Human Papilloma Virus (HPV) merupakan virus yang sangat umum di dunia. Penyakit ini memiliki tingkat prevalensi sekitar 9 – 13% dari 630 juta orang di dunia dan sekitar 85% terjadi pada negara berkembang[1].
Di Indonesia, HPV terjadi pada wanita dengan jumlah sekitar 4.0% dari jumlah populasi umum dalam waktu tertentu. Dan terdapat sekitar 87% dari total penderita kanker serviks di Indonesia disebabkan oleh HPV[2].
Daftar isi
Human Papilloma Virus (HPV) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada saluran reproduksi. Penyakit ini dapat terjadi pada pria dan wanita yang memiliki kegiatan seksual secara aktif[1].
Seseorang dapat terinfeksi penyakit ini secara berulang kali saat aktif melakukan kegiatan seksual. Penyakit ini juga ditularkan dengan langsung dari kulit ke kulit[1].
Pada umumnya, penyakit HPV menyebabkan pertumbuhan kutil atau selaput lendir. Namun, sebagian penyakit HPV menyebabkan kanker pada tubuh[4].
Virus HPV dikenal dengan sifatnya yang resisten atau tahan terhadap penyakit lain dan berada dimana – mana. Virus ini juga mampu bertahan di lingkungan tanpa inang. Ini yang menyebabkan virus ini memiliki peran utama dalam bidang onkologi[5].
Penyakit HPV terjadi pada wanita yang berusia 20 – 30 tahun. Namun, dalam beberapa literatur ditemukan bahwa penyakit HPV juga sering terjadi pada wanita hamil karena adanya perubahan hormonal dan penurunan kekebalan tubuh[6].
Tinjauan Human Papilloma Virus (HPV) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada saluran reproduksi dan dapat mengakibatkan penyakit lainnya.
Berdasarkan dari data WHO, HPV merupakan penyakit yang menyebabkan kanker leher rahim (serviks) dan kematian sebanyak 528.000 orang di dunia. Hampir 75% penyakit kanker disebabkan oleh HPV[1].
Penyakit HPV bukan hanya terjadi pada negara berkembang, tetapi juga pada negara maju. Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 80 juta orang memiliki penyakit HPV yang umum. Menurut American Cancer Society, sekitar 13.240 wanita akan mengidap penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh HPV[5].
Kematian akibat HPV kronis diperkirakan sebanyak 4170 di Amerika Serikat[5]. Sedangkan, di Indonesia kasus kematian yang diakibatkan oleh HPV kronis adalah 18.279 orang[2].
Berdasarkan penelitian di India, tingkat prevalensi penyakit HPV untuk wanita hamil yaitu 39.4%. Di Brazil, tingkat prevalensi penyakit HPV untuk wanita hamil adalah 25.3% dan pada wanita tidak hamil yaitu 13%[6].
Di Afrika, tingkat prevalensi penyakit HPV terhadap wanita hamil adalah 33.3%. Ini menunjukkan wanita hamil lebih rentan terhadap penyakit HPV[6].
Tinjauan Penyakit HPV lebih tinggi terjadi di Indonesia dibandingkan dengan Amerika Serikat dan tingkat prevalensi penyakit ini lebih tinggi pada wanita hamil.
Penyebab utama HPV adalah virus yang masuk ke dalam tubuh saat berhubungan seksual. Penyakit ini merupakan penyakit menular dan ditularkan saat bersentuhan langsung kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi[7].
Seseorang dapat terkena penyakit HPV dengan berhubungan seksual vaginal, anal, atau oral dengan orang yang terinfeksi secara aktif. HPV dapat ditularkan bahkan ketika orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala penyakit ini[7].
Penyakit ini juga dapat tertular dengan adanya sentuhan langsung kulit dengan kulit pada area kelamin dan berbagi mainan seksual[8].
Tinjauan Penyakit HPV hanya disebabkan oleh virus yang tertular akibat aktivitas seksual secara aktif dengan orang yang terinfeksi.
Pada umumnya, HPV tidak memiliki gejala atau gangguan pada kesehatan. Penyakit ini akan menunjukkan gejala jika sudah memberikan infeksi yang serius. Gejala HPV dibagi menjadi dua bagian utama yaitu gejala pada penyakit kanker dan gejala pada kutil[9].
Gejala HPV Penyebab Kanker
Jika HPV menjadi kanker, maka akan memberikan beberapa gejala sebagai berikut[9]:
Gejala HPV Penyebab Kutil
Pada banyak kasus penyakit HPV, sistem kekebalan tubuh mampu mengalahkan infeksi dari HPV sebelum menimbulkan kutil. Gejala yang timbul saat kutil muncul adalah sebagai berikut[4]:
Kapan harus ke dokter?
Jika gejala dari kutil memberikan rasa malu dan ketidaknyamanan yang parah dan jika gejala dari kanker tidak dicantumkan dalam gejala-gejala yang terjadi secara umum[8,9].
Tinjauan Pada umumnya, penyakit HPV tidak memberikan gejala kecuali sudah memberikan infeksi yang parah. Gejala HPV dibagi berdasarkan penyakit yang akan ditimbulkan.
