Bagi pencinta kopi, terutama yang suka dengan pembuatan kopi menggunakan mesin kopi dan mesin penggiling biji kopi tentu sudah sangat familiar dengan biji kopi itu sendiri [1].
Ketika membuat kopi sendiri pun, rata-rata orang akan membeli biji kopi, lalu menggilingnya sendiri dengan mesin pribadi untuk rasa dan aroma kopi lebih kuat [1].
Atau, sebagian orang akan lebih suka membeli kopi bubuk hitam (bukan kopi instan) yang metode penyeduhannya menggunakan mesin juga [2].
Terlepas dari bentuk kopi dan pengolahannya sebelum dinikmati, kopi sendiri menawarkan segudang manfaat kesehatan, khususnya kopi hitam [3].
Namun jika memakan biji kopi secara langsung tanpa membuatnya menjadi minuman, apakah akan tetap sama bermanfaatnya atau justru berbahaya?
Amankah Makan Biji Kopi?
Aman, sebab biji kopi pada dasarnya sudah dikonsumsi sejak zaman dulu, ratusan tahun lalu bahkan lebih [4].
Biji kopi sudah biasa dikonsumsi langsung atau bahkan dicampur dengan lemak hewan pada zaman dulu [4].
Guna campuran biji kopi dan lemak hewan tersebut adalah sebagai penambah energi tubuh [4].
Makan biji kopi secara langsung maupun sebagai campuran sudah terkenal sejak dulu aman bagi kesehatan tubuh, selama konsumsi secukupnya atau tanpa berlebihan [4].
Walau dikenal aman, makan biji kopi sebenarnya memiliki efek pada penyerapan kafein pada lapisan mulut secara lebih cepat [5,6].
Biji kopi pun tersedia dalam beberapa jenis di mana beberapa diantaranya tidak cukup enak di lidah [5,6,7].
Untuk biji kopi hijau, konsumsi mentah tergolong kurang enak dimakan karena rasanya yang pahit [6,7].
Biji kopi hijau juga sebaiknya dihindari karena sulit dikunyah maupun menawarkan rasa seperti kayu [6,7].
Sementara itu, biji kopi panggang lebih baik dan hanya sedikit lebih lembut daripada yang tidak dipanggang [6,7].
Sementara itu, ada pula biji kopi panggang yang dilumuri coklat di bagian luarnya di mana biji kopi ini tergolong sebagai jenis kudapan yang juga aman dan cukup enak dimakan [6,7].
Adakah manfaat dari konsumsi biji kopi?
Walau aman dimakan, mungkin sebagian orang masih bertanya-tanya apakah terdapat manfaat kesehatan bagi yang memakan biji kopi.
Manfaat minum kopi bagi kesehatan tersedia cukup banyak, namun untuk data ilmiah dalam membuktikan bahwa biji kopi baik untuk kesehatan tubuh masih sangat terbatas [6].
Dalam keterbatasan tersebut, berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang perlu diketahui bila memakan atau mengudap biji kopi secukupnya tanpa berlebihan :
Biji kopi kaya akan antioksidan seperti polifenol yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh [8].
Asam klorogenik pada biji kopi juga dapat menurunkan risiko diabetes [9,10].
Artinya, dengan penurunan risiko penyakit diabetes, makan biji kopi juga berpotensi mengurangi juga risiko stroke dan penyakit jantung [9,10.
Kandungan ini pun dapat melawan peradangan serta sel-sel kanker meski asam klorogenik tidak terdapat di semua jenis biji kopi [11].
Makan biji kopi sebagai camilan juga berguna dalam menurunkan risiko gangguan pada otak [12,13,14].
Artinya, biji kopi pun bermanfaat dalam melawan penyakit Parkinson, penyakit Alzheimer hingga depresi [12,13,14].
Biji kopi juga diketahui baik bagi kondisi organ hati dan menurunkan risiko penyakit hati [7,15].
Beberapa penyakit hati yang dapat dicegah adalah sirosis hati, penyakit hati berlemak non-alkohol, dan fibrosis hati [7,15].
