Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Kandungan nutrisi berupa vitamin dan mineral yang beragam pada kacang mentega menyebabkan makanan ini memiliki banyak manfaat. Kacang mentega berperan sebagai antioksidan, mencegah penyakit kronis, berperan
Daftar isi
Kacang mentega merupakan salah satu jenis tanaman kacang-kacangan yang memiliki nama latin Bunchosia armeniaca. Kacang mentega juga dikenal dengan naman kacang amazon.
Kacang ini berasal dari Amerika selatan dan dikenal dengan nama peanut butter fruit. Kacang mentega kemudian tersebar ke seluruh dunia karena mudahnya tanaman ini untuk tumbuh.
Tanaman kacang mentega bahkan dapat tumbuh subur di daerah tropis, seperti Indonesia. Hal ini dikarenankan kacang mentega hanya memerlukan lingkungan yang sejuk dengan ketinggian 100 meter dari permukaan laut [1].
Kacang mentega memang masih sangat jarang di Indonesia, jika tidak cermat dalam melihatnya akan terlihat sama dengan tanaman mlinjo. Namun kacang mentega memiliki beberapa karakteristik yang berbeda.
Tanaman kacang mentega memiliki daun berwarna hijau dengan bentuk yang oval. Selain itu, bentuk tulang daunnya menyirip. Sedangkan pada bagian bunga berwarna kuning menyala.
Pada bagian buah, tanaman kacang mentega memiliki buah berwarna hijau ketika mentah lalu berubah menjadi oranye dan ketika masak akan menjadi merah.
Tekstur buah kacang mentega, seperti lembek dan dapat langsung dimakan. Bijinya dapat di makan setelah di sangrai terlebih dahulu.
Berikut ini kandungan gizi pada 100 gram kacang mentega kering menurut data United State Department of Agriculture (USDA) [4] :
Nama | Jumlah | Unit |
Air | 1.23 | g |
Energi | 598 | kcal |
Protein | 22.21 | g |
Lemak Total | 51.36 | g |
Karbohidrat | 22.31 | g |
Serat | 5 | g |
Kalsium | 49 | mg |
Zat Besi | 1.74 | mg |
Magnesium | 168 | mg |
Fosfor | 335 | mg |
Kalium | 558 | mg |
Natrium | 426 | mg |
Zinc | 2.51 | mg |
Mangan | 6.56 | mg |
Selenium | 4.1 | µg |
Folat | 87 | µg |
Vitamin A | 124 | IU |
Niasin | 13.112 | mg |
Vitamin B-6 | 0.441 | mg |
Tiamin | 0.15 | mg |
Kacang mentega mengandung natrium yang sangat tinggi. Natrium sangat bermanfaat bagi tubuh, salah satunya adalah menyeimbangkan kadar cairan pada tubuh dan juga membantu fungsi saraf.
Selain itu, terdapat kandungan vitamin A yang berfungsi dalam menjaga kesehatan mata dan juga sebagai antioksidan.
Kacang mentega memiliki berbagai macam jenis senyawa, salah satunya adalah vitamin B. Kacang mentega memiliki berbagai macam jenis vitamin B, seperti tiamin, vitamin-B6 dan niasin.
Selain itu, kandungan mangan yang terdapat pada kacang mentega juga berfungsi dalam menjaga kesehatan otot dan syaraf pada tubuh.
Kemudian, kacang mentega juga memiliki kandungan kalsium yang dapat merangsang produksi osteocalcin pada tulang yang dapat memperkuat dan menjaga kesehatan tulang [1,2]
Peanut butter fruit atau kacang mentega memiliki berbagai macam kandungan gizi yang dapat memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh. Berikut ini beberapa manfaat kacang mentega untuk kesehatan :
Kandungan lemak tak jenuh pada kacang mentega dapat membantu mengurangi kadar lemak jahat pada tubuh atau LDL (Low Density Lipoprotein) dengan cara memproduksi kadar HDL (High Density Lipoprotein).
HDL dapat membantu membersihkan saluran arteri dari lemak jahat agar tetap bersih dan tidak terjadi penyumbatan darah. Selain itu, senyawa kolin juga berperan dalam membersihkan lemak pada organ hati [2,5].
Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh dapat membantu tubuh mengurangi lemak jahat atau LDL yang dapat menyebabkan berbagai macam masalah pada kesehatan.
