Daftar isi
Fuki merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk ke dalam keluarga Asteraceae dan fuki juga memiliki nama latin, yaitu Petasites japonicus. Fuki merupakan tumbuhan yang sering kali tumbuh di seluruh wilayah negara Jepang, beberapa di Korea dan China.
Fuki merupakan tumbuhan asli yang berasal dari jepang yang kemudian dapat tumbuh di beberapa daerah. Fuki sendiri memiliki beberapa nama lain seperti butterbur.
Fuki seringkali dimanfaatkan pada bagian bunganya yang dipetik ketika bunga belum mekar untuk dijadikan sebagai sayur [1,3].
Fuki memiliki beberapa karakteristik yang dapat membuatnya mudah dikenali dan dibedakan dengan tanaman lainnya. Salah satu karakteristik fuki adalah memiliki batang yang cukup tinggi dan dapat tumbuh ke atas secara tegak.
Fuki dapat tumbuh tinggi mencapai 2 m dengan daun yang berdiameter mencapai 1 meter. Selain itu, fuki biasa tumbuh di tanah basah kebanyakan muncul di daerah pinggir sungai.
Fuki juga memiliki bunga dengan ukuran yang cukup besar ketika sudah mekar. Diameter bunga fuki dapat mencapai 5-10 cm dan fuki biasa dimanfaat bunganya ketika masih dalam keadaan belum mekar [1,3].
Berikut ini kandungan gizi pada 100 g fuki mentah:
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Butterbur, (fuki), mentah | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 14 | Kalori Dari Lemak: | 0.3 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 0 g | 0.06 % | |
Lemak Jenuh | 0 g | 0 % | |
Lemak Trans | 0 g | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 7 mg | 0.29 % | |
Total Karbohidrat | 3.6 g | 1.2 % | |
Serat | 0 g | 0 % | |
Gula | 0 | ||
Protein | 0.4 g | 0.78 % | |
Vitamin A | 1 % | Vitamin c | 52.5 % |
Kalsium | 10.3 % | Zat besi | 0.56 % |
Src : Butterbur, (fuki), mentah *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Vitamin C | 31.5 mg | 53 % | |
Kalium | 655.1 mg | 19 % | |
Mangan | 0.3 mg | 14 % | |
Kalsium | 103 mg | 10 % | |
Tembaga | 0.1 mg | 5 % | |
Vitamin B6 | 0.1 mg | 5 % | |
Magnesium | 14 mg | 3 % | |
Folat | 10 mcg | 2 % | |
Tiamin | 0 mg | 1 % | |
Riboflavin | 0 mg | 1 % | |
Fuki memiliki kandungan gizi yang cukup banyak di dalamnya. Salah satu kandungan gizi pada fuki adalah kalium yang mampu menjaga kesehatan organ kardiovaskular pada tubuh.
Di dalam tumbuhan fuki terdapat beberapa macam senyawa yang berguna bagi kesehatan tubuh. Salah satu senyawa tersebut, yaitu flavonoid. Flavonoid sendiri merupakan senyawa yang terdapat pada tumbuhan hijau yang memiliki banyak kegunaan bagi tubuh.
Selain itu, di dalam fuki juga terdapat kaempferol yang merupakan salah satu jenis senyawa flavonoid yang terdapat di dalam fuki. Kaempferol merupakan senyawa yang dapat mencegah penyebaran sel kanker pada tubuh terutama kanker tulang.
Kemudian, di dalam fuki juga terdapat fenolik yang diketahui dapat berfungsi sebagai antioksidan yang cukup kuat di dalam tubuh untuk mencegah timbulnya efek samping dari radikal bebas [2,4].
fuki diketahui memeiliki kandungan senyawa yang cukup tinggi di dalamya, yang mana kandungan senyawa ini sangat bermanfaat meningkatkan kesehatan pada tubuh.
Fuki yang diketahui memiliki berbagai macam kandungan gizi di dalamnya dapat memberikan khasiat yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa manfaat kesehatan apabila mengonsumsi fuki:
Fuki diketahui memiliki beberapa senyawa yang dapat melawan dan mencegah munculnya sel kanker di dalam tubuh. Beberapa senyawa yang diketahui sebagai antikanker pada fuki, seperti alkaloid, kaempferol, dan beberapa senyawa lain yang dapat menunjang.
Senyawa alkaloid dan kaempferol sendiri, memiliki peranan yang berbeda-beda dimana kaempferol berperan dalam menghambat poliferasi pada sel kanker agar sel kanker tidak dapat berkembang lebih jauh lagi ke seluruh tubuh.
Sedangkan senyawa alkaloid dapat berperan sebagai senyawa yang bersifat sitotoksik, yang mana senyawa ini memiliki peranan dalam merusak sel kanker dan kemudian membunuhnya.
Tumbuhan fuki juga diketahui dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif dalam mengatasi kanker, terutama bagi yang menderita kanker tulang [4,5,9].
