Orang dewasa yang sudah memasuki usia 60-65 tahun ke atas sudah tergolong sebagai lansia [1].
Pada golongan usia lanjut seperti ini, mungkin beberapa orang menganggap minum kolagen tidak berarti apapun.
Namun bagi sebagian orang lainnya, kolagen dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit sekaligus memberi kekuatan dan struktur pada tubuh [2].
Bagi lansia yang tertarik untuk minum kolagen, ketahui seberapa aman meminumnya pada usia ini dan ada tidaknya manfaat bagi tubuh.
Bolehkah lansia minum kolagen?
Boleh, sebab kolagen pada dasarnya merupakan salah satu jenis protein yang tubuh manusia butuhkan untuk kesehatan dan kekuatan tulang maupun kulit [3,4,5].
Seiring bertambah tuanya usia, secara alami tingkat kekuatan dan kesehatan kulit dan tulang akan menurun [6].
Produksi kolagen yang sebenarnya terjadi secara alami di dalam tubuh juga ikut berkurang saat menua [6].
Oleh sebab itu, usia yang semakin tua diikuti dengan penurunan kadar produksi kolagen menyebabkan tanda-tanda penuaan [3].
Kulit berkerut, kering dan timbul garis-garis halus adalah tanda pada umumnya [3].
Kerapuhan tulang juga merupakan risiko besar bagi orang-orang yang memiliki kadar kolagen rendah di dalam tubuh [3,4,5].
Beberapa lansia mungkin sempat beranggapan bahwa minum kolagen di usia yang sudah telanjur tua tidak akan efektif.
Namun menurut sebuah hasil studi yang melibatkan 102 orang wanita pasca menopause dengan kondisi penurunan kepadatan mineral tulang dan diberi peptida kolagen 5 gram per hari selama setahun mengalami peningkatan kepadatan mineral tulang [7].
Peningkatan tersebut terjadi secara signifikan dalam waktu setahun, terutama pada leher femur dan tulang belakang [7].
Pembentukan tulang kembali meningkat usai mengonsumsi peptida kolagen secara rutin dalam penelitian tersebut [7].
Peptida kolagen sendiri termasuk jenis olahan kolagen yang mirip dengan gelatin [8].
Peptida kolagen dapat dikonsumsi dengan mencampurkannya ke minuman dan makanan dingin maupun panas karena bersifat mudah larut [8].
Peptida kolagen biasanya dikonsumsi untuk memperbaiki ligamen, sendi, kuku, hingga rambut dan kuku [8].
Beberapa hasil studi lain berikut juga membuktikan adanya manfaat bagi lansia yang minum kolagen :
Apa saja manfaat lansia minum kolagen?
Ketika memasuki usia lanjut, minum kolagen dapat memberikan sederet manfaat ini untuk tubuh :
Saat menginjak usia 50-60 tahun ke atas, kerutan pada kulit akan bertambah semakin banyak [3].
Oleh sebab itu, tubuh memerlukan asupan kolagen untuk menjaga kesehatan kulit, termasuk rambut dan kuku [3,4,5].
Ini karena tubuh pada usia lanjut tidak lagi menghasilkan kolagen dengan kadar tinggi seperti pada waktu usia muda [3,4,5].
Dengan mengonsumsi rutin, kolagen bermanfaat mengurangi kerutan pada kulit, meningkatkan elastisitas kulit, dan memberi perlindungan dari paparan sinar matahari yang berpotensi merusak kulit [3,4,5].
Selain kulit berkerut, kekurangan kolagen juga menyebabkan sendi-sendi di dalam tubuh melemah [5].
Minum peptida kolagen adalah sebuah cara bagi para lansia yang ingin meningkatkan kembali kesehatan sendinya [3,4,5].
Sendi akan memperoleh perlindungan dari risiko kerusakan dan kelemahan dengan asupan kolagen rutin [3,4,5].
Bahkan risiko arthritis atau radang sendi juga dapat diminimalisir ketika lansia dapat memenuhi kebutuhan tubuh terhadap kolagen [5].
Bahkan ketika sendi sudah mulai mengalami tanda-tanda nyeri dan tidak nyaman karena peradangan, belum terlambat untuk minum kolagen sebagai “obat” alami [5].
