Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Gandum merupakan makanan yang mulai banyak dikonsumsi di Indonesia. Makanan ini dapat menggantikan nasi dan makanan pokok sumber karbohidrat lainnya. Kandungan nutrisinya berupa serat, mineral dan vitamin
Daftar isi
Gandum dikenal sebagai salah satu makanan pokok sumber karbohidrat selain nasi.
Gandum diketahui telah menjadi bahan makanan pokok bagi masyarakat di dunia, mulai dari negara Skandinavia, Rusia hingga Argentina [1].
Gandum semakin digemari masyarakat setelah muncul berbagai hasil olahannya baik berupa roti, sereal, mie maupun pasta [1].
Sejak hasil olahan tersebut bermunculan, kebutuhan gandum diberbagai negara barat semakin meningkat.
Hingga akhirnya gandum pun tidak hanya menjadi makanan tradisional biasa namun telah disebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari gaya hidup barat “western style” [1].
Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik tentang gandum [1, 2]:
Berikut ini merupakan kandungan gizi gandum dalam 100 gram penyajian:
IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram) Gandum | |||
---|---|---|---|
Kalori: | 388.9 | Kalori Dari Lemak: | 57.8 |
%Kebutuhan Harian | |||
Total Lemak | 6.9 g | 10.61 % | |
Lemak Jenuh | 1.2 g | 6.09 % | |
Lemak Trans | 0 | 0 % | |
Kolesterol | 0 mg | 0 % | |
Sodium | 2 mg | 0.08 % | |
Total Karbohidrat | 66.3 g | 22.09 % | |
Serat | 10.6 g | 42.39 % | |
Gula | 0 | ||
Protein | 16.9 g | 33.78 % | |
Vitamin A | 0 % | Vitamin c | 0 % |
Kalsium | 5.4 % | Zat besi | 26.22 % |
Src : Gandum *Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil. |
Top 10 Gizi | |||
---|---|---|---|
Penyajian 100gr | %Kebutuhan Harian | ||
Mangan | 4.9 mg | 246 % | |
Fosfor | 523 mg | 52 % | |
Tiamin | 0.8 mg | 51 % | |
Magnesium | 177 mg | 44 % | |
Serat makanan | 10.6 g | 42 % | |
Protein | 16.9 g | 34 % | |
Tembaga | 0.6 mg | 31 % | |
Besi | 4.7 mg | 26 % | |
Seng | 4 mg | 26 % | |
Total Karbohidrat | 66.3 g | 22 % | |
Src : Gandum |
Kandungan gizi utama dari gandum yaitu serat, sterol, pati resin yang bermanfaat untuk mengurangi risiko beberapa penyakit seperti diabetes, kolesterol maupun jantung coroner [1].
Komponen serat dan pati resin yang terkandung dalam gandum diketahui dapat mengurangi respon glikemik postprandial [1].
Dengan demikian, konsumsi gandum dapat mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2 dengan mengurangi waktu transit usus [1].
Konsumsi dua porsi gandum per hari diketahui dapat menurunkan risiko diabetes mellitus tipe 2 sebesar 21% [2].
Gandum diketahui mengandung komponen serat, pati resin dan sterol atau stanol dan turunannya [1].
Komponen komponen tersebut diketahui telah terbukti dapat mengurangi risiko penyakit kolesterol [1].
Timbunan lemak jika dibiarkan umumnya akan terakumulasi dan mengkibatkan adanya penyumbatan pada pembuluh darah.
Jika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah jantung maka akan disebut sebagai jantung kororner.
Akibatnya, penyaluran darah yang menuju jantung tidak akan berjalan lancar dan dapat mengganggu fungsi kinerja jantung itu sendiri.
Beberapa bahan makanan dapat digunakan secara efektif untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner, salah satu yang telah terbukti adalah gandum [1].
Hal ini tidak terlepas dari adanya kandungan komponen dalam gandum seperti serat, pati resin dan sterol atau stanol dan turunannya [1].
Wanita yang makan 2 sampai 3 porsi gandum setiap hari telah terbukti memiliki kemungkinan serangan jantung 30 % lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang makan kurang dari 1 porsi per minggu [2].
