Sebagai obat antibiotik, Cycloserine sering digunakan sebagai obat lini kedua untuk mengatasi infeksi bakteri khususnya tuberkulosis (TB). Dan obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih (ISK). [2,3]
Daftar isi
Cycloserine adalah sebuah obat antibiotik yang ditemukan dan dikembangkan oleh dua perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan asal Amerika dan Jerman, yakni Merck KGaA dan Eli Lilly pada tahun 1954. [5]
Cycloserine bekerja dengan cara menekan sintesis dinding bakteri dengan menghambat enzim alanine racemase dan d-alanine ligase. Sehingga obat ini digunakan secara khusus untuk mengatasi infeksi bakteri seperti TB dan ISK. Namun tidak bermanfaat untuk mencegah infeksi virus seperti pilek, bersin atau flu. [1,4,5]
Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini; [1]
Indikasi | Obat lini kedua untuk penyakit tuberkulosis |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Obat-obatan Anti-TB |
Bentuk | Tablet dan kaplet |
Kontraindikasi | → Hipersensitif. → Pasien dengan gangguan epilepsi dan depresi berat. → Pasien yang mengalami masalah psikosis atau yang menyalahgunakan alkohol. → Pasien dengan gangguan ginjal berat. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Cycloserine: → Pasien yang memiliki gangguan porfiria. → Pasien dengan gangguan ginjal hingga sedang. → Ibu hamil dan menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Cycloserine dimanfaatkan sebagai obat lini kedua untuk pengobatan TB dan dalam beberapa kasus digunakan juga untuk menyelesaikan peermasalahan infeksi saluran kemih (ISK). [1,2,3,4,5]
Dan mungkin beberapa manfaat lainnya yang tidak termasuk dalam daftar petunjuk obat. Ikuti instruksi dokter bila ada manfaat lain yang disarankannya. [2]
Cycloserine diresepkan kepada pasien dewasa dan anak-anak melalui pemberian oral/diminum. Harap perhatikan instruksi dokter perihal penggunaan dosis obat ini dengan baik. [1]
Tuberkulosis Oral/diminum → Awalnya, 250 mg diminum dua kali untuk 2 minggu. → Diikuti oleh 500-1000 mg setiap hari dalam dosis terbagi. → Dosis maksimum: 1000 mg setiap hari. → Setelah itu sesuaikan dosis dengan memantau konsentrasi plasma. |
Tuberkulosis Oral/diminum → 10 mg/kg diminum setiap hari. → Lalu sesuaikan dosis sesuai dengan konsentrasi dan respons darah. |
Efek samping yang ditimbulkan oleh Cycloserine bisa bermacam-macam. Beberapa pasien mungkin saja tidak mengalami efek samping berikut, namun beberapa pasien mungkin akan mengalami efek samping berikut secara ringan hingga berat. Segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila beberapa efek samping berikut ini terjadi dan mengganggu Anda; [2,4]
Umumnya dilaporkan;
Kurang umum;
Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut: [2]
Umumnya:
Info Efek Samping Tenaga Medis; [2]
Berikut ini adalah uraian detail tentang Cycloserine. Pokok-pokok uraian seperti tampak dalam tabel; [1,3]
Penyimpanan | Tablet → Simpan antara 20-25 ° C. → jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Cycloserine bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri dan menghambat asam amino (D-alanin) untuk dimasukkan ke dalam dinding sel bakteri. Sehingga hal ini mungkin bersifat bakteriostatik atau bakterisida. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Mudah dan hampir sepenuhnya diserap dari saluran pencernaan. Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 3-4 jam. Distribusi: Didistribusikan secara luas ke jaringan tubuh dan cairan, termasuk CSF, plasenta, dan ASI. Metabolisme: Hati. Ekskresi: Melalui urin dengan filtrasi glomerulus (sebagai obat tidak berubah). Waktu paruh plasma: Kira-kira 10 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Penggunaan bersamaan dengan obat anti-TB lainnya dapat menyebabkan defisiensi vit B12 atau asam folat, anemia megaloblastik dan sideroblastik. → Dapat menghambat metabolisme fenitoin hati. → Peningkatan kejadian efek SSP bersama etionamid dan isoniazid. |
Interaksi dengan makanan | → Jangan dikonsumsi persis sesudah makan khususnya makanan berlemak tinggi. Karena makanan tinggi lemak dapat mengurangi tingkat penyerapan obat. → Alkohol dapat meningkatkan risiko epilepsi. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Sakit kepala, vertigo, kebingungan, kantuk, hiper-iritabilitas, parestesi, disartria, psikosis, paresis, kejang-kejang dan koma seringkali terjadi dalam kasus dosis yang lebih besar. ⇔ Cara Mengatasi: → Berikan pengobatan symtomatik dan suportif. → Arang aktif mungkin lebih efektif daripada emesis atau lavage lambung jika untuk mengurangi penyerapan. → Dapat diberikan 200-300 mg HCl piridoksin setiap hari untuk mengobati dan mencegah kejadian neurotoksik. → Hemodialisis dapat menghilangkan obat dari aliran darah tetapi hanya digunakan untuk toksisitas yang dapat mengancam jiwa. |
Bagaimana seharusnya saya mengonsumsi Cycloserine?
Dokter biasanya akan melakukan tes darah untuk memastikan bahwa pengobatan dengan Cycloserine tepat untuk kondisi Anda. Dokter mungkin sesekali akan mengubah dosis sesuai kondisi kesehatan Anda. Oleh karena itu gunakanlah obat ini persis seperti yang diperintahkan oleh dokter kepada Anda. [2]
Bagaimana caranya kalau saya kehilangan satu dosis obat ini?
Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga. Dan bila setelah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [2]
Hal-hal apa saja yang perlu saya perhatikan ketika menggunakan Cycloserine?
Hindari minum-minuman beralkohol karena dapat meningkatkan risiko kejang atau efek samping lainnya. Hindari pula mengemudi atau melakukan aktivitas berbahaya lainnya yang menganggu konsentrasi dan pikiran Anda. [2]
Apakah Cycloserine dapat digunakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan infeksi virus?
Tidak. Sebagai obat antibiotik, Cycloserine tidak bermanfaat untuk mencegah infeksi virus seperti pilek, bersin ataupun flu. [4]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Cycloserine; [2,3,4]
Brand Merek Dagang |
Seromycin |
Seromycin Pulvules |
1) Anonim. Diakses 2020. MIMS Indonesia. Cycloserine.
2) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Cycloserine.
3) Anonim. Diakses 2020. Drugbank. Cycloserine.
4) Anonim. Diakses 2020. Webmd. Cycloserine.
5) Anonim. Diakses 2020. US Department of Health and Human Services. Cycloserine.