Tuberkulosis(TB) adalah infeksi yang sangat parah yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan biasanya menyerang pada organ paru-paru. Bakteri sangat mudah menyerang dari satu orang ke orang lain melalui udara dan dapat hidup lama di dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan penyakit[1].
Tuberkulosis laten adalah penyakit TB yang tidak memiliki gejala tetapi bisa berkembang seiring waktu dan dapat berkembang menjadi TB aktif jika dibiarkan begitu saja dan tidak diobati[1].
Gejala pada penyakit tuberkulosis adalah[1] :
Daftar isi
Turunan Streptomyces adalah antibiotik dengan spektrum aktivitas yang memiliki banyak mikobakteri dan beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif. Obat ini digunakan untuk pengobatan tuberkulosis di paru-paru dan tempat lain di dalam tubuh[2].
Obat ini adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati tuberkulosis. Turunan Streptomyces juga digunakan untuk pengobatan infeksi kandung kemih ata ginjal. Beberapa obat turunan Streptomyces biasanya diberikan setelah obat lain tidak berfungsi atau bekerja dengan baik[3].
Turunan Streptomyces sebagai obat antibiotik yang dapat melawan bakteri di dalam tubuh. Turunan Streptomyces digunakan dengan obat lian untuk mengobati Mycobacterium tuberculosis. Obat ini diberikan jika obat TB lain tidak berhasil diobati[4].
Kondisi penyakit medis yang dapat diatasi dengan turunan Streptomyces yaitu[2]:
Brucellosis merupakan penyakit yang menular yang disebabkan oleh spesies Brucella yang banyak dikenal dengan beberapa nama yaitu demam yang mereda, demam undulant, demam Mediterania, demam Malta, demam Gibraltar, demam Krimea, demam kambing, dan penyakit Bang[5].
Endokarditis infektif adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas untuk anak dan remaja. Endokarditis infektif mencakup bakteri akut da subakut, serta endokarditis nonbakteri yang disebabkan oleh virus, jamur, dan agen mikrobiologi lainnya[6].
Mycobacterium avium-intracellulare, Pengobatan rifampisin, rifabutin, etambutol, fluoroquinolone, linezolid, dan aminoglikosida[7].
ersinia pestis adalah agen penyebab wabah yaitu penyakit yang menular melalui vektor enzootik yang dapat menginfeksi tikus dan kutu. Penularan pada manusia yang dapat terinfeksi adalah setelah digigit kutu yang telah makan tikus yang terinfeksi, dan penyakit yang menyerang manusia dinamakan penyakit pes[8].
Kelinci demam atau nama medis tularemia adalah penyakit zoonosis demam akut yang disebakan karena penularan pada organisme gram negatif Francisella tularensis. Penyakit ini diseabkan oleh coccobacillus Francisella tularensis gram negatif yang sangat menular[9].
Infeksi pada tularemia dapat terjadi melalui hidung saat menghirup, kontak langsung dengan kulit, selaput lendir, gigitan kutu[9].
Tuberkulosis aktif berada di beberapa bagian tubuh lain selain paru-paru, seperti tulang, ginjal, kelenjar getah bening, dan sistem saraf pusat[10].
Tuberkulosis, Ekstrapulmoner melibatkan organ selain paru-paru seperti pleura, kelenjar getah bening, perut, saluran genitourinari, kulit, sendi dan tulang, atau meninges)[11].
Turunan Streptomyces yang merupakan antimikroba polipeptida siklik yang bekerja sebagai penghambat sintetis dinding sel bakteri yang masuk ke dalam dinding sel bakteri. Obat ini menjadi bakteriostatik yang dapat melawan berbagai mikobakteri terutama yang sangat resisten terhadap obat anti tuberkulosis primer[12,13].
