Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Naegleria fowleri, yang sering disebut dengan amoeba pemakan otak, adalah amoba yang dapat menyebabkan infeksi pada otak yang disebut primary amebic meningoencephalitis (PAM). Amoeba ini sering ditemukan
Amoeba pemakan otak adalah mikroorganisme bersel satu yang memiliki nama Naegleria fowleri dalam dunia medis. Jenis amoeba ini mungkin terkenal dengan istilahnya sebagai pemakan otak, namun tidak sebenarnya memakan otak. [1,2]
Sebenarnya amoeba ini menuju ke otak dengan masuk melalui hidung. Lalu setelah sampai di otak, amoeba ini akan menginfeksi otak dan menyebabkannya mengalami kerusakan yang sangat parah. Masalah kesehatan yang disebabkan oleh amoeba pemakan otak ini dinamakan amoebic meningoencephalitis. [1,2]
Daftar isi
Amoeba pemakan otak ini banyak ditemukan di media yang hangat. Misalnya seperti di pemandian air panas. Selain itu, amoeba ini juga bisa ditemukan di air segar dalam sungai atau danau. Khususnya sungai atau danau yang kedalamannya dangkal. [1,3]
Kolam renang yang tidak dibersihkan, begitu juga dengan tempat spa juga bisa menjadi tempat amoeba pemakan otak hidup. Termasuk juga tanah yang hangat. [2,3]
Lalu bagaimana dengan di air laut? Amoeba ini tidak bisa hidup di air asin. Jadi air laut aman dari keberadaan amoeba ini. [3]
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, amoeba pemakan otak akan menyebabkan kerusakan otak yang disebabkan oleh infeksi bernama amoebic meningoencephalitis.
Gejala yang disebabkan oleh amoeba ini akan terbagi menjadi dua tahap dalam 15 hari. Berikut ini perbedaan gejala di tahap awal dan tahap akhir:
Pertama kali terpapar amoeba pemakan otak, penderita akan mengalami gejala tahap awal. Gejala ini layaknya penderita meningitis pada umumnya, yaitu sakit kepala luar biasa, demam dan mual muntah. [2,4]
Gejala awal penyakit ini muncul antara 1-9 hari setelah terpapar. Namun rata-rata pasien mengalami gejala pertamanya setelah hari kelima. Segera lakukan pemeriksaan jika Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas setelah berenang di air hangat. [4]
Jika setelah gejala tahap awal terjadi penderita belum juga terdiagnosis, maka gejala akan memasuki tahap akhir. Gejalanya akan semakin parah seperti kehilangan keseimbangan, halusinasi, leher tegang, bahkan bisa mengalami koma. [2,4]
Gejala tahap akhir ini akan terjadi setelah gejala awal tidak mengalami pengobatan selama kurun waktu 10 hari. Akibatnya bisa sangat fatal bahkan hingga kematian. [4]
Penyakit amoebic meningoencephalitis disebabkan oleh amoeba pemakan otak yang menginfeksi otak. Walau begitu tidak semua orang yang terpapar amoeba ini langsung mengalami penyakit yang dimaksud. [1,2]
Hanya sebagian kecil saja yang berenang di air yang terkontaminasi amoeba yang mengalami penyakitnya. Bahkan walau meminum airnya, tidak akan membuat seseorang menderita amoebic meningoencephalitis tadi. Jadi amoeba harus masuk melalui hidung baru menjalar ke otak, sehingga terjadilah penyakit itu. [1,2,3,4]
Selain itu, ada beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih mungkin terkena penyakit ini, antara lain:
Anak-anak dan remaja adalah kelompok usia yang paling tinggi kemungkinannya terkena penyakit ini. Karena kelompok usia ini bisa sangat lama dan sering bermain di air. [1]
Seseorang yang rutin membersihkan rongga hidung lebih kecil kemungkinannya mengalami penyakit ini. Biasanya penderita sinusitis secara rutin akan melakukan pembersihan hidung sehingga kecil kemungkinan ada amoeba yang masuk melalui hidungnya. [1]
Berenang atau menyelam di cuaca atau musim panas akan meningkatkan resiko terkena infeksi amoeba ini. Pasalnya amoeba pemakan otak sangat menyukai suhu hangat dan akan berkembang biak di dalamnya. [1]
Seseorang yang merasakan gejala amoebic meningoencephalitis harus segera memeriksakan diri ke dokter. Sampaikan riwayat perjalanan yang berkaitan dengan air hangat dan air segar di mana Anda sempat terkontaminasi.