Kacang mentega memiliki kandungan kalium dan natrium yang sangat tinggi dan salah satu manfaatnya adalah menjaga cairan tubuh agar tetap seimbang.
Apabila cairan tubuh tidak seimbang karena salah satu diantara kedua senyawa tersebut terlalu tinggi dapat menimbulkan tekanan darah tinggi. Selain itu, kandungan fosfor di dalamnya juga berperan dalam merelaksasi otot-otot yang mengatur detak jantung agar tetap stabil [6]
Tubuh membutuhkan asupan asam folat yang sangat banyak, karena asam folat dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan DNA pada sel. Selain itu, asam folat juga salah satu senyawa pembentuk sel darah merah yang merupakan salah satu komponen penting di dalam tubuh.
Selain itu, kandungan serat juga berperan penting dalam memberikan makan bagi bakteri baik di dalam organ pencernaan atau berperan sebagai prebiotik.
Ketika bakteri baik berjumlah cukup di dalam tubuh, hal ini dapat mendorong tubuh untuk lebih banyak menyerap kalsium dan menyehatkan organ pencernaan [7]
Tiamin dan vitamin B-6 merupakan dua jenis vitamin B yang merupakan asupan baik untuk meningkatkan kinerja otak terutama dalam hal mengingat dan kabar baiknya kedua senyawa ini terdapat pada kacang mentega.
Tiamin atau vitamin B-1 adalah senyawa yang berperan dalam meningkatkan kinerja sistem saraf dan otak terutama dalam hal kecepatan merasakan rangsangan dari luar.
Sedangkan vitamin B-6 merupakan senyawa yang berperan dalam pembentukan neurotransmitter. Perlu diketahui, neurotransmitter merupakan senyawa kimia yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menyampaikan pesan dari sel satu ke sel yang lainnya [9].
Vitamin B terdiri dari banyak jenis sehingga diberikan kode yang berupa penomeran yang berasal dari urutan ditemukannya senyawa vitamin tersebut.
Di dalam kacang mentega juga terdapat senyawa antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari efek radikal bebas yang berasal dari luar dan dari dalam. Salah satu kandungan antioksidan pada kacang mentega, yaitu selenium.
Selenium merupakan senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk selenoprotein yang memiliki fungsi sebagai penetral racun di dalam tubuh, seperti hidrogen peroksida dan menjadikannya menjadi cairan yang netral [2]
Selain selenium, masih terdapat beberapa senyawa antioksidan lain yang terdapat di dalam kacang mentega, salah satunya adalah antosianin
Di dalam kacang mentega terdapat kandungan vitamin A yang walaupun sedikit tetapi masih memberikan manfaat bagi tubuh, terutam dalam meningkatkan fungsi mata untuk pengelihatan.
Vitamin A dapat berperan dalam merangsang pembentukan senyawa rhodopsin yang merupakan senyawa kimia penangkap cahaya yang diterima oleh mata.
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan turunnya jumlah rhodopsin dan berkurangnya kemampuan mata dalam menerima cahaya. Selain itu, kacang mentega juga memiliki kandungan antosianin di dalamnya yang bersifat antioksidan dan dapat menjaga mata dari kerusakan akibat efek radikal bebas [2,9].
Antosianin merupakan antioksidan pada tanaman yang memebrikan pigmen berwarna cerah, seperti merah,oranye atau kuning.
Kacang mentega walaupun memiliki berbagai macam kandungan gizi yang memberikan manfaat baik untuk kesehatan, faktanya juga memiliki kandungan gizi yang dapat menimbulkan efek samping yang buruk bagi tubuh.
Berikut ini beberapa efek samping kacang mentega :
Makanan yang berasal dari kacang-kacangan sangat tidak disarankan dan merupakan pantangan terbersar bagi penderita asam urat. Hal ini dikarenakan pada kacang terdapat senyawa yang bernama purin.
Senyawa purin merupakan senyawa organik aromatik alami yang mengandung nitrogen dan akan diubah menjadi senyawa purin ketika masuk ke dalam tubuh.
Senyawa puring yang tidak terpakai oleh tubuh biasanya akan dibuang oleh ginjal bersamaan dengan urin. Namun, dalam kondisi terlalu banyak purin di dalam tubuh akan mengakibatkan penumpukkan, terutama penumpukkan akan terjadi pada daerah sendi.