HPV terdiri lebih dari 100 jenis yang mampu menginfeksi sel epitel termasuk kulit, pernapasan, atau saluran kelamin atau reproduksi[6]. Misalnya jenis 16 dan 18 mengakibatkan kanker serviks dan jenis 6 dan 11 menyebabkan kutil pada kelamin[1].
Tingkatan penyakit HPV pada saluran kelamin adalah sebagai berikut[6]:
Tinjauan Penyakit HPV terdiri dari lebih dari 100 jenis dengan tingkatan dan letak terjadi yang berbeda.
Penyakit ini tidak memiliki ciri – ciri atau gejala ada yang terkena infeksi dari virus ini. Namun, infeksi yang parah akan memberikan ciri – ciri sebagai berikut[10]:
Tinjauan Pada umumnya, kebanyakan penderita HPV tidak memiliki ciri - ciri khusus.
Belum ada obat yang pasti untuk menghilangkan virus HPV. Namun, terdapat beberapa terapi kesehatan yang dapat dilakukan berdasarkan dengan jenis penyakit yang timbul akibat HPV[7].
Terapi Kesehatan Penyakit HPV pada Kutil
Beberapa terapi kesehatan yang diberikan adalah[10]:
Terapi Kesehatan Penyakit HPV pada Kanker
Beberapa terapi kesehatan yang diberikan adalah[9]:
Tinjauan Tidak ada obat yang dapat menghilangkan penyakit HPV. Namun, ada beberapa terapi kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak HPV.
Beberapa pantangan dan anjuran untuk penyakit HPV adalah[4]:
Tinjauan Beberapa pantangan dan anjuran yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi risiko penularan terhadap orang lain.
Penyakit HPV adalah penyakit umum. Faktor risiko terhadap HPV adalah[1,4]:
Tinjauan Ada beberapa faktor atau hal yang harus diperhatikan agar tidak meningkatkan risiko HPV.
Tidak ada yang dilakukan untuk memastikan HPV secara khusus. Beberapa cara diagnosis yang dilakukan oleh dokter adalah sebagai berikut[10]:
Tinjauan Diagnosis terhadap HPV tidak dapat dilakukan secara khusus. Namun, ada beberapa cara diagnosis yang dapat dilakukan oleh dokter.
Beberapa komplikasi dari HPV adalah sebagai berikut[4]:
Tinjauan Komplikasi dari HPV terdiri dari beberapa penyakit yang dapat menjadi penyakit yang lebih parah.
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah[7]:
Tinjauan Pencegahan dilakukan untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit HPV.
Pada umumnya, wanita hamil memang saat rentan terkena penyakit HPV karena daya tahan tubuh yang lemah. Namun, HPV ini tidak memiliki risiko yang berbahaya bagi janin dan kemungkinan kecil untuk menularkan penyakit ini pada janin[6].
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjalani kehamilan dengan HPV adalah[11]:
Tinjauan Kehamilan dengan penyakit HPV tidak memiliki risiko yang berbahaya dan dapat dijalani dengan tindakan yang tepat.
Berdasarkan hasil penelitian ahli nutrisi, tidak ada makanan yang mampu membunuh virus HPV. Beberapa pola makan atau nutrisi yang dianjurkan untuk mengurangi risiko HPV adalah[12]:
Tinjauan Makanan tidak dapat membunuh virus HPV, hanya membantu untuk mengurangi risiko HPV.
1) Anonim. 2018. World Health Organization. Human Papillomavirus (HPV).
2) Anonim. 2019. HPV Centre. Indonesia Human Papillomavirus and Related Cancers, Fact Sheet 2018.
3) Anonim. 2015. HPV Centre. HPV Prevention At A Glance.
4) Anonim. 2019. Mayo Clinic. HPV Infection.
5) Dörthe Brüggmann; Luise Kayser; Jenny Jaque; Matthias Bundschuh; Doris Klingelhöfer & David A. Groneberg. 2018. National Institute of Health. Human papilloma virus: global research architecture assessed by density-equalizing mapping.
6) Deeksha Pandey; Vani Solleti; Gazal Jain; Anwesha Das; Kabekkodu Shama Prasada; Shobha Acharya & Kapaettu Satyamoorthy. 2019. National Institute of Health. Human Papillomavirus (HPV) Infection in Early Pregnancy: Prevalence and Implications.
7) Anonim. 2019. Centers for Diseases Control and Prevention. Genital HPV Infection - Fact Sheet.
8) Anonim. 2019. NHS. Human Papillomavirus (HPV).
9) Anonim. Diakses pada 2020. Planned Parenthood Federation of America, Inc. Human Papillomavirus (HPV).
10) Anonim. 2020. Department of Health Australian Government. HPV (Human papillomavirus).
11) Anonim. Diakses 2020. WebMD. HPV and Pregnancy.
12) Millie Lytle ND, MPH, CNS. 2014. Invite Health. Human Papilloma Virus (HPV): Why Clinical Nutrition is Imperative.