Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Hati ayam merupakan salah satu pilihan makanan yang bergizi untuk bayi. Hati ayam kaya akan zat besi, selenium, vitamin A, dan vitamin B. Makanan ini juga kaya akan asam amino esensial yang sangat dibutuhkan
Penting bagi Anda mengawasi kebutuhan gizi yang dibutuhkan bayi Anda. Selama bulan-bulan awal kehidupan bayi, mereka membutuhkan asupan vitamin dan mineral yang jumlahnya memadai. Sebab zat gizi ini tidak dihasilkan sendiri oleh tubuh bayi. [1]
Makanan kaya gizi secara khusus sangat esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda. Sehingga sangat penting bagi Anda untuk memperkenalkan makanan tersebut pada bayi Anda. Salah satunya adalah hati ayam. [1]
Hati dapat menjadi salah satu makanan bergizi namun dapat juga menjadi makanan yang berbahaya bagi kesehatan. Ada beberapa alasan yang menyebabkannya. [2]
Daftar isi
Hati ayam merupakan sumber yang sangat bagus untuk protein, zat besi, beberapa jenis vitamin B dan juga vitamin A. Hati ayam mengandung vitamin A dalam jumlah yang tinggi. [3]
Selain itu, hati ayam juga mengandung zat gizi lainnya dalam jumlah luar biasa misalnya selenium dan seluruh asam amino esensial (9 asam amino) yang dibutuhkan oleh tubuh. Dan terakhir, vitamin C dalam jumlah cukup. Daging pada umumnya tidak memiliki kandungan vitamin C kecuali daging jeroan. [4]
Hati ayam juga tinggi kandungan kromium, tembaga, seng dan purin. Kesemuanya ini sangat esensial dalam produksi DNA dan RNA. [1] Ada juga kandungan mineral lainnya seperti fosfor. Perlu diingat bahwa, konsumsi hati ayam pada bayi haruslah dibatasi pada jumlah tertentu. [2]
Hati, terutama hati ayam merupakan salah satu makanan paling bergizi yang dapat Anda berikan ke bayi. Hati ayam mengandung jumlah vitamin A yang sangat tinggi. Hal ini dibutuhkan bayi untuk mengembangkan sistem kekebalan tubuh, mata, kulit, dan kulit. [4]
Akan tetapi, hati ayam dapat menjadi racun jika diberikan dalam jumlah yang banyak. Untuk alasan ini, Anda dianjurkan memberi hati ayam pada bayi tidak lebih dari 1 sajian tiap minggunya. [4]
Anda dapat mulai memperkenalakn hati ayam sebagai makanan bayi segera setelah bayi Anda siap untuk makan makanan padat. Biasanya sekita usia 6 bulan. [4]
Walaupun begitu, ada beberapa pendapat para ahli medis yang menyarankan penundaan pemberian hati ayam pada bayi. Mereka menganjurkan agar pemberian hati ayam dimulai pada usia 9 bulan. [3]
Ada beberapa manfaat hati ayam bagi kesehatan. Berikut ini adalah daftarnya: [5,6]
Sel darah merah dalam tubuh membutuhkan zat besi dan vitamin untuk memindahkan oksigen dan mencegah kondisi misalnya anemia. Hal ini terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. [5]
Kondisi ini mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen dan membuat tubuh merasakan kelelahan. Dengan kandungan tinggi zat besi dan vitaminnya, hati ayam dapat membantu memerangi defisiensi vitamin B12. [5]
Hati ayam mengandung selenium. suatu mineral yang membantu mencegah dan mengendalikan kondisi kardiovaskular seperti penyakit jantung, stroke, dan kolesterol tinggi. [5]
Hati ayam diperlengkapi dengan zat gizi yang sangat kaya untuk menjaga tubuh tetap sehat. Vitamin A membantu melindungi penglihatan dan kesehatan mata, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu orga seperti ginjal dan jantung untuk berfungsi sebagaimana mestinya. [5]
