Makanan, Minuman dan Herbal

Bawang Bombay: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Bawang bombay telah menjadi salah satu bagian dari masakan yang sangat populer. Namun di samping itu bawang bombay juga diklaim memiliki sejumlah manfaat kesehatan, seperti antikanker, sumber yang baik

Tentang Bawang Bombay

Bawang Bombay atau disebut juga dengan Allium Cepa L adalah tumbuhan yang termasuk kepada species Liliceae. Spesies bawang bombay ini dapat ditemukan di daerah khatulistiwa dan dataran tinggi di berbagai negara seperti Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Afrika.

Produksi bawang bombay di seluruh dunia meningkat setidaknya 25 % selama 10 tahun terakhir dengan produksi sekitar 44 juta ton. Berdasarkan data tersebut, bawang bombay menjadi urutan kedua dalam hasil panen terbesar di dunia setelah tomat [1]

Banyaknya minat masyarakat untuk mengonsumsi bawang bombay dapat disebabkan oleh beberapa hal. Selain memiliki cita rasa yang kuat serta cara penyimpanan yang mudah. Bawang bombay juga kaya akan manfaat bagi kesehatan.

Bawang Bombay

Fakta Bawang Bombay

Begitu banyak masakan yang menggunakan bawang bombay sebagai bahan utamanya. Baik itu masakan tradisional maupun masakan modern dari berbagai negara, termasuk indonesia.

Bawang bombay bisa dipanggang, direbus, ditumis atau dimakan mentah. Mulai dari salad, gulai, tumis dan masakan lainnya. Untuk mendapatkan nutrisi dari bawang bombay, kita dapat mengkombinasikan cara mengonsumsi bawang bombay setiap harinya.

Bawang bombay biasanya digunakan sebagai penambah rasa dan makanan pendamping. Rasa dari bawang bombay juga bervariasi mulai dari yang tawar dan manis sampai dengan yang pedas dan terasa tajam di lidah. Berbagai jenis rasa ini tergantung dengan jenis dan musim tanam.

Setidaknya 175 negara di dunia menanam bawang bombay. Sesuai dengan data dari United Nation Food and Agruculture Organization (FAO), Delapan persen dari produksi bawang bombay dijual ke pasar internasional.

Irlandia menjadi negara terbesar penghasil bawang bombay (58 ton/hektar), diikuti oleh Korea Selatan (57 ton/hektar, Amerika (55,88%), Spanyol (52 ton/hektar), Chili (48,50 ton/hektar) dan Australia (49 ton/hektar). Potensi dari bawang bombay ini selalu meningkat dari waktu ke waktu [4].

Kondisi Wilayah Irlandia yang mendukung, menjadikan negara ini menjadi penghasil bawang bombay terbesar di dunia.

Kandungan Gizi Bawang Bombay

Berikut adalah kandungan gizi dari bawang bombay menurut  United States Departement of Agriculture (USDA) dalam 100 gram bawang bombay [2]:

Name Amount Unit
Air 89.11 g
Kalori 40 Kcal
Serat 1,7 g
Gula 4.2 g
Sukrosa 0.99 g
Glukosa ( Dextrosa) 1.97 g
Laktosa 0 g
Maltosa 0 g
Galaktosa 0 g
Protein 1,1 g
Karbohidrat 9,3 g
Lemak 0.1 g
Kolesterol 0 g
Kalsium 23 mg
Sodium 4 mg
Kalium 145 mg
Zat Besi 0.21 mg
Vitamin B-6 0.12 mg
Vitamin K 0.042 mg

Dari tabel kandungan nutrisi tersebut dapat diketahui bahwa kalori yang terkandung pada bawang bombay sangat tinggi, yaitu 40 Kcal. Tidak terdapat kadar kolesterol pada bawang bombay. Jika rutin mengonsumsi bawang bombay kita akan terhidar dari berbagai penyakit.

