Testosterone adalah hormon yang secara alami diproduksi oleh tubuh. Juga dikenal sebagai hormon pria (androgen). Wanita juga memproduksi hormon ini, tetapi dalam jumlah yang sedikit.[1]
Di saat tubuh tidak memproduksi hormon testosterone secara cukup, maka terapi hormon testosterone diperlukan disini. Dapat menyebabkan gangguan kesuburan, gangguan ereksi, penurunan libido, serta terhambatnya pubertas dan pertumbuhan organ reproduksi pada pria apabila kekurangan hormon testosterone.
Daftar isi
Antiandrogen merupakan kelompok obat yang melawan efek hormon seks pada pria, testosteron dan dihidrotestosteron. Antiandrogen juga disebut dengan penghambat reseptor androgen.[2]
Antiandrogen digunakan untuk pengobatan berbagai kondisi dan kelainan termasuk :
Pada wanita, antiandrogen digunakan untuk mengobati :
Antiandrogen digunakan untuk melawan efek hormon seks pada pria, testosteron dan dihidrotestosteron.[2]
Antiandrogen diberikan untuk penyakit :
Antiandrogen bekerja dengan menurunkan produksi androgen tubuh, sementara yang lain memblokir reseptor androgen, membatasi kemampuan tubuh untuk menggunakan androgen yang diproduksi. Berikut cara kerja lain dari sekelompok obat pada antiandrogen meliputi :[2,3,4,5,6,7,8]
Antiandrogen tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan suntikan. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, sementara yang lainnya dijual bebas di apotek.
Beberapa contoh Antiandrogen yang dijual bebas dan dengan resep dokter termasuk:[2]
Antiandrogen dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan.[3,4,5,6,7,8]
Beberapa efek samping umum dari Antiandrogen termasuk:
Bicalutamide tidak untuk digunakan oleh wanita atau anak-anak[3]. Bila Anda memiliki penyakit hati atau diabetes, beritahu dokter Anda. Apalutamide dapat membahayakan bayi yang belum lahir atau menyebabkan keguguran.[4]
Jangan menyumbangkan sperma saat Anda menggunakan apalutamid, dan selama 3 bulan setelah dosis terakhir Anda. Anda perlu sering melakukan tes medis.[6]
Sebelum memulai pengobatan dengan flutamide, setiap bulan selama 4 bulan pertama pengobatan, dan secara berkala setelah 4 bulan pertama disarankan untuk Anda menjalani tes darah.
Perawatan dengan nilutamide harus dimulai pada hari setelah operasi pengebirian[7]. Jika Anda memiliki penyakit hati yang parah dan masalah pernapasan yang parah, Anda tidak boleh menggunakan nilutamide.
Tetap gunakan alat kontrasepsi setidaknya selama 1 minggu setelah dosis terakhir Anda. Beri tahu dokter Anda segera jika kehamilan terjadi saat Anda menggunakan darolutamide[8].
Untuk penyimpana obat ini Simpan pada suhu kamar jauh dari kelembaban dan panas.
1) Corona, G., Sforza, A. & Maggi, M. World J Mens Health. Testosterone Replacement Therapy: Long-Term Safety and Efficacy. 2017
2) Anonim. Drugs.com. Antiandrogens. 2021
3) Cerner Multum. Drugs.com. Bicalutamide. 2020
4) Cerner Multum. Drugs.com. Apalutamide. 2020
5) Cerner Multum. Drugs.com. Enzalutamide. 2020
6) Cerner Multum. Drugs.com. Flutamide. 2020
7) Cerner Multum. Drugs.com. Nilutamide. 2020
8) Cerner Multum. Drugs.com. Darolutamide. 2019