Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Asidosis respiratorik adalah kondisi yang terjadi ketika udara yang masuk dan keluar ke dalam dan dari paru-paru tidak bertukar dengan karbondioksida dan oksigen secara adekuat. Kondisi ini dapat disebabkan
Daftar isi
Asidosis respiratorik merupakan suatu kondisi ketika paru – paru tidak dapat membuang karbon dioksida seperti yang seharusnya dari dalam tubuh dan mengakibatkan cairan di dalam tubuh terutama darah akan menjadi asam. [1,2]
Kelebihan jumlah karbon dioksida akan membuat cairan di dalam tubuh menjadi lebih asam dimana ukuran keasaman yang seimbang pada tubuh / normal darah antara pH 735 dan 7.45. Karbon dioksida di dalam darah yang berlebihan akan menurunkan pH menjadi di bawah 7.35. [2]
Pada keadaaan normal, paru – paru akan mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Namun, pada keadaan tertentu paru – paru tidak dapat mengeluarkan karbon dioksida sepenuhnya, kondisi ini dapat terjadi karena adanya penurunan kinerja pada sistem pernapasan maupun penurunan gerak udara disekitar seperti pada asma, pneumonia. [2]
Terdapat dua tipe asidosis respiratorik yaitu asidosis respiratorik akut dan asidosis respiratorik kronis. Keduanya dapat dibedakan berdasarkan tingkat kompensasi metabolik. [3]
Pada asidosis respiratorik akut, kadar karbon dioksida pada tubuh akan menumpuk dengan sangat cepat sehingga akan mengganggu keseimbangan asam basa di dalam tubuh.
Asidosis respiratorik akut dapat disebabkan karena overdosis obat, stroke, tersedak, atau pneumonia. [4]
Pada kondisi asidosis respiratorik kronis, ginjal akan membantu menstabilkan kadar karbon dioksida dalam jangka waktu yang lama dengan memproduksi bikarbonat. Stabilisasi yang dilakukan ginjal ini dapat membantu untuk menyeimbangkan kadar asam basa pada tubuh namun pada waktu tertentu juga tidak dapat membantu.
Asidosis respiratorik kronis disebabkan karena penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), ganguan pada otot, atau kerusakan parah pada tulang dada. [4]
Gejala dan tanda pada asidosis respiratorik tergantung dengan kadar karbon dioksida yang terkandung pada tubuh. [3]
Naiknya jumlah karbon dioksida maka akan menyebabkan otak akan mengalami peningkatan aliran darah dan volume yang mana hal ini akan mengakibatkan gejala kerusakan. [4]
Pada asidosis respiratorik kronis, gejala yang ditunjukkan tidak terlalu terlihat jika dibandingkan dengan gejala asidosis respiratorik akut. Hal ini dikarenakan adanya respon kompensasi metabolik dari tubuh yang berguna untuk menyeimbangkan kadar asam basa. [5]
Beberapa gejala yang dapat ditunjukkan karena adanya asidosis respiratorik seperti : [6]
Gejala yang ditunjukkan tidak semuanya secara langsung dialami namun dapat juga gejala akan berkembang seiring dengan perkembangan dari kondisi itu sendiri. [4]
Pada tubuh, paru – paru dan ginjal menjadi dua organ yang membantu dalam menyeimbangkan jumlah karbon dioksida di dalam darah. Dimana paru – paru akan mengeluarkan karbon dioksida melalui sistem pernapasan dan ginjal akan mengeluarkan kelebihan asam melalui urin serta akan menghasilkan bicarbonate. [2]
Asidosis respiratorik terjadi ketika paru – paru gagal mengeluarkan karbon dioksida dengan jumlah yang seharusnya. Dan kondisi inilah yang akan menyebabkan jumlah karbon dioksida di dalam tubuh akan meningkat dan menyebaban cairan di dalam tubuh menjadi asam. [5]
Asidosis respiratorik biasanya disebabkan karena adanya penyakit paru – paru atau kondisi yang mempengaruhi pernapasan secara normal. [2]
Penyebab asidosis respiratorik seperti : [4]
Kondisi asidosis respiratorik yang parah merupakan keadaan emergency yang sebaiknya segara menghubungi dokter apabila memiliki gejala asidosis respiratorik. Terutama apabila memiliki gejala penyakit paru – paru yang semakin parah. [1]
Apabila terdapat gejala asidosis respiratorik sebaiknya segera menghubungi dokter maupun tenaga medis profesional agar kondisi segera dapat ditangani. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti mendengarkan detak jantung dan paru – paru, mengecek sirkulasi dan memastikan tidak ada yang menutup jalan pernapasan. [4]
Beberapa pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan seperti : [2]
Terdapat beberapa cara pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi asidosis respiratorik seperti :
Pengobatan dilakukan berdasarkan penyebab dari kondisi yang terjadi. Jika terdapat sumbatan atau blok pada jalan pernapasan maka dapat dilakukan dengan membuka jalan pernapasan seperti dengan intubasi [2,4]
Pengobatan untuk asidosis respiratorik kronis dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi sistem pernapasan. Beberapa cara yang dilakukan seperti dengan antibiotik, diuretics, bronchodilators dan mechanical ventilation.
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah asidosis respiratorik adalah dengan menjaga kesehatan fungsi paru – paru. [5]
Beberapa cara pencegahan asidosis respiratorik seperti : [2,5]
1. Denis Hadjiliadis, MD, MHS, Paul F Harron, Jr et al. Respiratory Acidosis. Medlineplus; 2018.
2. Deborah Weatherspoon, Ph.D., R.N., CRNA. Respiratory Acidosis. Healthline; 2017.
3. James L. Lewis III, MD. Respiratory Acidosis. Msdmanuals; 2020.
4. Brandon Peters, MD. An Overview of Respiratory Acidosis. Verywellhealth; 2020.
5. Kenneth J Bender, Stacy Sampson, D.O. What to Know about Respiratory Acidosis. Medicalnewstoday; 2018.
6. Patel, S. Sharma S. Physiology, Respiratory Acidosis. StatPearls Publishing; 2019.