghalang Alfa

Obat penghalang alfa bermanfaat untuk membantu mengendurkan leher kandung kemih dan serat otot di mana prostat Anda bergabung dengan kandung kemih Anda. obat  ini mampu meredakan gejala, seperti rasa nyeri saat buang air kecil. [1]

  • Obat Anti-Inflamasi

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen dapat digunakan dalam pengobatan prostatitis. Obat ini dapat meredakan gejala nyeri sehingga Anda menjadi lebih nyaman. Anda harus berkonsultasi dengan dokter ketika menggunakan obat ini. Hal ini karena obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat memiliki efek samping, seperti iritasi lambung dan sakit maag. [1, 6]

Pengobatan Rumah

Berikut ini cara untuk meringankan gejala prostatitis di rumah: [1]

  • Berendamlah dalam bak mandi air hangat atau gunakan bantal pemanas.
  • Batasi atau hindari alkohol, kafein, dan makanan pedas atau asam, yang dapat mengiritasi kandung kemih Anda.
  • Hindari aktivitas yang dapat mengiritasi prostat Anda, seperti duduk lama atau bersepeda.
  • Minum banyak minuman bebas kafein. Ini akan menyebabkan Anda buang air kecil lebih banyak dan membantu membilas bakteri dari kandung kemih Anda.

Obat Alternatif

Terapi alternatif yang dapat mengurangi gejala prostatitis meliputi:

  • Biofeedback

Biofeedback merupakan terapi yang menggunakan sinyal dari peralatan pemantauan untuk mengontrol fungsi dan respons tubuh tertentu, termasuk mengendurkan otot Anda. [1]

Akupuntur merupakan pengobatan yang cukup populer digunakan sebagai obat alternatif untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk prostatitis. Pada pengobatan ini, terapis akan memasukkan jarum yang sangat tipis melalui kulit Anda pada titik-titik tertentu di tubuh Anda. [1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment