Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun singkong sering dikonsumsi orang Indonesia. Daun ini kaya akan nutrisi seperti vitamin A, B, E, K, zat besi, dan senyawa antioksidan lainnya. Manfaatnya antara lain sebagai antioksidan, bermanfaat
Daftar isi
Sayuran ini dijadikan salah satu sumber protein utama untuk mengatasi kekurangan gizi protein seluruh dunia. Faktanya daun singkong adalah salah satu sumber protein yang tinggi. Hal ini disebabkan karena kebanyakan dari sumber protein hewani lebih mahal daripada protein nabati [3].
Singkong merupakan tanaman yang dapat berkembang biak melalui umbi batang. Tumbuhan singkong merupakan golongan Europhorbiaceae. Daun singkong memiliki banyak nutrisi yang terkandung didalamnya. Daun singkong kaya akan protein, mineral dan vitamin[2].
Nama lain [1]:
Daun singkong dikonsumsi sebagai sayuran di lebih dari 60 % negara Afrika dan sebagian negara di Asia, seperti Indonesia, Filipina dan Malaysia. Sebagian daerah Afrika ditumbuhi oleh tumbuhan singkong, mulai dari daerah Senegal sampai Mozambik.
Daun singkong dikonsumsi sebagai sumber protein dan mikronutrien lainya dengan berbagai bumbu dan cara memasaknya. Konsumsi daun singkong cenderung meningkat dari tahu ke tahun. Diperkirakan konsumsi masyarakat untuk daun singkong mencapai 0,5-0,7 juta/tahun [2].
Pada berbagai negara, daun singkong dianggap sebagai makanan bagi kelompok masyarakat yang memiliki status ekonomi yang rendah dan hanya dimakan ketika sumber sayuran lain tidak tersedia di rumah[2]. Sehingga pemanfaatan daun singkong sebagai sumber nutrisi belum dilakukan secara maksimal.
Namun berbagai penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa banyaknya manfaat yang kita peroleh dengan mengonsumsi daun singkong. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan edukasi dan penyebaran informasi mengenai manfaat dari daun singkong bagi kesehatan tubuh.
Menurut United States Departement of Agriculture (USDA), tumbuhan singkong memiliki karakteristik yang unik. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal pada 7 meter dengan tangkai daun selebar 20 cm. Umbi pada singkong cukup besar dengan warna kecoklatan yang pekat [1].
Habitat dari tumbuhan singkong adalah daerah dengan iklim lembab yang hangat. Suhu sangat berpengaruh pada pertumbuhan singkong. Pertumbuhan singkong akan mengalami penurunan apabila berada pada suhu 10°C. Kondisi terbaik untuk menanam tanaman singkong adalah pada ketinggian 150 dibawah permukaan laut dan dengan suhu rata-rata 25-27°C.
Singkong merupakan tanaman yang berasal dari Afrika dan dapat tumbuh pada iklim lembab pada suhu 25-27°C. Akan tetapi, daun singkong menjadi tanaman yang memiliki banyak konsumen di beberapa negara Asia.
Saat mengonsumsi daun singkong, tubuh kita akan mendapatkan berbagai nutrisi yang terkandung didalamnya. Berikut adalah kandungan gizi dari daun singkong dalam 100 gram [2]:
Name | Amount | Unit |
Karbohidrat | 7.25 | g |
Protein | 3.66 | g |
Kolesterol | 0 | g |
Protein | 12 | g |
Zat besi | 22 | g |
Kalori | 38 | Kal |
Lemak | 0.29 | g |
Lemak Jenuh | 0,062 | g |
Lemak tak Jenuh Ganda | 0,123 | g |
Lemak tak Jenuh Tunggal | 0,014 | g |
Serat | 0,1 | g |
Gula | 0,06 | g |
Sodium | 10 | mg |
Kalium | 478 | mg |
Vitamin A (Betakarotin) | 41,6 | mg |
Vitamin B1(Tiamin) | 0,9 | mg |
Vitamin B1 (Riboflavin) | 2,1 | mg |
Vitamin B3(Niacin) | 8,5 | mg |
Vitamin C (Asam Askrobat) | 28,3 | mg |
Dari tabel kandungan nutrisi tersebut dapat diketahui bahwa kalori yang terkandung pada daun singkong sangat tinggi, yaitu 38 Kcal. Tidak ada Kadar kolesterol pada daun singkong.
Kandungan asam amino esensial yang ada pada protein yang dihasilkan daun singkong memiliki jumlah yang sama dengan yang ditemukan pada telur ayam dan lebih besar dari pada bayam, susu, keju, kacang kedelai dan padi-padian [2,4].
