Jukut pendul adalah salah satu jenis rumput yang memiliki aroma wangi dan dikenal karena daun serta rimpang yang dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional.
Tanaman ini telah tersebar pada seluruh wilayah tropis dan memiliki iklim yang hangat seperti Malaysia, Inggris, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Indonesia, serta negara lainnya[1].
Daftar isi
Jukut pendul merupakan tanaman yang berasal dari keluarga cyperaceae dan memiliki nama ilmiah yaitu Kyllinga brevifolia. Tanaman ini memiliki kesamaan dengan tanaman Cyperus brevifolius[1].
Tanaman ini memiliki sebutan lainnya sesuai dengan negara asal seperti dalam bahasa inggris dikenal dengan nut sedge atau shoert-leaved kyllinga, sebutan kanching baju jantan atau katob di Malaysia, dan lainnya[1].
Jukut pendul dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 1500 hingga 2600 meter di atas permukaan laut seperti di pembukaan hutan, tepi sungai, sepanjang jalan, atau padang rumput[1].
Tanaman ini berbentuk seperti rumput dengan tinggi sekitar 30-50 cm dan memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut[1]:
Kandungan senyawa aktif dari ekstrak minyak rimpang jukut pendul adalah sebagai berikut[2]:
Nama Senyawa | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Alfa Pinene | 1.86 | persen |
Beta pinene | 13.58 | persen |
Beta myrcene | 0.54 | persen |
P – cymene | 0.79 | persen |
Limonene | 2.41 | persen |
Beta elemene | 1.11 | persen |
Cyperene | 7.63 | persen |
Beta kariofilen | 0.65 | persen |
Germacrene D | 0.67 | persen |
Allo- aromadendrene | 0.49 | persen |
Beta selinene | 0.52 | persen |
Linalool | 0.52 | persen |
(E) – Ocimene | 0.42 | persen |
Cis – linalool oxide | 1.21 | persen |
Kandungan senyawa aktif pada tabel di atas merupakan bagian dari komponen senyawa fenol, flavonoid, tannin, saponin, dan terpenoid yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Selain rimpang, duan dari jukut pendul juga mengandung senyawa aktif yang berperan baik untuk kesehatan tubuh adalah[3]:
Beberapa manfaat dari jukut pendul adalah sebagai berikut:
Ekstrak rimpang dari jukut pendul dapat mengatasi depresi, gangguan kecemasan, serta memberikan rasa tenang pada penderita penyakit mental[4].
Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat anti depresi untuk mengurangi reaksi atau gejala dari penyakit mental serta mengatasi gangguan dari suasana atau serangan panik[4].
Ekstrak jukut pendul memiliki efek hepatoprotektif yang dapat menjaga kesehatan hati dan berguna untuk mencegah kerusakan yang terjadi pada hati[5].
Ekstrak ini juga melindungi hati dari racun serta radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan dan penyakit pada hati seperti karbon tetraklorida (CCl4)[5].
Daun jukut pendul memiliki kemampuan untuk meredakan rasa nyeri pada kepala. Daun ini telah digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi sakit kepala di India[6].
Rimpang jukut pendul berperan sebagai antispasmodik yang dapat mengatasi perut kram atau otot kandung kemih serta otot usus yang kram karena diare, tukak lambung, atau gangguan pencernaan lain[7].
Tanaman ini juga dapat mengurangi volume ekskresi tinja dan meningkatkan kepadatan tinja pada penderita diare atau disentri[15].
Tanaman ini telah digunakan di Paraguay dan India sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi gangguan pada perut serta usus, diare, dan mengatasi perut kram yang disebabkan oleh datang bulan (menstruasi)[7,11].
Rimpang jukut pendul memiliki sifat diuretik yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi urin serta volume urin yang dikeluarkan dari tubuh[7,8].
Jukut pendul berguna untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan melindungi ginjal dari kerusakan atau gangguan. Tanaman ini telah digunakan di beberapa negara seperti Paraguay sebagai obat diuretik[7,8].
Rimpang jukut pendul dapat memberikan kesegaran pada tenggorokan dan meredakan batuk kering atau batuk tanpa dahak dan batuk rejan[9,15].
Rimpang ini telah digunakan di beberapa negara seperti India dan Paraguay sebagai pengobatan tradisional untuk meredakan batuk kering serta sebagai minuman penyegar[7,9].
Rimpang jukut pendul dapat digunakan untuk mengeluarkan berbagai racun dalam tubuh. Tanaman ini telah digunakan di Cina dan Selandia Baru sebagai salah satu detox untuk membersihkan tubuh dari berbagai racun yang berbahaya untuk tubuh[10].
Rimpang jukut pendul memiliki sifat antipiretik yang dapat menurunkan demam pada tubuh[10].