Kanker payudara adalah salah satu penyakit paling berbahaya bagi wanita setelah kanker serviks.
Konsumsi serat sereal gandum diketahui dapat mengurangi risiko kanker payudara pada wanita pre-menopouse (masa peralihan menunju menopouse) [1].
Sistem imun merupakan salah satu fungsi penting dalam tubuh manusia.
Mengingat, fungsinya untuk melawan patogen atau zat-zat asing yang tidak dikenal oleh tubuh.
Ganguan pada sistem imun menjadikan tubuh lebih rentan terkena berbagai macam penyakit.
Kandungan gliadin dan WGA (Wheat Germ Agglutinin) telah terbukti baik secara in vitro (pada kultur sel) maupun in vivo (pada mahluk hidup seperti hewan) dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh [4].
Tidak hanya pada hewan, sistem kekebalan tubuh pada manusia juga dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi gandum [4].
Kesehatan pencernaan merupakan hal yang penting agar kandungan gizi dalam makanan atau minuman yang masuk dapat ditransfer sesuai dengan kebutuhan tubuh [4].
Pencernaan yang sehat ditandai dengan adanya optimalnya respon imun usus, hingga peradangan yang minim [4].
Untuk melindungi pencernaan agar tetap sehat, disarankan untuk mengonsumsi gandum.
Mengingat, gandum telah terbukti ampuh menjaga kesehatan pencernaan [4].
Risiko beberapa penyakit seperti kanker kolorektal dapat diminimalisir dengan mengonsumsi gandum [5].
Konsumsi gandum dapat menurunkan 21 % risiko kumulatif kanker kolorektal [2].
Selain itu, konsumsi gandum diketahui juga sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko terkena penyakit polip [5].
Pada masa kehamilan, umumnya wanita akan mengalami gejala konstipasi atau sembelit.
Dengan mengonsumsi gandum telah terbukti dapat mengurangi konstipasi atau sembelit selama masa kehamilan [5].
Konsumsi gandum telah terbukti mampu menurunkan adipositas perut dan berat badan secara signifikan [6].
Gandum yang kaya akan serat merupakan pilihan yang tepat untuk yang ingin menghindari makanan berkalori tinggi.
Oleh karena itu, tidak salah jika banyak orang yang memilih untuk memasukkan gandum sebagai salah satu makanan yang wajib ada dalam program dietnya.
Gluten yang terkandung dalam gandum diketahui dapat menjadi prebiotik bakteri baik dalam tubuh, khususnya dalam usus besar [7].
Prebiotik berupa oligosakarida arabinoxylan dalam gandum terbukti menstimulasi aktivitas bifidobakteri dalam usus besar [7].
Gandum yang merupakan makanan pokok diketahui tidak terlepas dari efek samping yang mungkin dapat ditimbulkannya.
Berikut ini merupakan beberapa efek samping konsumsi gandum [4, 8] :
Dalam melakukan penyimpanan gandum perlu diperhatikan suhu dan kelembapannya.
Mengingat suhu dapat mempengaruhi viabilitas biji gandum dan kelembapan mempengaruhi degradasi kimia dan pertumbuhan bakteri [9].
Gandum optimal disimpan pada suhu penyimpanan 4-15°C dengan kelembapan kurang dari 12 % [9].
Selain itu, berikut ini merupakan beberapa tips metode yang dapat digunakan untuk melakukan penyimpanan gandum agar terhindar dari hama, serangga dan telur serangga [9] :
Gandum yang telah diletakkan dalam kantong tertutup dibekukan selama dua sampai tiga hari.
Kemudian gandum diletakkan pada suhu hangat selama 24 jam. Pembekuan dan pemanasan ini dilakukan untuk membunuh hama hidup dan telur serangga.
Simpan gandum dalam kantong vakum. Mengingat, gandum lebih efektif disimpan dalam kantong vakum dari pada disimpan dalam plastik biasa.
Penyimpanan gandum dapat juga dilakukan dengan penggunaan dry es.
Penggunaan dry es untuk penyimpanan gandum dalam wadah tertutup dapat membunuh serangga namun tidak merusak kandungan gizinya.
Penyimpanan gandum juga dapat dilakukan dengan metode penyimpana bebas oksigen.
