Makanan, Minuman dan Herbal

Kelabat: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekilas Tentang Kelabat

Kelabat merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk ke dalam keluarga Fabaceae atau suku polong-polongan. Kelabat memiliki nama latin Trigonella Foenum-graecum dengan beberapa nama lain yang cukup dikenal di beberapa daerah.

Beberapa nama lain kelabat, seperti funugreek yang di dapat dari bahasa latin “Greek Hay”. Kelabat diketahui berasal dari daerah Timur Tengah, lebih tepatnya di Iraq yang kemudian menyebar ke beberapa daerah lain di di dunia.

Kelabat banyak di produksi di beberapa negara, seperti Nepal dan India yang memanfaatkan bagian biji dari kelabat untuk rempah-rempah masakan. Umumnya biji kelabat banyak digunakan dalam masakan kari khas India [2,4].

Karakteristik Kelabat

Kelabat memiliki beberapa karakteristik yang dapat membedakannya dengan jenis tumbuhan yang lainnya. Salah satu karakteristik dari tumbuhan kelabat adalah memiliki aroma yang cukup harum pada bagian daunnya, karena hal inilah kelabat sering disebut sebagai tumbuhan aromatik.

Kelabat

Kelabat dapat tumbuh tinggi keatas dengan ukuran mencapai 30-60 cm dengan batang yang kecil dan ramping. Kelabat Sendiri memiliki daun yang berwarna hijau agak keabu-abuan dengan panjang daun mencapai 5 cm dan lebar 2,5 cm.

Selain itu, kelabat juga memiliki bunga dengan mahkota bunga berwarna putih atau kuning pucat dimana, bunga kelabat hanya tumbuh ketika bulan Juni sampai Juli saja [2,4].

Kandungan Gizi Pada Kelabat

Kandungan gizi yang terdapat pada 100 g kelabat mentah:

NamaJumlahUnit
Energi323Kcal
Karbohidrat58.35g
Protein23g
Lemak6.41g
Serat24.6g
Folate57Ug
Pyridoxine0.6mg
Riboflavin0.366mg
Kalsium176mg
Tembaga1.110mg
Zat Besi33.53mg
Magnesium191mg
Mangan1.228mg
Fosfor296mg

Menurut data pada tabel diatas menunjukkan bahwa kandungan gizi pada biji kelabat sangat banyak dengan kadar yang cukup tinggi. Salah satu kandungan gizi seperti magnesium diketahui memiliki manfaat yang baik dalam mendukung perkembangan tulang pada anak-anak [1].

Kandungan Senyawa Pada Kelabat

Kelabat diketahui memiliki kandungan senyawa yang cukup banyak di dalamnya dan memiliki fungsi dalam menunjang kesehatan pada tubuh. Salah satu kandungan senyawa pada kelabat adalah saponin.

Saponin diketahui dapat bermanfaat sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan senyawa saponin dapat mencegah timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh efek radikal bebas.

Selain itu, senyawa seperti trigolinin yang merupakan turunan dari senyawa alkaloid juga terdapat di dalam biji kelabat. Senyawa trigolinin ini berguna sebagai antibakteri yang dapat mencegah infeksi di dalam tubuh [2,3].

Kelabat memiliki berbagai macam kandungan senyawa dengan berbagai macam manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh

Manfaat Kelabat Pada Kesehatan

Bagian biji dari kelabat yang sering kali digunakan faktanya memiliki kandungan gizi dan senyawa yang bermanfaat dalam menunjang kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa manfaat kesehatan yang diberikan biji kelabat :

  • Anti-Kanker

Bagian dari biji kelabat memiliki manfaat dalam mencegah maupun mengatasi sel kanker di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan di dalam biji kelabat terdapat senyawa yang disebut sebagai fitoestrogen, yaitu saponin, trigolinin, protodiocsin, steroid dan protase inhibitor.

