Daftar isi
Sukun, buah yang banyak di jumpai di Indonesia. Buah ini juga sering disebut sebagai breadfruit karena teksturnya yang memang unik dan menyerupai roti.
Sukun dikenal sebagai salah satu bahan makanan yang sering diolah untuk disajikan lebih baik. Sukun memang buah yang tidak bisa langsung dikonsumsi.
Untuk menikmatinya tentu saja anda harus mengolahnya terlebih dahulu. Sukun, yang memiliki nama latin Artocarpus Altitis ini juga dikenal memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. [1]
Breadfruit atau sukun juga dikatakan memiliki khasiat lain yang telah dibuktikan melalui berbagai penelitian. Bukan hanya mengenai khasiatnya, berbagai penelitian juga telah dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat efek samping yang mungkin terjadi setelah mengkonsumsi Sukun.
Telah kita pahami, bahwa Sukun memiliki begitu banyak manfaat. Anda juga mungkin menemukan berbagai mitos yang belum terbukti kebenaranya secara ilmiah mengenai Sukun.
Diatas telah disinggung bahwa Sukun memiliki banyak manfaat. Bahkan tidak mungkin jika masih banyak manfaat lain yang mungkin dimiliki sukun yang belum kita ketahui. Hal tersebut juga berarti bahwa Sukun memiliki kandungan gizi yang cukup baik bagi tubuh.
Berikut ini adalah kandungan gizi pada sukun untuk tiap 100 gram penyajian.
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Sukun, mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 103 | Kalori Dari Lemak: | 1.9 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0.2 g | 0.35 % | |
Lemak Jenuh | 0 g | 0.24 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 2 mg | 0.08 % | |
Total Karbohidrat | 27.1 g | 9.04 % | |
Serat | 4.9 g | 19.6 % | |
Gula | 11 g | ||
Protein | 1.1 g | 2.14 % | |
Vitamin A | 0 % | Vitamin c | 48.33 % |
Kalsium | 1.7 % | Zat besi | 3 % |
Src : Sukun, mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 29 mg | 48 % | |
Serat makanan | 4.9 g | 20 % | |
Kalium | 490 mg | 14 % | |
Total Karbohidrat | 27.1 g | 9 % | |
Tiamin | 0.1 mg | 7 % | |
Magnesium | 25 mg | 6 % | |
Kalori | 103 | 5 % | |
Vitamin B6 | 0.1 mg | 5 % | |
Tembaga | 0.1 mg | 4 % | |
Niasin | 0.9 mg | 4 % | |
Src : Sukun, mentah |
Diatas adalah tabel yang menunjukkan bahwa kandungan gizi pada buah Sukun cukup baik untuk kesehatan tubuh kita. Seperti yang terlihat pada tabel, bahwa pada sukun mentah terdapat cukup banyak vitamin C, serat makanan serta Kalium.
Sukun dengan kandungan gizi yang dimiliki sudah tentu memiliki manfaat yang cukup banyak. Berbagai penelitian juga telah dilakukan untuk membuktikan manfaat sukun secara ilmiah.
Manfaat Sukun yang dikenal oleh banyak orang salah satunya adalah sebagai antioksidan. Beberapa penelitian juga telah banyak dilakukan untuk membuktikan hal tersebut. [4]
Salah satu penelitian membuktikan bahwa zat yang terkandung dalam buah sukun mentah maupun yang telah diolah merupakan antioksidan penting yang mampu menangkal berbagai resiko yang disebabkan radikal bebas. [4]
Antioksidan merupakan senyawa yang berperan penting dalam menjaga kesehatan, karena dapat menangkap molekul radikal bebas. Dengan demikian, antioksidan dapat menghambat reaksi oksidatif dalam tubuh yang merupakan penyebab berbagai penyakit. [5]
Manfaat lain yang bisa anda dapatkan dari Buah sukun atau breadfruit adalah sebagai anti inflamasi. Flavanoid yang terkandung dalam buah sukun diyakini dapat menjadi salah satu anti inflamasi yang cukup ampuh. [6]
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, ditemukan bahwa luka atau peradangan yang terjadi pada tikus menjadi lebih cepat sembuh atau kering. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa Buah Sukun dapat menjadi anti inflamsai yang cukup baik. [6]
Dengan ditemukannya bukti bahwa Sukun bisa menjadi anti inflamasi yang baik, hal ini juga berarti bahwa Sukun mampu mencegah terjadinya peradangan pada kulit.