Gandum yang disimpan dalam ruang penyimpanan bebas oksigen akan membunuh serangga dewasa beserta telurnya.
Gandum umumnya banyak dijumpai dalam bentuk hasil olahannya seperti roti gandum, tepung gandung maupun pasta gandum.
Roti gandum
Gandum difermentasi selama delapan jam kemudian digiling hingga menjadi tepung. Tepung ini kemudian menjadi bahan dasar pembuatan roti gandum [10]. Resep olahan roti gandum [11] :
Tepung Gandum
Tepung gandum dapat diolah menjadi makanan penutup berupa pie labu yang lezat dan bergizi dengan cara sebagai berikut [12] :
Pasta Gandum
Resep olahan pasta gandum menjadi makanan yang bergizi [13] :
Apa bahasa inggrisnya gandum ?
Wheat, Grain atau Whole Grain [1].
Apakah mengonsumsi gandum dapat menimbulkan alergi?
Konsumsi gandum akan menimbulkan alergi hanya jika dikonsumsi oleh orang yang menderita penyakit alergi gluten dan penyakit celiac [4].
Apakah konsumsi gandum baik untuk penderita diabetes?
Penderita diabetes umumnya disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah kalori salah satunya seperti gandum. Selain itu gandum sendiri sangat bermanfaat dalam mengurangi respon glikemik postprandialyang baik untuk penderita diabetes [1].
Apa manfaat mengonsumsi gandum?
Gandum diketahui kaya akan kandungan serat makanan yang sangat bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler seperti diabetes tipe 2, dan bentuk-bentuk tertentu dari penyakit kanker seperti kanker payudara, kolorektal bahkan penyakit jantung [1].
Apakah konsumsi gandum berbahaya hingga menimbulkan diare?
Umumnya konsumsi gandum tidak menyebabkan diare jika diolah dan disimpan dengan benar. Diare dapat terjadi setelah mengonsumsi gandum yang terinfeksi mikotoksin (metabolit beracun) yang dihasilkan oleh spesies Deoxynivalenol/nivalenol [8].
1) Peter R. Shewry dan Sandra J. Hey. 2015. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. The Contribution of Wheat to Human Diet And Health.
2) Anonim. 2020. School of Public Health, Harvard T.H. Chan. Whole Grains.
3) Anonim. 2020. Self Nutrition Data. Wheat flour, whole-grain.
4) Karin de Punder dan Leo Pruimboom. 2013. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. The Dietary Intake of Wheat and other Cereal Grains and Their Role in Inflammation.
5) Leo Stevenson, Frankie Phillips, Kathryn O'sullivan dan Jenny Walton. 2012. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Wheat bran: Its Composition and Benefits to Health, A European Perspective.
6) Satya S. Jonnalagadda, Lisa Harnack, Rui Hai Liu, Nicola McKeown, Chris Seal, Simin Liu, dan George C. Fahey. 2011. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Putting the Whole Grain Puzzle Together: Health Benefits Associated with Whole Grains—Summary of American Society for Nutrition 2010 Satellite Symposium.
7) Anonim. 2020. School of Public Health, Harvard T.H. Chan. Gluten: A Benefit or Harm to the Body?
8) Frank Thielecke dan Anne P. Nugeni. 2018. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Contaminants in Grain—A Major Risk for Whole Grain Safety?
9) Anonim. 2020. Extention Utah State University. Wheat.
10) Maria Calasso, Ruggiero Francavilla, Fernanda Cristofori, Maria De Angelis dan Marco Gobbetti. 2018. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. New Protocol for Production of Reduced-Gluten Wheat Bread and Pasta and Clinical Effect in Patients with Irritable Bowel Syndrome: A randomised, Double-Blind, Cross-Over Study
11) Anonim. 2020. National Heart, Lung and Blood Institute, National Institute of Health. Cauliflower With Whole-Wheat Breadcrumbs.
12) Anonim. 2020. National Heart, Lung and Blood Institute, National Institute of Health. Pumpkin Pie.
13) Anonim. 2020. National Heart, Lung and Blood Institute, National Institute of Health. Wow-y Maui Pasta Salad.