Benorilate: Manfaat, Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Fendria Suwangsana
Penyakit rematik, terutama artritis rematoid merupakan penyakit yang sering menyerang usia tua, walaupun artritis rematoid tidak digolongkan sebagai penyakit degeneratif tetapi lebih banyak terkait dengan... sistem imun. Pilihan pengobatan untuk rematoid artritis sangat beragam tergantung dari derajat nyeri. Upaya bebas dari nyeri adalah penting dalam penatalaksanaan artritis rematoid disebabkan akan meningkatkan kualitas hidup pasien dan memudahkan upaya rehabilitasi pada struktur anatomis yang terlibat. Salah satu kesulitan pada pemilihan obat artritis rematoid adalah karakteristik pasien yang biasanya usia tua, relatif sulit mentoleransi efek samping gastrointestinal kebanyakan NSAID. Memang banyak pilihan NSAID yang selektif COX-2 tetapi dari segi keamanan kardiovaskuler tidak mudah untuk diberikan ke pasien, belum lagi harga yang relatif tinggi. Pada studi yang dilakukan di Guy's Hospital London, dinyatakan bahwa esterifikasi dari paracetamol dan aspirin memiliki efek samping yang lebih rendah daripada pemberian preparat aspirin saja. Read more

Benorilate merupakan senyawa obat gabungan aspirin dan parasetamol yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri, inflamasi, dan gejala demam ringan hingga sedang[2,3,4].

Sebagai obat kelas analgesik, Benorilate lazim diberikan pada pasien penderita nyeri sendi dan rematik.

Apa itu Benorilate?

Benorilate merupakan senyawa hasil esterifikasi parasetamol dan aspirin. Berikut adalah informasi mengenai Benorilate, termasuk kegunaan, dosis dan efek sampingnya[3] :

IndikasiAnalgesia, Radang Sendi, Osteoartritis, Rematik Jaringan Lunak
KategoriObat dengan Resep Dokter (Obat Keras)
KonsumsiDewasa; Bukan untuk konsumsi anak-anak di bawah 16 tahun
KelasAnalgesik (Non-Opioid), Antiinflamasi (Non-Steroid), Antipiretik
Bentuk Sediaan ObatTablet, Sirup
DosisAnalgesia Ringan dan Sedang
Dewasa:
→ 2 g, 2 kali sehari

Anti Inflamasi (Radang Sendi, Osteoartritis, Reumatik Jaringan Lunak)

Dewasa:
→ 2 g, 2 kali sehari. Dosis maksimal 6g per hari.

Lanjut Usia:
→ 2 g, 2 kali sehari. Dosis maksimal 4g per hari.

Obat ini tidak diperuntukkan untuk anak-anak.
KontraindikasiTukak lambung; Anak di bawah 16 tahun kecuali penderita Sindrom Kawasaki; Ibu menyusui; Hemofilia atau gangguan pembekuan darah lainnya; Asam urat; Hipersensitif atau alergi pada Benorilate, Parasetamol atau Aspirin
PeringatanKonsultasikan dengan dokter apabila memiliki kondisi berikut:
Asma
→ Reaksi alergi
Hipertensi yang tidak terkontrol
→ Gangguan hati atau ginjal
Dehidrasi
→ Ketergantungan alkohol
→ Demam
→ Infeksi virus
→ Hamil
→ Lanjut usia
Kategori pada Kehamilan dan MenyusuiBelum ada studi yang memadai untuk memastikan keamaan obat pada kondisi hamil dan menyusui. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat ini.

Manfaat Benorilate

Secara klinis, Benorilate terbukti memiliki aktivitas yang sebanding dengan Aspirin dalam pengobatan rheumatoid arthritis, oseoartritis maupun gejala nyeri lainnya.

Dibandingkan Aspirin, Benorilate memiliki risiko pendarahan saluran pencernaan yang lebih kecil serta toleransi yang lebih baik pada lambung [5].

