Penyakit & Kelainan

Kenali 8 Dampak Buruk Sering Telat Makan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Makan sudah menjadi kebutuhan bagi setiap manusia. Manusia biasanya makan dua sampai tiga kali atau lebih untuk memenuhi kebutuhan perutnya. Pada dasarnya, manusia membutuhkan makan untuk mendapatkan energi yang digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Fungsi makan sendiri adalah untuk mendapatkan energi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus untuk pemenuhan asupan nutrisi seperti vitamin dan mineral yang diperlukan tubuh.

Akan tetapi, beberapa orang terkadang menyepelekan pentingnya makan yang teratur karena berbagai alasan. Kebanyakan dari mereka beralasan karena padatnya aktivitas sehingga menjadikan mereka sibuk dan tidak bisa menyempatkan waktunya hanya sekedar makan. Ada pula yang sengaja menunda makan karena sedang dalam program menurunkan berat badan atau diet, padahal dalam program diet pun juga harus makan dengan takaran tertentu.

Sengaja menunda makan atau telat makan sebenarnya bukan masalah besar yang harus dihindari. Namun, jika Anda terbiasa dengan menunda makan akan menciptakan kebiasaan baru yakni, kebiasaan telat makan. Kebiasaan telat makan ini apabila terus menerus dilakukan akan menimbulkan efek samping yang menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.

Dalam artikel ini, akan di jelaskan apa saja dampak buruk akibat telat makan yang tanpa disadari menjadi kebiasaan.

  • Sulit Berkonsentrasi

Dengan makan, tubuh akan mendapat energi dari glukosa (karbohidrat) yang bersumber dari makanan. Jika Anda melewatkan makan atau berhenti makan hingga 4-6 jam, otak akan kekurangan suplai glukosa. Hal ini mengakibatkan otak bekerja kurang maksimal dalam memberi sinyal pada tubuh untuk melakukan aktivitas. Dan akibatnya terjadi penurunan kemampuan dalam berpikir dan berkonsentrasi karena perut terasa lapar[1].

Kesulitan berkonsentrasi dalam beraktivitas akan membuat Anda tidak bersemangat.

Menunda makan atau melewatkan makan tidak hanya mengganggu kesehatan secara fisik, tapi juga secara mental. Sebuah studi pada tahun 2018, International Journal of Environmental Research and Public Health, menjelaskan bahwa remaja yang  melewatkan sarapan atau kerap kali menunda makan lebih mudah mengalami stres dan depresi daripada remaja yang makan secara rutin. [2]

Ketika Anda melewatkan makan, kadar gula dalam tubuh akan menurun dan secara otomatis akan memproduksi kortisol. Kortisol adalah hormon yang membantu menurunkan kadar gula darah sekaligus memicu stres atau depresi. Akibatnya membuat Anda cemas, merasa tertekan, mudah tersinggung, dan murung. [2]

  • Membuat Tubuh Mudah Lelah

Setiap hari, tubuh akan terus menerus membakar kalori untuk mendapatkan energi. Makanan yang masuk ke dalam tubuh berfungsi memasok asupan zat gizi dan kalori agar tubuh tidak kekurangan energi. [2]

Jika kalori dalam tubuh mulai berkurang, secara otomatis sistem metabolisme tubuh akan menghemat pembakaran kalori agar tubuh tetap bekerja menjalankan fungsi dasar seperti pernapasan. Akan tetapi, jika hal ini terjadi tubuh akan bekerja ekstra dan akan mengakibatkan tubuh menjadi mudah lesu dan lelah. Kekurangan kalori akibat melewatkan makan juga menyebabkan Anda susah tidur. [3]

  • Mudah Terserang Penyakit

Asupan nutrisi dan zat gizi yang diperlukan tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imun) didapat dari makan. Jika Anda melewatkan makan membuat tubuh menjadi kekurangan energi. Tubuh yang kekurangan energi akan menjadi lemah, karena sistem imun tidak bekerja secara baik sehingga rentan terserang penyakit. [4, 5]

Sistem imun yang rendah, menjadi sasaran empuk para bakteri dan virus yang hendak menyerang. Ketika kekebalan tubuh menurun, alhasil jika ada virus yang menyebar akan langsung menempel pada tubuh, meskipun hanya sekedar virus yang menyebabkan flu atau pilek. [4]

