Daftar isi
Apa Itu Kanker Penis?
Kanker penis merupakan adanya sel-sel yang tumbuh di luar kendali pada penis atau di penis pria. Biasanya kanker penis akan muncul di sel kulit dan masuk ke dalam. [1]
Terjadinya kanker penis cukup jarang. Tetapi, kanker penis dapat diobati, terutama jika ditemukan lebih awal. Terdapat beberapa jenis kanker penis, antara lain [1]:
- Karsinoma sel skuamosa atau epidermoid: Terdapat 95% kasus dari jenis kanker penis yang satu ini. Biasanya akan tumbuh pada penis atau dibawah kulup tetapi juga dapat muncul di bagian lain dari penis.
- Sarkoma: Jenis kanker penis yang terbentuk di jaringan, seperti pembuluh darah, otot, dan lemak.
- Melanoma: Jenis kanker yang muncul pada sel-sel yang memberikan warna pada kulit.
- Karsinoma sel basal: Jenis kanker yang muncul di dalam kulit. Biasanya jenis kanker penis yang satu ini akan tumbuh perlahan dan tidak akan menyebar ke area lain pada tubuh Anda.
Gejala Kanker Penis
Perubahan pada kulit penis merupakan salah satu gejala yang paling umum pada kanker penis. Kanker akan muncul pada kulup pria yang tidak disunat, di ujung penis (kelenjar), atau di sekitar batang penis. [1]
Berikut ini terdapat gejala kanker penis, antara lain [1]:
- Perubahan ketebalan kulit atau perubahan warna
- Terdapat ruam atau benjolan kecil berkerak pada penis, biasanya terlihat seperti keropeng atau koreng yang belum sembuh
- Terdapat pertumbuhan yang terlihat coklat kebiruan
- Benjolan di penis
- Kotoran yang menimbulkan bau tidak sedap di bawah kulup
- Luka pada penis yang kemungkinan berdarah
- Pembengkakan di ujung penis
- Benjolan di bawah kulit selangkangan
Tanda dan gejala diatas tidak selalu kanker penis. Mungkin Anda terkena infeksi atau suatu reaksi alergi. Tetapi, sangat penting untuk memberi tahu kepada dokter secepatnya jika Anda melihat gejala yang tidak biasa di penis atau sekitar penis Anda. [1]
Penyebab Kanker Penis
Penyebab terjadinya kanker penis yaitu karena adanya cairan tubuh yang terperangkap dalam kulup. Jika Anda tidak bersihkan setiap hari, maka akan menjadi efek penyebab kanker. [2]
Pria yang lebih tua dan perokok memiliki kemungkinan mengalami kanker penis. Selain itu, kondisi seperti AIDS juga dapat menyebabkan terjadinya kanker penis. [2]
Kemungkinan penyebab lainnya berasal dari Human Papilloma Virus (HPV). HPV adalah sebuah virus yang ditularkan melalui seks. Antibodi terhadap HPV-16 telah ditemukan pada kebanyakan pasien dengan kanker penis. [2]
HPV diketahui memainkan peran pada kanker serviks. Pria yang menjaga kebersihan pada bagian alat kelamin dan telah disunat memiliki kemungkinan lebih kecil terkena kanker penis. [2]
Faktor Risiko Kanker Penis
Pria yang tidak disunat akan memiliki kemungkinan tinggi mengembangkan kanker penis. Hal ini dikarenakan pria yang tidak disunat memiliki risiko terkena kondisi lain yang menyebabkan kanker penis, seperti fimosis dan smegma. [3]
Fimosis merupakan kondisi pada kulup menjadi kencang dan sulit untuk dikembalikan seperti semula. Pria yang mengidap fimosis memiliki risiko tinggi mengembangkan smegma. [3]
Smegma adalah zat yang terbentuk ketika sel-sel kulit mati, lembab, dan minyak terkumpul di bawah kulup. [3]
Selain itu, smegma juga dapat berkembang pada pria yang tidak disunat karena kurang menjaga kebersihan di area bawah kulup dengan benar. [3]
Berikut beberapa peningkatan risiko terkena kanker penis, yaitu [3]:
- Umur lebih dari 60 tahun
- Merokok
- Tidak menjaga kebersihan alat kelamin dengan baik
- Hidup di tempat tinggal dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk
- Tertular dari infeksi seksual, seperti Human Papillomavirus (HPV)
Kapan Harus Kedokter?
Terdapat beberapa tanda-tanda dari kanker penis, seperti perubahan kulit pada penis, adanya benjolan, luka yang tidak kunjung sembuh, atau bengkak. [4]
Jika Anda mengalami gejala seperti diatas, Anda harus pergi ke dokter untuk periksa diri Anda. Biasanya pria merasa malu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter terkait masalah ini. [4]
Tetapi, konsultasi ke dokter merupakan kunci dari segalanya. Dokter akan memberikan pertanyaan terkait kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik. [4]
Diagnosis Kanker Penis
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan tentang gejala kanker penis. Biasanya dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lainnya, seperti [1]:
- Biopsi. Dokter akan mengambil sampel kecil jaringan dari lesi kulit pada penis Anda. Lalu melakukan tes laboratorium untuk memeriksa sel kanker.
- Tes pencitraan, kemungkinan dokter akan melakukan beberapa tes pencitraan seperti sinar X, CT scan, ultrasound, dan pencitraan resonansi magnetik (MRI). Diagnosis melalui tes pencitraan memiliki tujuan untuk mencari kanker atau tanda lainnya dalam tubuh Anda yang berhubungan dengan penyebaran kanker penis.
Pengobatan Kanker Penis
Jika kanker penis masih dalam tahap awal, Anda akan diberikan pengobatan seperti [1]:
- Obat-obatan berbentuk krim untuk kulit Anda
- Cryoterapi, sebuah prosedur yang menggunakan cairan yang sangat dingin atau alat untuk membekukan dan menghancurkan jaringan kanker
- Bedah Mohs, dokter akan mengangkat kulit yang terkena kanker secara perlahan dari waktu ke waktu hingga mencapai jaringan kulit yang sehat
- Laser untuk memotong dan menghancur area yang mengandung kanker
- Sunat, operasi untuk menghilangkan kulup Anda. Anda akan menjalani sebuah prosedur jika Anda menderita kanker hanya dibagian kulup Anda.
Jika kanker telah berkembang dan menyebar, maka Anda akan mendapatkan pengobatan dibawah ini [1]:
- Operasi untuk membuang beberapa atau seluruh kelenjar getah bening di selangkangan Anda jika kanker menyebar di area sana
- Radiasi atau kemoterapi untuk menghilangkan sel-sel kanker pada tubuh Anda
- Penektomi, operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh penis Anda
Sebagian pengobatan kanker penis pada tahap awal tidak akan memberikan pengaruh pada kemampuan Anda melakukan seks, tetapi kemoterapi dan radiasi kemungkinan akan memberikan pengaruh. [1]
Anda bisa bicarakan dengan dokter Anda mengenai kemungkinan efek samping dari pengobatan kanker penis. [1]
Pencegahan Kanker Penis
Tidak ada cara pencegahan kanker, tetapi berikut ini terdapat beberapa hal untuk mengurangi risiko kanker penis, yaitu [1]:
- Disunat. Ketika Anda tidak memiliki kulup, maka akan lebih mudah untuk menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
- Jika Anda memiliki kulup, maka pastikan untuk membersihkan secara perlahan bagian bawah kulup.
- Jangan gunakan tembakau.
- Lakukan praktik seks yang aman untuk menghindari infeksi HPV dan HIV.