Daftar isi
Hiponatremia adalah kondisi di mana konsentrasi natrium (sodium) di dalam darah terlalu rendah, yaitu kurang dari 35 mEq/L. Jumlah normal natrium serum di dalam tubuh seharusnya sebanyak 135-145 mEq/L. [1, 2]
Natrium (sodium) adalah elektrolit yang membantu menyeimbangkan jumlah air yang masuk dan keluar ke sel atau dari sel. Sehingga bila seseorang menderita hiponatremia, jumlah air dan natrium di dalam tubuh tidak seimbang [1, 3].
Hal ini ni bisa terjadi karena dua hal; entah itu karena natrium berkurang dengan sebab tertentu atau kadar air terlalu banyak [3].
Natrium (sodium) berperan menjaga tekanan darah, mendukung kinerja saraf dan otot, serta meregulasi keseimbangan cairan tubuh. Ada bermacam kemungkinan faktor yang mendorong seseorang terkena hiponatremia, berikut di antaranya [1]:
Beberapa obat seperti diuretik (pil air), antidepresan, dan obat pereda sakit dapat menggangu preses hormonal dan ginjal yang mana berdampak pada kadar natrium di dalam tubuh. [1, 3, 4, 6]
Gagal jantung kongestif dan penyakit tertentu lainnya bisa memengaruhi ginjal dan hati yang membuat cairan terakumulasi di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan natrium 9 (sodium) mengencer dan kadarnya berkurang. [1, 4, 6]
Ini adalah sebuah kelainan di mana tubuh memproduksi terlalu banyak hormon antidiuretik (ADH). Hormon tersebut membantu ginjal mengontrol jumlah air yang keluar melalui urin. Jika hormon antidiuretik terlalu banyak, tubuh akan menahan air yang keluar yang berakibat pada encernya natrium di tubuh [7].
Keadaan tersebut menyebabkan tubuh Anda kekurangan elektrolit, salah satunya natrium (sodium), serta meningkatkan kadar ADH. [1]
Penyakit Addison menyebabkan kerusakan pada kelenjar adrenal. Padahal kelenjar ini berfungsi memproduksi hormon yang membantu menjaga keseimbangan natrium, potasium, dan air di dalam tubuh. Ini akan berdampak pada kadar natrium juga [1, 4, 8].
Ini biasanya terjadi bila Anda minum setelah melakukan aktivitas fisik. Misalnya, berlari hingga keluar keringat. Keringat mengandung natrium (sodium), sehingga saat itu natrium dalam tubuh berkurang. Meminum terlalu banyak air pada saat-saat semacam ini dapat mengencerkan sisa-sisa natrium dalam tubuh. Kadarnya pun berkurang [1, 5].
Keparahan gejala bergantung pada seberapa rendah kadar natrium di dalam aliran darah dan seberapa cepat natrium melonjak turun. Pada kebanyakan kasus, level natrium turun secara perlahan sehingga hanya memperlihatkan gejala yang tidak begitu parah, seperti [4, 5, 6]:
Segera hubungi dokter bila dirasa memiliki gejala hiponatremia. Apalagi bila gejalanya sudah parah, seperti [4, 5, 6]:
Dokter biasanya akan bertanya mengenai riwayat kesehatan lalu melaksanakan tes fisik untuk Anda. Walau demikian, hiponatremia tidak bisa didiagnosa hanya dengan tes fisik saja. Untuk mengonfirmasi kadar natrium dalam darah, dokter akan melakukan uji laboratorium seperti tes darah dan tes urin [1, 2].
Pengobatan untuk hiponatremia didasarkan oleh faktor yang memengaruhi dan tingkat keparahannya [5].
Jika gejala yang diderita lemah, dokter Anda akan membuat penyesuaian kecil dengan melakukan terapi untuk Anda. Misalnya seperti menahan jumlah air yang dikonsumsi, memberikan obat-obatan, dan menindaki penyebab-penyebabnya. Terapi bisa dalam jangka panjang maupun pendek [5].
