Penyakit & Kelainan

Hipervitaminosis D: Penyebab – Gejala dan Cara Pengobatannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Vitamin D merupakan zat yang pentng untuk menjaga kesehatan tulang dan kadar kalsium. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan hipokalsemia, yaitu kondisi kekurangan kalsium di dalam tubuh, dan gangguan

Apa itu Hipervitaminosis D?

Keracunan vitamin D atau juga biasa disebut dengan hipervitaminosis D adalah kondisi langka namun mempunyai dampak yang cukup serus ketika menyerang manusia. Penyakit ini disebabkan oleh jumlah vitamin D yang berlebihan di dalam tubuh manusia. [1]

Keracunan vitamin D sering kali disebabkan oleh sumplemen vitamin D dalam dosis yang besar. Hal ini tidak disebabkan oleh makanan ataupun paparan sinar matahari. Tubuh dapat mengatur jumlah vitamin D yang telah diproduksi oleh sinar matahri dan bahan makanan dengan baik. Adanya sistem pengaturan tubuh yang lebih kompleks ini maka vitamin D dapat diserap dengan baik oleh tubuh. [1]

Akibat utama yang bisa disebabkan oleh keracunan vitamin D yaitu adanya penumpukan kalsium yang berada dalam darah atau biasa disebut dnegan hiperkalsemia. Anda akan merasa mual, muntah, lemas dan sering buang air kecil ketika menderita penyakit ini. Keracunan vitamin D juga dapat berkembang menjadi nyeri tulang dan masalah ginjal, seperti halnya pembentukan batu kalsium. [1]

Fakta-fakta Hipervitaminosis D

Ada beberapa fakta dari hipervitaminosis yang perlu Anda ketahui seperti: [2]

  • Hipervitaminosis D merupakan kondisi d imana terjadi penumpukan vitamin yang berlebihan di dalam tubuh dan dapat menjadi racun.
  • Gejala yang diderita oleh tiap orang akan berbeda tergantung pada jumlah kelebihan vitamin D.
  • Penyebab dari hipervitaminosis D yaitu berlebihan mengkonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D.
  • Hipervitaminosis D juga disebabkan oleh obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk orang yang mempunyai tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit lainnya.
  • Tanning bed juga seringkali menjadi penyebab dari hipervitaminosis D.
  • Hipervitaminosis dapat menyebabkan batu ginjal, kalsifikasi arteri dan juga kerapuhan tulang.

Penyebab Hipervitaminosis D

Anda tidak akan mendapatkan vitamin D dalam jumlah banyak hanya dari bahan makanan ataupun sinar matahari. Namun, ada beberapa kasus yang telah dilaporkan dapat menyebabkan hipervitaminosis karena menggunakan tempat tidur penyamakan. Kasus hipervitaminosis D selalu bertambah setiap tahunnya. [2]

Biasanya karena mengkonsusi vitamin D lebih dari kebutuhan tentu akan merusak tubuh. Jika Anda mengkonsumsi multivitamin maka perhatikan jumlah vitamin D yang ada di dalamnya. Anda tidak harus mengkonsumsi kalsium atau vitamin D ketika di dalam multivitamin mengandung vitamin yang cukup. Hal ini juga akan memudahkan Anda untuk meminum multivitamin. [2]

Beberapa obat juga menyebabkan kelebihan vitamin D seperti halnya obat tekanan darah tinggi (diuretic tiazid) dan penyakit jantung (digoksin). Kedua obat tersebut nantinya akan membuat peningkatan vitamin D di dalam darah. Hal ini akan menyebabkan hipervitaminosis D.Terapi estorogen, mengkonsumsi antasida dalam waktu yang cukup lama, isoniazide, obat tuberkolosis juga dapat menyebabkan peningkatan kadar vitamin D di dalam darah. [2]

The Mayo Clinic telah menyatakan tunjangan diet vitamin D yang direkomendasikan yaitu 600 IU. Dokter akan menuliskan resep dengan dosis lebih tinggi ketika pasien memiliki kondisi medis yang mengharuskan hal tersebut seperti halnya penderita diabetes, penyakit kardiovaskuler dan lainnya. [2]

Gejala Hipervitaminosis D

Jumlah vitamin D berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan kadar kalsium yang ada di dalam darah juga meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut dengan hiperkalsemia (terlalu banyak kalsium di dalam darah). Gejala yang sering terjadi akibat hipervitaminosis D yaitu: [2]

  • Kelelahan.
  • Kehilangan selera makan.
  • Penurunan berat badan.
  • Haus yang berlebihan.
  • Buang air kecil berlebihan.
  • Dehidrasi.
  • Sembelit.
  • Gugup.
  • Dering di telinga.
  • Kelemahan otot.
  • Mual, muntah.
  • Pusing,kebingungan.
  • Disorientasi.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Aritmia jantung.

