Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Ambrisentan adalah obat yang diklasifikasikan sebagai antagonis reseptor endotelin dan digunakan sebagai pengobatan untuk hipertensi arteri pulmoner. Obat ini bekerja dengan menghambat endotelin, sebuah
Ambrisentan ialah jenis obat yang digunakan untuk pengobatan hipertensi paru. [2]
Daftar isi
Obat ambrisentan telah disahkan oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati penyakit hipertensi paru.
Berikut ialah informasi penting mengenai obat ambrisentan, yaitu indikasi hingga kategori obat pada kehamilan & menyusui: [1]
Indikasi | Hipertensi arteri paru (Kelas II / III WHO). |
Kategori | Obat Bebas Terbatas (P No.1) |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antihipertensif dan Vasodilator |
Bentuk | Tablet dan kaplet |
Kontraindikasi | Fibrosis paru idiopatik. Gangguan hati berat atau peningkatan aminotransferase hati signifikan secara klinis (> 3 kali batas atas normal). Kehamilan dan menyusui. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Ambrisentan: → Pasien dengan penyakit veno-oklusif paru, anemia signifikan. → Pasien dengan penyakit ginjal berat (CrCl <30 ml / menit) dan kerusakan hati sedang. → Pasien yang sedang mengkonsumsi siklosporin di saat bersamaan. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori X: Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan janin dan/atau ada bukti resiko janin manusia berdasarkan data reaksi negatif dari investigasi, dan resiko yang terlibat dalam penggunaan obat pada wanita hamil jelas lebih besar daripada manfaatnya. |
Tinjauan: Ambrisentan adalah obat hipertensi paru yang dijual dalam bentuk tablet dan kaplet. Obat ini hanya diperuntukkan bagi orang dewasa. Obat ini sangat tidak diperbolehkan untuk ibu hamil dan menyusui.
Manfaat obat ambrisentan diantara lainnya ialah: [2, 3]
Obat ambrisentan hanya diperuntukkan bagi orang dewasa.[1]
Oral/Diminum: → 5 mg sekali sehari. → Interval Dosis minimum: Sehari sekali → Dosis sekali minum maksimum: 10 mg → Dosis maksimum: 10 mg sekali sehari |
Sebagai obat bebas terbatas, obat ambrisentan memiliki efek samping. Efek sampingnya yang paling berbahaya ialah dapat menyebabkan kerusakan pada janin. [2]
Ambrisentan sangat mungkin menghasilkan cacat lahir yang serius jika digunakan oleh wanita hamil, karena efek ini terlihat secara konsisten ketika diberikan kepada hewan.
Tidak boleh sama sekali mengkonsumsi ambrisentan saat masa kehamilan.
Wanita yang masih dapat bereproduksi harus menggunakan metode kontrasepsi yang tepat selama pengobatan dengan ambrisentan dan selama satu bulan setelah perawatan.
Lakukan tes kehamilan bulanan selama mengkonsumsi ambrisentan dan satu bulan setelah berhenti mengkonsumsinya.
Efek Lainnya yang Paling Sering Dijumpai: [2]
Efek yang Jarang Terjadi: [2]
Efek yang Tidak Diketahui Penyebabnya: [2]
Gejala Overdosis Ambrisentan (segera pergi ke IGD bila terdapat beberapa gejala ini): [2]
Beberapa efek samping obat ambrisentan yang terjadi biasanya tidak memerlukan perhatian medis.
Efek samping ini dapat hilang selama pengobatan karena tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat.
Tenaga medis profesional juga dapat memberi tahu cara untuk mencegah atau mengurangi beberapa efek samping ini.
Konsultasikan dengan tenaga medis profesional jika salah satu dari efek samping tersebut berkelanjutan atau mengganggu dan jika memiliki pertanyaan tentang efek samping tersebut.
Info Efek Ambrisentan Tenaga Medis: [2]
1. Hati
2. Darah
3. Jantung
4. Pernapasan
5. Saluran pencernaan
6. Sistem saraf
7. Hipersensitif
8. Organ Kelamin
9. Metabolisme
10. Tulang
11. Mata
12. Kejiwaan
13. Kulit
14. Lainnya
15. Umum
Efek samping yang paling umum yaitu edema perifer, hidung tersumbat, sinusitis, dan kemerahan.