Daun singkong yang muda memiliki 40 % lebih banyak protein, vitamin A, B,C dan E serta mineral seperti zat besi, kalsium dan fosfor. Oleh karena itu mengonsumsi daun singkong yang muda lebih dianjurkan untuk kesehatan karena merupakan sayuran dengan protein yang tinggi [3,5] .
Daun singkong kaya akan protein dan kalori tetapi tidak mengandung kolesterol. Dari segi nutrisi yang terkandung di dalamnya, daun singkong muda lebih baik untuk dikonsumsi.
Antioksidan diperlukan oleh tubuh untuk mencegah radikal bebas. Antioksidan yang ada pada daun singkong adalah flavonoid. Sebagaimana yang kita ketahui radikal bebas merupakan salah satu penyebab munculnya penyakit degeneratif pada tubuh.
Antioksidan adalah senyawa yang bertugas untuk menghambat oksidasi yang diprakarsai oleh oksiden. Zat ini berfungsi untuk memberikan tubuh kekuatan untuk bertahan terhadap penyakit. Karena senyawa ini dapat menangka radikal bebas dalam tubuh.
Hal ini disebabkan karena radikal bebas dapat mengoksidasi asam nukleat, protein dan lemak. Sesuai dengan pendapat ahli, kadar antioksidan yang tinggi pada daun singkong membuat sayuran ini menjadi saah satu sayuran yang disarankan untuk dikonsumsi secara rutin [2]. Flavonoid juga dipercaya memiliki manfaat untuk mencegah alergi, sebagai antibakteri dan anti-inflamasi.
Daun singkong merupakan sumber vitamin dan mineral yang tinggi. Sehingga sangat bagus untuk meningkatkan jumlah ASI pada ibu. Ini merupakan solusi yang mudah dan murah didapat. Karena dengan kondisi geografis Indonesia, tanaman ini sangat mudah untuk dicari.
Tingginya nutrisi pada tumbuhan ini membuat daun singkong menjadi pilihan untuk mengatasi kekurangan nutrisi pada masyarakat.
Daun singkong mengandung serat yang tinggi. Serat berguna sebagai nutrisi untuk melancarkan proses pencernaan tubuh [2]. Dengan lancarnya pencernaan seseorang, maka penyerapan nutrisi pada tubuh menjadi maksimal.
Daun singkong memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Tidak hanya sebagai sumber antioksidan, namun juga sangat baik untuk ibu hamil, ibu menyusui serta cocok untuk diet.
Daun singkong dapat dikonsumsi langsung ataupun dimasak terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengonsumsi daun singkong.
Berdasarkan peneitian yang dilakukan di Nigeria diketahui bahwa merebus daun singkong pada suhu 100 °C pada selama 5 menit akan meningkatkan jumlah protein pada daun singkong sebanyak 5%.
Cara ini juga mengurangi kandungan debu pada daun singkong sebanyak 20,3-50%. Cita rasa yang dihasilkan oleh daun singkong membuat daun singkong digemari oleh masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Banyak masyarakat yang memakan daun singkong sebagai lalapan.
Menu makanan ini merupakan maskan favorit pada rumah makan padang. Cara membuatnya cukup simpel, yaitu dengan cara memasukkan potongan daun singkong dimasukkan kedalam santan yang telah diberi bumbu. Selanjutnya masak hingga mendidih.
Menumis daun singkong merupakan cara sehat untuk memasak sayuran ini. Sebaiknya menumis daun singkong menggunakan minyak yang sedikit saja, agar tumisan kita menjadi sehat dan terbebas dari kandungan lemak.
Bagi masyarakat yang memilih untuk hidup sebagai vegetarian akan memilih dendeng daun singkong sebagai pilihan lauk pengganti dendeng daging sapi. Dari segi rasa, dendeng dari daun singkong sangat gurih dan enak. Makanan ini dapat ditemui di Supermarket atau dibuat sendiri dirumah.
Cara terbaik mengonsumsi daun singkong adalah direbus, digulai, ditumis dan dimakan sebagai dendeng daun singkong. Ketika akan diolah atau langsung dikonsumsi, sebaiknya dicuci bersih terlebih dahulu.
Sebelum menyimpan daun singkong ke dalam kulkas, maka kita perlu membersihkan daun singkong terlebih dahulu. Setelah itu daun singkong dikeringkan dan kemudian dimasukkan kedalam kulkas. Teknik ini dapat membuat daun singkong bertahan selama 1 minggu.
Teknik menyimpan ini membuat daun singkong dapat bertahan selama 3 hari. Caranya adalah dengan mengisi wadah dengan air, kemudian meletakkan daun singkong yang masih melekat pada tangkainya.
