Trikinosis, yang juga disebut trikinelosis, adalah suatu penyakit yang bisa menginfeksi seseorang akibat mengonsumsi daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi parasit mikroskopis bernama Trichinella.
Daftar isi
Trikinosis disebabkan oleh konsumsi daging hewan yang terinfeksi larva dari suatu spesies cacing yang disebut Trichinella. Infeksi ini umumnya terjadi pada hewan karnivora (pemakan daging) liar seperti beruang atau macan tutul, serta hewan omnivora (pemakan segala) seperti babi ternak atau babi hutan. [1, 2]
Manusia bisa terinfeksi trikinosis bila memakan daging mentah atau setengah matang dari hewan yang terinfeksi Trichinella tadi. Daging babi adalah yang paling sering menginfeksi manusia dengan trikinosis. [2, 4]
Pencernaan akan mengurai cangkang bagian luar dari larva, sehingga cacing-cacing yang sudah dewasa akan terbebas dan memulai siklus hidupnya di usus. Cacing ini kemudian akan menghasilkan larva yang akan masuk ke dalam jaringan tubuh, terutama otot. [2, 4]
Menurut CDC (pusat pengendalian dan pencegahan penyakit), sekitar 10,000 kasus trikinosis bisa terjadi setiap tahun di seluruh dunia.
Saat seseorang baru saja terinfeksi, ia mungkin akan mengalami gejala-gejala namun bisa juga tidak. Tetapi, dalam waktu satu minggu setelah terinfeksi, saat larva mulai memasuki jaringan otot, gejala-gejala biasanya akan semakin jelas terasa.
Tanda-tanda, gejala, tingkat keparahan dan durasi trikinosis bisa berbeda pada tiap orang. Gejala-gejala awal, saat larva masih berada di usus, biasanya meliputi: [1, 2, 3, 4]
Setelah itu, bila tidak segera ditangani dan larva sudah masuk ke jaringan otot, gejala-gejala lanjutan akan muncul: [1, 2, 3, 4]
Jika infeksi sudah memasuki tahap berat, pasien mungkin akan mengalami masalah dengan jantung dan pernafasannya, serta kesulitan mengkoordinasikan gerakan. Pada kasus yang parah, kematian bisa terjadi. [1, 4]
Pada infeksi ringan hingga menengah, sebagian besar gejala akan menghilang dalam 5 hingga 45 hari. Namun kelelahan, lemas, sakit otot, dan diare bisa berlangsung selama beberapa bulan. [1]
Saat manusia atau hewan makan daging yang mengandung larva Trichinella, asam di dalam perut akan mengurai selubung larva yang keras. Hal ini mengakibatkan cacing-cacing yang ada di dalamnya terlepas.
Cacing-cacing ini kemudian akan bergerak ke dalam usus kecil dan, dalam 1 hingga 2 hari, akan berubah menjadi cacing dewasa. Setelah melakukan perkawinan, cacing betina dewasa akan bertelur. Telur ini akan berkembang menjadi cacing muda yang bergerak masuk ke dalam arteri, kemudian berpindah ke otot. [1]
Di dalam otot, cacing-cacing muda tadi akan bergelung dan diselubungi oleh semacam kapsul (encyst) dan berdiam disana. Siklus ini akan kembali berulang saat daging yang mengandung kapsul berisi cacing atau larva ini dimakan oleh manusia atau hewan lain.
Dokter bisa mendiagnosa trikinosis dengan memeriksa riwayat kesehatan pasien dan menanyakan keluhan-keluhan yang dialaminya. Dokter juga mungkin akan melakukan beberapa tes diagnosis tertentu untuk memastikan apakah ada larva di dalam tubuh pasien.
Dokter membutuhkan sampel darah pasien untuk melakukan tes trikinosis. Kadar sel darah putih yang meningkat serta munculnya antibodi yang berusaha melawan parasit bisa menjadi tanda-tanda terjadinya infeksi trikinosis. [1, 2, 3, 4]
Jika tes darah tidak menunjukkan hasil yang pasti, maka dokter mungkin akan melakukan biopsi otot. Saat prosedur ini berlangsung, sedikit jaringan otot akan diambil untuk kemudian diperiksa apakah mengandung larva Trichinella atau tidak. [2, 4]
Jika timbul gejala-gejala trikinosis setelah mengonsumsi daging mentah atau setengah matang, maka harus segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat.
Pengobatan akan dilakukan berdasarkan gejala, penyebab spesifik terjadinya infeksi, dan hasil tes laboratorium. Kasus yang ringan biasanya hanya membutuhkan bed rest dan obat-obatan untuk meredakan demam dan mengatasi nyeri otot. [2, 3, 4]
Kasus-kasus yang lebih berat biasanya membutuhkan steroid untuk mengurangi peradangan otot dan komplikasi jantung.
Dokter mungkin meresepkan obat-obat berikut ini: [2, 3, 4]
Pada kasus yang jarang terjadi, infeksi Trichinella yang berat bisa menyebabkan beberapa komplikasi, termasuk: [2, 3, 4]
Meskipun beberapa dari kondisi diatas sangat serius, namun seringkali terdeteksi saat pelaksanaan tes diagnostik, sehingga pengobatan bisa dilakukan di awal terjadinya komplikasi. [2]
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya infeksi trikinosis adalah dengan memasak daging dengan benar. Berikut adalah beberapa tips untuk memasak daging yang aman: [1, 2, 3]
Untuk mencegah infeksi Trichinella pada populasi hewan, jangan biarkan babi ternak atau hewan lain makan daging mentah, sisa makanan, atau bangkai, termasuk tikus, yang bisa saja mengandung larva Trichinella.
1. Division of Parasitic Diseases and Malaria. Parasites - Trichinellosis (also known as Trichinosis). Centers for Disease Control and Prevention; 2020.
2. Shannon Johnson, Steve Kim, MD. Trichinosis, Healthline; 2017.
3. Jatin M. Vyas, MD, PhD, David Zieve, MD, MHA, Brenda Conaway. Trichinosis. Medline Plus; 2018.
4. Cleveland Clinic medical professionals. Trichinosis (Food Poisoning). Cleveland Clinic; 2019.