Makanan, Minuman dan Herbal

Kafein untuk Ibu Hamil, Manfaat – Efek Samping dan Mitos

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kafein merupakan salah satu stimulan yang paling sering dikonsumsi pada populasi umum. Kafein ditemukan pada berbagai makanan dan minuman, termasuk kopi, teh, coklat, minuman bersoda, dan minuman berenergi.

Fakta Kafein untuk Ibu Hamil

Kafein merupakan stimulan dan diuretik, karena stimulan yang terdapat dalam kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung yang tidak direkomendasikan selama masa kehamilan. [1]

Kafein juga meningkatkan frekuensi buang air kecil. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kadar cairan pada tubuh dan dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi. [1]

Kafein melintasi plasenta menuju ke bayi dalam kandungan. Meskipun ibu hamil dapat mengatur jumlah kafein yang dikonsumsi tubuh, tetapi bayi tidak dapat memetabolisme kafein. [1]

Jumlah kafein yang dikonsumsi juga dapat mempengaruhi perubahan pada pola tidur bayi dan pola gerakan normal di tahap akhir kehamilan. [1]

Stimulan di dalam kafein dapat membuat ibu hamil dan bayi menjadi terjaga sepanjang malam. [1]

Mitos Kafein untuk Ibu Hamil

Salah satu mitos mengenai kafein untuk ibu hamil yaitu mengenai minuman yang mengandung kafein (seperti kopi, teh, soda, dan lain lain) dapat dikonsumsi secara aman selama masa kehamilan, tetapi dalam takaran secukupnya. [2]

Terdapat hasil penelitian pada hewan yang menunjukkan bahwa asupan kafein yang berlebihan dapat terjadinya keguguran, berat badan lahir menjadi rendah, atau cacat lahir pada bayi seperti celah langit-langit. [2]

Pada manusia, kafein akan melewati plasenta, tetapi terdapat penelitian yang tidak cukup valid mengenai efek kafein pada janin manusia. Para ahli merekomendasikan untuk membatasi asupan kafein untuk ibu hamil. [2]

Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Kafein?

Ibu hamil tidak perlu menghentikan kebiasaan mengonsumsi kafein ketika sedang hamil. Dulu memang disarankan untuk ibu hamil agar menghindari kopi dan jenis kafein lainnya. [3]

Namun, terdapat penelitian terbaru yang telah ditemukan bahwa mengonsumsi kafein dalam takaran secukupnya diperbolehkan, selama dibarengi dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan. [3]

Manfaat Kafein untuk Ibu Hamil

Kafein terbukti dapat meningkatkan energi dan fokus ibu hamil. [4]

Penelitian menunjukan bahwa kafein dapat merangsang otak dan sistem saraf pusat, hal ini dapat membantu ibu hamil menjadi terjaga sepanjang malam dan mempertajam kewaspadaan mental. [4]

Kafein juga efektif dalam mengobati sakit kepala yang dicampur dengan pereda nyeri, seperti asetaminofen. [4]

Minuman yang mengandung kafein juga mengandung antioksidan dan senyawa bermanfaat untuk melindungi dari kerusakan sel, peningkatan peradangangan, dan menangkal penyakit kronis. [4]

Teh hijau sangat kaya akan antioksidan, sama seperti teh dan kopi yang mengadung banyak antioksidan juga. [4]

Efek Samping Kafein untuk Ibu Hamil

Kafein berpotensi memiliki banyak risiko, beberapa risiko tersebut menciptakan kekhawatiran yang kemungkinan berbahaya bila dikonsumsi selama kehamilan. [4]

Jangka waktu untuk wanita hamil dalam memetabolisme kafein membutuhkan waktu yang lebih lama, sekitar 1.5 hingga 3.5 kali lebih lama agar kafein dalam tubuh wanita hamil dapat dihilangkan. [4]

Kafein melewati plasenta dan memasuki aliran darah bayi, banyak wanita hamil yang merasa khawatir jika kafein dapat mempengaruhi kesehatan bayi. [4]

Risiko dari mengonsumsi kafein pada ibu hamil mengenai keguguran, berat badan lahir rendah, dan efek samping lainnya dibutuhkan lebih banyak penelitian. [4]

Mengenai potensi keguguran, kemungkinan akan meningkat menjadi 32% sampai 36% jika ibu hamil mengonsumsi kafein 150 ml per hari. [5]

Berdasarkan tinjauan tersebut, risiko keguguran meningkat dengan jumlah kafein yang dikonsumsi, risiko meningkat antara 7% hingga 14% jika mengonsumsi 100 ml kafein per hari dan 19% per 150 ml per hari. [5]

Lalu terdapat potensi masalah kehamilan lainnya yaitu persalinan prematur. Terdapat beberapa penelitian yang menyatakan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah kecil hingga sedang tidak akan menyebabkan persalinan prematur. [5]

