Daftar isi
Kanker penis merupakan adanya sel-sel yang tumbuh di luar kendali pada penis atau di penis pria. Biasanya kanker penis akan muncul di sel kulit dan masuk ke dalam. [1]
Terjadinya kanker penis cukup jarang. Tetapi, kanker penis dapat diobati, terutama jika ditemukan lebih awal. Terdapat beberapa jenis kanker penis, antara lain [1]:
Perubahan pada kulit penis merupakan salah satu gejala yang paling umum pada kanker penis. Kanker akan muncul pada kulup pria yang tidak disunat, di ujung penis (kelenjar), atau di sekitar batang penis. [1]
Berikut ini terdapat gejala kanker penis, antara lain [1]:
Tanda dan gejala diatas tidak selalu kanker penis. Mungkin Anda terkena infeksi atau suatu reaksi alergi. Tetapi, sangat penting untuk memberi tahu kepada dokter secepatnya jika Anda melihat gejala yang tidak biasa di penis atau sekitar penis Anda. [1]
Penyebab terjadinya kanker penis yaitu karena adanya cairan tubuh yang terperangkap dalam kulup. Jika Anda tidak bersihkan setiap hari, maka akan menjadi efek penyebab kanker. [2]
Pria yang lebih tua dan perokok memiliki kemungkinan mengalami kanker penis. Selain itu, kondisi seperti AIDS juga dapat menyebabkan terjadinya kanker penis. [2]
Kemungkinan penyebab lainnya berasal dari Human Papilloma Virus (HPV). HPV adalah sebuah virus yang ditularkan melalui seks. Antibodi terhadap HPV-16 telah ditemukan pada kebanyakan pasien dengan kanker penis. [2]
HPV diketahui memainkan peran pada kanker serviks. Pria yang menjaga kebersihan pada bagian alat kelamin dan telah disunat memiliki kemungkinan lebih kecil terkena kanker penis. [2]
Pria yang tidak disunat akan memiliki kemungkinan tinggi mengembangkan kanker penis. Hal ini dikarenakan pria yang tidak disunat memiliki risiko terkena kondisi lain yang menyebabkan kanker penis, seperti fimosis dan smegma. [3]
Fimosis merupakan kondisi pada kulup menjadi kencang dan sulit untuk dikembalikan seperti semula. Pria yang mengidap fimosis memiliki risiko tinggi mengembangkan smegma. [3]
Smegma adalah zat yang terbentuk ketika sel-sel kulit mati, lembab, dan minyak terkumpul di bawah kulup. [3]
Selain itu, smegma juga dapat berkembang pada pria yang tidak disunat karena kurang menjaga kebersihan di area bawah kulup dengan benar. [3]
Berikut beberapa peningkatan risiko terkena kanker penis, yaitu [3]:
Terdapat beberapa tanda-tanda dari kanker penis, seperti perubahan kulit pada penis, adanya benjolan, luka yang tidak kunjung sembuh, atau bengkak. [4]
Jika Anda mengalami gejala seperti diatas, Anda harus pergi ke dokter untuk periksa diri Anda. Biasanya pria merasa malu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter terkait masalah ini. [4]
Tetapi, konsultasi ke dokter merupakan kunci dari segalanya. Dokter akan memberikan pertanyaan terkait kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. [4]
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan tentang gejala kanker penis. Biasanya dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lainnya, seperti [1]:
Jika kanker penis masih dalam tahap awal, Anda akan diberikan pengobatan seperti [1]:
Jika kanker telah berkembang dan menyebar, maka Anda akan mendapatkan pengobatan dibawah ini [1]:
Sebagian pengobatan kanker penis pada tahap awal tidak akan memberikan pengaruh pada kemampuan Anda melakukan seks, tetapi kemoterapi dan radiasi kemungkinan akan memberikan pengaruh. [1]
Anda bisa bicarakan dengan dokter Anda mengenai kemungkinan efek samping dari pengobatan kanker penis. [1]
Tidak ada cara pencegahan kanker, tetapi berikut ini terdapat beberapa hal untuk mengurangi risiko kanker penis, yaitu [1]:
1. Laura J. Martin, MD, & Camille Noe Pagán. Penile Cancer. WebMD; 2020.
2. Urology Care Foundation Staff. Penile Cancer. Urology Health; 2021.
3. Yamini Ranchod, Ph.D., M.S., & Shannon Johnson. Penile Cancer (Cancer of the Penis). Healthline; 2018.
4. American Cancer Society Staff. If You Have Penile Cancer. Cancer; 2016