Kista ganglion adalah tumor jaringan lunak jinak yang paling umum ditemui di pergelangan tangan. [1, 2, 3, 4]
Dikutip dari Journal of Clinical Orthopaedics and Trauma tahun 2014 Kejadian kista ganglion lebih tinggi pada wanita yaitu pada pria adalah 25/100.000 sedangkan, pada wanita 43/100.000. Prevalensi adalah 19% pada pasien yang melaporkan nyeri pergelangan tangan dan 51% pada populasi tanpa gejala. [6]
Di Indonesia belum ada data yang dapat menunjukkan angka kejadian kista ganglion secara nasional.
Daftar isi
Kista ganglion adalah benjolan berisi cairan yang tumbuh di atas sendi atau tendon (jaringan yang menghubungkan otot ke tulang). [1, 2, 3]
Benjolan ini biasanya tumbuh di tangan atau pergelangan tangan, tetapi dapat pula tumbuh di pergelangan kaki. [1, 2, 3]
Kista ganglion umumnya dialami oleh wanita, di mana 70% diantaranya berusia antara 20 hingga 40 tahun. Jarang kista ini terjadi pada anak yang berusia dibawah 10 tahun. [1]
Dalam beberapa kasus kista muncul tanpa gejala dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa perawatan. [2]
Tinjauan Kista ganglion merupakan benjolan berisi cairan pada sendi atau tendon yang umumnya terjadi pada wanita.
Kista ganglion dibagi ke dalam beberapa jenis yaitu sebagai berikut: [5]
Benjolan jenis ini muncul di sisi belakang sendi pergelangan tangan dan berasal dari ligamen. Jenis kista ini biasa terjadi pada pasien dengan “persendian longgar,” dan seringkali dialami oleh wanita muda dan pasien dewasa yang menderita osteoartritis pada persendian pergelangan tangan. Kista ini menyebabkan rasa tidak nyaman saat melakukan gerakan tangan tertentu seperti membungkukkan pergelangan tangan atau mengangkat benda tertentu. [5]
Kista ganglion pergelangan tangan volar terjadi di sisi depan pergelangan tangan. Jenis kista ini umumnya terjadi pada orang paruh baya karena degenerasi ringan sendi pergelangan tangan atau pangkal ibu jari. Gejala yang paling umum dari kista pergelangan tangan volar adalah rasa sakit di daerah sekitar sendi atau tendon. [5]
Kista ganglion katrol atau “benih” terbentuk dari tendon dan umumnya terjadi di pangkal jari-jari pada sisi telapak tangan. Jenis kista ini dapat menyebabkan jari Anda kaku dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat memegang benda, seperti setir mobil. [5]
Kista mukosa terbentuk pada sendi jari terakhir dan muncul di ujung jari yang berada tepat di belakang kuku. Jenis kista ini terjadi karena adanya degenerasi sendi dan, menyebabkan lekukan pada kuku. kista lendir juga dapat menimbulkan rasa sakit. [5]
Berikut ini adalah fakta-fakta penting seputar kista ganglion yang perlu Anda ketahui: [1, 2, 3, 4, 5]
Apa saja faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kista ganglion?
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena kista ganglion meliputi: [2, 5]
Siapapun dapat menderita Kista ganglion, tetapi paling sering terjadi pada wanita berusia antara 20 dan 40 tahun.
Orang yang menderita osteoartritis yaitu radang pada sendi jari yang dekat dengan kuku, akan berisiko lebih tinggi terkena kista ganglion di dekat sendi tersebut.
Sendi atau tendon yang pernah terluka sebelumnya lebih mungkin untuk mengalami kista ganglion.
Olahraga yang membutuhkan penggunaan tangan dan pergelangan tangan yang berlebihan, seperti senam, tenis, atau bola voli, dapat meningkatkan risiko terkena kista.
Kista ganglion awalnya terbentuk saat cairan sendi menumpuk dan membentuk sebuah kantong pada sendi atau sekitar tendon.
Penyebab tumbuhnya kista ganglion sendiri belum dapat diketahui secara pasti. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya kista ganglion, yaitu trauma menyebabkan jaringan persendian rusak, sehingga terbentuklah kista kecil yang kemudian bergabung menjadi massa atau benjolan yang lebih besar. [2, 3, 4]
Benjolan akibat kista ganglion dapat Anda kenali melalui tanda atau gejala berikut ini: [1]
Kapan harus ke dokter?
Jika pada tangan atau pergelangan tangan, kaki atau pergelangan kaki Anda terlihat adanya benjolan, segeralah temui dokter Anda, terutama jika benjolan tersebut terasa sakit.
Dokter Anda akan mendiagnosis kondisinya dan menentukan apakah penyakit tersebut termasuk kista ganglion atau tidak. Kemudian dokter akan merekomendasikan perawatan yang tepat untuk Anda [2, 3].
