Daftar isi
Apa itu Leukopenia?
Leukopenia adalah suatu kondisi di mana seseorang jumlah sel darah putih yang rendah. [3] Sel darah putih adalah sel darah yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit dan infeksi. [2]
Tinjauan Leukopenia adalah kondisi dimana kadar sel darah putih rendah.
Fakta Leukopenia
Berikut ini adalah fakta-fakta penting dari Leukopenia: [3, 4, 5]
- Penderita leukopenia dapat memiliki kurang dari 3.500 sel darah putih per mikroliter.
- Jumlah sel darah putih yang sehat adalah antara 3.500 dan 11.000 sel darah putih per mikroliter.
- Sel darah putih diproduksi oleh sumsum tulang.
- Leukopenia biasanya asimptomatik (tanpa gejala).
- Tergantung pada tingkat keparahannya, leukopenia dapat meningkatkan risiko infeksi, terkadang hingga tingkat yang serius.
Jenis Leukopenia
Ada beberapa jenis leukopenia, tergantung pada jenis sel darah putih yang rendah dalam darah Anda:
- Neutrofil
Neutrofil adalah sel darah putih yang melindungi Anda dari infeksi jamur dan bakteri. Leukopenia sangat sering disebabkan oleh penurunan neutrofil. Neutrofil membentuk 55 hingga 70 persen dari total sel darah putih. [2, 3]
- Limfosit
Limfosit adalah jenis sel darah putih yang paling umum kedua setelah neutrofil. Limfosit berperan dalam melindungi tubuh dari infeksi virus. [3]
- Basofil
Basofil adalah jenis sel darah putih yang paling tidak umum. Basofil terlibat dalam reaksi inflamasi terhadap alergen. [3]
- Monosit
Monosit adalah jenis yang terbesar dari sel darah putih. Monosit berperan dalam melindungi Anda dari infeksi bakteri, jamur, dan virus. Selain itu, juga membantu memperbaiki jaringan yang telah rusak oleh peradangan. [3]
- Eosinofil
Eosinofil dapat melindungi Anda dari parasit. Selain itu, juga berperan dalam reaksi dan kondisi alergi, seperti asma. [3]
Gejala Leukopenia
Leukopenia dapat tidak menimbulkan gejala apapun pada penderitanya. Tanda dan gejala leukopenia terutama merupakan gejala yang berhubungan dengan infeksi. Gejala infeksi, meliputi: [2, 4]
- Demam lebih tinggi dari 38˚C.
- Panas-dingin.
- Sakit kepala atau leher kaku.
- Sakit tenggorokan.
- Batuk atau sesak nafas.
- Nyeri atau terbakar saat buang air kecil.
- Drainase, kemerahan, atau bengkak di sekitar luka kulit.
- Luka mulut atau bercak putih di mulut.
Jika Anda memiliki tanda atau gejala lainnya beritahu dokter Anda. Leukopenia dapat menimbulkan gejala lain yang berhubungan dengan penyebab rendahnya jumlah sel darah putih. [2, 3]
Jika anemia (jumlah sel darah merah yang rendah) juga terjadi, gejalanya dapat berupa: [4]
- Pusing atau pingsan.
- Detak jantung yang cepat.
- Kulit pucat.
Penyebab Leukopenia
Ada banyak penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan leukopenia, seperti: [2]
1. Kondisi Sel Darah atau Sumsum Tulang
- Anemia aplastik (Kelainan darah yang disebabkan oleh kerusakan sumsum tulang).
- Hipersplenisme, atau limpa yang terlalu aktif.
- Sindrom mielodisplastik (Sindrom yang disebabkan oleh kerusakan pada sel darah).
- Sindrom mieloproliferatif (Sindrom yang disebabkan oleh sel darah yang terbentuk tidak sempurna).
- Mielofibrosis (kanker sumsum tulang yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah).
2. Kanker dan Pengobatan untuk Kanker
Berbagai jenis kanker, termasuk leukemia, dapat menyebabkan leukopenia. Perawatan kanker juga dapat menyebabkan leukopenia, seperti:
- Kemoterapi.
- Terapi radiasi (terutama bila digunakan pada tulang besar, seperti di kaki dan panggul).
- Transplantasi sumsum tulang.
3. Kelainan Bawaan
Kelainan bawaan sudah ada sejak lahir. Kelainan bawaan yang menyebabkan leukopenia termasuk kondisi yang mempengaruhi cara kerja sumsum tulang untuk membuat sel darah, seperti: [2]
- Sindrom Kostmann (kelainan kongenital pada fungsi sumsum tulang).