  • Menyebabkan Penyakit Maag

Apabila kebiasaan telat makan bahkan jarang makan, membuat asam lambung Anda naik. Hal ini menjadi faktor utama penyebab Anda sakit maag. Maag atau tukak lambung disebabkan oleh dinding lambung yang terluka atau iritasi akibat pengikisan yang dilakukan oleh asam di dalam lambung. [6]

Gejala maag kerap kali dirasakan oleh orang-orang yang sering menunda makan seperti kembung, nyeri di ulu hati, sakit, muntah dan bahkan menyebabkan penyakit lambung kronis lainnya. Jika dibiarkan saja, dikhawatirkan akan menimbulkan penyakit lain yang mengganggu sistem pencernaan seperti sembeli. [2, 6]

  • Memperparah PenyakitLlainnya

Jika Anda menderita suatu penyakit, jangan sampai melewatkan makan. Menunda makan atau melewatkan makan akan memperparah penyakit yang Anda derita. Sebagai contoh, apabila Anda menderita penyakit iritasi pada usus besar tentu dengan Anda menunda makan malah memperparah keadaan. Dalam kasus iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome, penderita akan merasakan perih pada perutnya, sehingga si penderita enggan makan dan melewatkannya[7].

Akan tetapi, hal ini justru membuat iritasi semakin parah. Meski perut terasa perih tetap dianjurkan untuk tetap makan teratur dengan mengganti porsi makan lebih sedikit dengan intensitas lebih dari 3 kali, sehingga akan memudahkan dalam mencerna makanan. Pasalnya, jika Anda melewatkan makan, Anda akan merasa lapar. Dan rasa lapar inilah yang akan menjadi pemicu sindrom iritasi usus besar[7].

Bagaimanapun juga, jika Anda sedang sakit, Anda diharuskan makan terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat untuk menyembuhkannya.

  • Membuat Porsi Makan Bertambah

Melewatkan waktu makan dengan sengaja dikarenakan kesibukan sekolah, kuliah, atau bekerja malah membuat porsi makan selanjutnya bertambah banyak. Dalam diet menurunkan berat badan, bukan berarti Anda tidak makan. Diet juga mengharuskan Anda untuk tidak melewatkan makan. Karena jika anda melewatkan makan, Anda merasa lebih lapar sehingga nafsu makan bertambah besar. [2, 5, 8]

Oleh karena itu, menunda makan akan membuat porsi makan bertambah banyak sekaligus membuat badan Anda naik.

Ketika Anda sengaja melewatkan dan menunda makan dengan berbagai alasan, Anda tak sadar bahwa kebiasaan itu bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes. Menyengaja meninggalkan makan dan berniat menggantinya dengan makan besar setelahnya dapat meningkatkan kinerja hormon insulin. Hormon insulin akan bekerja lebih cepat sehingga secara otomatis mengakibatkan kadar gula darah meningkat. Tentu hal ini menjadi faktor pemicu penyebab diabetes. [5]

Menunda dan melewatkan makan yang sudah menjadi kebiasaan, akan terus menjadi kebiasaan. Jika Anda tidak merubah kebiasaan buruk ini, Anda akan terkena dampak seperti yang sudah dijelaskan diatas.

Sesibuk apapun Anda, jangan sampai Anda melewatkan waktu makan Anda. Karena jika Anda sering menunda makan, maka aktivitas Anda akan terganggu. Makanlah secara teratur, dan ubah kebiasaan menunda makan yang tidak baik untuk kesehatan tubuh.

1. Rachel Nall, MSN, SRNA, reviewed by Alana Biggers, M.D., MPH, What Makes You Unable to Concentrate?, Healthline; 2019
2. Lauren Wicks, reviewed by Jessica Ball, M.S. R.D, 8 Scary Things That Could Happen to Your Body When You Skip Meals, Eating Well; 2020
3. Franziska Spritzler, 9 Signs That You're Not Eating Enough, Healthline; 2017
4. Stephanie Booth, Reviewed by Jennifer Robinson, MD., 16 Symptoms of Immune System Problems; WebMd; 2020
5. 5 Top Reasons Why You Should Avoid Skipping Meals, Peconic Bay Medical Center, Northwell Health; 2018
6. 5 Symptoms Of Gastritis And How To Prevent Gastric, Erufu Care; 2017
7. K W Monsbakken et al. Eur J Clin Nutr., Perceived food intolerance in subjects with irritable bowel syndrome-- etiology, prevalence and consequences, National Library of Medicine; 2006
8. Eliana Zeballos and Jessica E Todd, The effects of skipping a meal on daily energy intake and diet quality, Cambridge University Press: 2020

Share