Clopidogrel: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Darah yang menggumpal atau membeku dalam pembuluh darah akan melahirkan berbagai kondisi seperti penyakit pembuluh darah perifer, penyakit arteri koroner, penyakit serebrovaskular, stroke, bahkan hingga timbul risiko serangan jantung. [4]

Oleh karena itu, Clopidogrel digunakan untuk mengendalikan pembekuan darah dan pasien yang didiagnosis memiliki beberapa kondisi yang timbul karena pembekuan darah, terutama serangan jantung, arteri koroner, penyakit serebrovaskular dan stroke. [3,4,5,6]

Apa itu Clopidogrel?

Clopidogrel merupakan sebuah obat golongan anti-platelet yang secara struktural dan farmakologis mirip dengan ticlopidine. Obat ini digunakan untuk menghambat pembekuan darah yang mengakibatkan beberapa kondisi fatal terhadap kesehatan manusia. [3,4,5]

Clopidogrel dimetabolisme oleh enzim CYP450 sehingga menghasilkan metabolit aktif yang dapat menghambat agregasi trombosit atau keping darah (platelet) saling menempel atau membeku dalam tubuh. Dengan begitu, aliran darah tetap lancar di dalam tubuh. [2,3]

Karena fungsi kerja tersebut, Clopidogrel disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration /FDA) pada 17 November 1997, untuk digunakan secara tunggal atau bisa dikombinasikan dengan Aspirin (walaupun Clopidogrel diyakini lebih manjur daripada Aspirin) untuk mencegah terbentuknya bekuan darah di dalam pembuluh darah. [2,3,4,5]

Dengan demikian, pasein yang mengalami penyakit yang diakibatkan oleh pembekuan darah seperti, arteri perifer, penyakit arteri koroner, sindrom koroner akut, angina tidak stabil (angin duduk), stroke infark miokard (serangan jantung) dapat disembuhkan. [2,3,4,5,6]

Penjelasan terkait obat Clopidogrel, perhatikan tabel berikut ini; [1]

IndikasiObat profilaksis gangguan tromboemboli dan sindrom koroner akut.
KategoriObat khusus disertai resep.
KonsumsiDewasa
KelasAntikoagulan, Antiplatelet & Fibrinolitik
BentukTablet
KontraindikasiPendarahan patologis aktif seperti, ulkus peptikum atau perdarahan intrakranial.
Peringatan Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Clopidogrel:
→ Pasien yang memiliki metaboliser CYP2C19 menengah atau buruk.
→ Pasien yang melakukan pembedahan atau kondisi patologis lainnya.
→ Pasien yang berisiko mengalami peningkatan perdarahan akibat trauma.
→ Pasien dengan gangguan ginjal dan hati.
→ Ibu hamil dan menyusui.
Kategori Obat pada Kehamilan & MenyusuiCara Pemberian Obat:
↔ Melalui PO (Diminum):
Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil.

Manfaat Clopidogrel

Clopidogrel disetujui oleh FDA dan dimanfaatkan untuk mengontrol atau mengobati pasien yang berisiko mengalami penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah seperti; [1,2,3,4,5,6]

  • Arteri perifer.
  • Penyakit arteri koroner.
  • Sindrom koroner akut.
  • Angina tidak stabil (angin duduk).
  • Stroke.
  • Penyakit serebrovascular (penggumpalan darah pada pembuluh darah di otak atau terutama arteri otak).
  • Infark miokard (serangan jantung) pada orang yang baru terkena penyakit jantung dan stroke.
  • Dapat digunakan bersama Aspirin untuk mengontrol penyumbatan pembuluh darah atau mencegah serangan jantung, arteri korner, dan angina.

Dan mungkin beberapa manfaat lainnya yang tidak termasuk dalam daftar petunjuk obat. Ikuti instruksi dokter bila ada manfaat lain yang disarankannya. [6]

Dosis Clopidogrel

Clopidogrel diresepkan kepada pasien dewasa melalui pemberian oral/diminum. Pastikan untuk selalu ikuti petunjuk dokter tentang atat-cara penggunaan obat ini terutama pada pasien anak-anak dan lansia.

Dosis Clopidogrel yang umumnya diresepkan adalah sebagai berikut; [1,6]

Dosis Dewasa

Profilaksis Gangguan Tromboemboli

Oral/Diminum:
→ 75 mg diminum setiap satu kali sehari.
Sindrom Koroner Akut

Oral/Diminum:
⇔ Untuk ST-elevasi MI: kombinasi dengan aspirin: 75 mg satu kali sehari. → Dosis awal : 300 mg untuk pasien kurang dari umur 75 tahun.
→ Lanjutkan pengobatan setidaknya selama 4 minggu.