Tanaman ini juga membantu tubuh untuk mengeluarkan panas melalui keringat dan menyembuhkan pilek yang disertai dengan demam[10,15].
Tanaman ini telah digunakan di beberapa negara seperti Selandia Baru, Cina dan India untuk menurunkan panas pada tubuh dan mengatasi pilek[9,10,15].
Rimpang jukut pendul dapat membantu untuk menjaga kesehatan jantung karena tanaman ini dapat meningkatkan kelancaran dari peredaran darah dalam tubuh[10].
Tanaman ini telah digunakan di Selandia Baru dan Cina sebagai pengobatan tradisional untuk memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh.
Rimpang dari jukut pendul dapat mengeringkan luka, mempercepat kesembuhan dari luka, dan mencegah infeksi pada luka pada kulit[11].
Rimpang ini telah digunakan di beberapa negara seperti India untuk menyembuhkan luka luar atau luka terbuka pada kulit[11].
Rimpang dari jukut pendul dapat membantu untuk mengatasi pembengkakan pada bagian luar tubuh di kaki atau tangan seperti memar pada kaki atau tangan, radang pada kulit, atau radang sendi[11].
Rimpang ini telah digunakan di India untuk mengatasi berbagai pembengkakan dan radang pada bagian luar tubuh, salah satunya adalah radang sendi atau rematik.
Jukut pendul mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, dan fenolyang memberikan sifat antioksidan dalam tubuh[12].
Antioksidan berguna untuk mencegah radikal bebas masuk ke dalam tubuh, meningkatkan kekebalan serta stamina tubuh, dan mencegah penuaan dini[13].
Rimpang dari jukut pendul dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengatasi gangguan tidur seperti insomnia. Efek penenang yang dimiliki oleh tanaman ini sangat baik untuk penderita gangguan tidur atau penderita insomnia[7].
Jukut pendul dapat melawan bakteri yang dapat menyebabkan radang, gangguan, serta infeksi pada kulit seperti bakteri pseudomonas aeruginosa dan s. aureus[14].
Beberapa jenis gangguan kulit yang dapat diatasi adalah bisul, kudis, kulit yang bernanah, serta dermatitis atau gatal-gatal pada kulit.
Jukut pendul dapat digunakan untuk melawan bakteri seperti e. coli, b. subtilis, serta p. aeruginosa yang dapat menyebabkan berbagai infeksi dalam tubuh seperti infeksi saluran kemih atau infeksi usus[14].
Jukut pendul dapat melawan parasit plasmodium yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Ini berarti tanaman ini dapat digunakan sebagai pengobatan untuk malaria[15].
Selain itu, tanaman ini telah digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi penyakit malaria di India[15].
Jukut pendul dapat mengatasi gangguan pada paru-paru yang menyebabkan kesulitan pada pernapasan, salah satunya adalah bronkitis[15].
Tanaman ini berperan secara aktif untuk mengatasi bronkitis dan telah digunakan di India untuk mengatasi penyakit ini[15].
Jukut pendul tidak memberikan efek samping bila tidak digunakan secara berlebihan atau dalam waktu yang panjang. Beberapa efek samping dari tanaman ini bila digunakan berlebihan adalah:
Jukut pendul yang dikonsumsi secara berlebihan dapat mengganggu gerakan pada tubuh. Ini dapat menurunkan kemampuan gerak serta pola tingkah laku dari tubuh[7].
Jukut pendul yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menurunkan laju pernapasan dan menyebabkan sesak napas. Ini dapat berakibat buruk bagi penderita asma atau sesak napas[7].
Bagi penderita asma, sesak napas, atau gangguan jantung sangat dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi tanaman ini secara berlebihan.
Beberapa cara penggunaan jukut pendul adalah sebagai berikut:
Rimpang dari jukut pendul dikupas, dicuci bersih, dipotong kecil, dan direndam dengan air dingin selama beberapa jam atau sekitar 3-5 jam dalam wadah yang tertutup[11].
Air ini diminum untuk menyembuhkan diare, perut kram, gangguan pencernaan, mengeluarkan racun dalam tubuh, melindungi hati, serta sebagai sumber antioksidan[11].
Pasta dari jukut pendul dapat dibuat dari rimpang atau daun. Cara membuatnya adalah rimpang atau daun dari jukut pendul dicuci dan dihaluskan hingga mengeluarkan air dan berbentuk seperti pasta[6,11].
Pasta daun dapat ditempelkan pada kepala untuk meredakan nyeri atau sakit kepala.
Sedangkan, pasta rimpang ditempelkan pada luka luar, infeksi kulit, bisul, radang kulit, bagian tubuh yang bengkak atau memar, atau radang sendi[6,11].
