Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Furunkel atau dikenal secara awam dengan bisul sebenarnya adalah suatu infeksi yang terjadi pada kulit dan timbul nanah, sehingga memiliki keluhan berupa benjolan, merah, nyeri dan pada beberapa kasus
Daftar isi
Bisul atau yang juga dikenal dengan istilah furunkel merupakan kondisi ketika terdapat benjolan pada kulit yang terasa nyeri dan di dalamnya berisi nanah [4,5,6,7,8].
Benjolan ini berwarna kemerahan dan terjadi umumnya karena infeksi bakteri.
Bila folikel rambut (tempat rambut tumbuh) mengalami peradangan oleh infeksi bakteri, maka bisul dapat timbul kemudian.
Tak hanya bokong dan paha yang menjadi lokasi tempat timbulnya bisul, tapi juga area tubuh lainnya seperti bahu, ketiak, leher dan wajah.
Bintitan bahkan sebenarnya adalah bisul yang terjadi di bagian kelopak mata.
Tinjauan Bisul atau furunkel adalah benjolan merah berisi nanah yang terasa nyeri dan biasanya timbul pada folikel rambut ketika area tersebut mengalami infeksi bakteri dan peradangan.
Infeksi bakteri Staphylococcus aureus adalah penyebab bisul yang paling utama di mana folikel rambut menjadi target serangan infeksi bakteri tersebut [1,3,4,5,7,8].
Bakteri ini sebenarnya tidak berbahaya dan dapat dijumpai pada bagian dalam lapisan hidung serta biasanya bertahan di kulit manusia.
Bakteri baru akan membahayakan kesehatan dan menyebabkan infeksi ketika memasuki folikel rambut.
Terlebih jika pada folikel rambut terdapat luka terbuka, maka ini menjadi jalan masuknya bakteri untuk menginfeksi.
Beberapa faktor di bawah ini perlu diwaspadai karena mampu memperbesar potensi seseorang terkena bisul :
Tinjauan Penyebab utama bisul adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus, namun beberapa faktor seperti tingkat kebersihan diri yang rendah, memiliki penyakit kulit, imun tubuh lemah, kontak langsung dengan penderita bisul, dan paparan zat kimia tertentu dapat menjadi peningkat risiko bisul.
Timbulnya bisul terjadi biasanya pada area tubuh yang banyak ditumbuhi bulu atau rambut.
Oleh karena itu, bukan tidak mungkin bisul terdaat di dalam telinga. Hanya saja, area tubuh yang lebih banyak tertutup dan memiliki risiko berkeringat dan gesekan tinggi lebih mudah menjadi lokasi bisul.
Paha dan bokong adalah bagian tubuh yang umumnya mengalami bisul, namun selangkangan, ketiak, pundak, leher hingga wajah pun memungkinkan menjadi lokasi bisul.
Gejala utama bisul yang paling mudah dikenali antara lain adalah [4,5,6,8] :
Pada kasus bisul yang banyak dan mengumpul menjadi satu (karbunkel), tingkat keparahan infeksi lebih tinggi.
Lansia lebih rentan mengalami karbunkel ini, apalagi bila tubuh sedang memiliki daya tahan tubuh yang rendah.
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Bisul sebenarnya adalah jenis penyakit kulit yang dapat sembuh tanpa penanganan apapun.
Hanya saja, bisul dengan ukuran kecil jauh lebih berpotensi sembuh dengan sendirinya karena menandakan bahwa daya tahan tubuh penderita masih kuat.
Penting untuk segera ke dokter dan memeriksakan diri ketika bisul bukannya makin mengecil dan hilang melainkan semakin besar.
Bila gejala atau keluhan lain seperti berikut turut menyertai pembesaran ukuran bisul, maka segera konsultasikan ke dokter.
Tinjauan Bisul ditandai dengan benjolan berwarna merah bernanah yang akan terasa sakit bila disentuh. Namun, bisul berpotensi menyebabkan demam dan bahkan berisiko semakin membesar pada sebagian kecil kasus.
Pertama-tama saat mengunjungi dokter, dokter akan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar gejala yang dikeluhkan pasien.
Pemeriksaan fisik menjadi yang utama untuk mengetahui kondisi kulit pada bagian tubuh yang terdapat bisul.
Hanya dengan mengamati secara langsung, biasanya dokter langsung dapat mengidentifikasinya.
Namun selain pemeriksaan fisik, dokter kemungkinan melanjutkan pemeriksaan dengan metode lainnya untuk memastikan [4,8].