⇔ Untuk angina tidak stabil, non-ST-elevasi MI: kombinasi dengan aspirin:
→ Dosis awalnya, 300 mg.
→ Dilanjutkan dengan 75 mg satu kali sehari hingga 12 bulan.

Efek Samping Clopidogrel

Berikut ini adalah efek samping yang ditimbulkan oleh Clopidogrel. Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila efek samping yang timbul terus berlanjut atau mengganggu Anda; [5,6]

Umumnya dilaporkan;

  • Nyeri dada.
  • Pengumpulan darah di bawah kulit.
  • Kulit memar.
  • Kulit gatal, sakit, kemerahan, atau bengkak.
  • Bintik-bintik merah atau ungu pada kulit.

Kurang umum atau jarang terjadi;

Langka;

Insiden tidak diketahui;

  • Kram perut.
  • Sakit punggung.
  • Penglihatan kabur.
  • Perubahan status mental.
  • Batuk atau suara berserak.
  • Urin berwarna gelap.
  • Kesulitan bernafas atau menelan makanan.
  • Kesulitan dalam berbicara.
  • Pusing ketika bangun tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk.
  • Detak jantung cepat.
  • Gatal-gatal.
  • Radang sendi.
  • Gatal.
  • Pembengkakan pada kelopak mata atau di sekitar area mata, wajah, bibir atau lidah.
  • Ruam.
  • Berkeringat.
  • Diare.
  • Mengi.
  • Mata atau kulit menguning.

Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut: [6] 

Insiden tidak diketahui;

  • Selera atau indara perasa terganggu.
  • Perut kembung.
  • Sembelit.
  • Diare.
  • Kesulitan kesulitan bergerak.
  • Sakit kepala.
  • Gatal-gatal.
  • Gangguan pencernaan.
  • Kehilangan selera makan.
  • Nyeri otot.
  • Napas tidak teratur.
  • Nyeri pada persendian.
  • Rasa sakit di perut dan menjalar hingga samping atau belakang.
  • Badan pegal-pegal.
  • Pembengkakan atau radang pada mulut.

Info Efek Samping Tenaga Medis; [6]

  • Umum
    • Efek samping yang paling umum dilaporkan adalah perdarahan, termasuk pendarahan yang mengancam jiwa dan fatal.
  • Hematologi
    • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Neutropenia.
    • Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Penurunan jumlah trombosit.
    • Laporan postmarketing: Kasus serius perdarahan (terutama kulit), hemarthrosis, hematoma, perdarahan luka operasi, perdarahan fatal (intrakranial, gastrointestinal, dan retroperitoneal), trombotik thrombocytopenic purpura (TTP), hemofilia A, anemia aplastik, pansitopenia, agranocytosis granulocytopenia dan anemia.
  • Saluran pencernaan
    • Jarang (0,1% hingga 1%): Muntah, perut kembung, konstipasi, lambung, peptikum, atau tukak duodenum.
    • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Perdarahan retroperitoneal.
    • Laporan post-marketing: Colitis (ulseratif atau limfositik), pankreatitis dan stomatitis.
  • Hipersensitif
    • Laporan post-marketing: Angioedema, reaksi anafilaksis, lintas hipersensitivitas reaktif di antara thienopyridine (mis. Ticlopidine, prasugrel), reaksi hipersensitivitas.
  • Kardiovaskular
    • Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Hematoma.
  • Sistem saraf
    • Umum (1% hingga 10%): Pusing dan sakit kepala.
    • Jarang (0,1% hingga 1%): Paresthesia.
    • Jarang (0,01% hingga 0,1%): Vertigo, perdarahan intrakranial.
    • Laporan post-marketing: Gangguan rasa dan ageusia.
  • Muskuloskeletal
    • Umum (1% hingga 10%): Arthralgia, sakit punggung
    • Laporan post-marketing: Artritis, mialgia dan perdarahan muskuloskeletal.
  • Psikiatrik
    • Laporan post-marketing: Halusinasi dan kebingungan.
  • Pernafasan
    • Umum (1% hingga 10%): Infeksi saluran pernapasan atas, dispnea, rinitis, batuk, bronkitis dan epistaksis.
  • Dermatologis
    • Umum (1% hingga 10%): Ruam, purpura, pruritus dan memar
    • Laporan post-marketing: ruam makulopapular, eritematosa, atau eksfoliatif, urtikaria, dermatitis bulosa, erythema multiforme, sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik, pustulosis eksantematosa umum akut, sindroma hipersensitivitas yang diinduksi obat, ruam obat dengan gejala, gejala DRIC dan sistem saraf (gejala) eksim dan lichen planus
  • Hati
  • Metabolik
    • Umum (1% hingga 10%): Hypercholesterolemia
  • Genitourinari
    • Laporan post-marketing: Hematuria
  • Mata
    • Laporan post-marketing: Pendarahan mata (konjungtiva, okular, retina)
  • Lain
    • Umum (1% hingga 10%): Cedera tak disengaja / diakibatkan, gejala seperti influenza, nyeri, kelelahan dan infeksi
    • Laporan post-marketing: Demam
  • Ginjal
    • Jarang (0,1% hingga 1%): Hematuria
    • Laporan post-marketing: Glomerulopati dan peningkatan kreatinin serum.
  • Imunologis
    • Laporan post-marketing: Penyakit serum dan sindrom autoimun insulin
  • Kelenjar endokrin
  • Lokal
    • Umum (1% hingga 10%): Pendarahan di lokasi tusukan