Kandungan vitamin C yang terdapat di dalam fuki cukup tinggi dan dapat bermanfaat bagi tubuh terutama dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh. Vitamin C diketahui dapat meningkatkan produksi sel darah putih di dalam tubuh yang merupakan salah satu komponen utama dalam sistem imunitas tubuh.
Selain itu, vitamin C juga dapat meningkatkan responsitivitas pada sistem imunitas tubuh. Dimana sistem imun akan lebih cepat merespon pantogen asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga mengurangi risiko sakit dan penyebarannya di dalam tubuh [6,8].
Sistem imunitas tubuh merupakan salah sistem pertahanan pada tubuh dari serangan berbagai virus, bakteri dan patogen-patogen asing yang lainnya.
Fuki diketahui juga dapat digunakan sebagai bahan makanan anti-inflamasi di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan terdapat senyawa seperti alkaloid, fosfor dan asam cimicifugic yang mana ketiga senyawa ini memiliki peranan yang berbeda-beda dalam mencegah dan mengatasi peradangan pada tubuh.
Salah satu peranan yang cukup kuat adalah senyawa fosfor dimana senyawa ini dapat merelaksasikan otot-otot dan juga saraf yang mengalami peradangan sehingga lebih cepat untuk sembuh.
Selain itu, senyawa asam cimicifugic diketahui dapat menghambat zat yang menjadi penyebab timbulnya peadangan di dalam tubuh [5,6,7]
Senyawa asam cimcifugic merupakan senyawa khas yang terdapat di dalam tumbuhan fuki, dimana senyawa ini memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan
Salah satu manfaat dari fuki adalah dapat menjaga kesehatan jantung dan meringankan kinerja jantung. Hal ini dikarenakan terdapat senyawa seperti kalium dan fosfor di dalam fuki.
Senyawa kalium merupakan senyawa yang diketahui dapat menjaga kestabilan tekanan darah di dalam tubuh melalui pengaturan kadar air. Hal ini dilakukan oleh kalium dengan cara penarikan cairan berlebih pada organ ginjal.
Selain itu, kalium juga dapat mencegah timbulnya penyakit atheroskelrosis di dalam tubuh, yaitu penyakit penyumbatan darah yang disebabkan oleh penumpukan senyawa kalsium atau kolesterol di dalam pembuluh darah.
Sedangkan senyawa fosfor, memiliki peranan dalam menstabilkan irama detak jantung melalui saraf-saraf dan otot-otot halus yang mengatur detak jantung [2,6,7].
Fuki juga diketahui memiliki fungsi sebagai antibakteri apabila digunakan pada tubuh. Hal ini tidak luput dari kandungan senyawa alkaloid dan vitamin C yang terdapat di dalamnya.
Kedua kandungan ini berperan dalam membunuh bakteri yang telah masuk ke dalam tubuh dengan cara yang berbeda. Salah satunya adalah senyawa vitamin C akan merangsang imunitas tubuh untuk menyerang bakteri yang masuk ke dalam tubuh dan mencegah timbulnya infeksi pada organ tubuh [7,8].
Fuki merupakan salah satu sayuran hijau yang memiliki kandungan gizi tinggi yang bermanfaat untuk menunjang kesehatan
Fuki yang biasanya dapat diolah menjadi makanan, selain dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh juga dapat menimbulkan efek samping yang buruk pada kesehatan.
Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan fuki pada kesehatan:
Terlalu banyak mengonsumsi fuki juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang berbahaya, salah satunya yaitu pada organ hati. Hal ini dikaranakan didalam fuki terdapat senyawa alkaloid yang dapat menimbulkan beberapa kerusakan pada organ hati.
Senyawa alkaloid yang terlalu banyak di dalam tubuh cukup membahayakan organ hati, karena hati harus bekerja keras dalam menetralkan senyawa alkaloid yang memiliki sifat sedikit beracun pada tubuh.
Akibat kerja keras organ hati ini menimbulkan beberapa kerusakan di dalamnya yang akhirnya berefek pada munculnya penyakit hati [5,6,9].
Alergi juga terkadang dapat muncul pada orang-orang yang pertama kali mengonsumsi fuki sebagai makanan. Walaupun hal ini cukup jarang terjadi namun tidak menutup kemungkinan seseorang memiliki sistem imunitas pada tubuh yang cukup sensitiv terhadap senyawa di dalam fuki.
Akibat dari alergi fuki ini, dapat memunculkan gejala-gejala yang dapat mengganggu kesehatan tubuh, seperti flu, gatal-gatal, pusing dan mual-mual. Apabila sesaat setelah mengonsumsi fuki mengalami gejala-gejala seperti di atas akan lebih baik jika menghentikan terlebih dahulu konsumsi fuki dan konsultasikan kepada dokter [2,4].
Mengonsumsi terlalu banyak fuki dapat menimbulkan efek samping yang buruk dan penyakit pada tubuh
Pada dasarnya terdapat beberapa bagian dari tumbuhan fuki yang dapat digunakan sebagai sayuran, seperti batang, daun dan juga bunga yang dalam kondisi belum mekar.