- Myelokathexis (kelainan bawaan sejak lahir yang menyebabkan penurunan jumlah sel darah putih neutrofil).
3. Penyakit Menular
Penyakit menular yang dapat menyebabkan leukopenia meliputi: [2]
- HIV atau AIDS (penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia).
- Tuberkulosis (penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh mycobacterium).
4. Gangguan Autoimun
Gangguan autoimun yang membunuh sel darah putih atau sel sumsum tulang, yang membuat sel darah, juga dapat menyebabkan leukopenia. Gangguan tersebut dapat meliputi: [2]
- Lupus (penyakit radang yang disebabkan ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri).
- Artritis reumatoid (penyakit autoimun yang menyerang sendi).
5. Malnutrisi
Leukopenia dapat disebabkan oleh defisiensi vitamin atau mineral, seperti defisiensi pada: [2]
- Vitamin B-12.
- Folat.
- Tembaga.
- Seng.
6. Obat-obatan
Obat-obatan yang dapat menyebabkan leukopenia meliputi: [2]
- Bupropion.
- Clozapi.
- Siklosporin.
- Interferon.
- Lamotrigin.
- Minosiklin.
- Mikofenolat mofetil.
- Penisilin.
- Sirolimus.
- Natrium valproat.
- Steroid.
- Takrolimus.
7. Sarkoidosis
Sarkoidosis adalah reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh yang ditandai dengan pembentukan granuloma, atau area peradangan kecil, di berbagai sistem di tubuh Anda. Granuloma yang terbentuk di sumsum tulang Anda dapat menyebabkan terjadinya leukopenia. [2, 3]
8. Infeksi Virus
Infeksi virus yang mempengaruhi sumsum tulang atau infeksi kronis akut seperti pilek dan influenza juga dapat menyebabkan leukopenia. [2, 3]
Faktor Risiko
Siapa pun yang memiliki kondisi yang dapat menyebabkan leukopenia dapat berisiko. Leukopenia biasanya tidak menimbulkan gejala. Jadi dokter Anda akan memantau jumlah sel darah Anda secara hati-hati jika Anda memiliki salah satu kondisi yang dapat menyebabkan leukopenia. [2]
Kapan Harus ke Dokter?
Jumlah sel darah putih yang rendah biasanya diketahui setelah dokter melaksanakan tes untuk kondisi lain yang Anda alami. [1]
Konsultasikan dengan dokter mengenai hasil tes Anda. Jumlah sel darah putih yang rendah, bersama dengan hasil dari tes lain, dapat menunjukkan penyebab penyakit Anda. Atau kemungkinan dokter Anda perlu melakukan tes lain untuk memeriksa kondisi Anda lebih lanjut. [1]
Tanyakan kepada dokter Anda cara terbaik untuk mencegah infeksi penyakit menular karena jumlah sel darah putih yang sangat rendah akan menjadikan Anda lebih rentan terhadap infeksi. Dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk mencuci tangan secara teratur dan menyeluruh, memakai masker wajah dan menghindari kontak dengan orang yang menderita pilek atau penyakit lainnya. [1]
Komplikasi Leukopenia
Beberapa komplikasi leukopenia yang paling serius meliputi: [2]
- Penundaan pengobatan kanker karena infeksi ringan sekalipun.
- Infeksi yang mengancam jiwa, seperti septikemia, yang merupakan infeksi di seluruh tubuh.
- Kematian.
Diagnosis Leukopenia
Dalam beberapa kasus, penyebab leukopenia dapat diketahui dengan jelas sehingga tidak diperlukan pemeriksaan (misalnya, leukopenia karena kemoterapi). [4]
Dokter Anda akan memulai proses diagnosis dengan bertanya mengenai gejala, riwayat kesehatan Anda, obat yang digunakan, riwayat perjalanan, dan lain-lain. Pemeriksaan fisik juga bisa dilakukan untuk mencari tanda-tanda infeksi. [4]
Tes Darah
Sejumlah tes laboratorium dapat membantu mengetahui penyebabnya seperti:
- Hitung Darah Lengkap (CBC)
Tes laboratorium ini dapat dimulai dengan mengevaluasi angka-angka pada hitung darah lengkap, seperti jumlah sel darah putih, jumlah sel darah merah, dan trombosit. Indeks sel darah merah terkadang dapat memberikan petunjuk penting tentang penyebab seperti kekurangan vitamin B12. [4]
- Apusan Darah
Apusan darah dapat digunakan untuk membantu dalam mencari setiap perubahan pada sel darah, seperti granulasi toksik pada neutrofil yang kadang terlihat pada infeksi. Mencari tanda-tanda sel darah putih yang belum matang juga sangat membantu ketika mencari infeksi berat atau kanker darah. [4]
- Jumlah Retikulosit
Tes laboratorium jumlah retikulosit dilakukan jika jumlah sel darah merah juga rendah. Melalui tes ini dapat ditentukan apakah jumlah darah yang rendah karena kurangnya produksi, atau beberapa mekanisme lainnya. [4]
Tes Laboratorium Lainnya
Tes laboratorium lain untuk mengetahui penyebabnya dapat meliputi: [4]
- Kadar vitamin B12 atau folat.