Senyawa yang disebut sebagai fitoestrogen ini diketahui dapat mempengaruhi proses poliferasi dan menginduksi apoptosis sel kanker yang membuat sel kanker tidak berkembang dan menjalar kebeberapa jaringan tubuh yang lainnya.

Selain itu, biji kelabatt juga memiliki senyawa yang dapat membunuh sel kanker di dalam tubuh yang bersifat sitotoksik, seperti naringenin, kuersetin dan kualen [2,3].

Beberapa kandungan senyawa yang terdapat di dalam biji kelabat diketahui memiliki aktivitas antikanker di dalamnya yang bermanfaat untuk membunuh dan mengatasi sel kanker

Biji kelabat juga dapat digunakan dalam pengobatan penyakit diabetes pada tubuh. Ini dikarenakan di dalam biji kelabat terdapat senyawa serat yang cukup tinggi, dimana hampir 50% kandungan di dalam biji kelabat adalah serat.

Senyawa serat pada biji kelabat yang disebut sebagai galaktomanan diketahui dapat mempengaruhi usus agar tidak menyerap lebih banyak gula pada makanan, sehingga tubuh dapat mengontrol kadar gula dalam darah.

Selain itu, terdapat beberapa senyawa seperti kuersetin, trigolinin, saponin dan beberapa senyawa lainnya yang dapat mempengaruhi kadar gula di dalam darah [2,3,10].

  • Anti-Inflamasi

Biji kelabat juga memiliki fungsi sebagai anti inflamasi atau peradangan di dalam tubuh. Khasiat ini di dapatkan oleh biji kelabat dikarenakan terdapat aktivitas senyawa seperti flavonoid, saponin, fosfor dan alkaloid yang ada di dalamnya.

Keempat senyawa tersebut diketahui dapat menyembuhkan peradangan yang terjadi pada tubuh, contohnya seperti senyawa fosfor yang dapat merelaksasi otot dan saraf yang berkontraksi pada bagian tubuh yang mengalami peradangan yang membuatnya tidak menimbulkan nyeri dan mempercepat kesembuhan.

Selain itu, alkaloid juga berperan dalam membunuh penyebab peradangan pada tubuh, seperti bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh [2,4,10].

Anti inflamasi merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh beberapa macam senyawa yang terdapat di dalam biji kelabat
  • Antifungal

Biji kelabat juga dapat digunakan sebagai obat untuk mengobati penyakit gatal-gatal dan ruam merah pada kulit yang disebabkan oleh jamur. Hal ini dikarenakan di dalam biji kelabat terdapat kandungan alkaloid dan saponin sebagai senyawa anti fungal atau pembunuh jamur.

Alkaloid dapat membunuh jamur yang mengakibatkan gangguan kesehatan pada kulit dikarenakan sifatnya yang sedikit merusak sehingga membuat jamur mati beserta dengan akarnya [2,3,5]

Kandungan vitamin A di dalam biji kelabat diketahui cukup tinggi, dimana vitamin A merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh mata untuk menunjang kinerja pengelihatannya. Dimana vitamin A berperan dalam memproduksi zat rhodopsin yang berguna sebagai penangkap cahaya pada mata.

Selain itu, vitamin A juga berperan dalam mengubah cahaya ditangkap oleh zat rhodopsin tersebut menjadi impuls listrik yang kemudian akan dikirim menuju ke otak melalui jaringan saraf. Vitamin A juga memiliki peranan dalam menjaga mata agar tidak terkena penyakit, seperti rabun atau katarak [2,9].

Dengan mengonsumsi biji dari tumbuhan kelabat diketahui dapat memberikan berbagai macam manfaat yang baik bagi tubuh, terutama dalam hal kesehatan

Efek Samping Kelabat Pada Kesehatan

Selain dapat memberikan berbagai macam manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh, kelabat juga dapat menimbulkan efek samping yang buruk apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh kelabat pada kesehatan:

  • Asam Urat

Salah satu masalah bagi para pengonsumsi biji-bijian adalah dapat menimbulkan penyakit asam urat pada tubuh. Ini dikarenakan pada biji-bijan termasuk biji kelabat mengandung senyawa purin.