Adakah efek samping makan biji kopi?
Seperti halnya minuman kopi yang dianggap bermanfaat tapi juga berefek samping, begitu pula dengan makan biji kopi secara langsung.
Beberapa efek samping atau risiko kesehatan yang dapat timbul karena makan biji kopi diantaranya adalah :
Seperti minum kopi yang akan membuat tubuh lebih berenergi, tercegah dari rasa kantuk dan membuat mudah terjaga, biji kopi pun demikian bila dimakan langsung.
Terlebih memakan biji kopi alih-alih minuman kopi, hal ini dapat berdampak pada penyerapan kafein lebih cepat sehingga tubuh berisiko mengalami gangguan tidur [7,16,17].
Bagi pengonsumsi biji kopi dengan sensitivitas tinggi terhadap kafein, efek kafein bisa bertahan di dalam tubuh kurang lebih 9,5 jam setelah konsumsi [7,16,17].
Jadi memakannya siang, sore atau malam bisa berdampak pada sulit tidur.
Bagi pemilik riwayat penyakit lambung, minum kopi saja bisa cukup membahayakan untuk kambuhnya nyeri di ulu hati atau heartburn [6,7].
Maka memakan langsung biji kopi tentu akan lebih berisiko dalam memicu heartburn hingga sakit perut dan masalah pencernaan lainnya [6,18,19,20].
Komponen yang disebut katekol ada pada biji kopi yang bisa menyebabkan peningkatan kadar asam lambung [18].
Kafein bisa meningkatkan kecemasan, maka dengan makan biji kopi pun akan berisiko sama [7,21].
Gejala kecemasan yang bisa terjadi diantaranya adalah rasa stres, mual, sekaligus detak jantung yang lebih cepat [7,21].
Biji kopi bukan untuk dikonsumsi oleh para ibu hamil; seperti halnya kopi, biji kopi sama membahayakannya [7].
Mengonsumsi biji kopi dapat berisiko pada sejumlah gangguan kehamilan, mulai dari bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur hingga keguguran [22,23,24].
Beberapa orang mengonsumsi kopi untuk memperlancar buang air besar.
Oleh sebab itu, kafein dari biji kopi yang dimakan langsung juga dapat memberi efek samping yang sama [7].
Diare adalah efek atau risiko yang cukup umum terdengar walau tergolong jarang terjadi [20].
Penderita sindrom iritasi usus dan penyakit radang usus tidak sebaiknya mengonsumsi biji kopi sama sekali karena efek laksatif akan sangat berisiko [7].
Jadi, walau makan biji kopi tergolong aman dan terdapat manfaat-manfaat bagi kesehatan, perhitungkan juga berbagai efek sampingnya.
1. Tom. Does Grinding Your Own Coffee Taste Better?. Batch Coffee Club; 2023.
2. Hotel Chocolat. Instant coffee vs ground coffee – how different are they?. Hotel Chocolat; 2021.
3. Sade Meeks, MS, RD, Nutrition & SaVanna Shoemaker, MS, RDN, LD. Black Coffee: Benefits, Nutrition, and More. Healthline; 2021.
4. H Tesfaye, J Blahos, & J Janatová. Coffee, its legend, history, and influence on human health. Casopis lekaru ceskych; 2009.
5. Gary H Kamimori, Chetan S Karyekar, Ronald Otterstetter, Donna S Cox, Thomas J Balkin, Gregory L Belenky & Natalie D Eddington. The rate of absorption and relative bioavailability of caffeine administered in chewing gum versus capsules to normal healthy volunteers. International Journal of Pharmaceutics; 2002.
6. Tom. Can You Eat Coffee Beans?. Batch Coffee Club; 2023.
7. Mary Jane Brown, PhD, RD (UK). Can You Eat Coffee Beans? All You Need to Know. Healthline; 2019.
8. Feifei Wei, Kazuo Furihata, Fangyu Hu, Takuya Miyakawa, & Masaru Tanokura. Complex mixture analysis of organic compounds in green coffee bean extract by two-dimensional NMR spectroscopy. Magnetic Resonance in Chemistry; 2010.