Penelitian yang dilakukan oleh Mity Thambi dan Tom Cherian menunjukkan bahwa tanaman singkong memiliki kandungan pestisida. Pestisida yang ada pada daun singkong adalah jenis sianida.
Pestisida yang ada pada tanaman daun singkong adalah golongan sianida. Kadar sianida dalam daun singkong muncul ketika tanaman singkong tidak diproses dengan sempurna. Zat berbahaya ini dapat dicegah dampak negatifnya bagi tubuh dengan cara membersihkan singkong sebelum dikonsumsi [6].
Pestisida yang ada pada tanaman singkong juga bermanfaat untuk mencegah hama berupa Sitophilus oryzae. Sitophilus oryzae merupakan kumbang yang menyerang tumbuhan padi-padian. Oleh karena itu banyak dari petani mulai menanam singkong disekitar tanaman padi mereka [6].
Pestisida dalam daun singkong dapat dibersihkan dengan mencucinya dengan bersih sebelum memasak daun singkong. Akan tetapi pestisida dalam daun singkong itu sendiri memiliki manfaat untuk mencegah ham terutama pada padi-padian.
Meskipun daun singkong memiliki banyak manfaat bagi tubuh, namun kita perlu berhati-hati dalam mengonsumsi sayuran ini. Konsumsi daun singkong dapat membahayakan bagi tubuh. Daun singkong memiliki zat yang disebut anti-nutrien dan sianogenik glukosides.
Zat anti-nutrien merupakan zat yang membahayakan bagi tubuh. Zat ini merupakan komponen yang berbahaya yang terkandung dalam daun singkong.
Polifenol yang terkandung pada daun singkong merupakan sumber antioksidan bagi tubuh, namun disaat bersamaan polifenol mengikat beberapa zat mineral esensial dan membuat mereka tidak bisa diserap oleh tubuh.
Namun efek samping yang ditimbulkan oleh daun singkong bisa dicegah dengan mengonsumsi daun singkong secara tidak berlebihan [2].
Zat lain yang berbahaya pada daun singkong adalah Oksalat. Oksalat merupakan asam karbolik sederhana yang juga dipertimbangkan sebagai zat antinutrien.
Kadar oksalat pada daun singkong bersifat mengikat kalsium dan mengeluarkannya melalui urin lalu menyebabkan batu ginjal [2]. Jumlah oksalat yang ditemukan pada 100 gram daun singkong adalah sebanyak 1,35-2,88 gram.
Meskipun begitu kadar kalsium yang diserap oleh oksalat lebih sedikit dibandingkan dari jumlah kalsium yang ada pada daun singkong. sehingga yang dapat kita lakukan adalah mengatur jumlah daun singkong yang dikonsumsi.
Daun singkong merupakan tanaman dengan berbagai manfaat pada tubuh. Sangat populer dijadikan bahan masakan dengan berbagai metode pengolahan yang dapat dihidangkan dengan lezat. Akant tetapi, perlu diingat bahwa konsumsi daun singkong dianjurkan untuk tidak berlebihan karena efek samping yang terkandung di dalamnya.
1) Lincoln M Moore, John H Lawrence. 2005. Cassava. United States Departement of Agriculture (USDA)
2) Sajid Latif, Joachim Muller. 2015. Trends in Food Science & Technology (2015), doi: 10.1016/j.tifs.2015.04.006. Potential of cassava leaves in human nutrition: a review.
3) A F Awoyinka, VO Abegunde, SRA Adewusi. 1995. Plant food For Human Nutrition 1995 Jan;47(1):21-8. Nutrient content of young cassava leaves and assessment of their acceptance as a green vegetable in Nigeria.
4) A O Oni, OM Arigbede, O O Oni, CFI Onwuka, UY Anele, Oduduwa, KO Yusuf. 2010. Livestock Science 129 (2010) 24–30. Effects of feeding different levels of dried cassava leaves (Manihot esculenta, Crantz) based concentrates with Panicum maximum basal on the performance of growing West African Dwarf goats.
5) Boundy-Mills K, Karuna N, Garay LA, Lopez JM, Yee C, Hitomi A, Nishi AK, Enriquez LL, Roberts C , Block DE, Jeoh T. 2019. J Sci Food Agric. 2019 Apr;99(6):3034-3044. Conversion of cassava leaf to bioavailable, high-protein yeast cell biomass.
6) Mity Thambi, Tom Cherian. 2015. The Pharma Innovation Journal 2015; 4(6): 15-18. The pesticidal activity of the leaves of Manihot esculenta against the pest Sitophilus oryzae.