Detail tentang Clopidogrel

Berikut ini adalah uraian detail tentang Clopidogrel. Pokok-pokok uraian seperti tampak dalam tabel; [1,2]

Penyimpanan→ Simpan antara 25 ° C.
→ Jangan simpan di freezer.
→ Lindungi dari cahaya dan kelembaban.
Cara KerjaDeskripsi: Clopidogrel adalah obat yang secara selektif menghambat adenosin difosfat (ADP) dari pengikatan reseptor P2Y12 yang plateletnya dan aktivasi selanjutnya dari kompleks glikoprotein GPIIb / IIIa sehingga mengurangi agregasi platelet (trombosit).

⇔ Farmakokinetik:
Penyerapan: Diserap dengan cepat tetapi tidak lengkap dari saluran pencernaan (sekitar 50%). Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: Sekitar 30-60 menit.
Distribusi: Pengikatan protein plasma: 98% (obat induk); 94% (turunan asam karboksilat).
Metabolisme: Mengalami metabolisme hati yang luas melalui hidrolisis yang dimediasi esterase menjadi turunan asam karboksilat tidak aktif dan oleh oksidasi yang dimediasi CYP450 (terutama isoenzim CYP2C19) menjadi metabolit tiol aktif.
Ekskresi: Melalui urin (sekitar 50%); faeces (sekitar 46%) baik sebagai metabolit dan obat yang tidak berubah.
Interaksi dengan obat lain→ Peningkatan risiko perdarahan dengan antikoagulan dan obat-obatan anti-platelet lain seperti; NSAID, SSRI dan serotonin norepinefrin reuptake inhibitor.
→ Dapat mengurangi efek antiplatelet dengan penghambat CYP2C19 termasuk PPI, seperti, Esomeprazole dan omeprazole.
Interaksi dengan makanan → Dapat secara substansial mengurangi efek anti-platelet dengan jus jeruk Bali Merah (grapefruit).
→ Diminum dengan makanan atau tanpa makanan.
Overdosis ⇔ Gejala: Waktu perdarahan yang lama dan komplikasi pendarahan selanjutnya.
⇔ Cara Mengatasi: Dapat dikembalikan kemampuan pembekuan darah dengan transfusi trombosit.

Seputar Pertanyaan tentang Clopidogrel

Bagaimana seharusnya saya mengonsumsi Clopidogrel?

Clopidogrel diminum secara oral dengan atau tanpa makanan. Boleh dikonsumsi bersama Aspirin. Namun jangan menghentikan minum Clopidogrel tanpa sepengetahuan dokter bahkan sekalipun Anda mengalami tanda-tanda perdarahan. [6]

Bagaimana caranya kalau saya kehilangan satu dosis obat ini?

Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga. Dan bila setelah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [6]

Hal-hal apa saja yang perlu saya perhatikan ketika menggunakan Clopidogrel?

Hindari alkohol karena dapat meningkatkan risiko pendarahan lambung. Hindari pula aktivitas yang dapat meningkatkan risiko pendarahan atau cedera. Hati-hatilah pada saat bercukur atau menyikat gigi supaya tidak terjadi perdarahan. [6]

Apakah pasien anak-anak dapat mengonsumsi Clopidogrel?

Penggunaan Clopidogrel untuk pasien anak-anak harus dalam pantauan dokter atau tenaga medis yang profesional. [6]

Contoh Obat Clopidogrel (Merek Dagang) di Pasaran

Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Clopidogrel; [1,4,5,6]

Brand Merek Dagang
Plavix
Clidorel
Clotix
Clogin
Pidovix
Rinclo
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment