Keramas atau aktivitas mencuci rambut merupakan salah satu perawatan diri yang tidak sekadar bertujuan membersihkan rambut dan kulit kepala dari minyak dan kotoran [1,2].
Keramas adalah suatu cara untuk melembapkan rambut sekaligus membantu pertumbuhan rambut [1].
Terutama ketika memakai sampo moisturizer bebas sulfat; jenis sampo ini dapat melembapkan rambut dan tidak berisiko iritasi sama sekali [1].
Namun terkadang, sakit kepala tidak dapat terhindarkan ketika sudah jadwalnya untuk keramas.
Sebagian orang akan tetap keramas tanpa memedulikan sakit kepala yang dirasakan, namun sebagian lainnya mungkin sedikit khawatir bahwa keramas bisa membuat sakit kepala lebih buruk.
Oleh sebab itu, perlu untuk mengetahui faktanya apakah keramas dapat berbahaya atau justru aman-aman saja bagi penderita sakit kepala.
Bolehkah keramas saat sakit kepala?
Boleh, sebab keramas tidak memengaruhi nyeri yang dirasakan pada bagian kepala [3].
Sakit kepala atau pusing kerap dianggap sebuah kondisi yang bisa memburuk ketika penderitanya keramas [3].
Padahal, hal seperti itu sebuah mitos belaka; air tidak akan menyerap ke kepala yang mengakibatkan sakit kepala bertambah parah [3].
Karena keduanya tidak berkaitan satu sama lain, maka penderita sakit kepala sah-sah saja jika ingin keramas saat pusing melanda, selama masih bisa beraktivitas dengan normal (bukan mengalami vertigo atau migrain parah) [3].
Sakit kepala sendiri terdiri dari dua jenis kondisi, yakni sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder [4].
Sakit kepala primer adalah sakit kepala berupa sakit kepala cluster, sakit kepala tegang, vertigo, migrain dan sebagainya [4].
Sedangkan sakit kepala sekunder adalah jenis sakit kepala yang terjadi akibat gangguan kesehatan lain, seperti batuk tak kunjung sembuh, demam, tekanan darah tinggi, dan lainnya [4,5].
Oleh karena jenis dan penyebabnya bisa berbeda-beda, penanganan sakit kepala pada satu penderita dengan penderita lainnya pun bisa berbeda.
Namun secara umum, keramas sama sekali tidak ada hubungannya dengan sakit kepala akan memburuk atau akan sembuh [3].
Tidak ada larangan untuk keramas sama sekali walau saat sakit kepala, kecuali jika sakit kepala menyebabkan tubuh sulit berdiri dan kehilangan keseimbangan.
Jika sakit kepala cukup parah, sebaiknya menunda keramas supaya tidak bertambah pusing akibat gerakan mengeramasi rambut.
Apa saja yang boleh dilakukan ketika sakit kepala menyerang?
Walau tidak ada larangan keramas, pastikan untuk mengetahui apa saja anjuran serta larangan saat sedang sakit kepala [6].
Ketika sakit kepala, beberapa hal yang boleh dilakukan dan justru sangat dianjurkan adalah [6] :
Gunakan kedua jempol tangan untuk memijat bagian kepala yang sakit atau setidaknya pada bagian pelipis [6].
Gunakan gerakan memutar kecil saat memijat supaya kepala terasa lebih baik dan sirkulasi darah juga lebih lancar [6].
Ada banyak jenis sakit kepala, begitu juga dengan pemicunya; maka pastikan untuk memahami apa pemicunya [6].
Selain pemicu, ketahui intensitas dan frekuensi sakit kepala yang kini dirasakan agar dapat menghindari pemicu tersebut [6].
Jika sakit kepala timbul di saat sedang beraktivitas, ambil waktu untuk beristirahat sejenak dan hindari memaksakan diri untuk tetap bekerja [6].
Melanjutkan aktivitas dapat meningkatkan ketegangan dan memperburuk sakit di kepala [6].
Tetap jaga tubuh terhidrasi dengan baik melalui konsumsi air putih 8-10 gelas per hari [6].
Seringkali, dehidrasi adalah penyebab utama sakit kepala muncul tiba-tiba, terutama ketika sedang demam, diare atau muntah terlalu banyak [7].
Bila sakit kepala mulai timbul, ambil obat sakit kepala atau obat pereda nyeri secepatnya [6].
Paracetamol akan sangat membantu untuk sakit kepala ringan sehingga penderita bisa melanjutkan aktivitas kapan saja sakit kepala menyerang [6].
Apa saja yang tidak boleh dilakukan ketika sakit kepala menyerang?
Sementara itu, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan sewaktu sakit kepala, yakni antara lain :
Seringkali rasa sakit di kepala bisa menyebabkan penderitanya malas atau tidak nafsu makan [6].
Namun, jangan sekali-kali melewatkan makan karena hal ini justru menyebabkan kadar gula darah rendah dan memperburuk kondisi sakit kepala [6].
Saat sakit kepala, jangan mengonsumsi kafein secara berlebihan atau terlalu banyak [6].
Batasi asupan kafein dan sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg per hari agar sakit kepala lekas mereda [6].
Banyak orang menganggap sakit kepala sebagai masalah kesehatan sepele sehingga tidak perlu harus ke dokter [6].
Namun jika sakit kepala terjadi berulang, sudah saatnya memeriksakan diri ke dokter dan mengidentifikasi penyebabnya [6].
Sakit kepala ringan biasanya dapat timbul tiba-tiba tapi dapat hilang juga dengan sendirinya tanpa menghambat aktivitas [6].
Namun, ada pula jenis sakit kepala yang timbul diikuti dengan berbagai keluhan lain, seperti ketegangan otot hingga penurunan fungsi kognitif [6].
Bahkan sakit kepala dapat timbul secara lebih sering dan berkembang menjadi lebih parah [6].
Jika demikian, pastikan tidak mengabaikan gejala-gejala yang ada dan segera periksakan diri ke dokter.
Walau keramas saat sakit kepala diperbolehkan dan tidak memengaruhi rasa nyeri yang dirasakan, sakit kepala dapat menjadi buruk bila penderitanya tidak mengikuti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan tersebut.
1. Uhai Hair. The importance of washing your hair. Uhai Hair; 2021.
2. Stephanie Hallett. 8 reasons why you SHOULD wash your hair every day. Hello Giggles; 2016.
3. Prameswari Sasmita. Benarkah Orang yang Pusing Tidak Boleh Keramas? Ini Kata Dokter. Sonora; 2021.
4. T J Steiner & Manuela Fontebasso. Headache. British Medical Journal; 2002.
5. Beaumont Health. Secondary Headache. Beaumont Health; 2023.
6. UNILAB. Headache Treatment Do's and Don'ts. UNILAB; 2023.
7. Howard E. LeWine, MD. Can dehydration cause headaches?. Harvard Health Publishing; 2022.