Penyakit & Kelainan

8 Gejala Penyakit PCOS

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Polycystic Ovary Syndrome atau Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS) adalah salah satu penyebab infertility atau ketidaksuburan pada wanita. PCOS terjadi ketika ovarium wanita atau kelenjar adrenal menghasilkan lebih banyak hormon pria daripada hormon wanita. Dengan kata lain, PCOS terkait dengan ketidakseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi wanita dan remaja perempuan dalam usia reproduksi [1,2,3].

Penyebab PCOS masih belum diketahui pasti. Namun beberapa hal menjadi faktor yang terkait dengan penyebabnya. Faktor-faktor yang menyebabkan PCOS meliputi resistensi insulin, peningkatan hormon yang disebut androgen, dan siklus menstruasi yang tidak teratur [4]. Kelebihan berat badan dan riwayat keluarga juga menjadi fakor penyebab [1].

PCOS menyebabkan beberapa masalah kesehatan, diantaranya [2,3]:

  • Perubahan siklus menstruasi
  • Perubahan kulit seperti peningkatan rambut halus di wajah dan tubuh
  • Bercak gelap pada kulit
  • Jerawat
  • Penambahan berat badan
  • Infertilitas
  • Kista (kantung berisi cairan) yang tumbuh di ovarium

PCOS adalah penyebab paling umum dari ketidaksuburan anovulasi (ketidaksuburan karena tidak adanya ovulasi). Banyak wanita tidak mengetahui bahwa mereka memiliki PCOS sampai mengalami kesulitan hamil [1,3,4]. Meskipun PCOS adalah penyebab utama ketidaksuburan, banyak wanita dengan PCOS dapat hamil. Wanita hamil yang memiliki PCOS memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap beberapa masalah kesehatan tertentu [3].

Gejala PCOS terkadang jelas namun juga dalam beberapa kasus gejalanya tidak jelas. Wanita dengan PCOS biasanya menampakkan dua dari tiga gejala berikut ini [1,2,3,4,5]:

1.Menstruasi yang tidak teratur

Siklus menstruasi yang teratur merupakan indikator penting dari sistem reproduksi yang sehat. Ketidakteraturan menstruasi menjadi tanda dan gejala umum dari PCOS. Hormon yang tidak seimbang menyebabkan menstruasi tidak teratur dan masalah ketidaksuburan atau infertiliti[6].

Tingginya kadar androgen yang bersirkulasi mengganggu siklus menstruasi dan dapat mencegah ovulasi Tanpa ovulasi dan peristiwa hormonal, rahim tidak memiliki rangsangan yang dibutuhkan untuk melepaskan lapisannya sehingga menstruasi terjadi dengan teratur [6].

Ketidakteraturan menstruasi meliputi tidak menstruasi sama sekali (amenore), menstruasi yang sering terlewat (oligomenore), periode yang sangat berat, menstruasi tapi tidak ada ovulasi (anovulasi) [3].

2. Tingginya kadar hormon androgen

Ketidakseimbangan hormon menyebabkan masalah pada ovarium. Ketika kadar androgen yang diproduksi lebih tinggi dari yang seharusnya, menyebabkan ovarium menahan sel telur untuk tidak dilepaskan setiap bulannya. Sel telur juga bisa tidak berkembang sebagaimana mestinya [7].

Tanda-tanda kadar androgen tinggi adalah pertumbuhan rambut atau bulu berlebih di wajah, dada, perut, atau paha atas. Kondisi itu disebut hirsutisme. Hal ini terjadi pada lebih dari 7 dari 10 wanita atau 70 persen wanita dengan PCOS [4].

3. Infertilitas

Infertilitas atau ketidaksuburan secara klinis didefinisikan sebagai tidak dapat mencapai kehamilan setelah satu tahun melakukan hubungan seksual yang teratur atau setelah 6 bulan jika wanita berusia lebih dari 35 tahun. Banyak kondisi medis yang berbeda dan faktor lain yang berkontribusi pada masalah kesuburan [7].

4. Jerawat

Jerawat bisa terjadi dengan parah, tidak mudah hilang meski sudah diobati dengan perawatan biasa. Jerawat muncul di wajah, dada dan di punggung atas [8].

5. Obesitas

Penambahan atau kelebihan berat badan dianggap menjadi gejala umum dari PCOS. Ketika kelebihan berat badan dan mengalami kesulitan menurunkan berat badan terutama di sekitar pinggang juga menjadi hal yang harus diperhatikan [4].