Benorilate dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri serta peradangan pada pasien dewasa maupun usia lanjut dengan keluhan:

  • Rheumatoid arthritis atau radang kronis pada sendi
  • Osteoartritis atau pengapuran sendi
  • Rematik atau peradangan pada jaringan lunak

Dosis Benorilate

Sebagai obat keras, Benorilate tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak di bawah usia 16 tahun. Selain itu, penggunaan Benorilate harus diiringi dengan makanan, yaitu bersama atau segera setelah makan[3].

Benorilat dikonsumsi melalui oral dengan dosis sebagai berikut :

Dosis Benorilate Dewasa

Sebagai Pereda Nyeri2g x 2 per hari
Sebagai Anti Inflamasi2g x 2 per hari (maksimal 6g per hari)

Dosis Benorilate Usia Lanjut

Sebagai Anti Inflamasi2g x 2 per hari (maksimal 4g per hari)

Efek Samping Benorilate

Benorilate dapat menyebabkan efek samping sebagai berikut[3]:

  • Heartburn atau rasa panas pada dada
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Mengantuk
  • Reaksi hipersensitif atau alergi
  • Pusing
  • Telinga berdenging
  • Gangguan pendengaran

Selain itu, hindari penggunaan Benorilate pada pasien dengan kondisi medis di bawah ini:

  • Riwayat tukak lambung
  • Anak di bawah 16 tahun kecuali penderita Sindrom Kawasaki, untuk menghindari risiko Sindrom Reye
  • Ibu menyusui
  • Hemofilia atau gangguan pembekuan darah lainnya
  • Asam urat
  • Hipersensitif atau alergi pada Benorilate, Parasetamol atau Aspirin

Gejala Overdosis Benorilate (Segera pergi ke IGD atau emergency room apabila muncul gejala-gejala berikut):

  • Gangguan penglihatan
  • Halusinasi
  • Kejang-kejang
  • Pusing yang intens atau sakit kepala
  • Rasa kantuk berlebih
  • Ritme jatung yang terlalu cepat, lambat, atau tidak beraturan
  • Muntah-muntah

Detil Benorilate

Informasi lebih lanjut mengenai Benorilate dapat dilihat pada tabel berikut[3]:

PenyimpananSimpan di bawah suhu 40°C.
Cara Kerja ⇔ Deskripsi
Benorilate merupakan senyawa produk esterifikasi parasetamol dan aspirin dengan aktivitas analgesik, anti inflamasi dan antipiretik. Benorilat biasa digunakan untuk mengobati gejala nyeri dan demam ringan hingga sedang.

⇔ Metabolisme
Benorilate dapat dimetabolisme menjadi salisilat dan parasetamol secara cepat pasca penyerapan obat.
Interaksi Obat → Penyerapan terganggu oleh:
Kolestiramin
• Kaolin

→ Penyerapan meningkat dengan:
• Domperidone
Metoklopramid

→ Meningkatkan efek kerja:
• Kumarin
Heparin
• Fenitoin
• Valproat

→ Mengurangi efek kerja:
Spironolakton
• Sulfinpirason

Serta berisiko meningkatkan efek samping dan efek hipotensi pada golongan penghambat ACE dan reseptor antagonis angiotensin-2; penghambat karbonik anhidrase, clopidogrel, kortikosteroid, kumarin, phenindione, sibutramine dan venlafaxine.
Interaksi Makanan
OverdosisPada kasus overdosis, lakukan pengamatan berkala pada konsentrasi salisilat dan parasetamol dalam plasma darah

Pertanyaan Seputar Benorilate

Apakah Ibu hamil dan menyusui boleh minum Benorilate?

Belum ada studi yang memadai untuk memastikan bahaya Benorilate pada janin dan bayi[2]. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan maupun dokter anak sebelum menggunakan obat ini.

Apakah Benorilate dapat menyebabkan kantuk?

Iya[3].

Apakah Benorilate dapat digunakan untuk meredakan nyeri haid atau nyeri lainnya di luar rematik?

Meskipun tergolong kelas analegesik, Benorilate tergolong obat keras sehingga tidak disarankan untuk digunakan bebas tanpa resep dokter[6].

Contoh Obat Benorilate (Merek Dagang) di Pasaran

Benorilate dapat ditemui dengan merk dagang sebagai berikut[1]:

Benoral
Benorilat
Benorylate
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment