Makanan, Minuman dan Herbal

Daun Mitsuba: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun Mitsuba memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah, selain itu memiliki kadar protein, vitamin K, serta vitamin dan mineral lainnya. Daun ini juga memiliki senyawa-senyawa antioksidan dan senyawa

Daun mitsuba merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh sepanjang tahun. Di kawasan Asia, daun mitsuba sudah lama terkenal sebagai sayuran tradisional yang populer dan aman untuk dikonsumsi.[1,3,12]

Daun mitsuba banyak digunakan masyrakat tradisional Cina sebagai tumbuhan herbal serta dapat diaplikasikan untuk kecantikan.[3]

Daun Mitsuba (Cryptotaenia Japonica)

Tentang Daun Mitsuba

Daun mitsuba (Cryptotaenia Japonica) merupakan salah satu anggota keluarga besar parsley. Daun mitsuba atau dapat disebut juga peterseli jepang (japanese parsley), peterseli liar (wild parsley), mountain celery, honewort jepang dan masih banyak lagi nama lainnya.

Daun mitsuba banyak didistribusikan di wilayah Cina, Jepang, dan Korea. Daunnya tumbuh subur sepanjang tahun, sedangkan berbunga mulai bulan Juli sampai Agustus dan bijinya matang sekitaran bulan Agustus sampai September.

Daun mitsuba tumbuh di daerah hutan di bukit atau pegunungan karena lebih beradaptasi dengan tempat-tempat lembab dan teduh.[2,3,4]

Akar daun mitsuba cukup tebal dengan tangkai panjang. Daunnya hijau datar, bergigi tiga, berbentuk khas tanaman peterseli. Pada ujung daunnya tampak seperti menjepit pada tangkainya. Bunganya berwarna putih, kecil serta berkelompok berbentuk menyerupai payung.[4]

Perbedaan Daun Mitsuba dan Daun Seledri

  • Daun mitsuba memiliki aroma yang khas dan kuat. Banyak orang Jepang percaya aroma daun mitsuba mampu menggugah selera makan.[2,5,12]
  • Tidak heran jika banyak yang menganggap daun mitsuba sama dengan daun seledri, karena bentuknya yang sangat mirip.
  • Daun mitsuba tumbuh sepanjang tahun, sedangkan daun seledri memakan waktu lebih dari setahun hingga dua tahunan untuk panen.[6]
  • Walaupun akarnya tebal dan batangnya sama-sama bercabang, daun seledri berwarna hijau lebih pucat bila dibandingkan dengan daun mitsuba.[7]
  • Bunga seledri hanya tumbuh sendiri, berwarna putih kehijauan dengan ujung yang bengkok, sedangkan bunga mitsuba berkelompok dan berwarna putih kecil.[4,7]
  • Daun mitsuba terbukti menjadi salah satu jenis sayuran yang bermanfaat terkait pengaruh kerja antioksidan dan penurunan kadar kolesterol.[1]

Kandungan Gizi Daun Mitsuba

Berikut informasi nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram sajian daun mitsuba.[8]

NamaJumlahSatuan Unit
Total kalori90.4kJ
Total karbohidrat3.8g
Serat makanan2.0g
Lemak total0.5g
Lemak jenuh 0.1g
Lemak tak jenuh0.2g
Total asam lemak Omega-34.8mg
Total asam lemak Omega-669.0mg
Protein1.8g
Vitamin A5055IU
Vitamin C79.8mg
Vitamin D
Vitamin E (⍺ tokoferol)0.4mg
Vitamin K 984mcg
Thiamin0.1mg
Riboflavin0.1mg
Niacin0.8mg
Vitamin B60.1mg
Folat91.2mcg
Vitamin B120.0mcg
Asam pantotenat0.2mg
Kolin7.7mg
Kalsium82.8mg
Zat besi3.7mg
Magnesium30.0mg
Fosfor34.8mg
Kalium332mg
Natrium33.6mg
Zinc0.6mg
Seng0.1mg
Mangan0.1mg
Selenium0.1mcg

Dari tabel gizi diatas dapat diketahui, daun mitsuba adalah sumber protein dan vitamin K yang baik, serta mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat untuk metabolisme tubuh.

Tidak hanya itu, daun mitsuba juga rendah akan lemak jenuh dan sangat rendah kolesterol. Dengan demikian daun mitsuba sangat bermanfaat bagi kesehatan. [8]

Kandungan Mineral dan Senyawa Penting dalam Daun Mitsuba

  • Mitsuba mengandung senyawa flavonoid yang bermanfaat untuk mencegah peradangan dan juga berperan sebagai antioksidan.[3]
  • Tingginya senyawa fenol yang ditemukan dalam kandungan mitsuba terbukti berperan aktif dalam mencegah peradangan, juga sebagai antioksidan serta antibakteri.[12]
  • Kandungan senyawa aktif tilianin dan K7G dalam mitsuba terbukti mampu menghambat produksi melanin berlebih yang bertanggung jawab untuk warna kulit.[3]
  • Minyak esensial dari biji mitsuba mengandungan pecahan senyawa pentanan yang berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dan memiliki sifat antioksidan.[1]
  • Minyak esensial dari biji mitsuba juga mengandung banyak enzim yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan pada hati, lambung dan selaput dalam pencernaan.[1]

Manfaat Daun Mitsuba untuk Kesehatan

Selama bertahun-tahun, daun mitsuba dikenal sebagai sayuran dan telah dikonsumsi di banyak negara terutama kawasan Asia. Berikut manfaat daun mitsuba yang berpengaruh untuk kesehatan tubuh kita :

  • Membantu Menurunkan Kolesterol

Khasiat dari daun mitsuba yang paling populer di kalangan pengobatan tradisional adalah aktivitasnya untuk menurunkan kadar kolesterol.

Dalam pengobatan tradisional, ekstrak dari akar daun mitsuba terbukti mampu menghasilkan senyawa yang dapat berperan sebagai agen penurun kadar kolesterol dalam tubuh.[1]

Setelah dilakukan uji coba pada mamalia, pecahan dari senyawa pentana dan pecahan lainnya berpotensi sangat besar untuk menurunkan kadar kolesterol.[1]

  • Mencerahkan Warna Kulit

Melanin diproduksi oleh melanosit yang berlokasi di lapisan kulit paling luar. Melanin memiliki andil sangat besar dalam memberikan warna pada kulit serta melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit.[3,9]

Orang yang berkulit gelap memiliki kadar melanin yang lebih tinggi dibanding orang yang berkulit lebih cerah. Maka dari itu, apabila dilakukan pencegahan pada pembentukan melanin yang berlebihan maka kulit akan tampak lebih cerah.

Senyawa tilianin dan K7G yang baru-baru ini ditemukan dalam kandungan mitsuba dilaporkan dapat menghambat produksi melanin dengan baik tanpa adanya efek samping yang dilaporkan.[3]

Asam α-hidroksi, asam salisilat, asam linoleat, dan asam retital dalam kandungan mitsuba ditemukan dapat mendorong regenerasi sel kulit sehingga dapat menyebabkan berkurangnya pigmentasi melanin.[9]

Liquiritin, merupakan senyawa flavonoid yang terkandung dalam mitsuba juga telah terbukti secara luas dapat mengurangi pigmentasi berlebihan pada 20 wanita yang menderita melasma (bercak-bercak coklat dan keabuan pada kulit wajah).[9]

Penggunaan secara oles pada kulit dari senyawa-senyawa yang disebutkan diatas telah terbukti secara efektif mengurangi bintik-bintik kulit tanpa mempengaruhi ukuran atau jumlahnya, yang dapat digunakan untuk mengobati melasma.[9]

  • Mencegah dan Mengatasi Peradangan

Daun mitsuba sebagai sayuran hijau telah lama digunakan untuk mengobati radang paru-paru, herpes zoster dan kulit gatal pada pengobatan herbal.[3]

Senyawa falcarinol dan falcarindiol ditemukan dalam kandungan mitsuba, telah menunjukkan aksi dalam mencegah peradangan. Falcarinol diduga bekerja aktif mencegah peradangan dengan merangsang pengeluaran prostalandin.[10,12]

Prostaglandin merupakan zat yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka.

Selain itu, kandungan senyawa luteolin dalam batang dan daun mitsuba disebutkan dapat menghambat pengeluaran sinyal peradangan (sitokin) sehingga dapat menimbulkan efek anti-inflamasi.[12]

Apigenin dan kandungan berbagai senyawa asam fenol lainnya disebutkan juga membantu dalam mengatasi dan mempercepat proses peradangan.[12]

  • Membantu Menghambat Pertumbuhan Kanker

Falcarindiol terbukti sangat berpotensi untuk aksi pencegahan ppertumbuhan tumor.[10]

Senyawa falcarindiol yang terdapat dalam kandungan mitsuba menunjukkan efek sitotoksik yang mampu mencegah pertumbuhan tumor ganas, kanker dan sel leukimia.[10]

Pengaruh senyawa falcarinol dan falcarindiol terhadap sel kanker menunjukkan daun mitsuba sangat bernilai dan dapat dipertimbangkan untuk pencegahan dan atau pengobatan beberapa jenis kanker.[10]

Senyawa fenol dikenal aksinya untuk pencegahan kanker. Tingginya kadar fenol dalam kandungan mitsuba terbukti mampu mengurangi risiko terjadinya kanker.[12]

  • Menangkal Radikal Bebas

Antioksidan diketahui sangat bermanfaat bagi tubuh untuk menangkal dan menyapu bersih radikal bebas yang dikenal sebagai sumber berbagai masalah kesehatan.

Radikal bebas juga diketahui mampu merusak sel dan dapat mempercepat proses penuaan.

Senyawa pentana yang ditemukan pada daun mitsuba telah disebutkan dangat berpotensi sebagai agen antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh.[1]

Tingginya senyawa fenol yang terkandung dalam daun mitsuba juga terbukti berperan aktif sebagai antioksidan.[12]

Efek Samping Daun Mitsuba

Disamping khasiat yang tersedia dari daun mitsuba, beberapa penelitian juga menyebutkan adanya efek samping yang mungkin timbul apabila daun mitsuba dikonsumsi berlebihan.

  • Iritasi Kulit

Dilaporkan keparahan efek samping yang dapat ditimbulkan daun mitsuba masih dalam skala rendah.[4]

Disebutkan bahwa iritasi mungkin muncul apabila daun mitsuba dikonsumsi dalam jumlah banyak karena mengandung asam α-hidroksil, asam salisilat, asam linoleat, dan asam retital yang cukup tinggi.[4,9]

Penggunaan berlebihan ekstrak daun mitsuba secara oles pada kulit juga dapat menyebabkan iritasi seperti, timbul bercak kemerahan pada kulit (eritema) dan meningkatkan risiko sunburn atau kulit tampak seperti terbakar.[9]

Tips Konsumsi Daun Mitsuba

Daun mitsuba merupakan sayuran hijau yang telah sejak lama dikenal sebagai tanaman herbal di negeri ginseng dan aman dikonsumsi jika dalam batas wajar.

Tips Memilih Daun Mitsuba

Saat membelinya pastikan untuk memperhatikan dan memilih daun mitsuba yang bagus agar kandungan nutrisinya masih terjaga. Berikut tips memilih daun mitsuba yang bisa diikuti :[11]

  • Pilih daun mitsuba yang daunnya tampak segar berwarna hijau tua
  • Hindari daun yang berwarna kuning atau berubah warna pincang dan layu

Ide Penyajian Daun Mitsuba

Selain itu, daun mitsuba juga memiliki aroma khas yang mampu mengguggah selera makan, jadi tidak heran jika banyak yang menambahkan daun mitsuba pada hidangannya. Berikut ide penyajian daun mitsuba :