9. Shengxi Meng, Jianmei Cao, Qin Feng, Jinghua Peng, & Yiyang Hu. Roles of Chlorogenic Acid on Regulating Glucose and Lipids Metabolism: A Review. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine; 2013.
10. Kelly L Johnston, Michael N Clifford, & Linda M Morgan. Coffee acutely modifies gastrointestinal hormone secretion and glucose tolerance in humans: glycemic effects of chlorogenic acid and caffeine. The American Journal of Clinical Nutrition; 2003.
11. Teresa Krakauer. The polyphenol chlorogenic acid inhibits staphylococcal exotoxin-induced inflammatory cytokines and chemokines. Immunopharmacology and Immunotoxicology; 2002.
12. Giuseppe Grosso, Agnieszka Micek, Sabrina Castellano, Andzrej Pajak, & Fabio Galvano. Coffee, tea, caffeine and risk of depression: A systematic review and dose–response meta-analysis of observational studies. Molecular Nutrition & Food Research; 2016.
13. Qing-Ping Liu M.D. Yan-Feng Wu M.D., Hong-Yu Cheng M.D., Tao Xia M.D., Hong Ding M.D., Hui Wang M.D., Ze-Mu Wang M.D., & Yun Xu M.D., Ph.D. Habitual coffee consumption and risk of cognitive decline/dementia: A systematic review and meta-analysis of prospective cohort studies. Nutrition; 2016.
14. Hui Qi & Shixue Li. Dose-response meta-analysis on coffee, tea and caffeine consumption with risk of Parkinson's disease. Geriatrics & Gerontology International; 2014.
15. Fen Liu , Xiwei Wang ,Gang Wu, Ling Chen, Peng Hu, Hong Ren, & Huaidong Hu. Coffee Consumption Decreases Risks for Hepatic Fibrosis and Cirrhosis: A Meta-Analysis. PLoS One; 2015.
16. Jan Snel, & Monicque M. Lorist. Chapter 6 - Effects of caffeine on sleep and cognition. Progress in Brain Research; 2011.
17. J V Rétey, M Adam, R Khatami, U F O Luhmann, H H Jung, W Berger, & H-P Landolt. A Genetic Variation in the Adenosine A2A Receptor Gene (ADORA2A) Contributes to Individual Sensitivity to Caffeine Effects on Sleep. Clinical Pharmacology & Therapeutics; 2007.
18. Malte Rubach, Roman Lang, Elisabeth Seebach, Mark M Somoza, Thomas Hofmann, & Veronika Somoza. Multi-parametric approach to identify coffee components that regulate mechanisms of gastric acid secretion. Molecular Nutrition & Food Research; 2012.
19. P. Nawrot,S. Jordan,J. Eastwood,J. Rotstein,A. Hugenholtz & M. Feeley. Effects of caffeine on human health. Food Additives & Contaminants; 2003.
20. Jane V. Higdon & Balz Frei. Coffee and Health: A Review of Recent Human Research. Critical Reviews in Food Science and Nutrition; 2006.
21. Diogo R Lara. Caffeine, mental health, and psychiatric disorders. Journal of Alzheimer's Disease; 2010.
22. Jongeun Rhee, Rockli Kim, Yongjoo Kim, Melanie Tam, Yizhen Lai, NaNa Keum, & Catherine Elizabeth Oldenburg. Maternal Caffeine Consumption during Pregnancy and Risk of Low Birth Weight: A Dose-Response Meta-Analysis of Observational Studies. PLoS One; 2015.
23. Ekaterina Maslova, Sayanti Bhattacharya, Shih-Wen Lin, & Karin B Michels. Caffeine consumption during pregnancy and risk of preterm birth: a meta-analysis. The American Journal of Clinical Nutrition; 2010.
24. Ji Li, Hong Zhao, Ju-Min Song, Jing Zhang, Yin-Lan Tang, & Chang-Mao Xin. A meta-analysis of risk of pregnancy loss and caffeine and coffee consumption during pregnancy. International Journal of Gynecology & Obstetrics; 2015.