Salah satu penelitian juga menemukan bahwa sukun yang direbus mengandung lebih banyak serat dibandingkan dengan nasi. Sukun mampu menyediakan serat sebanyak 25 gram sedangkan nasi hanya sekitar 6,9 gram per sajian. [7]
Dengan besarnya serat yang disediakan oleh Buah sukun, tentu sukun bisa dijadikan sebagai pengganti nasi. Dengan mengkonsumsi sukun matang dua kali sehari anda sudah memenuhi kebutuhan serat dalam sehari. [7]
Dalam penelitian yang sama, ditemukan pula cukup banyak kandungan Vitamin A pada sukun yang telah dimasak. Dengan jumlahnya yang mencapai 868 mg dalam 100 gram sukun, tentu Sukun dapat dijadikan sumber Vitamin A yang cukup baik. [7]
Seperti yang diketahui bahwa vitamin A memiliki cukup banyak manfaat bagi tubuh manusia. Dengan demikian, bagi yang tidak menyukai buah – buahan atau sayuran yang mengandung vitamin A dapat menggantinya dengan mengkonsumsi Sukun matang.
Selain vitamin A, pada sukun mentah juga ditemukan lebih banyak vitamin C. Sehingga tidak meragukan lagi jika Sukun menjadi salah satu sumber vitamin.
Manfaat lainnya dari Sukun adalah dengan adanya zat cataplasma yang ditemukan pada buah ini. Zat Cataplasma ini berguna dalam mengatasi sakit otot dan rematik yang banyak diderita terutama oleh orang lanjut usia. [7]
Pengembangan lain dari Sukun atau breadfruit adalah kandungan zat dalam sukun yang dapat dimanfaatkan sebagai probiotik. Senyawa flavon tertentu yang ada pada sukun dapat digunakan pada fermentasi produk probiotik. [8]
Tepung yang dihasilkan dari sukun terbukti dapat digunakan sebagai salah satu pengembangan dalam proses fermentasi produk probiotik. Artinya, tepung sukun juga dapat berguna untuk kesehatan pencernaan. [8]
Selanjutnya, dikatakan pula bahwa beberapa jenis Sukun memiliki kandungan yang dapat mengurangi resiko pada penderita Diabetes. Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian yang dilakukan pada Sukun Afrika. [9]
Pada takaran tertentu, sukun yang telah di rebus dapat menurunkan berat badan pada penderita diabetes tanpa efek samping atau alergi lainnya. Konsumsi sukun pada diet diabetes juga cukup disarankan oleh beberapa peneliti. [9]
Lebih lanjut, manfaat sukun bukan hanya berhenti pada penyakit diabetes melitus dan berpengaruh pada penurunan berat badan. Dalam beberapa penelitian juga ditemukan bahwa Daun Sukun dapat digunakan untuk mengobati Sakit ginjal.
Meski tidak sepenuhnya dapat menyembuhkan, namun daun Sukun terbukti dapat memberikan efek baik pada penderita penyakit ginjal. Dengan pengolahan dan takaran yang tepat Daun Sukun terbukti menurunkan resiko penderita penyakit ginjal.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terhadap sukun, dapat kita ketahui bahwa buah ini cukup banyak manfaatnya. Dengan tingginya Flavanoid pada Sukun, Sukun dapat dijadikan salah satu alternatif anti inflamasi dan antioksidan.