  • Daun mitsuba sangat populer untuk disajikan sebagai topping dalam sup miso.[5]
  • Sajikan daun mitsuba sebagai pendamping ikan bakar atau panggang, kentang mentega panggang, dan aneka lauk lainnya.[11]
  • Daun mitsuba di negara jepang juga sering digunakan sebagai topping tambahan dalam rebusan telur ala jepang.[5]
  • Daun muda dan bahkan bibit mitsuba juga dapat disajikan bersama salad.[2]
  • Akar mitsuba bisa dimasak dan dimakan sebagai hidangan berkuah, sedangkan daunnya bisa dimanfaatkan sebagai salad sayuran.[4]
  • Benih mitsuba juga dapat digunakan sebagai bumbu penyedap masakan.[4]
  • Jika ingin yang lebih sederhana lagi, daun sekaligus tangkai mitsuba yang sudah dicuci juga bisa dikonsumsi mentah atau untuk tambahan pada lalapan.[2]
Saat mengolahnya, jangan biarkan daun mitsuba dimasak terlalu lama atau dapat merubah rasanya.Disarankan agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan agar terhindar dari efek samping. [2]

Tips Penyimpanan Daun Mitsuba

Daun mitsuba yang baru dibeli dapat dikemas dalam tisu dan simpan di wadah atau kantong plastik, kemudian simpan di dalam kulkas. Dengan cara ini, daun mitsuba dapat bertahan hingga seminggu.[11]

Daun mitsuba banyak ditemukan di negeri ginseng dan wilayah Asia di sekitarnya sejak lama. Daun mitsuba merupakan sayuran yang sangat berpotensi untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dan sumber antioksidan yang baik untuk tubuh, mencerahkan warna kulit, mempercepat proses jika terjadi peradangan.

1. Ming-Ching Cheng., Li-Yun Lin., Tung-Hsi Yu and Robert Y. Peng. Hypolipidemic and Antioxidant Activity of Mountain Celery (Cryptotaenia japonica Hassk) Seed Essential Oils. 56(11):3997-4003. Journal of food Agricultural and Food Chemistry; 2008
2. Anonym. Cryptotaenia japonica - Hassk. Plants for A Future; 2020
3. Zuh-Kyung Seong., Sung-Yoon Lee., Amrit Poudel., Sei-Ryang Oh and Hyeong-Kyu Lee. Constituents of Cryptotaenia japonica Inhibit Melanogenesis via CREB- and MAPK-Associated Signaling Pathways in Murine B16 Melanoma Cells. 21(1296):1-11. Molecules; 2016
4. Anonym. Cryptotaenia japonica. NC State University; 2020
5. Yoshiharu Okuno., Shinsuke Marumoto and Mitsuo Miyazawa. Comparison of Essential Oils from Three Kinds of Cryptotaenia japonica Hassk (Kirimitsuba, Nemitsuba, and Itomitsuba) used in Japanese Food. 66(11):1273-1276. Journal of Oleo Science; 2017
6. De-Kun Liu, Cong-Cong Xu, Lu Zhang, Hui Ma, Xu-Jie Chen, Yu-Cui Sui, and Hong-Zhi Zhang. Evaluation of bioactive components and antioxidant capacity of four celery (Apium graveolens L.) leaves and petioles. 23(1):1097–1109. International Journal of Properties; 2020
7. Muhammad Iqbal dan Endang Sulistyorini S.P. Seledri (Apium graveolens L.). CRCC Farmasi Universitas Gadjah Mada; 2014
8. Condé Nast. Parsley, raw Nutrition Facts & Calories. The Self Nutrition Data; 2018
9. Wenhui Qian., Wenya Liu., Dong Zhu., Yanli Cao., Anfu Tang., Guangming Gong and Hua Su. Natural skin‐whitening compounds for the treatment of melanogenesis (Review). 20(1):173-185. Experimental and Therapeutic Medicine; 2020
10. Lars P. Christensen & Kirsten Brandt. Bioactive polyacetylenes in food plants of the Apiaceae family: Occurrence, bioactivity and analysis. 41(3):683-693. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis; 2006
11. Anonym. Parsley. The Better Health, Victoria State Goverment; 2015
12. Jun Lu., Xinjing Fu., Ting Liu., Ying Zheng., Jiahao Chen., and Feijun Luo. Phenolic composition, antioxidant, antibacterial and anti-inflammatory activities of leaf and stem extracts from Cryptotaenia japonica Hassk. 122:522-532. Industrial Crops and Products; 2018

Share