Berdasarkan tinjauan tersebut, terdapat studi observasi yang menyatakan bahwa risiko kelahiran prematur akan meningkat secara bertahap hingga 28% jika mengonsumsi kafein sebanyak 100 ml per hari selama masa kehamilan. [5]

Terdapat beberapa efek samping yang negatif dari mengonsumsi kafein, termasuk tekanan darah tinggi, detak jantung menjadi cepat, meningkatkan kegelisahan, pusing, gelisah, sakit perut, dan diare. [4]

Tips Mengonsumsi Kafein untuk Ibu Hamil

Terdapat batas rekomendasi untuk asupan kafein pada wanita hamil atau wanita yang sedang mencoba hamil yaitu hingga 200 mg atau kurang. [4]

Tergantung pada jenis dan metode persiapan dalam mengonsumsi kafein, hal ini berlaku pada konsumsi kafein berupa kopi sekitar 1-2 cangkir (240-580 ml) atau 2-4 cangkir (240-950 ml) teh yang diseduh per hari. [4]

Bersama dengan mengurangi konsumsi kafein, ibu hamil juga harus mencari sumber terpercaya untuk bahan pertimbangan. [4]

Menurut rekomendasi dari Academy of Nutrition and Diectetics, ibu hamil lebih baik menghindari minuman berenergi sepenuhnya selama masa kehamilan. [4]

Selain kafein, minuman berenergi mengandung gula tambahan atau pemanis buatan dalam jumlah yang tinggi dan tidak memiliki nilai gizi. [4]

Minuman berenergi juga mengandung ginseng yang dianggap tidak aman bagi ibu hamil. Belum terdapat penelitian lebih lanjut untuk jamu yang digunakan dalam minuman berenergi dikonsumsi pada masa kehamilan. [4]

Terdapat beberapa minuman teh herbal yang harus dihindari selama masa kehamilan, seperti teh yang terbuat dari akar sawi putih, akar licorice, atau fenugreek. [4]

Minuman teh herbal yang aman untuk masa kehamilan, antara lain [4]:

  • Akar jahe
  • Daun peppermint
  • Daun raspberry merah (batasi asupan konsumsinya menjadi 1 cangkir (240 ml) per hari selama trimester pertama
  • Salep lemon

Sebelum mengonsumsi teh herbal selama kehamilan, lebih baik konsultasi ke dokter kandungan terlebih dahulu. [4]

Untuk pertimbangan yang lebih aman, ibu hamil dapat mengonsumsi minuman bebas kafein, seperti air mineral, kopi tanpa kafein, dan teh bebas kafein. [4]

Makanan atau Minuman yang Mengandung Kafein

Minuman seperti kopi, teh, minuman ringan, minuman berenergi, dan minuman lainnya memiliki jumlah kafein yang bervariasi. [4]

Berikut ini terdapat daftar kandungan kafein pada minuman, antara lain:

  • Kopi: 60 – 200 mg per porsi 8 ons (240 ml)
  • Espresso: 30 – 50 mg per porsi 1 ons (30 ml)
  • Minuman berenergi: 50 – 160 mg per porsi 8 ons (240 ml)
  • Teh yang diseduh: 20 – 120 mg per porsi 8 ons (240 ml)
  • Minuman ringan: 30 – 60 mg per porsi 12 ons (355 ml)
  • Minuman kakao: 3 – 32 mg per porsi 8 ons (240 ml)
  • Susu cokelat: 2 – 7 mg per porsi 8 ons (240 ml)
  • Kopi tanpa kafein: 2 – 4 mg per porsi 8 ons (240 ml)

Kafein juga ditemukan dibeberapa makanan. Contoh, cokelat yang mengandung 1-35 mg kafein per ons (28 gram). Biasanya, cokelat hitam memiliki konsentrasi kafein tertinggi. [4]

Beberapa obat pereda nyeri juga mengandung kafein, biasanya ditambahkan ke dalam suplemen, seperti pil penurun berat badan dan suplemen campuran pra-latihan. [4]

Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan jika wanita hamil mengkhawatirkan persoalan kandungan kafein yang terdapat pada makanan. [4]

1. American Pregnancy Association. Caffine During Pregnancy. American Pregnancy; 2016.
2. Health Hub. Myths About Pregnancy. Health Hub; 2018.
3. Alanna Nuñez, & Eric Surrey, M.D. Can You Drink Coffee While You’re Pregnant?. What to Expect; 2020.
4. Makayla Meixner MS, RDN, & Atli Arnarson BSc, PhD. Caffeine During Pregnancy: How Much Is Safe?. Healthline; 2018.
5. Donna Murray, RN, BSN, & Meredith Shur, MD. Caffeine and Pregnancy. Very Well Family; 2021.

Share