Penderita dengan gejala level sedang hingga parah memerlukan evaluasi dan pengobatan medis yang teliti, biasanya diminta untuk rawat inap. Bagi penderita level kronis, beberapa rumah sakit akan menginjeksikan natrium langsung ke dalam darah dan sangat membatasi konsumsi air [5].
Penanganan untuk masalah medis lain penyebab hiponatremia–seperti gagal jantung kongestif juga akan dilakukan untuk meningkatkan kondisi pasien [5].
Untuk hiponatremia kronik, kadar natrium akan turun secara perlahan selama 48 jam atau lebih dan gejala serta komplikasinya tidak begitu parah. Namun untuk hiponatremia akut, kadar natrium akan melonjak turun secara kilat. Ini bisa menyebabkan [1, 4]:
Anda lebih beresiko mengalami kerusakan otak akibat hiponatremia jika belum melalui masa menopause. Oleh dokter, ini dikarenakan hormon seksual perempuan memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyeimbangkan kadar natrium [1, 4].
Komplikasi hiponatremia juga bisa berwujud [2]:
Ini adalah kelainan serius yang disebabkan oleh cedera otot, baik langsung maupun tidak, yang bisa mengarah kepada gagal ginjal. Ini terjadi akibat matinya serabut otot yang kemudian melepaskan kandungannya ke dalam aliran darah [9].
Gangguan energi listrik di otak yang tidak terkontrol yang terjadi secara tiba-tiba [10].
Edema otak terjadi ketika cairan berkumpul di sekeliling otak yang menyebabkan meningkatnya tekanan. Edema biasanya berupa pembengkakan karena cairan yang terjebak dan bisa terjadi di mana saja [11].
Ada beberapa cara untuk mencegah hiponatremia [1]:
Anda bisa memberikan penanganan untuk kondisi yang bisa memengaruhi hiponatremia, seperti ketidakcukupan kelenjar adrenal. Tindakan demikian bisa membantu mengatasi rendahnya kandungan natrium dalam darah.
Jika Anda memiliki kondisi medis yang yang meningkatkan resiko terkena hiponatremia atau sedang meminum obat diuretik, pahami tanda-tanda dan gejala kekurangan natrium dalam darah.
Atlet harus meminum cairan seperlunya karena mereka berkeringat selama pertandingan. Rasa haus akan menjadi petunjuk seberapa banyak air yang Anda butuhkan agar tidak berlebihan.
Air adalah hal yang penting bagi tubuh, sehingga Anda perlu meminumnya secara cukup. Jangan sampai berlebihan. Warna urin bisa menjadi indikasi yang baik mengenai seberapa banyak air yang perlu Anda minum. Bila urin berwarna kuning pucat, itu menandakan air yang Anda minum cukup.
Walau demikian, Anda sebaiknya meningkatkan asupan cairan bila [3]:
1. Anonim. Hyponatremia. Mayo Clinic; 2020.
2. Eric E Simon. Hyponatremia. Medscape; 2019.
3. Janelle Martel. Low Blood Sodium (Hyponatremia). Healthline; 2020.
4. Anonim. Hyponatremia. Web MD; 2020.
5. Anonim. Hyponatremia. Cleveland Clinic; 2018.
6. Jayne Leonard. What are the symptoms of low sodium levels?. Medical News Today; 2018.
7. Anonim. Syndrome of inappropriate antidiuretic hormone secretion. MedlinePlus.
8. Anonim. Addison's disease. NHS; 2018.
9. Anonim. Rhabdomyolysis. Web MD.
10. Anonim. Seizure. Mayo Clinic; 2020.
11. Aaron Kandola. Cerebral edema: Everything you need to know. Medical News Today; 2018.
12. Brenda McBean. Everything You Should Know About Hypernatremia. Healthline; 2018.