6. Kulit berminyak

Kulit berminyak banyak dianggap bukan masalah karena sebagian orang memiliki jenis kulit yang lebih mudah menghasilkan minyak. Namun ternyata kulit berminya juga menjadi tanda dan gejala pada PCOS [3]

7. Masalah kulit

Masalah kulit yang menjadi gejala dari PCOS meliputi bercak-bercak hitam pada kulit yang menebal dan gelap atau suatu kondisi yang disebut acanthosis nigricans [3,4]. Penggelapan kulit terjadi terutama di sepanjang lipatan leher, di selangkangan dan di bawah payudara. Selain itu, muncul skin tag atau lipatan kecil berlebih di ketiak atau leher [7].

8. Kista

Kista merupakan kantung kecil berisi cairan di ovarium. Beberapa wanita yang didiagnosis dengan PCOS memiliki dua kondisi pertama (nomor 1 dan 2) dan gejala lainnya yang tercantum di atas tetapi tidak memiliki kista di ovarium [3].

Risiko kesehatan bagi wanita dengan PCOS

PCOS tidak hanya mempengaruhi sistem reproduksi, namun juga mempengaruhi kesehatan lainnya. Penyakit ini meningkatkan risiko terhadap beberapa masalah kesehatan tertentu khususnya bagi wanita yang kelebihan berat badan [1].

Berikut beberapa risiko kesehatan bagi wanita dengan PCOS [1, 3,4]:

Lebih dari sebagian wanita dengan PCOS memiliki pra-diabetes (intoleransi glukosa) dan diabetes tipe 2 pada usia 40 tahun.

Diagnosis dan perawatan PCOS

Penyebab PCOS belum diketahui dengan pasti namun dikaitkan dengan beberapa faktor. Pemeriksaan PCOS dimulai dengan melihat tanda dan gejala umum yang muncul. Kemudian pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik lengkap, mengambil sampel darah dan melakukan pemeriksaan panggul atau USG untuk memeriksa ovarium [3].

PCOS memang penyebab ketidaksuburan yang paling umum, tetapi penyakit ini dapat diobati. Dokter akan memberikan informasi terkait cara-cara untuk membantu ovulasi dan meningkatkan peluang hamil bagi wanita dengan PCOS. Penggunaan kalkulator ovulasi juga direkomendasikan untuk melihat hari-hari mana dalam siklus menstruasi yang kemungkinan besar akan subur [7].

Meski demikian, saat ini tidak ada obat untuk PCOS dan penyakit ini tidak hilang dengan sendirinya. Bahkan setelah menopause wanita dengan PCOS masih terus memiliki kadar androgen tinggi serta resistensi insulin [9].

Perawatan pada PCOS tergantung pada gejala yang muncul, kondisi kesehatan dan apakah ingin hamil atau tidak. Hal ini dipertimbangkan karena beberapa perawatan untuk penyakit ini dapat mencegah kehamilan atau membahayakan janin selama kehamilan. Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan dan memastikan memahami pilhan perawatan serta pengobatannya. Diskusikan juga resiko dari perawatan [3,8].

1. Staff. medlineplus.gov Polycystic Ovary Syndrome. 2021.
2. Staff. cdc.gov PCOS (Polycystic Ovary Syandrome) and Diabetes. 2021.
3. Staff. nichd.nih.gov Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). 2021.
4. Anonim. acog.org Polycystic Ovary Syndrome (PCOS). 2021.
5. NHS. nhs.uk Polycystic Ovary Syndrome. 2019.
6. Nicole Galan, RN., reviewed by Lauren Schlanger, MD. verywellhealth.com Why Women with PCOS have irregular periods. 2021.
7. Staff. nichd.nih.gov Infertility and fertility. 2021.
8. Staff, reviewed by Violanda Grigorescue, MD, MSPH., Torie Corneaux Ploughden, MD, MPH., Lubna Pal MBBS, MRCOG,MS. womenshealth.gov Polycystic Ovary Syndrome. 2019.
9. Johanna Puurunen, Terhi Piltonen, Laure Morin-Papunen, Antti Perheentupa, Ilkka Jarvela, Aimo Roukonen, Juha S Tapanainen. Unfavorable hormonal, metabolic, and inflammatory alterations persist after menopause in women with PCOS. Journal of Clinical Endocrinol and Metabolism. 2011.

Share