- Kultur darah.
- Kultur virus.
- Aliran sitometri.
- Tes untuk mendeteksi autoimunitas seperti antibodi antinuklear (tes antibodi anti-neutrofil terutama membantu pada anak-anak).
- Pengujian genetik jika penyebab kongenital dicurigai.
Tes Biopsi Sumsum Tulang
Tes biopsi sumsum tulang dapat dilakukan untuk mencari kanker (seperti leukemia) atau gangguan sumsum tulang seperti anemia aplastik. [4]
Tes Pencitraan
Tes pencitraan jarang digunakan untuk mendiagnosis leukopenia, kecuali jika dicurigai adanya kanker atau infeksi tulang. [4]
Pengobatan Leukopenia
Pengobatan untuk leukopenia tergantung pada jenis sel darah putih yang rendah dan penyebab yang mendasarinya. Anda dapat memerlukan perawatan lain untuk mengatasi infeksi yang berkembang karena rendahnya kadar sel darah putih. Secara umum, pengobatan leukopenia meliputi: [2]
Obat-obatan
Obat-obatan dapat digunakan untuk merangsang tubuh Anda untuk membuat lebih banyak sel darah. Dokter kemungkinan akan meresepkan obat untuk menghilangkan penyebab berkurangnya jumlah sel, seperti obat antijamur untuk mengobati infeksi jamur dan obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri. [2]
Jika obat tertentu menyebabkan leukopenia, dokter dapat menyarankan Anda agar berhenti meminumnya atau menggantinya dengan obat jenis lain. Anda tidak boleh menghentikan atau mengganti obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda. [3]
Perawatan Di rumah
Perawatan di rumah dapat membantu penderita leukopenia memperbaiki kondisinya dan mengurangi risiko infeksi. Perawatan di rumah dapat meliputi: [2]
- Makan makanan yang sehat.
- Banyak istirahat.
- Menghindari luka atau goresan.
- Mempraktikkan kebersihan yang baik untuk menghindari kuman.
Menghentikan Pengobatan yang Menyebabkan Leukopenia
Kadang-kadang dokter Anda perlu meminta Anda agar menghentikan pengobatan misalnya kemoterapi untuk memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk memproduksi lebih banyak sel darah. Jumlah sel darah Anda dapat meningkat secara alami ketika pengobatan seperti radiasi selesai atau di antara sesi kemoterapi. Waktu yang dibutuhkan sel darah putih untuk mengisi kembali bervariasi pada setiap orang. [2]
Faktor Pertumbuhan
Dokter dapat menyarankan Anda faktor perangsang koloni granulosit dan faktor pertumbuhan lain yang berasal dari sumsum tulang untuk mengatasi leukopenia yang disebabkan oleh kelainan genetik atau kemoterapi. Faktor pertumbuhan tersebut adalah protein yang merangsang tubuh Anda untuk memproduksi sel darah putih. [2]
Diet
Dokter Anda dapat menyarankan Anda untuk melakukan diet immunocompromised, atau yang disebut juga dengan diet rendah bakteri atau diet neutropenia. Diet ini direkomendasikan jika jumlah sel darah putih sangat rendah. Diet ini mampu mengurangi risiko Anda terkena bakteri dari makanan atau karena cara mempersiapkan makanan. [2]
Cara Mencegah Leukopenia
Tidak ada cara yang dapat mencegah Anda dari leukopenia. Namun, beberapa hal diketahui dapat membantu Anda mencegah infeksi ketika jumlah sel darah putih Anda rendah. Hal ini dapat meliputi: [2, 4]
- Menghindari kondisi ramai.
- Membatasi pengunjung jika dirawat di rumah sakit.
- Menghindari kontak dengan siapa pun yang sakit.
- Mempraktikkan keamanan pangan (tidak ada daging mentah atau makanan laut, mencuci sayuran, menghindari keju lunak, dan lain sebagainya).
- Berhati-hati dengan hewan peliharaan (menghindari kotak pasir, sangkar burung, tidak menangani reptil atau lainnya).