Salam hangat, saya dr. Puspasari. Saya dokter umum yang memiliki minat di bidang genetika, forensik, dan biokimia. Potensi pengobatan dengan pemanfaatan sumber alam dan sejarah kedokteran juga menarik bagi saya.
Scientific review by: Tim Riset IDNmedis
Tinjauan Medis : dr. Puspasari Septama Susanto Lemak dalam tubuh secara garis besar dibagi ke dalam dua golongan berdasarkan komponen utama pembentuknya: asam lemak (trigliserida dan fosfolipid) dan steroid (kolesterol dan hormon steroid). Kondisi
Selain tekanan darah dan kadar kolesterol, ada lagi satu hal yang harus diperhatikan yaitu trigliserida. Apa itu? Trigliserida adalah sejenis lemak yang ada dalam darah.
Saat makan, tubuh akan mengubah kalori yang berlebih atau tidak terpakai menjadi trigliserida yang kemudian disimpan dalam jaringan lemak. Nanti, saat tubuh membutuhkan energi diantara waktu makan, trigliserida ini yang akan dibakar
Seperti juga pemeriksaan kolesterol, gula darah, dan asam urat, angka trigliserida bisa diketahui melalui tes darah. Berikut kadarnya berdasarkan pemeriksaan darah puasa:
Normal: kurang dari 150 mg/dL
Di ambang batas: 150 hingga 199 mg/dL
Tinggi: 200 hingga 499 mg/dL
Sangat tinggi: lebih dari 500 mg/dL
Angka di atas berlaku sama untuk pria maupun wanita.
Jika seseorang mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang dibakar oleh tubuh, terutama dari makanan tinggi karbohidrat, maka kadar trigliserida dalam darah menjadi tinggi.
Banyak orang yang sudah sadar akan bahayanya kadar kolesterol yang tinggi dalam darah, tapi masih belum banyak yang paham tentang trigliserida tinggi.
Meskipun lemak darah penting untuk kesehatan, karena menjadi sumber energi yang dibutuhkan. Namun jika menumpuk bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
Gejala Umum Trigliserida Tinggi
Umumnya, gejala trigliserida tinggi tidak akan terlihat hingga kadarnya benar-benar melampaui batas, yaitu antara 1,000 hingga 2,000 mg/dL. Kebanyakan orang tidak sadar kalau kadar trigliserida dalam darahnya tinggi sampai kesehatan jantungnya mulai terganggu.
Gejala Awal
Ketika angka trigliserida mulai terlalu tinggi, ada kemungkinan timbulnya gejala-gejala berikut:
Kerja pankreas terganggu. Ditandai oleh sakit di perut bagian atas dan mual. Kondisi ini juga dikenal dengan pankreatitis. Lemak darah yang menumpuk bisa meningkatkan penyebab peradangan dan radikal bebas yang mempengaruhi pankreas.
Muncul benjolan-benjolan berwarna kekuningan. Hal ini terjadi akibat penumpukan lemak dibawah kulit dan akan tampak terutama di kelopak dan sekitar mata.
Nyeri dada, rasa kebas, pusing, kebingungan, pandangan mengabur, dan sakit kepala yang tidak tertahankan. Kadar trigliserida yang tinggi bisa menyebabkan tersumbatnya aliran darah ke jantung dan otak, sehingga terjadilah tanda-tanda yang mengarah ke kelainan jantung serta gangguan syaraf.
Hilang ingatan atau kepikunan dini. Gejala ini akan muncul jika kerusakan pada otak akibat suplai oksigen sudah benar-benar terganggu karena kadar trigliserida yang sangat tinggi.
Gejala Ketika Kadarnya Sudah Terlalu Tinggi
Ketika angka trigliserida mencapai 5,000 mg/dL, gejala-gejala lain mulai tampak, seperti:
Sesak nafas. Lemak darah yang tinggi akan menghambat aliran darah ke jantung sehingga kerja organ tersebut terganggu, termasuk mengalirkan oksigen ke paru-paru. Inilah yang kemudian menyebabkan nafas terasa berat.
Warna telapak tangan menguning. Ketika kadar trigliserida sangat tinggi, lemak juga akan mulai membungkus hati sehingga kesulitan menyaring bilirubin dari darah hingga akhirnya kadarnya ikut tinggi dan menyebabkan kulit menjadi tampak kekuningan.
Luka menguning dan agak bengkak di sekitar kelopak mata. Terjadi akibat penumpukan lemak di bawah kulit karena trigliserida tinggi.
Kornea menjadi keruh. Ini artinya lemak sudah mulai menumpuk cukup banyak di tepian kornea.
Demam. Ketika trigliserida tinggi sudah menyebabkan peradangan, maka demam akan muncul sebagai tanda tubuh berusaha melawan peradangan tersebut.