Senyawa purin merupakan senyawa alami aromatik yang mengandung nitrogen di dalamnya. Senyawa purin ini apabila masuk ke dalam tubuh akan diubah menjadi senyawa asam urat.

Kadar asam urat yang terlalu tinggi dapat menimbulkan penumpukan pada bagian sendi dimana, sendi akan mengalami kurangnya pelumas dan nyeri ketika digunakan untuk bergerak [2,4]

  • Antigizi

Salah satu efek samping dari terlalu banyak mengonsumsi biji kelabat adalah efek antigizi di dalam tubuh. Hal ini dikarenakan terdapat senyawa seperti senyawa asam oksalat dan tanin yang berbahaya apabila kadarnya terlalu banyak di dalam tubuh.

Senyawa asam oksalat dan tanin merupakan senyawa yang dapat mengikat berbagai macam senyawa lain, seperti kandungan gizi ataupun mineral di dalam tubuh. Dimana senyawa yang telah berikatan dengan asam oksalat atau tanin tidak dapt digunakan lagi dan efeknya tubuh berpontensi kekurangan gizi yang dibutuhkan [2,4]

Biji kelabat diketahui dapat menimbulkan efek samping pada tubuh apabila dikonsumsi secara berlebihan dan berulang kali.

Tips Menyimpan Kelabat

Bagian biji tumbuhan kelabat merupakan bagian yang paling sering digunakan dalam berbagai macam masakan karena memiliki aroma dan rasa yang cukup. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui tentang bagaimana cara menyimpan biji kelabat dengan benar.

Berikut ini beberapa tips dalam menyimpan biji kelabat:

  • Siapkan biji kelabat yang akan disimpan
  • Cuci bersih biji kelabat terlebih dahulu menggunakan air bersih yang mengalir.
  • Setelah itu, keringkan biji kelabat dibawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air di dalamnya.
  • Siapkan wadah plastik atau toples kaca yang dapat tertutup rapat.
  • Setelah biji kelabat dirasa cukup kering, masukkan biji kelabat di dalam toples kaca atau wadah plastik.
  • Tutup rapat-rapat dan pastikan tidak udara yang masuk ke dalamnya.
  • Letakkan biji kelabat tersebut pada tempat yang sejuk dan tidak terlalu sering terpapar cahaya matahari.

Biji kelabat dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama dikarenakan kandungan air di dalamnya hampir habis. Kadar air yang banyak merupakan salah satu penyebab sayuran cepat mengalami pembusukan [6,7].

Dengan metode penyimpanan yang tepat, biji kelabat dapat bertahan dengan rentang waktu yang cukup lama pada masa penyimpanan

Tips Mengonsumsi Kelabat

Bagian biji kelabat sering kali digunakan sebagai bahan campuran masakan atau sebagai rempah-rempah, diakrenakan biji kelabat memiliki aroma yang cukup kuat dan dapat meningkatkan selera makan.

Berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsi kelabat:

Gulai

Biji kelabet dapat digunakan sebagai campuran masakan, berikut ini langkah-langkahnya:

  • Siapkan biji kelabet yang telah dihaluskan menjadi bubuk
  • Siapkan juga daging kambing dan beberapa tulangnya.
  • Siapkan bumbu halus, seperti jahe, santan, daun salam, sereh, kunyit, kunir, cengkeh, bawang putih, bawang merah dan beberapa bahan yang lainnya.
  • Haluskan bahan bumbu halus tersebut dan tambahkan bubuk biji kelabet di dalamnya.
  • Tumis bumbu hingga harum terlebih dahulu.
  • Setelah harum, tambahkan air ke dalamnya danm asukkan daging dan juga tulang kambing yang telah direbus terlebih dahulu.
  • Setelah itu, masukkan daun salam, sereh dan santan ke dalamnya.
  • Tambahkan galam, gula dan sedikit penyedap ke dalamnya.
  • Masak gulai hingga mendidih dan daging telah empuk.
  • Matikan api dan tiriskan gulai pada mangkuk untuk disajikan.