Turunan Streptomyces diabsorpsi dengan sangat mudah dan hampir terserap seluruhnya dari saluran GI dengan waktu paruh puncak 3-4 jam. Pendistribusian tersebar luas ke bagian jaringan dan cairan tubuh, seperti cairan serebrospinal, plasenta, dan ASI dengan metabolisme melalui hati. Pengekskresiannya melalui urin dengan waktu paruh plasma kira-kira 10 jam[12].
Turunan Streptomyces lainnya diserap dengan sangat buruk dari saluran GI dengan waktu plasma puncak 1-2 jam. Pengekskresiannya melalui urin dalam waktu 12 jam[13].
Turunan Streptomyces tersedia dalam bentuk kapsul dan bubuk intramuskular untuk injeksi yang hanya bisa di dapat dari resep dokter. Berikut contoh obat Turunan Streptomyces.
Cycloserine digunakan bersama obat lain hingga 5 obat untuk mengobati Mycobacterium avium complex (MAC) dan juga digunakan untuk mengobati tuberkulosis (TB)[3].
Capreomycin adalah antibiotik aminoglikosida yang merupakan obat tambahan untuk mengobati tuberkulosis. Obat ini juga bisa di kombinasikan dengan obat lain untuk penyakit TB[4].
Turunan Streptomyces sepert Capreomycin dapat membahayakan ginjal atau merusak saraf yang mengontrol pendengaran. Efek ini menjadi meningkat jika seseorang yang mengkonsumsi obat ini menderita penyakit ginjal dan pendengaran. selain itu. Penggunaan obat lain juga di larang saat menggunakan Capreomycin termasuk antibiotik suntik[4].
Berikut ini beberapa efek samping umum dari Turunan Streptomyces[3,4] :
Tidak diketahui apakah obat ini akan membahayakan janin dalam kandunga. Ada baiknya, katakan pada dokter jika anda sedang haml atau berencana ingin hamil pada saat menggunakan Turunan Streptomyces. Biasanya, Turunan Streptomyces diberikan dalam waktu lama bisa sampai 2 tahun[4]. Jadi, konsultasi ke dokter adalah cara aman untuk mengatasi permasalahan yang tidak diinginkan[4].
Turunan Streptomyces dalam bentuk infus dengan cara menyuntikkan ke bagian dalam otot yaitu pembuluh darah. Untuk Capreomycin diberikan setiap hari dan kemudian diberikan 2 atau 3 kali seminggu. Tuberkulosis sering diobati dalam waktu yang lama 1 tahun dan paling lama 2 tahun dengan tidak mengubah dosis yang sudah di jadwalkan[4].
Saat menggunakan Turunan Streptomyces melakukan tes darah, pemeriksaan fungsi ginjal dan pendengaran sangatlah penting[4].
1) Anonim. Drugs.com. Tuberculosis. 2021.
2) Anonim. Drugs.com. Streptomyces derivatives. 2021.
3) Anonim. Drugs.com. cycloserine. 2021.
4) Anonim. Drugs.com. capreomycin. 2021.
5) Michael A. Hayoun, Erind Muco. Mahmoud Shorman. Ncbi.nlm.nih.gov. Brucellosis. 2020.
6) Aditi Gupta, Magda D. Mendez. Ncbi.nlm.nih.gov. Endokarditis. 2020.
7) Sami M. Akram, Fibi N. Attia. Ncbi.nlm.nih.gov. Mycobacterium Avium Intracellulare. 2021.
8) Stefan Riedel , MD, PhD. Ncbi.nlm.nih.gov. Plague: from natural disease to bioterrorism. 2005.
9) Jessica Snowden, Kari A. Simonsen. Ncbi.nlm.nih.gov. Tularemia. 2020.
10) Anonim. Drugs.com. Tuberculosis, Active. 2021.
11) World Health Organization. Definitions and reporting framework for tuberculosis. 2013.
12) Anonim. Mims.com. Cycloserine. 2021.
13) Anonim. Mims.com. Capreomycin. 2021.