Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Gaya hidup sehat merupakan sesuatu yang harus diterapkan oleh semua orang, tak terkecuali pasangan yang sedang mengusahakan kehamilan. Menghentikan kebiasaan konsumsi alkohol dan rokok, mengurangi kafein,
Ada banyak alasan mengapa pasangan suami istri kesulitan mendapatkan keturunan. Bisa karena penyakit, konsumsi obat, faktor genetik, atau terpapar zat berbahaya. Namun, bukan hanya itu, beberapa kebiasaan buruk juga bisa menjadi penyebab menurunnya kemampuan reproduksi pada pria maupun wanita.
Berikut adalah kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut:
Daftar isi
Terlalu sering mengonsumsi makanan yang hanya mengenyangkan, terasa enak, namun sebenarnya tidak memberikan asupan nutrisi yang cukup bisa membahayakan reproduksi baik pada pria maupun wanita.
Pada pria, pola makan yang kaya karbohidrat, serat, folat dan lycopene serta juga mengonsumsi buah dan sayur berhubungan dengan meningkatnya kualitas sperma. Mengonsumsi protein dan lemak dalam jumlah rendah juga berdampak baik bagi kesuburan pria. [1]
Pada wanita, pola makan bisa mempengaruhi kesuburan, terutama ovulasi. Mengganti asupan karbohidrat dengan protein nabati menunjukkkan efek baik pada produksi sel telur. Sementara itu, mengonsumsi banyak lemak trans bisa secara drastis meningkatkan risiko ketidaksuburan sel telur sebesar 73%. [1]
Merokok bisa mempengaruhi kesburan baik pada pria maupun wanita.
Pada wanita, merokok bisa meningkatkan risiko:
Pada pria, merokok bisa menurunkan kualitas sperma yang akan mengakibatkan kadar hormon menjadi tidak normal dan berdampak buruk bagi kesuburan. Pria perokok memiliki jumlah sperma yang rendah, sperma lemah serta kemampuan membuahi sel telur rendah. [1, 2, 3, 4, 5]
Berbagai studi telah dilakukan untuk melihat dampat buruk alkohol terhadap berbagai aspek kesehatan, termasuk kesuburan. Sesekali mengonsumsi alkohol, misalnya wine, mungkin tidak membahayakan kesuburan, tetapi kebiasaan minum yang berlebihan harus diwaspadai.
Sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi sperma dari pria alkoholik menemukan bahwa hanya 12% dari mereka yang memiliki sperma yang normal dan sehat. Sementara 37% pria yang tidak merokok atau minum alkohol memiliki sperma yang sehat. [1, 2]
Pada studi lain, wanita yang minum tiga kali atau lebih dalam seminggu lebih sulit untuk hamil. Hal ini terutama terjadi pada mereka yang pada awalnya memang sudah kesulitan untuk mengandung. [1, 2, 3, 4, 5]
Saat ini, kafein sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian besar orang. Konsumsi kopi harian satu orang berkisar antara 50 mg dalam satu botol soda hingga 330 mg dalam kopi hitam.
Sayangnya, kafein telah dilaporkan memiliki dampak negatif terhadap kesuburan wanita terutama bila jumlah yang dkonsumsi lebih dari 500 mg setiap hari.
Dalam jumlah yang tidak berlebihan, yaitu dibawah 300 mg per hari, kafein tidak membahayakan. Tapi diatas itu bisa membahayakan kemampuan reproduksi. [1, 2, 4]
Sebagai gambaran, kafein diatas 300 mg itu setara dengan dua cangkir kopi hitam atau enam cangkir teh pekat atau soda.
Olahraga penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kurang olahraga atau kurang gerak bisa membuat tubuh kelebihan berat badan, tapi olahraga berlebihan pun tidak baik bagi kesehatan.
Pada pria, olahraga berlebih berkaitan dengan menurunnya kualitas dan jumlah sperma. Berbagai studi yang telah diterbitkan menunjukkan bahwa meningkatnya suhu skrotum atau zakar (karena celana atletik yang terlalu ketat, bersepeda terlalu lama, atau berlatih dengan intensitas tinggi) berkaitan dengan masalah kesehatan sperma. [1, 2, 4]
Aktivitas kardio dalam intensitas sedang adalah jenis olahraga terbaik bagi kesehatan sperma.
Hal ini juga berlaku bagi wanita. Bila dilakukan bersamaan dengan program penurunan berat badan pada wanita yang mengalami obesitas, olahraga bisa memperbaiki kesuburan. Namun, bila berlebihan maka bisa mengubah keseimbangan energi dalam tubuh dan mempengaruhi sistem reproduksi. [1]
Bila energi yang dikeluarkan melebihi asupan energi dari makanan, maka ketidakseimbangan akan terjadi dan bisa mengakibatkan gangguan pada hipotalamus serta perubahan pada hormon gonadotropin-release yang menyebabkan tidak teraturnya haid. [1]
Beberapa penelitian menemukan kaitan antara kebiasaan tidur tidak teratur dengan siklus haid yang juga tidak teratur. Haid yang tidak teratur bisa menjadi tanda ketidaksuburan pada wanita.
Kurang tidur juga bisa menyebabkan masalah berat badan, baik pada pria maupun wanita. Bahkan kelebihan berat badan sedikit saja bisa menimbulkan masalah ovulasi pada wanita, dan obesitas berkatitan dengan menurunnya kesehatan sperma pada pria. [2]
Obesitas bukan satu-satunya masalah berat badan yang bisa mempengaruhi kesuburan. Pria yang terlalu kurus juga berisiko mengalami ketidaksuburan.
Pria dengan berat badan rendah cenderung memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah dibandingkan mereka yang memiliki berat badan ideal atau BMI (body mass index)-nya normal.
Bagi wanita, kekurangan berat badan serta memiliki lemak tubuh yang sangat sedikit berhubungan dengan disfungsi indung telur serta ketidaksuburan. Selain itu, risiko akan meningkat pada wanita yang BMI-nya di bawah 17. [1]
1. Rakesh Sharma, Kelly R Biedenharn, Jennifer M Fedor, Ashok Agarwal. Lifestyle factors and reproductive health: taking control of your fertility. Reproductive Biology and Endocrinology; 2013.
2. Rachel Gurevich, RN, Leyla Bilali, RN. Increase Your Fertility by Breaking These 8 Bad Habits. Very Well Family; 2020.
3. Cynthia Dennison Haines, MD. Getting Pregnant: Avoiding Brews and Bad Habits. WebMD; 2005.
4. Dr. Brian Levine. Common Habits That Could Harm Your Sperm. CCRM Fertility; 2018.
5. Harvard Health Team. Conditions that affect fertility. Harvard Health Publishing; 2009.