Cloxazolam adalah benzodiazepine yang memiliki efek anxiolytic, sedatif/hipnotik, pelemas otot, dan antiepilepsi. Walaupun masih kurang umum, cloxazolam dilaporkan efektif dalam mengobati depresi, skizofrenia, dan neurosis [1,2,3,4,5].
Daftar isi
Untuk mengetahui lebih jelas tentang indikasi cloxazolam hingga peringatan obat, berikut adalah data detailnya [2,3]:
Indikasi | Obat gangguan kecemasan dan anestesi sebelum tindakan medis |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Anxiolytics |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | → Riwayat Depresi atau koma SSP → Depresi pernapasan, insufisiensi paru akut. → Sleep apnea → Gangguan hati yang parah; tidak diindikasikan untuk psikosis kronis. → Dapat memicu bunuh diri atau perilaku agresif, tidak boleh digunakan sendiri untuk mengobati depresi atau kecemasan yang berkaitan dengan depresi. → Glaukoma |
Peringatan | → Insufisiensi paru kronis → Pasien lanjut usia atau yang lemah → Kelemahan otot, gangguan fungsi hati atau ginjal; kantuk dapat mempengaruhi tugas-tugas terampil pantau fungsi pernapasan kardio bila digunakan untuk sedasi dalam; pasien dengan gangguan kepribadian atau perubahan otak organik; kehamilan dan menyusui; riwayat kecanduan alkohol atau obat-obatan karena risiko ketergantungan → Depresi dan hipotensi pernapasan dengan penanganan parenteral, oleh karena itu pemberian parentaral ini hanya boleh digunakan ketika fasilitas untuk membalikkan depresi pernapasan tersedia |
Cloxazolam adalah benzodiazepin kerja panjang yang bertindak sebagai obat penghasil dengan metabolit aktif secara farmakologis. Cloxazolam mengarah ke reseptor GABA yang mengikat benzodiazepin lain untuk melarang respons fisiologis. Obat ini efektif secara klinis mengobati depresi, skizofrenia, dan neurosis.[2,4]
Pemberian dosis cloxazolam didasarkan pada indikasi pasien, yaitu [3]:
Oral/Diminum ⇔ Premedikasi sebelum anestesi → 100 mcg/kg sebagai dosis tunggal → Lansia: Pengurangan dosis mungkin diperlukan ⇔ Manajemen kecemasan jangka pendek → 12 mg per hari dalam dosis terbagi → Pengurangan dosis mungkin diperlukan |
Penggunaan cloxazolam dapat menimbulkan berbagai efek samping. Efek samping ini memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi. Bahkan tergolong langka, namun serius. Segera konsultasikan dengan dokter, apabila terdapat efek samping berikut [4,5]:
Umum
Kurang umum
Informasi lebih detail mengenai penyimpan, cara kerja, interaksi dengan obat, dan overdosis dari cloxazolam tercantum dalam tabel berikut ini [3]:
Penyimpanan | Simpan pada suhu antara 15-30oC |
Cara Kerja | Deskripsi: Cloxazolam adalah benzodiazepin kerja panjang dengan sifat umum yang mirip dengan diazepam. Obat ini digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan jangka pendek |
Interaksi dengan obat lain | Peningkatan sedasi atau pernapasan dan depresi kardiovaskular dengan obat yang memiliki sifat depresan SSP, seperti antidepresan, antihistamin, antipsikotik, anestesi umum, hipnotik atau sedatif lainnya, analgesik, opioid, alkohol, serta cisapride.Sedangkan obat yang mengubah enzim mikrosom hati sangat berpotensi fatal |
Overdosis | Tidak ada informasi mengenai overdosis cloxazolam |
Apakah cloxazolam dapat digunakan untuk kegelisahan?
Hipnotik dan kegelisahan adalah manfaat obat yang paling sering dilaporkan dari penggunaan cloxazolam terutama di Indonesia. Namun, jangan menggunakan cloxazolam untuk hipnotis dan kegelisahan tanpa berkonsultasi dengan dokter [4].
Apakah aman jika berkendara atau mengoperasikan mesin setelah menggunakan obat ini?
Apabila mengalami rasa kantuk, pusing, hipotensi, tekanan darah menurun secara berkepanjangan atau pusing setelah menggunakan obat cloxazolam, maka tidak diperbolehkan mengemudi kendaraan atau mengoperasikan alat berat. Dokter tidak menyarankan pasien meminum alkohol bersamaan dengan obat karena akan menimbulkan efek samping kantuk dan meningkatkan efek depresan SSP seperti depresan pernapasan atau jantung yang fatal . Selalu cek kondisi tubuh setelah menggunakan obat ini [4].
Apakah cloxazolam membuat ketagihan atau membentuk kebiasaan?
Diketahui jika sebagian besar obat tidak berisiko menyebabkan ketagihan atau penyalahgunaan. Pemerintah akan membuat kategori obat-obatan yang membuat ketagihan sebagai obat yang akan dikendalikan. Selalu konsultasikan dengan dokter perihal dosis dan efek samping obat. Jangan meningkatkan ketergantungan obat tanpa saran dokter [5].
Dapatkah saya berhenti menggunakan cloxazolam segera atau harus perlahan-lahan mengurangi penggunaannya?
Beberapa obat tidak boleh dihentikan secara langsung penggunaannya karena khawatir akan menyebabkan efek timbal balik. Untuk menghentikan penggunaan obat, maka dokter harus memberikan rekomendasi yang tepat agar tidak berdampak pada kesehatan pasien [5].
Apa saja reaksi merugikan yang dihasilkan dari penggunaan cloxazolam?
Pasien akan mengalami kantuk, sedasi, kelemahan otot, ataksia; lebih jarang vertigo, sakit kepala, kebingungan, depresi, bicara cadel, perubahan libido, tremor, gangguan penglihatan, retensi urin, gangguan GI, perubahan salivasi dan amnesia [4].
Di bawah ini adalah beberapa obat bermerek yang mengandung cloxazolam [2]:
Brand Merek Dagang |
Akton |
Akton 1 mg |
Akton 2 mg |
Anoxolan |
Cloxam |
Cloxazolam Eurofarma |
Cloxazolam Sandoz |
Olcadil |
Sepazon |
Sepazon 1% |
1. Anonim. Cloxazolam. Nih.gov; 2020
2. Anonim. Cloxazolam. Drugs; 2020
3. Anonim. Cloxazolam. Mims Indonesia; 2020
4. Anonim. Cloxazolam. Drugbank; 2020
5. Anonim. Cloxazolam. Pharmacompass; 2020