Setiap wanita berbeda, termasuk siklus haidnya. Ada yang sangat teratur seperti jam, ada yang bulan ini lalu haid tapi bulan ini tidak atau tidak bisa diprediksi.
Rata-rata, siklus haid wanita terjadi setiap 24 hingga 38 hari dan berlangsung sekitar 2 hingga 8 hari. Haid yang di luar hitungan ini biasanya dianggap tidak teratur. Tidak jarang, kondisi ini membuat khawatir.
Apa sebenarnya penyebab haid tidak teratur dan apakah harus diobati?
Daftar isi
Siklus Haid yang Normal dan Tidak Normal
Siklus haid dihitung dari hari pertama datang bulan ke hari pertama datang bulan berikutnya. Rata-rata siklus haid adalah 28 hari, tetapi bisa berbeda pada tiap wanita dan dari bulan ke bulan. Rentang yang masih dianggap normal adalah 21 hingga 35 hari. [1, 2, 3, 4]
Satu periode haid biasanya berlangsung selama dua hingga tujuh hari. Ketika pertama menstruasi, siklus haid biasanya lebih panjang, kemudian akan semakin pendek dan teratur seiring pertambahan usia. [4]
Haid yang dianggap tidak teratur termasuk yang: [2]
- siklusnya kurang dari 21 atau lebih dari 35 hari
- tanggal datangnya haid dari bulan ke bulan tidak bisa diprediksi, misalnya bulan ini siklusnya 25 hari, lalu bulan berikutnya lompat ke 30 hari, tapi bulan selanjutnya kembali ke 25 hari, dst.
- tidak datang bulang tiga bulan berturut-turut
- darah yang keluar saat haid lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya
Siklus haid yang tidak teratur pada gadis remaja atau wanita menjelang masa menopause adalah normal. Remaja biasanya mengalami siklus tidak teratur di tahun pertama haid-nya, sementara wanita menjelang menopause akan semakin tidak teratur siklus haidnya dengan pertambahan usia. [5]
Penyebab Haid Tidak Teratur
Banyak hal yang bisa menyebabkan haid jadi tidak teratur, mulai dari stress hingga adanya kelainan pada rahim.
Perubahan kadar hormon estrogen dan progesterone dalam tubuh adalah yang umumnya mengganggu pola haid yang normal. Ini sebabnya remaja yang memasuki masa puber dan wanita yang mendekati masa menopause umumnya mengalami haid tidak teratur.
Penyebab lainnya bisa termasuk: [1, 2, 3, 4, 5]
- Konsumsi beberapa jenis obat atau mengganti jenis pil KB.
Kebanyakan pil KB mengandung kombinasi hormon estrogen dan progestin (beberapa hanya mengandung progestin). Pil ini mencegah terjadinya kehamilan dengan menahan ovarium agar tidak melepaskan telur. Minum pil KB secara tidak teratur bisa mempengaruhi siklus haid.
Beberapa wanita mengalami haid tidak teratur hingga enam bulan setelah berhenti minum pil KB. Hal ini harus menjadi pertimbangan penting bila akan merencanakan kehamilan. Wanita yang minum pil KB yang hanya mengandung progestin mungkin juga mengalami pendarahan di antara dua waktu haid. - Polycystic ovary syndrome (PCOS)
Jika kondisi ini terjadi, ovarium akan menghasilkan androgen dalam jumlah besar. Kista atau kantung-kantung kecil yang berisi cairan akan terbentuk di dalam ovarium.
Perubahan hormon ini bisa mencegah telur menjadi matang, sehingga pembuahan terjadi secara tidak konsisten. Kadang-kadang, wanita yang mengalami sindrom ini akan mendapati haidnya menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti samasekali. - Kehamilan atau menyusui
Prolaktin adalah hormon yang menyebabkan pertumbuhan payudara saat masa puber dan menghasilkan ASI setelah persalinan. Hormon ini bisa menyebabkan siklus haid menjadi tidak teratur. - Stress dan faktor gaya hidup
Naik atau turunnya berat badan dalam jumlah yang cukup banyak, diet, perubahan kebiasaan berolahraga, sakit, atau gangguan lain dalam rutinitas harian seorang wanita juga bisa berdampak pada siklus haidnya. - Adanya polip, penebalan di dinding rahim, atau fibroid
Polip pada rahim adalah jaringan yang bertumbuh di dinding rahim, sifatnya jinak dan tidak berpotensi menjadi kanker.
Fibroid adalah tumor yang menempel di dinding rahim. Ada beberapa jenis fibroid mulai dari yang sekecil biji apel hingga seukuran buah anggur. Tumor ini biasanya jinak, namun bisa menyebabkan banyak pendarahan dan nyeri saat haid. - Pelvic inflammatory disease (PID)
Ini adalah infeksi bakteri yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita. Bakteri masuk ke vagina melalui kontak seksual kemudian menyebar ke rahim dan saluran kelamin bagian atas.
Bakteri juga bisa masuk ke saluran reproduksi akibat prosedur ginekologis atau persalinan, keguguran, dan aborsi. Gejala-gejala PID termasuk keluarnya banyak cairan dari vagina dengan bau yang tidak sedap, haid tidak teratur, nyeri di panggul dan perut bagian bawah, demam, mual, muntah, atau diare. - Premature ovarian insufficiency
Kondisi ini terjadi pada wanita dibawah usia 40 tahun yang ovarium atau indung telurnya tidak berfungsi secara normal. Ini menyebabkan siklus haid berhenti, mirip dengan menopause, atau tidak teratur selama bertahun-tahun.
Kondisi ini bisa terjadi pada pasien yang sedang menjalani pengobatan kanker dengan kemoterapi dan radiasi, atau jika pasien memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa atau kelainan kromosom tertentu.
Mencegah Haid Tidak Teratur
Risiko haid tidak teratur bisa dikurangi dengan mencoba hal-hal berikut: [2, 4]
- Menjaga gaya hidup sehat dengan berolahraga cukup dan makan makanan bergizi. Jika harus menurunkan berat badan, lakukan dengan bertahap dan jangan diet berlebihan.
- Beristirahat yang cukup.
- Praktekkan teknik relaksasi untuk mengurangi stress.
- Untuk atlet, kurangi rutinitas latihan yang terlalu intens dan lama. Aktivitas olahraga yang berlebihan bisa menyebabkan haid tidak teratur.
- Gunakan pil KB atau metode kontrasepsi lainnya sesuai arahan.
- Ganti pembalut setiap empat hingga enam jam untuk mencegah infeksi.
- Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
Jika haid tidak teratur membutuhkan pengobatan, maka metodenya akan tergantung dari penyebabnya. Dokter mungkin akan meresepkan alat KB hormonal untuk membantu mengontrol siklus haid dan bukan sebagai pencegah kehamilan.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Beberapa kondisi haid tidak teratur yang sudah mulai membuat khawatir atau yang disertai gejala-gejala penyakit lain harus diperiksakan ke dokter.
Bila mengalami hal-hal berikut, jangan tunda untuk memeriksakan diri: [1, 2, 3, 4, 5]
- Haid tiba-tiba berhenti lebih dari 90 hari dan tidak ada kehamilan
- Siklus haid menjadi kacau setelah tidak datang beberapa bulan
- Periode haid berlangsung deras lebih dari tujuh hari
- Darah haid sangat deras hingga pembalut harus diganti setiap dua jam
- Jarak antar haid kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari
- Haid terasa sangat nyeri