Flavonoid merupakan salah satu kandungan terbesar yang terdapat pada bawang bombay. Sebagaimana yang kita ketahui flavonoid merupakan senyawa yang berguna untuk menangkal radikal bebas di dalam tubuh.

Flavonoid adalah zat esensial yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Dengan banyaknya kandungan flavonoid pada bawang bombay, maka tubuh akan menjadi lebih sehat.

Kalori yang terkandung pada bawang bombay sangat tinggi (40 Kcal). Zat kimia yang ada pada bawang bombay salah satunya adalah Flavonoid yang berguna bagi tubuh.

Manfaat Bawang Bombay Bagi Kesehatan

1. Mencegah dan Mengobati Kanker

Secara ilmiah, bawang bombay merupakan salah satu tumbuhan yang kaya akan berbagai nutrisi. Bawang bombay mengandung tiosulfat, sulvida yang memberikan rasa pedas ketika dikonsumsi. Kadar tiosulfat yang tinggi membantu mencegah kanker [7].

Berbagai peneitian klinis telah dilakukan untuk membuktikan efek dari bawang bombay terhadap kanker, khususnya kanker pada saluran pencernaan. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyebabkan kematian, baik di Dunia maupun di Indonesia.

Diperkirakan 30-40% penyakit kanker dapat dicegah dengan mengatur pola makan, aktivitas fisik dan pengaturan berat badan [8].

Mengatur pola makan dapat dilakukan dengan rutin mengonsumsi makanan dengan bahan dasar bawang bombay Bawang bombay memiliki komponen sulfur yang dapat mencegah efek karsinogenik  dan proses fisilogis yang dapat memicu kanker didalam tubuh [8].

Pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan meningkatkan konsumsi sayuran dan menambahkan bawang bombay pada setiap menu makanan. Selain berguna untuk menambah nutrisi, tambahan bawang bombay pada makanan dapat meningkatkan cita rasa makanan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Galeone pada tahun 2006 menyatakan bahwa salah satu cara untuk mengobati kanker adalah dengan rutin mengonsumsi bawang bombay rutin setiap hari. Bawang bombay akan membantu menurunkan risiko terkena kanker seperti kanker mulut, kanker payudara, dan kanker prostat [9,11].

2. Bagus Untuk Pertumbuhan Rambut

Aloepecia Areata merupakan kondisi rambut dimana rambut seseorang mengalami kerontokan dengan bentuk tidak berlekuk. Sebuah penelitian yang memakan waktu 8 minggu membuktikan jika meminum jus bawang bombay dapat mengurangi kerontokan rambut.

Seperti yang kita ketahui, kesehatan rambut merupakan bagian yang penting dari tubuh. Apalagi untuk wanita, rambut disebut sebagai mahkota, sehingga memperbaiki kondisi rambut akan membuat penampilan menjadi sempurna.

Penelitian ini juga membandingkan hasil konsumsi jus bawang bombay antara dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 23 pasien ( 16 pria dan 7 wanita ) sedangkan kelompok kedua berjumlah 15 pasien ( 8 pria dan 7 wanita).

Kelompok pertama mengonsumsi jus bawang bombay dua kali sehari selama 2 bulan. Untuk kelompok kedua peneliti meminta untuk mengonsumsi air putih selama dua kali sehari selama dua bulan.

Hasil dari penelitian ini cukup mengejutkan, selama 2 bulan observasi 86,9% dari pasien yang rutin meminum jus bawang bombay mengalami pertumbuhan rambut. Hasil ini lebih signifikan pada pasien pria daripada wanita [6].

Penelitian ini memberikan fakta ilmiah bahwa jus bawang bombay bisa menjadi pilihan terapi untuk mengurangi rambut rontok. Hasil maksimal akan didapatkan apabila ramuan jus ini diminum rutin selama 2 bulan setiap hari.