Gulai yang dicampur dengan bahan biji kelabet memiliki aroma yang berbeda dari aroma gulai biasanya [6,7].

Menjadikan Minyak

Bagian biji dari kelabat juga dapat digunakan dalam bentuk yang telah diubah menjadi minyak. Minyak dari biji kelabat ini memiliki berbagai macam manfaat, seperti meredakan stres dan mencegah insomnia.

Berikut ini cara membuat minyak dari biji kelabat:

  • Siapkan biji kelabat yang akan digunakan
  • Cuci bersih biji kelabat menggunakan air yang mengalir dan tiriskan bij kelabat hingga tidak ada air yang menempel.
  • Siapkan alat untuk menumbuk biji kelabat.
  • Siapkan juga minyak olive sebagai campuran utama.
  • Masukkan biji kelabat yang telah bersih ke dalam alat penumbuk.
  • Tumbuk biji kelabat hingga benar hancur dan kemudian tambahkan minyak olive ke dalamnya.
  • Aduk-aduk ramuan minyak tersebut hingga tercampur rata dan masukkan ke dalam botol.
  • Diamkan minyak kelabat selama satu minggu agar senyawa yang ada di dalam biji kelabat dapat menyatu sempurna pada minyak olive.
  • Setelah satu minggu, pisahkan biji kelabat dengan minyak menggunakan alat penyaring.
  • Minyak biji kelabat siap untuk digunakan [3,6,7].
Biji kelabat banyak digunakan sebagai bahan rempah-rempah ataupun produk olahan yang lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh

1. Anonym. Fenugreek (Trigonella foenum-graecum). Nutrition And You; 2019.
2. Alfia Nursetiani, Yedi Herdiana. Potensi Biji Klabet (Trigonella foenum-graecum L.) Sebagai Alternatif Pengobatan Herbal: Review Jurnal. Sumplemen Vol.16 No. 2. Farmaka; 2018.
3. Tabasum Fatima, Khushnuma Maqbool and Syed Zameer Hussain. Potential health benefits of fenugreek. 6(2): 166-169. Journal of Medicinal Plants Studies; 2018.
4. Nasim Khorshidian, Mojtaba Yousefi Asli, Masoumeh Arab, Abolfazl Adeli Mirzaie, Amir Mohammad Mortazavian. Fenugreek: potential applications as a functional food and nutraceutical. Vol 3, No 1 page 5-16. Nutrition and Food Sciences Research; 2016.
5. Akanksha Srivastava, Zoomi Singh, Vandana Verma, Tashi Choedon. Potential Health Benefits of Fenugreek With Multiple Pharmacological Properties. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition; 2020.
6. Krystyna Żuk-Gołaszewska, Jadwiga Wierzbowska. Fenugreek: Productivity, nutritional value and uses. 22(3): 1067-1080. Journal of Elementology; 2017.
7. Asha Jhajhria, Krishan Kumar. Fenugreek with its Medicinal Applications. 41(1) No. 37, Pages: 194-201. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research; 2016.
8. Hélio Matsuura, Arthur G Fett-Neto. Plant Alkaloids: Main Features, Toxicity, and Mechanisms of Action. (pp.1-15). Plant Toxins; 2015.
9. Mohd Fairulnizal Md Noh, Rathi Devi Nair Gunasegavan, Suraiami Mustar. Vitamin A in Health and Disease. 84460. Intech Open; 2019.
10. Giuseppe mazza. Saponins: Properties, Applications and Processing. 47:231–258. Critical Reviews in Food Science and Nutrition; 2007.

Share