Maka dari itu, diperlukan beberapa tips dalam menyimpan bagian-bagian dari fuki tersebut seperti berikut ini:
Dengan menggunakan metode ini yang bisa disimpan adalah bagian batang dari tanaman fuki saja. Hal ini dikarenakan batang fuki memiliki kandungan air yang cukup banyak sehingga cocok sekali dengan metode blanshing.
Caranya pun juga cukup muda, potong-potong bagian batang fuki dan cuci menggunakan air yang bersih. Setelah itu, siapkan panci yang berisikan air dan rebus air tersebut hingga mendidih.
Selain itu, siapkan juga air es pada wadah baskom serta masukkan potongan batang fuki tersebut ke dalam air mendidih dan diamkan selama 3 menit. Setelah itu, tiriskan batang dan langsung masukkan ke dalam baskom yang berisi air es serta diamkan selama 7 menit.
Tiriskan batang fuki dan masukkan ke dalam wadah plastik yang dapat tertutup rapat. Kemudian, letakkan batang fuki tersebut ke dalam kulkas pada bagian freezer untuk dibekukan [10].
Metode pembekuan ini dapat digunakan pada bagian fuki, seperti bunga dan juga daunnya. Dengan metode pembekuan ini diharapkan bagian bunga dan daun dari fuki dapat bertahan lebih lama dikarenakan dalam keadaan yang telah dibekukan.
Cara menyimpannya juga cukup mudah, siapkan beberapa helai daun dan juga bunga dari fuki. bersihkan dari kotoran yang masih melekat dan pastikan semua masih dalam keadaan yang segar.
Selain itu, siapkan plastik ziplock dan masukkan daun atau bunga fuki tersebut ke dalamnya dan tutup rapat-rapat. setelah itu, letakkan bagian bunga atau daun fuki tersebut di dalam kulkas pada bagian freezer untuk dibekukan [2,4]
Kedua metode diatas merupakan penyesuaian cara penyimpanan yang baik pada bagian tumbuhan fuki.
Fuki diketahui dapat diolah menjadi berbagai macam masakan dan makanan yang tidak hanya nikmat untuk dikonsumsi, namun juga sehat. Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi fuki agar menjadi makanan yang nikmat dan juga sehat:
Tempura Bunga Fuki
Tumis Daun Fuki
Fuki selain dimanfaatkan bagian bunganya juga dimanfaatkan pada bagian daunnya. Berikut ini beberapa langkah dalam memanfaatkan daun fuki sebagai makanan:
Dalam mengolah fuki yang paling terpenting adalah memperhatikan kandungan gizi pada fukit tidak berkurang banyak serta tidak merubah kandungan senyawanya
1. Alex Luken & Sarah Schaffner. Plant Profile: Butterbur (Fuki); 2010.
2. Hye-Ryun Kang, Yong-An Lee, Yong-Hee Kim, Dong Gu Lee, Bang-Jin Kim. Petasites japonicus Stimulates the Proliferation of Mouse Spermatogonial Stem Cells. 10(7). PLoS ONE; 2015.
3. Aleksandra Szopa, Justyna Lalak-Kańczugowska. A botanical and pharmacological description of petasites species. Vol. 28, No. 2, Pages 151-154. Current Issues in Pharmacy and Medical Sciences; 2015.
4. Yuzuri Iwamoto. Breeding of Japanese butterbur (Petasites japonicus) by using flowerhead culture. 26, 189–196. Plant Biotechnology; 2009.
5. I Hirono, H Mori, K Yamada, Y Hirata, M Haga. Carcinogenic activity of petasitenine, a new pyrrolizidine alkaloid isolated from Petasites japonicus Maxim. 58(4):1155. Journal of The National Cancer Institute; 1977.
6. by Jin Su Lee, Miran Jeong, Sangsu Park, Seung Mok Ryu, Jun Lee. Chemical Constituents of the Leaves of Butterbur (Petasites japonicus) and Their Anti-Inflammatory Effects. 9(12). Biomolecules; 2012.
7. Ahmet Alper Aydın , Valentin Zerbes, Harun Parlar, Thomas Letzel. The medical plant butterbur (Petasites): analytical and physiological (re)view. 5;75:220-9. Journa of Pharmaceutical and Biomedical Analisis; 2013.
8. Giuseppe Grosso, Roberto Bei, Stefano Marventano. Effects of vitamin C on health: A review of evidence. 18(3):1017-29. Frontiers in Bioscience; 2013.
9. Hélio Nitta Matsuura and Arthur Germano Fett-Neto. Plant Alkaloids: Main Features, Toxicity, and Mechanisms of Action. Center for Biotechnology and Department of Botany, Federal University of Rio Grande do Sul; 2015.
10. Hong-Wei Xiao, ZhongliPan, Li-Zhen Deng, Hamed M. El-Mashad. Recent developments and trends in thermal blanching-a comprehensive review. College of Engineering, China Agricultural University; 2017.