3. Meningkatkan Kadar Testosteron Pada Pria.

Testosteron merupakan hormon sex pada pria. Mempertahankan dan meningkatkan kadar hormon testosteron merupakan salah satu hal yang banyak diteliti oleh para ahli.

Sebuah penelitian dengan jenis studi meta analisis. Peneliti  melakukan investigasi terhadap jurnal yang meneliti hubungan bawang bombay dengan kadar testosteron dari seluruh dunia[10].

Setelah dianalisis, konsumsi bawang bombay atau ekstrak bawang bombay secara rutin setiap hari sebanyak 30 mg per hari akan meningkatkan kadar testosteron pada pria. Fakta ini didapat melalui berbagai uji klinis yang telah dilakukan.

Pada pria, testosteron disintetis atau diproduksi oleh sel ledwig. Fungsi dan jumlah dari sel ledwig dikendalikan oleh  Luteinizing Hormon (LH) dan Folikel Stimulating Hormon (FSH).

Jumlah dari testosteron yang diproduksi oleh sel ledwig ditentukan oleh LH. Penelitian pada tikus percobaan menunjukkan konsumsi 1 gram bawang bombay perhari meningkatkan kadar hormon LH setelah dibandingkan dengan tikus yang tidak mengonsumsi bawang bombay [10].

4. Sebagai Antibiotik

Kadar flavonoid pada bawang bombay meningkatkan kemampuan tubuh untuk menangkal radikal bebas. Kandungan pada bawang bombay menurunkan peroksidasi lemak yang mana dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk mengangkut oksigen [11].

Seperti yang diketahui kadar flavonoid banyak ditemui pada berbagai macam jenis sayuran. Dengan memasukkan bawang bombay sebagai penyedap dalam masakan maka kita akan mendapatkan manfaat antioksidan dari bawang bombay.

Manfaat bawang bombay untuk kesehatan adalah mencegah kanker, memperbaiki rambut rontok, meningkatkan kadar testosteron pada pria dan sebagai anti oksidan.

Cara Konsumsi

Bawang bombay dapat dikonsumsi dengan banyak cara.  Berikut adalah beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengonsumsi bawang bombay:

  • Salad

Taburan bawang bombay kedalam salad yang terdiri dari sayuran favorit akan menambah nilai nutrisi dari salad tersebut. Pilihan sayuran untuk salad dapat berupa brokoli, wartel dan sawi putih.

  • Jus bawang bombay

Seperti yang sudah dijelaskan diatas jus bawang bombay berguna untuk mengobati rambut rontok. Jus bawang bombay dapat dikonsumsi rutin 2 kali sehari untuk mendapatkan hasil maksimal.

  • Sebagai Lalapan

Metode memakan bawang bombay sebagai lalapan lebih populer di negara Korea Selatan. Tradisi ini juga dapat kita tiru dengan menambahkan bawang bombay sebagai menu lalapan kita.

  • Sup Bawang Bombay

Membuat sup bawang bombay cukup mudah. Cukup dengan menumis bawang bombay dan mencampurkan berbagai jenis sayuran kedalam panci. Kemudian tumisan ini diberi kaldu ayam dan ditunggu hingga mendidih. Selanjutnya sup bawang bombay siap disajikan.

Cara terbaik untuk mengonsumsi bawang bombay antara lain: salad, jus, sebagai lalapan dan sup bawang bombay

Cara Penyimpanan

Pengolahan dan pengawetan dari bawang bombay agar dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama telah dilakukan oleh masyarakat sejak zaman dahulu [4].

Berbagai cara dilakukan untuk mengurangi kadar air dari bawang bombay, baik berupa penjemuran di bawah sinar matahari, dipanggang atau dibuat menjadi bawang bombay giling.

Penyimpanan bawang bombay dalam kulkas dapat dilakukan dengan memotong dan menyimpannya kedalam wadah penyimpanan kedap udara. Penyimpanan dengan metode ini membuat bawang bombay bertahan selama 7-10 hari [5].