Berikut ialah rincian obat ambrisentan, yaitu penyimpanan hingga sistem klasifikasi kimiawi terapeutik anatomis: [1]
Penyimpanan | Tablet / Kaplet: → Simpan pada ruangan dengan suhu antara 15-30°C. → Simpan dalam kemasan aslinya. → Kenakan sarung tangan saat menerima, membuka kemasan, dan menempatkannya. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. → Jangan simpan di kamar mandi. → Jauhkan obat dari anak anak dan hewan peliharaan. → Jangan membuang obat ke toilet. → Buang dengan benar ketika kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan. |
Pemberian Obat | Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Telan utuh, jangan dipisah/dikunyah/dihancurkan. |
Cara Kerja | Deskripsi: Ambrisentan selektif pada reseptor endotelin tipe A (ETA). Endothelin adalah vasokonstriktor kuat yang memainkan peran patogenik pada hipertensi arteri paru. Blokade reseptor endotelin menyebabkan vasodilatasi dan menghambat proliferasi otot. Penyerapan: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan. Waktu puncak konsentrasi plasma: Sekitar 2 jam. Distribusi: Pengikatan protein plasma: 99%, terutama untuk albumin dan pada tingkat yang lebih rendah menjadi α1-asam glikoprotein. Metabolisme: Dimetabolisme melalui glukuronidasi oleh beberapa uridin difosfat glukururonosiltransferase (UGT) isoenzim ke ambrisentan glukuronida dan melalui oksidasi, terutama oleh CYP3A4 dan pada tingkat lebih rendah oleh CYP3A5 dan CYP2C19, untuk membentuk 4-hydroxymethyl ambrisentan. Ekskresi: Terutama melalui empedu; urin (22%, 3,3% sebagai obat yang tidak berubah). Waktu paruh eliminasi: Sekitar 15 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan paparan dengan siklosporin. → Rifampin dapat menyebabkan peningkatan sementara dalam paparan ambrisentan. |
Reaksi Obat yang Merugikan | Signifikan: → Hepatitis autoimun (misalnya cedera hati dan peningkatan enzim hati) → Penurunan Hb dan hematokrit → Retensi cairan → Edema perifer → Edema paru akut → Penurunan jumlah sperma. Saraf: → Sakit kepala → Pusing → Kelelahan → Asthenia Jantung: → Palpitasi → Gagal jantung → Kulit kemerahan → Hipotensi → Sinkop → Nyeri dada Pencernaan: → Diare → Muntah → Mual → Sakit perut → Sembelit Pernapasan: → Dispnea → Nasofaringitis → Hidung tersumbat → Epistaksis → Sinusitis → Rinitis |
Overdosis | ⇔ Gejala: Sakit kepala, pusing, kulit kemerahan, mual, hidung tersumbat, dan hipotensi (tekanan darah rendah tidak normal). ⇔ Cara Mengatasi: Ketika mengalami hipotensi, berikan kardioversi. |
Kelompok Pasien Khusus | Pasien yang mengkonsumsi siklosporin: Maks: 5 mg sekali sehari. |
Gangguan Hati | Parah: Kontraindikasi. |
Penyuluhan Pasien | Obat ini dapat menyebabkan pusing, asthenia atau badan lemas, hipotensi, atau kelelahan, jika sedang berada dalam pengaruhnya, jangan berkendara. |
Parameter Pemantauan | Pantau adanya tanda-tanda cedera hati dan edema perifer yang signifikan. Pantau ALT dan AST, Hb, dan tingkat hematokrit. Dapatkan tes kehamilan bulanan selama perawatan. |
Sistem Klasifikasi Kimiawi Terapeutik Anatomis | C02KX02 – ambrisentan; Milik golongan antihipertensi. Digunakan dalam pengobatan hipertensi arteri pulmonal (hipertensi paru). |
Untuk apa obat ambrisentan digunakan?
Obat ambrisentan digunakan untuk mengobati hipertensi arteri paru.
Apakah penyakit hipertensi paru itu?
Hipertensi paru ialah memiliki tekanan darah tinggi di arteri yang bergerak dari jantung ke paru-paru. Keadaannya berbeda dari memiliki tekanan darah tinggi biasa. [4]
Apakah penyebab hipertensi paru?
Terkadang dokter tidak dapat menemukan alasan untuk penyakit ini. Dalam hal ini, kondisi ini disebut hipertensi pulmonal idiopatik. Gen kemungkinan berperan dalam sebagai penyebab hipertensi paru. [4]
Dalam kasus lain, ada kondisi-kondisi lain yang menyebabkan hipertensi paru, yaitu: [4]
– Gagal jantung kongestif
– Gumpalan darah di paru-paru
– HIV
– Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain atau metamfetamin
– Penyakit hati seperti sirosis hati
– Lupus, skleroderma, rheumatoid arthritis, dan penyakit autoimun lainnya
– Cacat jantung sejak lahir
– Penyakit paru-paru seperti emfisema, bronkitis kronis, atau fibrosis paru
– Apnea tidur (gangguan tidur saat pernapasan terganggu)
Apa saja gejala dari hipertensi paru?
Awalnya gejala tidak terasa untuk sementara waktu. Gejala utama adalah sesak napas saat aktif beraktivitas. Biasanya gejala terlihat perlahan dan semakin buruk seiring berjalannya waktu. Kemudian saat melakukan aktivitas akan terus merasa lelah.
Gejala lainnya ialah: [4]
– Sakit dada
– Kelelahan
– Pingsan
– Bengkak di pergelangan kaki dan kaki
Bolehkah ibu hamil mengkonsumsi ambrisentan?
Tidak boleh, obat ini dikategorikan Kategori X yang dapat menyebabkan kelainan dan resiko pada janin. [1]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung ambrisentan:[1]
Brand Merek Dagang |
Letairis |
Volibris |
Pulmonext |
1) Anonim. diakses 2020. Mims Indonesia. Ambrisentan.
2) Anonim. diakses 2020. Drugs.com. Ambrisentan.
3) Anonim. diakses 2020. Webmd. Ambrisentan 10 Mg Tablet PAH Agents- Endothelin Receptor Antagonists.
4) Anonim. diakses 2020. Webmd. Pulmonary Arterial Hypertension.