Para wanita umumnya mengalami kesulitan dalam menjaga berat badan saat sudah memasuki masa menopause [5].
Pasca menopause, wanita lebih mudah mengalami kenaikan berat badan dan sulit untuk menurunkannya kembali [5].
Untuk mengurangi berat badan dan kemudian menstabilkannya, asupan kolagen penting bagi lansia [5].
Minum kolagen dapat memberikan efek kenyang tahan lama sehingga mencegah makan banyak [5].
Selain itu, asupan kolagen juga meningkatkan keseimbangan hormon lapar sehingga setelah meminumnya perut tidak akan mudah lapar [5].
Untuk mendapatkan efek berat badan stabil tidak instan, sebab konsumsi kolagen perlu dilakukan secara rutin [5].
Kolagen juga pada dasarnya diperlukan tubuh untuk menjaga massa otot dan kekuatan otot saat usia bertambah tua [3,4,5].
Namun untuk memperoleh hasil terbaik bagi otot, minum kolagen sebaiknya diimbangi dengan latihan fisik atau olahraga rutin [3,4,5].
Sebuah hasil studi menunjukkan bahwa konsumsi kolagen dan olahraga teratur dapat meningkatkan kekuatan otot dan menjaga kesehatan otot pada dua kelompok pria lansia [3,4,5].
Wanita pasca menopause memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerapuhan tulang atau osteoporosis [4,5].
Untuk meningkatkan kepadatan tulang pada usia lanjut, minum kolagen adalah salah satu cara terbaik [4,5].
Oleh karena itu, peptida kolagen kerap direkomendasikan kepada para wanita pasca menopause dan orang-orang penderita osteoporosis [4,5].
Lansia boleh minum kolagen, namun pastikan sebelum mengonsumsinya sudah berkonsultasi lebih dulu dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat supaya aman bagi tubuh.
1. Shamsher Singh & Beata Bajorek. Defining ‘elderly’ in clinical practice guidelines for pharmacotherapy. Pharmacy Practice; 2014.
2. Trillium Communities. Why Collagen Might Be a Great Option for Seniors Health. Trillium Communities; 2022.
3. Jillian Kubala, MS, RD & Amy Richter, RD. Is Taking Collagen Beneficial for Older Adults?. Healthline; 2021.
4. Mike Kutcher. Collagen: The Benefits for Seniors. More Life Health; 2019.
5. ProTGOLD. The Top 5 Benefits of Taking Collagen Peptides in Your 50s & 60s. ProTGOLD; 2021.
6. Preety Panwar, Guillaume Lamour, Neil C.W. Mackenzie, Frank Ko, Hongbin Li & Dieter Brömme. Changes in Structural-Mechanical Properties and Degradability of Collagen during Aging-associated Modifications. Journal of Biological Chemistry; 2015.
7. Daniel König, Steffen Oesser, Stephan Scharla, Denise Zdzieblik, & Albert Gollhofer. Specific Collagen Peptides Improve Bone Mineral Density and Bone Markers in Postmenopausal Women—A Randomized Controlled Study. Nutrients; 2018.
8. WebMD. Collagen Peptides - Uses, Side Effects, and More. WebMD; 2022.
9. Marcus L Elam, Sarah A Johnson, Shirin Hooshmand, Rafaela G Feresin, Mark E Payton, Jennifer Gu, & Bahram H Arjmandi. A calcium-collagen chelate dietary supplement attenuates bone loss in postmenopausal women with osteopenia: a randomized controlled trial. Journal of Medicinal Food; 2015.
10. Elisângela Porfírio & Gustavo Bernardes Fanaro. Collagen supplementation as a complementary therapy for the prevention and treatment of osteoporosis and osteoarthritis: a systematic review. SciELO; 2016.
11. Jamie I. Baum, Il-Young Kim, & Robert R. Wolfe. Protein Consumption and the Elderly: What Is the Optimal Level of Intake?. Nutrients; 2016.
12. Franchesca D. Choi, Calvin T. Sung, Margit L.W. Juhasz, & Natasha Atanaskova Mesinkovsk. Oral Collagen Supplementation: A Systematic Review of Dermatological Applications. Journal of Drugs in Dermatology; 2019.