Senyawa purin yang menumpun akan mengeras dan mengganggu kinerja sendi. Hal ini lah yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada sendi [10]
Walaupun kacang mentega baik untuk kesehatan, namun faktanya kacang mentega tidak begitu bagus untuk dimasukkan ke dalam menu diet.
Hal ini dikarenakan kacang mentega mengandung karbohidrat yang sangat besar dan sangat tidak mendukung program diet yang bertujuan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi.
Selain itu, kadar natrium yang tinggi juga dapat menimbulkan beberapa penyakit yang berbahaya jika dikonsumsi secara terus-menerus, salah satunya adalah tekanan darah tinggi.
Pada dasarnya, mengonsumsi kacang mentega tidak berlebihan mungkin tidak akan menimbulkan masalah pada kesehatan, namun jika berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping yang buruk pada tubuh.
Pada dasarnya menyimpan kacang mentega hampir sama dengan cara menyimpan buah-buahan. Hal ini dikarenakan kacang mentega memiliki daging yang lembek dan dapat dikonsumsi secara langsung.
Berikut ini beberapa cara menyimpan kacang mentega :
Kacang mentega dapat bertahan dalam jangka waktu lebih dari 1 minggu dan tidak lebih dari 2 minggu karena kandungan air di dalam kacang mentega dapat menyebabkan pembusukan [1].
Karena teksturnya yang sama dengan buah, cara penyimpanan kacang mentega hampir mendekati cara penyimpanan pada buah lainnya.
Kacang mentega merupakan jenis kacang yang masih sangat jarang ditemui di kawasan Indonesia. Hal ini menyebabkan minimnya pengetahuan mengenai bagaimana cara mengonsumsi kacang mentega secara benar.
Kacang mentega sangat aman dimakan secara langsung, mengingat rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut. Namun, ada beberapa tips dalam mengonsumsi kacang mentega, berikut ini tipsnya [1,2] :
Selai Kacang Mentega
Selai kacang mentega dapat dimakan dengan roti ataupun biskuit karena rasanya yang manis dan sedikit asam. Dengan olahan ini memungkinkan anak-anak untu mengonsumsi kacang mentega karena lebih menarik dan nikmat.
Menjadikan Jus
Kacang mentega dapat dikonsumsi secara langsung ataupun diolah menjadi berbagai macam makanan atau minuman, namun yang perlu diperhatikan adalah menjaga kandungan gizi di dalamnya tetap ada
1.GADV Karunasena, VGG Chandrajith and SB Navaratne. 2018. International Journal of Food Science and Nutrition Volume 3; Issue 3. Physicochemical characteristics of pea nut butter fruit (Bunchosia armeniaca)
2. GADV Karunasena, VGG Chandrajith and SB Navaratne. 2018. journal of Pharmacognosy and Phytochemistry 7(4): 343-346. Antioxidant capacity and total phenol content of peanut butter fruit (Bunchosia armenica)
3. Emilio Ros. 2010. Nutrients, 2, 652-682. Health Benefits of Nut Consumption
4. Anonym. 2020. Unite State Department of Agriculture (USDA). Peanut Butter.
5. Esin Eren, Necat Yilmaz and Ozgur Aydin. 2012. The Open Biochemistry Journal,6, 78-93. High Density Lipoprotein and it’s Dysfunction
6. Connie. M Weaver. 2013. American Society for Nutrition 4: 368S-377S. Potassium and Health.
7. Shalini S Pavarya,, K. Pavitra. 2014. Agro Food Industry Hi Tech vol.3 no.24. Folate: its health benefits
8. Gustav Schellack, Pamela Harirari, Natalie Schellack. 2015. South African Pharmaceutical Journal ;82(4):28-33. B-complex vitamin deficiency and supplementation.
9. Mohd Fairulnizal Md Noh, Rathi Devi Nair Gunasegavan, Suraiami Mustar. 2019. Intech Open 84460. Vitamin A in Health and Disease.
10. Sachang Dinesh, Gangwar Sikha, Ghangwar Bavana, Sharma Nidhi, Sharma Dileep. 2012. Journal Of Pharmaceutical and Scientific Inovation 29-34. Biological Activities Of Purine Analogue : A Review