Rebusan dari jukut pendul dapat dibuat dengan cara yaitu rimpang dan daun jukut pendul direbus dengan 3 gelas air hingga mendidih atau menjadi satu gelas air rebusan[15].
Rebusan ini juga dapat dibuat hanya dengan menggunakan rimpang saja, dengan cara yang sama untuk membuat rebusan daun dan rimpang[9].
Rimpang memiliki rasa yang sedikit tajam, pahit, atau pedas sehingga dapat menambahkan sedikit madu saat diminum.
Rebusan ini diminum untuk mengatasi malaria, diare, demam, pilek, batuk rejan, batuk kering, bronkitis, dan sebagai minuman penyegar serta sumber antioksidan[15,9].
Jukut pendul merupakan salah satu jenis rumput yang dapat ditanam sendiri pada pekarangan rumah karena tanaman ini dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dengan iklim hangat[1].
Penyimpanan dari bagian tanaman ini seperti rimpang atau daun tidak memerlukan cara yang khusus. Cara penyimpanannya dapat dilakukan seperti cara menyimpan jahe.
Rimpang atau daun dapat disimpan pada wadah terbuka dan diletakkan pada suhu ruangan serta dijauhkan dari sinar matahari langsung[1].
Jukut pendul merupakan salah satu jenis rumput dimana daun dan rimpang dapat digunakan sebagai pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit, tetapi memiliki efek samping bila digunakan secara berlebihan khususnya bagi penderita asma atau sesak napas.
1) Anonim. Kyllinga brevifolia Rottb. Globinmed. 2015.
2) Victor Nigoka, Pierette Lokanga Tchiyamba & Flore Victoire Foungui Otoungou. Composition of the essential oils of three Cyperus species from Congo. Academic Journals. 2014.
3) Prajwal Paudel, Prabodh Satyal, Ganesh Khadka & William N. Setzer. Leaf Essential Oil Composition of Kyllinga brevifolia Rottb. from Nepal. Journal of Essential Oil Bearing Plants. 2012.
4) M C Hellión-Ibarrola, Y Montalbetti, O Y Heinichen, M L Kennedy, M A Campuzano, N Alvarenga & D A Ibarrola. Antidepressant-like effect of Kyllinga brevifolia rhizomes in male mice and chemical characterization of the components of the active ethyl acetate fraction. Elsevier. 2016.
5) Dr. Syed Arshaduddin Ahmed & Dr. K. Chakravarthy. Simultaneous Evaluation, Estimation Of Hepatoprotective Effects Of Kyllinga Brevifolia And Antiepileptic Activity Of Rorippa Sarmentosa Extracts In Rats. Global Journal For Research Analysis. 2017.
6) Dr. Subhajit Bandyopadhyay. Observation On The Traditional Herbal Remedies Of Pain From Koch Bihar District, West Bengal. World Journal of Pharmaceutical Research. 2017.
7) M.C. Hellio¨n-Ibarrola, D.A. Ibarrola, Y. Montalbetti, D. Villalba, O. Heinichen & E.A. Ferro. Acute toxicity and general Pharmacological effect on central nervous system of the crude rhizome extract of Kyllinga brevifolia Rottb. Elsevier. 1998.
8) Vijay B. Arumugham & Mohamed H. Shahin. Therapeutic Uses Of Diuretic Agents. National Institute of Health. 2020.
9) Ajit Kr. Das & Yaiphabi Tongbram. Study On Medicinal Plants Used By Meitei Community Of Bishnupur District, Manipur. International Journal of Current Research. 2014.
10) John Yi Jiang, Cheng Peng, Jin Pei & Qinghua Wu. Primary Research on the Medicinal Properties of Natural Chinese Medicines
in New Zealand. Acupuncture & Traditional Medicine Journal. 2017.
11) Paramjeet Cheema, Manjit Inder Singh Saggoo & Neeraj Kumar. Cytomorphology of Some Medicinal Sedges from North
West India. International Journal of Pharmacy & Pharmaceutical Research. 2017.
12) Aloke Sarkar, Debjoy Bhattacharya & D De Sarker. Antioxidative Synergistic Effect Of Extract Mixture Of Some Grass Species. International Journal of Advance and Innovative Research. 2018.
13) F J Kelly. Use of antioxidants in the prevention and treatment of disease. National Institute of Health. 1998.
14) Francis Adu, Yaw Duah Boakye, Christian Agyare, George Henry Sam, Vivian Etsiapa Boamah & Frank Boateng Osei. Antibacterial resistance modulatory properties of selected medicinal plants from Ghana. Academic Jiurnals. 2019.
15) Anup Kumar Sarkar, Manas Dey & Mallika Mazumder. Ecological status of medicinal plants of Chalsa forest range under Jalpaiguri division, West Bengal, India. International Journal of Herbal Medicine. 2017.