Komplikasi Hipervitaminosis D

Komplikasi yang sering terjadi akibat hipervitaminosis D yaitu: [3]

  • Dehidrasi.
  • Hiperkalsemia.
  • Kerusakan ginjal.
  • Batu ginjal.

Kapan Harus Pergi ke Dokter?

  • Anda atau keluarga menunjukkan gejala hipervitaminosis D dan telah mengkonsusmi lebih banyak vitamin D daripada yang telah ditakar menurut RDA. [3]
  • Anda atau keluarga menunjukkan gejala dan telah mengkonsumsi vitamin D yang diresepkan ataupun dijual bebas.[3]

Diagnosis Hipervitaminosis D

Dokter akan meninjau riwayat kesehatan Anda dan mungkin bertanya beberapa resep yang dikonsumsi. Obat bebas dan suplemen juga akan menjadi pokok pertanyaan ketika Anda mendatangii dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait gejala yang sering terjadi. Ketika dokter telah mencurigai bahwa Anda atau keluarga mungkin menderita hipervitaminosis D maka bisa melakukan beberapa tes seperti: [2]

  1. Tes darah untuk memeriksa kadar vitamin D, kalsium dan fosfor (menentukan adanya kerusakan ginjal).
  2. Tes urin untuk memeriksa jumlah kalsium yang berlebihan di dalam urin.
  3. Rontgen tulang untuk menentukan adanya pengeroposan tulang secara signifikan.

Pengobatan Hipervitaminosis D

Dokter Anda mungkin akan menyarankan untuk segera mengonsumsi suplemen vitamin D ataupun multivitamin. Dokter juga akan merekomendadikan Anda untuk mengurangi jumlah kalsium di dalam makanan yang Anda konsumsi untuk sementara. Dalam beberapa kasus, kortikosteroid ataupun  bifosfonat akan menekan pelepasan kalsium dari tulang. [2]

Dokter akan terus memantau kadar vitamin D dalam darah hingga kembali normal. [2]

Pencegahan Hipervitaminosis D

Menghentukan atau menurunkan asupan suplemen vitamin D denga dosis tinggi akan mencegah terjadinya hipervitaminosis D. Batas atas yang dapat ditoleransi atau asupan harian maksimum untuk vitamin D yang kemungkinan tidak menyebabkan risiko penyakit yaitu sekitar 4000 IU dalam satu hari. Efek samping yang telah terlihat bagi orang yang mengonsumsi kurang dari 10.000 IU perhari akan terlihat dalam beberapa waktu lamanya. [2]

Dokter akan merekomendasikan agar Anda menurunkan jumlah kalsium yang ada di dalam makanan Anda. Pemantauan yang cermat diperlukan untuk mengatur agar kadar vitamin D dapat kembali normal. Anda harus rutin untuk memeriksakan keadaan penyakit Anda di dokter. [2]

Untuk mencerna vitamin D secara alami, Anda bisa mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D seperti: [2]

  • Minyak ikan cod.
  • Ikan berlemak, seperti salmon dan juga tuna.
  • Hati sapi.
  • Keju.
  • Kuning telur.
  • Beberapa jamur.

Anda juga bisa menemukan makanan yang diperkaya dengan vitamin D, termasuuk susu, jus jeruk, dan juga yogurt. Paparan sinar matahari secara langsung dalam jumah sedang juga menjadi sumber vitamin D alami. Lima belas menit atau kurang terpapar sinar mataahri akan meningkatkan kadar vitamin D di dalam tubuh secara alami. [2]

1. Katherine Zeratsky, R.D., L.D. What is Vitamin D Toxicity? Should I be Worried About Taking Supplement. Mayo Clinic; 2021
2. Debra Rose Wilson, Ph.D., MSN, R.N., IBCLC, AHN-BC, CHT. Ann Pietrangelo. What’s to Know About Hypervitaminosis D?. Medical News Today; 2017
3. Anonym. Hypervitaminosis D. Healthline; 2021

Share