Pada umumnya kista ganglion tidak memerlukan perawatan darurat kecuali Anda memiliki stress atau trauma yang signifikan . Pemeriksaan rutin oleh dokter atau spesialis tulang dan sendi (ahli ortopedi) seringkali sudah cukup untuk mengobati penyakit ini. [1]
Ada beberapa komplikasi dari kista ganglion, yang meliputi: [7]
Infeksi cairan yang ada dalam kista ganglion dapat menyebabkan infeksi tulang. [7]
Kista tertentu dapat menekan saraf dan menyebabkan rasa sakit. Nyeri ini membatasi gerakan sendi. [7]
Kurangnya gerakan sendi dapat menyebabkan sendi kaku. [7]
Kista yang tumbuh pada bagian tubuh yang mudah terlihat akan memengaruhi penampilan seseorang.
Setelah operasi pengangkatan kista, bekas luka akan tetap ada di kulit. Namun, operasi plastik bisa membantu untuk menghilangkan bekas luka. [7]
Apakah ada perbedaan antara tumor dan kista?
Tumor dapat didefinisikan sebagai benjolan yang dibentuk oleh pertumbuhan sel yang abnormal. Sementara kista adalah benjolan seperti kantung yang dibentuk oleh membran dan di dalamnya berisi udara, cairan, dan zat-zat lainnya. [7]
Diagnosa penting dilakukan untuk menentukan apakah penyakit yang diderita tergolong kista ganglion atau bukan. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam mendiagnosis kista ganglion: [1, 2,3, 4]
Pertama-tama dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Anda tentang riwayat kesehatan Anda dan mengetahui tentang gejala yang Anda alami. Selanjutnya untuk memastikan benjolan adalah kista dokter melakukan pemeriksaan fisik dengan memeriksa dan menyinari benjolan tersebut dengan lampu guna mengetahui apakah benjolan berisi benda padat atau cair.
Tes sinar-X ini dapat memberikan gambaran yang jelas dari struktur padat seperti tulang. Adanya tes ini dapat memastikan jika benjolan tersebut adalah kista, dan bukan radang sendi maupun tumor tulang.
Jaringan lunak seperti kista ganglion dapat terlihat lebih jelas dengan MRI / ultrasound. Tes pencitraan ini dapat digunakan untuk membedakan kista dari tumor lain dan kadang-kadang diperlukan untuk menemukan ganglion yang tidak mudah terlihat. Namun, sayangnya biaya tes ini cukup mahal.
Dokter Anda dapat merekomendasikan pilihan perawatan rumah seperti: [3]
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, jika hendak melakukan perawatan rumah yaitu: [3]
Setelah dokter mendiagnosis benjolan Anda sebagai kista ganglion, kemudian dokter akan merekomendasikan perawatan jika kista yang Anda alami menimbulkan rasa sakit. Namun, jika kista Anda tidak menyebabkan rasa sakit atau membatasi ruang gerak Anda, maka Anda tidak perlu perawatan.
Kista ganglion yang tanpa disertai rasa sakit tidak memerlukan perawatan, jadi dokter Anda hanya akan mengamati kista Anda dan membiarkannya tanpa perawatan.
Jika kista yang Anda miliki menghambat pergerakan sendi Anda atau menyebabkan rasa sakit, dokter Anda dapat merekomendasikan: [3]
Penjepit atau belat dapat digunakan untuk melumpuhkan sendi yang terkena untuk sementara waktu. Jika cara ini efektif, kista akan menyusut, dan rasa sakit mereda.
Cairan dari kista diambil dengan menggunakan jarum suntik.
Cara terakhir yang dapat ditempuh untuk mengobati kista ialah dengan jalan operasi. Operasi dilakukan dengan mengangkat kista dan tangkainya (yang melekat pada tendon atau sendi).
Oleh karena penyebab kista ganglion tidak diketahui secara pasti, sehingga cukup sulit untuk mencegahnya. Beberapa hal berikut diduga dapat mengurangi risiko Anda terkena kista ganglion: [5]
1. Anonim. 2020. WebMD. Ganglion cyst
2. Anonim. 2019. Mayo Clinic. Ganglion cyst
3. Scott Frothingham. 2018. Healthline. Ganglion Cyst Home Treatment
4. Anonim. 2020. foot health facts. Ganglion Cyst
5. Anonim. 2020. diseasesdic. Ganglion cyst- Types, Causes, Diagnosis and Treatment
6. Anonim. 2020. medlife. Ganglion Cyst: Bible Cyst Causes, Symptoms, And Treatments
7. Sanjay Meena, M.S, Ajay Gupta, M.S. 2014. Journal of Clinical Orthopaedics and Trauma.
Dorsal wrist ganglion: Current review of literature