Apabila menyimpan bawang bombay dalam suhu ruangan yang terkontrol, maka bawang bombay bisa bertahan selama 30 hari. Untuk bawang bombay yang sudah diiris, masa penyimpanannya yaitu 7-10 hari pada suhu ruangan.

Berdasarkan data diatas maka lebih dianjurkan untuk menyimpan bawang bombay di luar ruangan. Cara terbaik adalah menyimpan dalam keadaan utuh bukan dengan cara diiris.

Bawang bombay dapat disimpan selama 30 hari dalam suhu ruangan yang terkontrol dalam keadaan utuh. Sedangkan bawang bombay yang sudah diiris dapat bertahan 7-10 hari.

Efek Samping Konsumsi Bawang Bombay

Studi kasus yang di lakukan oleh peneliti dari Italia bertujuan untuk melakukan investigasi pada seorang wanita berumur 44 tahun. Pasien ini melaporkan telah mengalami berbagai gejala (rasa gatal,  berkeringat, peningkatan detak jantung (tachycardia) dan kehilangan fokus) setelah mengonsumsi bawang bombay yang mentah atau tidak matang.

Pada  penelitian ini ditemukan bahwa pasien tidak merasakan gejala alergi apabila memakan bawang bombay yang telah dimasak. Setelah ditelusuri, pasien memproduksi antibodi IgE sebesar 35.8%.

Antibodi IgE merupakan sekelompok senyawa protein yang diproduksi oleh limfosit B dalam jumlah sedikit, yaitu 0,001-0,002 % dari total immunoglobulin dalam serum darah. Antibodi IgE yang muncul dalam jumlah besar pada pasien ini menunjukkan bahwa pasien alergi terhadap bawang bombay [3].

Reaksi alergi terhadap bawang bombay sangat jarang ditemui, namun kita perlu berhati-hati dalam mengonsumsi bawang bombay. Kita dapat mengonsumsi sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing.

Bawang bombay dapat memicu alergi bagi orang tertentu.

1). Gareth Griffithsl Lauren Trueman, Timothy Crowther, Brian Thomas, Brian Smith. 2002. Phytotherapy Research 16 (7), 603-15. Onion- A Global Benefit To Health.
2). Anonym. United States Departement of Agriculture (USDA). 2019. Onion, Raw
3). A Arena, C Cisiaghi, P Falagiani. 2000. Allergol et Immunopathol 28 (5), 287-9. Anaphylactic Reaction to The Ingestion of Raw Onion. A Care Report.
4). Jayeeta Mitra, S L Shrivastava, PS Rao. 2012. Journal Food Science Technology Mysore 9(3):267-77. Onion Dehydration: A Review.
5). Anonym. United States Departement of Agriculture (USDA). 2016. Commercial Item Description Onion, Bulb, Ready to Use .
6). Shariquie KE, Al-Obaidi HK. 2002. Journal of Dermathology.Jun; 49(3): 267–277. Onion Juice (Allium Cepa L), A New Tropical Treatment For Aliopecia Areata.
7). Virginia Lanzotti. 2006. Journal of Chromatography A. 1112 (1-2), 3-22. The analysis of Onion and Garlic.
8). Holly L Nicastro, Sharon A Ross, John a Milner. 2015. Cancer Prev Res 8(3): 181–189.. Garlic and Onion : Their Cancer Prevention Properties.
9). Galeone C, Pelucchi C, Levi F. Negri e, Franceschi S, Talamini R, Giacosa A, La Vecchia C. 2006. The American Journal of Clinical Nutrition Nov; 84(5):1027-32. Onion and Garlic Use and Human Cancer.
10). Saleem Ali Banihani. 2019. Biomolecules Feb; 9(2): 75. Testosterone in Males as Enhanced by Onion (Allium Cepa L).
11).AA Izzo, R Capasso F Capasso. 2004. British Journal of Cancer page 194. Eating Garlic and Onion : A Matter of Life and Death

Share