Disamping manfaatnya yang cukup banyak, sukun juga dikatakan memiliki beberapa efek samping. Baik secara mitos maupun fakta, banyak efek yang dilaporkan terjadi setelah konsumsi sukun. Berikut adalah beberapa efek samping yang telah dibuktikan melalui penelitian.
Salah satu efek samping yang mungkin ditimbulkan dengan mengkonsumsi buah sukun adalah turunnya tekanan darah. Meskipun hal ini mungkin menjadi salah satu manfaat, namun juga sekaligus menjadi efek samping yang akan merugikan bagi sebagian orang. [10]
Dengan turunnya tekanan darah, bukan tidak mungkin seseorang akan mengalami penurunan tekanan darah yang terlalu drastis. Hal tersebut tentu akan menimbulkan masalah kesehatan dan penyakit lainnya yang mungkin lebih beresiko.
Beberapa kepercayaan mengatakan bahwa dengan melakukan perawatan luka terbuka yang cukup berdarah dengan sesuatu yang mengandung sukun dapat menyebabkan pendarahan.
Pendarahan yang memang sudah terjadi sangat mungkin menjadi lebih parah. Hal ini memang tidak berlaku bagi semua orang, namun sebagian orang yang mungkin memiliki reaksi alergi dilaporkan banyak mengalami pendarahan. [9]
Pada buah sukun yang masih mentah, terdapat getah yang mungkin menyebabkan iritasi pada sebagian orang. Efek iritasi tersebut salah satunya adalah rasa gatal pada kulit yang terkena getah.
Untuk itu, dalam mengolah dan membersihkan sukun sangat diperlukan ketelitian dan kehati – hatian. Pastikan agar semua getah yang ada pada kulit buah telah hilang untuk menghindari terjadinya iritasi yang menyebabkan gatal – gatal. [10]
Tidak begitu banyak efek samping yang ditimbulkan buah sukun. Namun beberapa mitos menyatakan beberapa resiko lain terkait sukun maupun daun sukun.
Sukun adalah buah yang perlu terlebih dahulu diolah sebelum dimakan. Seperti halnya kentang, sukun lebih baik direbus, dipanggang atau diolah dengan cara lain sebelum dikonsumsi.
Berikut adalah beberapa tips konsumsi sukun yang bisa anda pertimbangkan:
Cara paling umum dalam mengkonsumsi buah sukun adalah dengan direbus. Merebus buah sukun yang telah makan memang cara paling mudah. Dengan merebusnya, buah sukun akan menjadi lebih manis dan teksturnya akan menjadi lebih lembut.
Sebagian memang tidak begitu menyukai pengolahan sukun dengan dipanggang. Namun, Cara ini cukup diminati di negara – negara barat. Sukun yang telah matang di panggang dan disajikan sebagai dessert.
Namun banyak juga yang mengolahnya menjadi tepung dan menjadi bahan baku makanan. Cara ini juga cukup banyak digunakan diberbagai negara di Dunia.
Cara konsumsi lain yang juga umum di Indonesia khususnya adalah mengolah sukun menjadi kripik. Buah sukun yang memiliki tekstur cukup keras sebelum diolah memang menjadi salah satu alasan sukun banyak digunakan untuk camilan kripik. [8]
Kripik sukun sudah bisa kita dapatkan di pasaran. Banyak industri rumahan yang mengolah Sukun menjadi kripik. Kripik sukun biasanya memiliki tekstur yang renyah dengan rasa yang manis. Meskipun akhir – akhir ini banyak yang memberikan rasa berbeda – beda. [8]
dalam mengkonsumsi apapun kita memang perlu menakarnya. Bukan hal yang bijaksana jika mengkonsumsi sesuatu secara berlebihan. Begitu pula dalam mengkonsumsi Sukun, sebaiknya makan 4 hingga 5 potong perhari dengan potongan yang sedang. [10]
Dalam menyimpan sukun juga perlu diperhatikan hal – hal berikut:
Jika sukun yang anda miliki belum matang sepenuhnya, anda bisa menyimpannya dalam kulkas. Sukun akan matang dengan sendirinya dalam waktu 3 hingga 4 hari.
