Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Erik Erikson adalah seorang psikolog yang memodifikasi teori psikoseksual milik Freud dan mengubahnya menjadi teori psikososial. Menurut teori psikososial ini, manusia mengalami 8 fase dalam perkembangan
Teori tahapan pertumbuhan manusia diciptakan oleh Erik Erikson, seorang ahli teori kepribadian. Teorinya membagi pertumbuhan manusia menurun waktu hidupnya, mulai dari lahir hingga meninggal. [2]
Pada setiap tahapnya, setiap individu harus berjuang dengan konflik yang dihadapi sebagai titik balik setiap tahapannya. Saat konflik telah terselesaikan dengan baik, orang tersebut akan mendapatkan kualitias psikologis yang sesuai pada tahap perkembangan tersebut. [2]
Daftar isi
Tahap pertama dari teori Erikson dimulai saat lahir dan berlangsung hingga bayi anda berulang tahun yang pertama. [3]
Anda mungkin menyadari bahwa bayi nada bergantung dengan anda dalam segala hal, termasuk makanan, kehangatan, dan rasa nyaman. Anda harus selalu berada disamping bayi anda dengan memberikan mereka material dan kasih sayang. [3]
Tahapan yang kedua menghasilkan konflik antara autonomi dengan rasa malu dan keraguan. Aktivitas seperti cara menggunakan toilet, memilih makanan, dan memilih mainan dapat menyebabkan rasa mandiri anak semakin tinggi. [2]
Pada tahap ini, anak sadar bahwa dirinya dapat melakukan beberapa hal dengan sendiri. Biarkanlah anak-anak memilih makanannya sendiri, atau memilih bajunya sendiri. Ruang dan kesempatan ini akan sangat berarti untuk anak dapat membangun rasa percaya diri. [3]
Tahap yang ketiga adalah tahap inisiatif melawan rasa bersalah. Tahap ini berpusat pada perkembangan rasa inisiatif diri. Seorang anak yang dibiarkan untuk terlibat dalam permainan yang mandiri akan tumbuh dengan rasa inisiatif yang kuat. [2]
Pada tahap ini juga seorang anak akan mulai mempertanyakan segala sesuatu, seperti bertanya kemana perginya hewan peliharaan yang telah mati saat anda sedang stres akan sesuatu. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan rasa tulus, anda sebenarnya sedang menginvestasikan gambaran positif ke anak anda. [3]
Selama masa sekolahnya, anak akan masuk kedalam fase industri vs inferioritas. Saat anak melakukan interaksi dengan teman dan melakukan aktivitas akademik disekolah, anak mulai mengembangkan perasaan dari sebuah kebanggaan dan pencapaian di aktivitas dan kemampuannya. [2]
Jika anda menyadari bahwa anak ada merasa kesulitan dalam suatu hal, lihatlah sisi lain dimana anak tersebut dapat bersinar. Orang tua dapat membantu mengarahkan kekuatan mereka ke area dimana mereka memiliki alami. [3]
Saat anak anda sukses, mereka akan merasakan bangga dan percaya bahwa mereka dapat membuat target pencapaian. Namun, jika seorang anak mengalami pengalaman negatif saat dirumah atau di lingkungan, mereka dapat merasa inferior. [3]
Pada tahap perkembangan ini, identitas pribadi seseorang menjadi penting. Remaja mengeksplorasi beragam kebiasaan, peran, dan identitas. [2]
Pertanyaan-pertanyaan yang muncul tidaklah mudah. Pertanyaan tersebut dapat berupa “Siapa saya?”, “Apa pekerjaan yang akan saya lakukan?”, “Bagaimana cara saya bisa berbaur di lingkungan?”, “Apa yang terjadi dengan tubuh saya?, dan pertanyaan lainnya. [3]
Anak remaja yang sukses melewati masa krisis ini dapat tumbuh menjadi remaja dengan identitas yang kuat. Mereka akan mampu bertahan dalam segala ujian dan tantangan yang akan mereka hadapi di kedepannya. [3]
Tapi, saat seorang remaja tidak menemukan identitasnya, mereka tidak dapat membentuk diri yang kuat dan belum memiliki gambaran yang jelas mengenai masa depannya. Kebingungan ini dapat semakin kuat jika orang tuanya mencoba menekan mereka. [3]
Pada tahap ini, anda mulai mengerti mengenai diri anda dan masuk kedalam sebuah hubungan yang aman dengan komitmen dan cinta. Seseorang yang tidak lulus pada tahap sebelumnya dan tidak memiliki identitas yang kuat akan sulit untuk membangun hubungan dengan komitmen. [3]
Tahap ke 7 ditandai dengan keadaan untuk memberi sesuatu kepada orang lain, atau dalam kata lain membesarkan anak anda. Hal ini juga dapat berarti anda berkontribusi di lingkungan untuk mendapatkan komunitas yang baik. [3]
Orang-orang akan melakukan aktivitasnya dan menjadi produktif dalam tahap inil. Janganlah anda stess jika anda tidak dapat menemukan waktu yang pas untuk masuk dalam lingkungan. Anda hanya perlu menunggu hingga orang-orang dirumah anda tidak menuntut dengan anda. [3]
Tahap ini adalah tahap refleksi. Selama masa dewasa akhir, saat kecepakan kehidupan mulai melambat, seseorang akan melihat kebelakang mengenai kehidupannya dan mengingat pencapaian yang telah mereka peroleh. Seseorang yang bangga dengan apa yang mereka lakukan akan mengalami sebuah kepuasan yang tulus. [3]
Namun, seseorang yang tidak menyelesaikan tahap sebelumnya dengan baik dapat merasa kehilangan dan menyesal. Jika mereka melihat hidupnya tidak produktif, mereka akan menjadi tidak puas dan depresi. [3]
1. Anonim. Erikson's Eight Stages of Development. Good Therapy; 2018.
2. Kendra Cherry & Amy Morin, LCSW. The 8 Stages of Human Development. Verywell Mind; 2021.
3. Timothy J. Legg, Ph.D., CRNP & Rhona Lewis. Erikson's 8 Stages of Psychosocial Development, Explained for Parents. Healthline; 2020.