Ethambutol adalah obat untuk menyembuhkan penyakit tuberkulosis [1]. Bahkan, berbagai praktik klinis telah membuktikan bahwa Ethambutol merupakan bagian penting dari penyembuhan penyakit tersebut [4]. Hal tersebut juga yang menjadikan obat ini telah digunakan diberbagai dunia.
Daftar isi
Apa itu Ethambutol?
Berikut ini akan kami sampaikan beberapa informasi mengenai Ethambutol yang perlu anda ketahui: [2,5]
Indikasi | Agen Anti-TB. Obat tuberkulosis. |
Kategori | Obat Bebas Terbatas |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Agen Anti-TB |
Bentuk | Tablet. |
Kontraindikasi | Hipersensitif. Neuritis optik dan retrobulbar. Ketidakmampuan melaporkan gangguan secara visual, seperti tidak sadarkan diri. |
Peringatan | Bagi Pasien dengan kondisi berikut, kami sarankan agar berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Ethambutol: → Pasien yang memiliki penyakit mata, seperti katarak dan retinopati diabetik → Pasien dengan gangguan ginjal → Pasien yang merupakan pecandu alkohol → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Ethambutol merupakan obat tuberkulosis yang dapat digunakan oleh anak-anak dan dewasa, serta tersedia dalam bentuk tablet.
Manfaat Ethambutol
Ethambutol mengatasi tuberkulosis dengan cara mencegah pertumbuhan bakteri tuberkulosis di dalam tubuh [1]. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati: [1,5]
- Meningitis tuberkulosis
- Mycobacterium avium-intracellulare
- Mycobacterium kansasii
Dosis Ethambutol
Pemberian Ethambutol dapat dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu untuk dewasa dan anak-anak [2].
Dosis Ethambutol Dewasa
Oral/Diminum: ⇔ Profilaksis dan pengobatan primer dengan penggunaan antituberkulosis lainnya: → Berikan 15 mg/kg 1 kali sehari ⇔ Perawatan ulang: → Berikan 25 mg/kg 1 kali sehari selama 60 hari → Lalu turunkan dosis menjadi 15 mg/kg 1 kali sehari → Dosis Maksimum: 1,6 g setiap hari (berapapun berat badan konsumennya) |
Dosis Ethambutol Anak
Oral/Diminum: ⇔ Profilaksis dengan penggunaan antituberkulosis lainnya: → Berikan 15 mg/kg 1 kali sehari ⇔ Pengobatan primer dan perawatan ulang: → Berikan 25 mg/kg 1 kali sehari selama 60 hari → Lalu turunkan dosis menjadi 15 mg/kg 1 kali sehari |
Efek Samping Ethambutol
Beberapa efek samping Ethambutol yang umumnya dirasakan para konsumennya: [1]
- Kehilangan nafsu makan
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Sakit kepala
- Sakit perut
Beberapa efek samping Ethambutol yang jarang dirasakan para konsumennya: [1,3]
- Demam
- Mati rasa
- Merasa nyeri pada bagian persendian
- Ruam kulit
- Sulit bernapas
Beberapa efek samping Ethambutol yang sangat jarang dirasakan para konsumennya: [5]
- Asam urat
- Dermatitis bulosa
- Nekrolisis epidermal
- Leukopenia
Info Efek Ethambutol Tenaga Medis: [1]
- Mata
- Umum (1% hingga 10%): Neuritis optik dan penurunan ketajaman visual
- Tidak biasa (0,1% hingga 1%): Kebutaan warna, kehilangan penglihatan, gangguan penglihatan, sakit mata, dan skotoma
- Frekuensi tidak dilaporkan: Kebutaan permanen, neuropati optik, dan neuritis retrobulbar
- Sistem saraf
- Tidak biasa (0,1% hingga 1%): Cacat bidang visual
- Jarang (0,01% hingga 0,1%): Mati rasa, neuritis perifer, neuropati perifer, dan paresthesia ekstremitas.