Untuk menyimpang sukun yang telah matang, anda juga bisa menyimpannya di dalam kulkas. Namun, jangan menyimpannya lebih dari 2 hari karena akan mempengaruhi kualitas buah tersebut.
Untuk menyimpan sukun yang telah matang, pastikan untuk mencucinya terlebih dahulu. Jangan campurkan bahan makanan yang memiliki aroma kuat satu tempat dengan sukun. Hal tersebut menyebabkan sukun berbau tidak sedap dan mungkin berubah warna.
Untuk menghindari kontaminasi bahan makanan lain terhadap sukun, anda bisa menggunakan wadah khusus saat menyimpannya. Jika merasa hal tersebut bisa memenuhi kulkas, anda bisa membungkusnya dengan aluminium foil. [2]
Sukun adalah buah yang banyak ditemukan di Indonesia. Manfaatnya juga telah banyak teruji. Meskipun masih banyak mitos – mitos terkait daun sukun, namun hal tersebut belum terbukti secara ilmiah.
1. Ying Liu, Diane Ragone, Susan J Murch. Breadfruit (Artocarpus Altilis): A Source of High-Quality Protein for Food Security and Novel Food Products. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov; 2015.
2. Anonim. Breadfruits Facts and Benefits. www.healtbenefitstimes.com; 2020
3. Laurencia Alimin, Angwen Rial Huga, Brigitta Olivia. Effects of Breadfruit Leaf Extract in Reducing the Risk of Coronary Heart Disease. 1. Indonesian Journal of Global Heart Research; 2020
4. Tara Kamal Jalal, Idris Adewale Ahmed, Maryam Mikail, Lailuma Momand, Samsul Draman, Muhammad Lokman Md Isa, Mohammad Syaiful Bahari Abdull Rasad, Muhammad Nor Omar, Muhammad Ibrahim, Ridhwan Abdul Wahab. Evaluation of Antioxidant, Total Phenol and Flavonoid Content and Antimicrobial Activities of Artocarpus Altilis (Breadfruit) of Underutilized Tropical Fruit Extracts. National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information; 2015.
5. Adawiah, Dede Sukandar, Anna Muawanah. Aktivitas Antioksidan dan Kandungan Komponen Bioaktif Sari Buah. Jurnal Kimia VALENSI: Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Ilmu Kimia;2016
6. Jer-An Lin 1, Hsiang-Chi Chen, Gow-Chin Yen. The Preventive Role of Breadfruit Against Inflammation-Associated Epithelial Carcinogenesis in Mice. National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information; 2014.
7. Nelvana Ramalingum and M. Fawzi Mahomoodally. The Therapeutic Potential of Medicinal Foods. US National Library of Medicine, National Institute of Health; 2014
8. Yifeng Gao, Nazimah Hamid, Noemi Gutierrez-Maddox, Kevin Kantono, and Eileen Kitundu. Development of a Probiotic Beverage Using Breadfruit Flour as a Substrate. US National Library of Medicine, National Institute of Health;2019.
9. Chinedum Eleazu, Ifeoma Ezekwibe, Mary Egbe, Sanni Saidu, Kate Eleazu, Chima Egedigwe. Dietary Intake of Boiled Breadfruit (Treculia Africana) Seeds Did Not Improve Hyperglycemia in Streptozotocin Induced Diabetic Rats: Effect on the Oral Glucose Tolerance of Normoglycemic Rats. National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information; 2017.
10. Anonim. BreadFruit. WebMd.Com; 2020
11. Rianti Adi Cahyaningsih, Azizahwati, Dadang Kusmana. Efek Nefroporotektifinfus Daun Sukun (Artocarpusaltilis (Park.) Fsb.) Pada Tikus Jantan yang Diinduksi Karbon Tetraklorida. Majalah Ilmu Kefarmasian: Universitas Indonesia FMIPA, Departemen Farmasi; 2011.