Dokter kemudian akan memastikan diagnosa dengan tes menggunakan laboratorium. Sampel tes yang akan diambil adalah cairan yang melapisi otak dan tulang belakang yaitu cerebrospinal fluid (CSF). [1,2]
Dokter akan mengambil cairan dari otak dengan menusukkan jarum suntik di antara dua tulang belakang. Setelahnya, cairan tersebut akan dites untuk menemukan adanya amoeba pemakan otak di dalamnya. [1,2]
Selain itu, dokter juga mungkin menyarankan untuk melakukan CT Scan atau MRI. Kedua tes penggambaran ini dilakukan untuk melihat kondisi otak. [1]
Jika ditemukan pembengkakan atau bahkan pendarahan pada otak, maka dokter bisa segera melakukan tindakan pengobatan secepatnya. [1]
Kasus amoebic meningoencephalitis yang jarang ditemukan membuat penemuan terkait pengobatannya pun belum banyak. [2,3]
Tidak ada jenis pengobatan spesifik yang harus dilakukan pada pasien untuk menghentikan infeksi amoeba tersebut di otak. Namun satu teknik pengobatan yang efektif adalah pemberian obat antifungal. [2,3]
Obat antifungal jenis amphotericin B ini dapat disuntikkan di bagian tulang belakang. Selain itu, miltefosine juga merupakan obat yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit ini. [2,3]
Obat-obatan lain yang mungkin juga dibutuhkan untuk mengatasi penyakit ini antara lain adalah:
Namun karena infeksinya yang sangat cepat, hanya dalam hitungan 14-15 hari, sangat sedikit pasien yang bisa diselamatkan. [3]
Gejala pertama biasanya akan muncul setelah 5 hari terpapar amoeba tersebut. Lalu dalam hitungan 15 hari setelah gejala muncul dan belum dilakukan penanganan, maka pasien akan sulit untuk diselamatkan. [3,4]
Efek dari amoeba pemakan otak yang sangat masif, membuat pengobatannya sangat kecil peluangnya. Bahkan walau pasien berhasil sembuh dan terbebas dari amoeba pemakan otak, biasanya akan mengalami kerusakan otak yang sangat fatal. [4]
Oleh sebab itu, sangat penting untuk melakukan pencegahan penyakit ini. Penyakit ini sudah terdeteksi dalam air di berbagai wilayah di Australia, Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika Latin. [2]
Anda sangat disarankan untuk menghindari berenang atau melompat terjun ke dalam air-air di wilayah tersebut. Khususnya saat musim panas, karena airnya menjadi hangat dan menjadi tempat hidup dari amoeba ini. [1,2,3,4]
Jika memang harus berenang atau menyelam di air-air seperti yang dijelaskan, maka Anda sangat disarankan untuk menggunakan penutup hidung khusus berenang. [1,2,3,4]
1. Mayo Clinic Staff. Naegleria infection. Mayo Clinic; 2021.
2. Jill Seladi-Schulman, Ph.D. & Seunggu Han, M.D. Brain-Eating Ameobas: What You Need to Know. Healthline;2019.
3. MD Team & Carol DerSarkissian. Brain-Eating Amoeba. Web MD; 2020.
4. Anonim. Primary amoebic meningoencephalitis: All you need to know about rare infection caused by Naegleria fowleri, a brain-eating amoeba. First Post; 2020.