Kandunga vitamin B2 atau riboflavin membantu tubuh menghasilkan energi dari makanan dan menjaga sel tetap kuat. Selain bermanfaat bagi kesehatan jantung, vitamin B12 juga penting dalam membantu otak agar bekerja lebih baik. [5]
Kandungan kolin yang dimiliki hati ayam sangat bagus bagi kesehatan otak. Tak lupa pula, hati ayam sebagai sumber protein yang mengaagummkan. Protein dibutuhkan untuk menjaga agar tulang dan otot tetap sehat dan membantu menyembuhkan luka. [6]
Anda mungkin ingat bahwa tidak dianjurkan terlalu banyak mengkonsumsi vitamin A dalam jumlah banyak semasa kehamilan. Sebab terlalu banyak vitamin A yang dikonsumsi akan menimbulkan cacat lahir. [2]
Keracunan dari berlebihnya vitamin A dalam tubuh atau yang juga dikenal sebagai hipertaminosis A dapat berujung pada peningkatan resiko patah tulang. [2]
Hal ini disebabkan karena vitamin A menghalangi aktivitas vitamin D, berujung pada penurunan kepadatan mineral tulang. Keracunan vitamin A juga dapat menyebabkan kerusakan hati. [2]
Memberikan terlalu banyak hati ayam pada anak Anda berarti anak menerima terlalu banyak vitamin A terutama jika anak Anda telah mengkonsumsi vitamin A dari sumber lain (misalnya sereal yang difortifikasi, ataupun suplemen yang diresepkan oleh dokter). [2]
Sehingga, beberapa sumber menyarankan pemberian hati pada bayi hanya satu kali dalam seminggu. Akan tetapi, Anda bisa memberikan beberapa sendok teh hati ayam mulai usia anak Anda 6 bulan. [2]
Perlu diingat, sangat penting bagi Anda untuk berkonsultasi ke dokter sebelum mengenalkan hati ayam ke dalam makanan bayi Anda. Dokter akan tahu saran yang terbaik untuk mulai mengenalkan hati ayam berdasarkan riwayat keluarga bayi Anda dan kebutuhannya. [2]
Anda bisa melakukan beberapa langkah berikut dalam menyajikan hati ayam kepada bayi Anda: [4]
Anda bisa menyajikan hati ayam yang diiris tipis dan menumisnya dalam waktu yang singkat dengan sedikit minyak. Anda bisa memberikan hati ayam yang telah diiris tipis dan ditumis ini sebagai finger food (makanan yang mudah digigit, dikunyah, dan dipegang sendiri oleh bayi). [4]
Atau dimasak dengan cara dicampur dengan ASI, susu formula atau susu krim dan dioleskan di atas biskuit renyah bayi atau diolekan tipis-tipis pada kue beras rendah sodium. [4]
Teruslah membuat olesan hati ayam di atas kue beras dan sajikan hati ayam yang dimasak dengan irisan tipis sebagai finger food. Jika bayi Anda telah bisa mencomot makanan dengan ibu jari dan jari telunjuknya, Anda bisa memotong-motong hati dalam ukuran yang bisa digigit. [4]
Pada usia ini, anak akan akan tertarik untuk menggunakan garpu, Anda juga bisa menyajikan potongan kecil hati ukuran satu gigitan untuk ditusuk menggunakan garpu. [4]
Anda harus memasak hati ayam dengan matang. Akan tetapi, ingat bahwa hati ayam yang terlalu matang akan menjadi keras, kering dan berbau. [4]
1. Anonim. Can Babies eat Chicken Liver? Myths & Assumptions. Baby Sensei; 2021.
2. Anonim. Can Babies Eat Liver? Homemade Baby Food Recipe; 2021.
3. Jennifer White. Healthy Chicken Liver and Avocado Baby Food Recipe. Very Well Family; 2019.
4. Anonim. Chicken Liver. Solid Starts; 2021.
5. Dan Brennan. Chicken Liver: Are There Health Benefits? Webmd; 2020.
6. Anonim. Is Chicken Liver Good for Your Health? Times of India; 2020.