Muntah, kehilangan nafsu makan, nyeri perut yang menyebar ke punggung. Gejala ini berhubungan dengan gangguan pada pankreas yang diakibatkan oleh radang akibat menumpuknya lemak darah.
Jantung berdebar kencang tiba tiba. Sama dengan penyebab sesak nafas diatas, kondisi ini terjadi karena aliran darah dan oksigen ke jantung tidak normal akibat pembuluh darah tersumbat lemak sehingga ritme-nya terganggu.
Muncul benjolan di lengan, paha, siku, dan lutut. Berwarna kekuningan dan merupakan tanda terganggunya sistem kekebalan tubuh karena sel darah putih sudah tercampur banyak lemak.
Jika diperiksa lebih lanjut, maka dokter akan menemukan hati dan limpa telah membesar juga akibat tingginya lemak darah dan kadar trigliserida.
Tetapi, kondisi di atas jarang terjadi. Gejala-gejala tersebut biasanya hanya terjadi pada orang dengan kelainan genetik, seperti dysbetalipoproteinemia dan chylomicronemia yang menyebabkan kadar trigliserida dan kolesterol dalam darahnya sangat tinggi.
Hubungan Trigliserida Tinggi dengan Gejala Penyakit Lain
Selain beberapa kelainan genetik seperti yang disebutkan sebelumnya, trigliserida tinggi juga berhubungan dengan beberapa penyakit lain:
Trigliserida tinggi bisa menjadi pertanda bahwa insulin dalam tubuh tidak bekerja seperti seharusnya. Ketika ini terjadi, glukosa tidak bisa diserap oleh sel-sel tubuh dan akhirnya menumpuk dalam darah. Kondisi ini bisa menyebabkan pra-diabetes hingga akhirnya menjadi diabetes tipe 2.
Lemak darah yang menumpuk bisa menyebar ke seluruh tubuh, termasuk hati dan menyebabkan organ ini terbungkus oleh lemak. Jika dibiarkan, maka akan merusak fungsi hati secara permanen dan pengerasan hati (sirosis).
Jika angka trigliserida sudah sampai tingkat “sangat tinggi”, yaitu diatas 500 mg/dL, maka ada kemungkinan pankreas mengalami peradangan yang ditandai nyeri perut menusuk yang parah.
Trigliserida tinggi juga bisa mengakibatkan pengerasan pembuluh darah atau menebalnya dinding arteri yang bisa meningkatkan risiko terkena stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.
Jika berat badan sudah masuk pada kategori obesitas dan lemak mulai tampak menumpuk di sekitar pinggang, maka ada kemungkinan kadar trigliserida tinggi. Untuk memastikannya, tes darah harus segera dilakukan.
Cara Memeriksa Kadar Trigliserida dalam Darah
Karena trigliserida tinggi tidak menunjukkan gejala apapun sampai memasuki angka yang sudah tidak wajar, maka pemeriksaan darah rutin harus dilakukan walaupun tubuh terasa baik-baik saja.
Biasanya pemeriksaan trigliserida dilakukan satu paket dengan kolesterol, disebut tes profil lipid.
Untuk hasil yang akurat, pemeriksaan sebaiknya dilakukan di laboratorium yang terpercaya dan didahului dengan puasa selama 12 hingga 14 jam. Hasil tes akan keluar satu atau dua hari setelah pemeriksaan.
Jika hasil menunjukkan angka 500 mg/dL, maka tes lanjutan akan disarankan untuk menentukan apakah penyebabnya karena masalah genetik.
Pemeriksaan fisik juga mungkin akan dilakukan untuk melihat apa ada kelainan pada kulit dan mata, serta pembengkakan pada hati dan limpa.
Pada kasus trigliserida tinggi, dokter biasanya akan memeriksa lebih lanjut agar bisa memastikan apakah tingginya lemak darah ini akibat gaya hidup yang tidak sehat ataukah karena konsekuensi dari adanya penyakit lain (diabetes, gagal ginjal, lupus, kelainan genetik, dsb.)
Yang kembali harus diingat adalah trigliserida tinggi tidak menunjukkan gejala apapun sebelum sampai pada angka diatas 1,000 mg/dL – dan ketika sudah setinggi itu, biasanya beberapa organ tubuh sudah rusak. Oleh karenanya, tes darah rutin sangat dianjurkan untuk dilakukan bahkan saat sehat.
Chris Illiades, & William C. Lloyd III. 2019. HealthGrades. Signs of Very High Triglycerides.
Anonim. WebMD. High Triglycerides: What You Need to Know.
Mayo Clinic Staff. 2018. MayoClinic. Triglycerides: Why do they matter?
Rosalyn Carson-DeWitt, MD., & Yasmine Ali, MD. 2019. VerywellHealth. An Overview of High Triglycerides Causes and Treatment of Hypertriglyceridemia.