Tinjauan Medis : dr. Fendria Suwangsana
Penyakit rematik, terutama artritis rematoid merupakan penyakit yang sering menyerang usia tua, walaupun artritis rematoid tidak digolongkan sebagai penyakit degeneratif tetapi lebih banyak terkait dengan
Benorilate merupakan senyawa obat gabungan aspirin dan parasetamol yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri, inflamasi, dan gejala demam ringan hingga sedang[2,3,4].
Sebagai obat kelas analgesik, Benorilate lazim diberikan pada pasien penderita nyeri sendi dan rematik.
Daftar isi
Benorilate merupakan senyawa hasil esterifikasi parasetamol dan aspirin. Berikut adalah informasi mengenai Benorilate, termasuk kegunaan, dosis dan efek sampingnya[3] :
Indikasi | Analgesia, Radang Sendi, Osteoartritis, Rematik Jaringan Lunak |
Kategori | Obat dengan Resep Dokter (Obat Keras) |
Konsumsi | Dewasa; Bukan untuk konsumsi anak-anak di bawah 16 tahun |
Kelas | Analgesik (Non-Opioid), Antiinflamasi (Non-Steroid), Antipiretik |
Bentuk Sediaan Obat | Tablet, Sirup |
Dosis | ⇔ Analgesia Ringan dan Sedang Dewasa: → 2 g, 2 kali sehari ⇔ Anti Inflamasi (Radang Sendi, Osteoartritis, Reumatik Jaringan Lunak) Dewasa: → 2 g, 2 kali sehari. Dosis maksimal 6g per hari. Lanjut Usia: → 2 g, 2 kali sehari. Dosis maksimal 4g per hari. Obat ini tidak diperuntukkan untuk anak-anak. |
Kontraindikasi | Tukak lambung; Anak di bawah 16 tahun kecuali penderita Sindrom Kawasaki; Ibu menyusui; Hemofilia atau gangguan pembekuan darah lainnya; Asam urat; Hipersensitif atau alergi pada Benorilate, Parasetamol atau Aspirin |
Peringatan | Konsultasikan dengan dokter apabila memiliki kondisi berikut: → Asma → Reaksi alergi → Hipertensi yang tidak terkontrol → Gangguan hati atau ginjal → Dehidrasi → Ketergantungan alkohol → Demam → Infeksi virus → Hamil → Lanjut usia |
Kategori pada Kehamilan dan Menyusui | Belum ada studi yang memadai untuk memastikan keamaan obat pada kondisi hamil dan menyusui. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat ini. |
Secara klinis, Benorilate terbukti memiliki aktivitas yang sebanding dengan Aspirin dalam pengobatan rheumatoid arthritis, oseoartritis maupun gejala nyeri lainnya.
Dibandingkan Aspirin, Benorilate memiliki risiko pendarahan saluran pencernaan yang lebih kecil serta toleransi yang lebih baik pada lambung [5].
Benorilate dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri serta peradangan pada pasien dewasa maupun usia lanjut dengan keluhan:
Sebagai obat keras, Benorilate tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak di bawah usia 16 tahun. Selain itu, penggunaan Benorilate harus diiringi dengan makanan, yaitu bersama atau segera setelah makan[3].
Benorilat dikonsumsi melalui oral dengan dosis sebagai berikut :
Sebagai Pereda Nyeri | 2g x 2 per hari |
Sebagai Anti Inflamasi | 2g x 2 per hari (maksimal 6g per hari) |
Sebagai Anti Inflamasi | 2g x 2 per hari (maksimal 4g per hari) |
Benorilate dapat menyebabkan efek samping sebagai berikut[3]:
Selain itu, hindari penggunaan Benorilate pada pasien dengan kondisi medis di bawah ini:
Gejala Overdosis Benorilate (Segera pergi ke IGD atau emergency room apabila muncul gejala-gejala berikut):
Informasi lebih lanjut mengenai Benorilate dapat dilihat pada tabel berikut[3]:
Penyimpanan | Simpan di bawah suhu 40°C. |
Cara Kerja | ⇔ Deskripsi Benorilate merupakan senyawa produk esterifikasi parasetamol dan aspirin dengan aktivitas analgesik, anti inflamasi dan antipiretik. Benorilat biasa digunakan untuk mengobati gejala nyeri dan demam ringan hingga sedang. ⇔ Metabolisme Benorilate dapat dimetabolisme menjadi salisilat dan parasetamol secara cepat pasca penyerapan obat. |
Interaksi Obat | → Penyerapan terganggu oleh: • Kolestiramin • Kaolin → Penyerapan meningkat dengan: • Domperidone • Metoklopramid → Meningkatkan efek kerja: • Kumarin • Heparin • Fenitoin • Valproat → Mengurangi efek kerja: • Spironolakton • Sulfinpirason Serta berisiko meningkatkan efek samping dan efek hipotensi pada golongan penghambat ACE dan reseptor antagonis angiotensin-2; penghambat karbonik anhidrase, clopidogrel, kortikosteroid, kumarin, phenindione, sibutramine dan venlafaxine. |
Interaksi Makanan | – |
Overdosis | Pada kasus overdosis, lakukan pengamatan berkala pada konsentrasi salisilat dan parasetamol dalam plasma darah |
Apakah Ibu hamil dan menyusui boleh minum Benorilate?
Belum ada studi yang memadai untuk memastikan bahaya Benorilate pada janin dan bayi[2]. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan maupun dokter anak sebelum menggunakan obat ini.
Apakah Benorilate dapat menyebabkan kantuk?
Iya[3].
Apakah Benorilate dapat digunakan untuk meredakan nyeri haid atau nyeri lainnya di luar rematik?
Meskipun tergolong kelas analegesik, Benorilate tergolong obat keras sehingga tidak disarankan untuk digunakan bebas tanpa resep dokter[6].
Benorilate dapat ditemui dengan merk dagang sebagai berikut[1]:
Benoral |
Benorilat |
Benorylate |
1) Anonim. Diakses 2020. Chemical Entities of Biological Interest. CHEBI:135340 - benorilate.
2) Anonim. Diakses 2020. Drugs. Benorilate.
3) Anonim. Diakses 2020. MIMS Malaysia. Benorilate.
4) Anonim. Diakses 2020. National Center for Biotechnology Information. Benorilate (Compound).
5) Dr J Eric Murphy. 1972. Journal of International Medical Research. Drug Profile: Benoral.
6) United Nations. 2005. Consolidated List of Products Whose Consumptions and/or Sale Have Been Banned, Withdrawn, Severely Restricted or Not Approved by Governments.