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Pusing dan sakit kepala
- Metabolik
- Tidak biasa (0,1% hingga 1%): Hiperurisemia
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Gout
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Gout
- Dermatologis
- Jarang (0,01% hingga 0,1%): Epidermal toksik, nekrolisis, ruam, pruritus, sindrom Stevens-Johnson, dan urtikaria
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Dermatitis bulosa, erupsi lichenoid fotosensitif, dan nekrolisis epidermal
- Frekuensi tidak dilaporkan: Dermatitis, dermatitis eksfoliatif, dan eritema multiforme
- Hematologi
- Jarang (0,01% hingga 0,1%): Trombositopenia
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Leukopenia dan neutropenia
- Frekuensi tidak dilaporkan: Eosinofilia dan limfadenopati
- Hipersensitif
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Hipersensitif, reaksi anafilaksis, reaksi anafilaktoid, dan sindrom hipersensitif
- Psikiatrik
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Disorientasi dan halusinasi
- Pernapasan
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Pneumonitis
- Hati
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Kegagalan hati
- Frekuensi yang tidak dilaporkan: Hepatitis, penyakit kuning, toksisitas hati, dan penurunan fungsi hati sementara
- Ginjal
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Interstitial nephritis
- Muskuloskeletal
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Merasa nyeri pada bagian sendi
- Saluran pencernaan
- Frekuensi tidak dilaporkan: Diare, gangguan pencernaan, merasa nyeri pada bagian perut, mual, dan muntah
- Kardiovaskular
- Frekuensi tidak dilaporkan: Miokarditis dan perikarditis
- Lain
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Demam, malaise, dan pireksia
Detail Ethambutol
Berikut informasi tentang detail Ethambutol: [2]
Penyimpanan | Tablet : → Simpan pada ruangan bersuhu antara 20-25 ° C. |
Cara Kerja | Deskripsi: Ethambutol merupakan antimikrobakteri yang bersifat bakteriostatik terhadap bakteri yang rentan. Obat ini juga menghambat sintesis metabolit bakteri sehingga menghambat metabolisme dan multiplikasi sel. Penyerapan: Ethambutol diserap dari saluran pencernaan. Waktu yang diperlukan konsentrasi plasma untuk memuncak sekitar 4 jam. Distribusi: Ethambutol sebagian besar disebarkan ke berbagai jaringan, termasuk ginjal, paru-paru, dan eritrosit. Obat ini juga melintasi plasenta dan masuk ke dalam ASI. Pengikatan protein plasma sebesar 20-30%. Metabolisme: Ethambutol sebagian dimetabolisme di hati menjadi aldehida dan turunan asam dikarboksilat tidak aktif. Ekskresi: Ethambutol dikeluarkan terutama melalui urin (sekitar 50% sebagai obat tidak berubah dan 8-15% sebagai metabolit). Dalam bentuk feses (kira-kira 20% sebagai obat tidak berubah). Waktu paruh eliminasi membutuhkan sekitar 2,5-3,6 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Mengurangi paparan dengan penggunaan Al hidroksida |
Overdosis | ⇔ Gejala: Demam, halusinasi, gangguan penglihatan, sakit kepala, dan pusing. ⇔ Cara Mengatasi: Lakukan bilas lambung jika diperlukan. |
Pertanyaan Seputar Ethambutol
Hal apa saja yang perlu saya beritahukan kepada dokter sebelum menggunakan Ethambutol?
Kami sangat menyarankan agar anda menyampaikan mengenai alergi obat-obatan yang dimiliki. Namun, akan lebih baik lagi jika memberitahukan kepada dokter tentang penyakit yang sedang anda alami, khususnya penyakit katarak, hati, ataupun ginjal. Hal ini dimaksudkan agar anda dapat terhindar dari berbagai efek samping Ethambutol yang berbahaya bagi tubuh [1].
Hal apa yang perlu saya hindari ketika menggunakan Ethambutol?
Hindari penggunaan antasida yang mengandung alumunium hidroksida dalam waktu 4 jam setelah mengkonsumsi Ethambutol. Pasalnya, beberapa antasida dapat membuat proses penyerapan Ethambutol di dalam tubuh semakin sulit. Selain itu, jika memungkinkan hindari kegiatan mengemudi. Hal ini dikarenakan Ethambutol dapat mempengaruhi kemampuan anda dalam mengemudi[1,5].
Apa yang harus saja lakukan jika saya melewatkan satu dosis Ethambutol?
Kami sarankan agar anda segera mengkonsumsi Ethambutol setelah anda mengingatnya. Namun, yang perlu diperhatikan adalah, jika waktu pemberian dosis selanjutnya sudah dekat, anda dapat melewati dosis tersebut [1,3].
Contoh Obat Ethambutol (Merek Dagang) di Pasaran
Berikut beberapa nama merek obat-obatan yang mengandung Ethambutol: [1]
Brand Merek Dagang |
Abbutol |
Butarex |
Dovalem |
Etambutol |
Mycobutol |