Tes-tes penunjang diperlukan apabila bisul yang dialami pasien tak kunjung sembuh bahkan usai diberi pengobatan.
Bisul yang mudah kambuh menjadi hal yang perlu dikhawatirkan dan penderita harus segera memeriksakannya jika pengobatan sebelumnya tidak berhasil.
Karbunkel atau bisul dalam jumlah banyak adalah kondisi yang berbahaya, maka dokter perlu memeriksanya secara lebih detil.
Bila penderita memiliki penyakit diabetes, berimunitas rendah, dan memiliki penyakit lain yang cukup serius, maka dokter juga perlu melakukan pemeriksaan lanjutan.
Ada kalanya bisul kembali timbul bahkan setelah diobati dengan antibiotik karena bisul sudah kebal terhadap efek obat tersebut.
Oleh sebab itu, kultur adalah metode pemeriksaan yang dokter harus lakukan agar bisa memilih obat yang lebih tepat di mana bisul dapat disembuhkan.
Tinjauan Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan biasanya sudah cukup untuk mendeteksi dan mengonfirmasi bisul. Namun pada kasus bisul yang terletak lebih dalam, dokter yang menemui kesulitan akan meminta pasien menempuh tes lanjutan (tes darah, biopsi, dan tes kultur).
Bisul terkadang dapat sembuh dengan sendirinya bila berukuran kecil, bahkan tanpa pengobatan apapun.
Ada pula bisul yang mudah diatasi secara mandiri di rumah bila berjumlah satu dan berukuran kecil tanpa disertai penyakit lain.
Beberapa penanganan mandiri yang umumnya diterapkan pada kasus bisul ringan antara lain [2,4,5,6,7,8] :
Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan agar bisul tidak memburuk antara lain adalah :
Tinjauan Bisul yang kecil dan tidak terlalu parah dapat diatasi dengan mengompres hangat bagian tersebut. Obat pereda nyeri sebagai pereda nyeri dan antibiotik (dengan resep dokter) dapat digunakan untuk menyembuhkan infeksi. Sementara pada kasus yang lebih parah, prosedur operasi (drainase) pembuangan nanah diperlukan.
Bisul dapat menyebabkan komplikasi walaupun nampak sebagai gangguan kesehatan kulit yang ringan.
Ini karena bakteri yang menginfeksi dan menyebabkan bisul berpotensi menyebar (hingga ke tulang, jantung bahkan otak) dan menjadikan kondisi kulit dan tubuh lebih parah [2,3,4,5,6].
Tinjauan Kekambuhan bisul, abses, bekas luka, sepsis, selulitis, dan MRSA adalah risiko komplikasi bisul yang perlu diwaspadai.
Pencegahan bisul dapat diterapkan dengan mudah, yaitu dengan menjaga kebersihan diri melalui beberapa langkah di bawah ini [8] :
Tinjauan Membersihkan diri dengan baik, mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga, tidak melakukan kontak dengan penderita infeksi kulit, serta membersihkan dan merawat luka dengan benar akan menghindarkan diri dari kemungkinan terkena bisul.
1) Primasthi Anggraeni Radityastuti. 2017. Media Medika Muda - Medical Faculty of Diponegoro University. Karakteristik Penyakit Kulit Akibat Infeksi di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Januari 2008 – Desember 2010.
2) Daniel J Pallin 1, Daniel J Egan, Andrea J Pelletier, Janice A Espinola, David C Hooper, & Carlos A Camargo Jr. 2008. PubMed gov National Library of Medicine. Increased US Emergency Department Visits for Skin and Soft Tissue Infections, and Changes in Antibiotic Choices, During the Emergence of Community-Associated Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus.
3) L J Shallcross, A C Hayward, A M Johnson, & I Petersen. 2015. PubMed gov National Library of Medicine. Evidence for Increasing Severity of Community-Onset Boils and Abscesses in UK General Practice.
4) Anonim. 2018. National Center for Biotechnology Information. Boils and carbuncles: Overview.
5) Huang‐Shen Lin, Pei‐Tzu Lin, Yu‐Shiun Tsai, Shu‐Hui Wang, & Ching‐Chi Chi. 2018. Cochrane Library. Interventions for bacterial folliculitis and boils (furuncles and carbuncles).
6) Anonim. 2018. National Center for Biotechnology Information. Boils and carbuncles: How are boils treated?
7) G. N. Marsh. 1958. US National Library of Medicine National Institutes of Health Treatment of Boils.
8) Linda J. Vorvick, MD, David Zieve, MD, MHA, & Brenda Conaway. 2018. University of Florida Health. Boils.