Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kram otot adalah adanya kontraksi tiba-tiba dan involunter pada satu atau lebih otot. Hal ini dapat terjadi malam hari ketika Anda tidur atau di tengah melakukan aktivitas. Seseorang dapat mengalami kram
Kram sering terjadi orang dewasa diperkirakan sebanyak 60 persen mereka mengalami kram dari waktu ke waktu. Frekuensi akan meningkat seiring bertambahnya usia. [3]
Berdasarkan studi multi-pusat di Amerika Serikat menemukan bahwa 74% kram terjadi pada atlet dan terjadi dalam kondisi lingkungan dengan panas yang tinggi. [2]
Sementara di Indonesia, belum ada data yang dapat menunjukkan angka kejadian kram secara nasional.
Daftar isi
Kejang adalah kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba, singkat, tidak disengaja, dan biasanya menyakitkan di berbagai otot. [5]
Otot-otot yang biasanya terkena meliputi otot-otot di bagian belakang kaki bagian bawah, bagian belakang paha Anda, dan bagian depan paha Anda. [6]
Meskipun umumnya tidak berbahaya, tetapi kram dapat menimbulkan rasa sakit yang intens sehingga, dapat membangunkan Anda di malam hari dan membuat Anda sulit berjalan.[6, 7]
Berikut adalah fakta-fakta penting dari kram otot yang penting untuk Anda ketahui seperti: [1]
Tinjauan Kram adalah kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba dan umumnya tidak berbahaya.
Kram dibagi ke dalam beberapa jenis diantaranya adalah sebagai berikut: [4]
Pada pertandingan olahraga sepak bola, kita sering melihat banyak atlet yang terkapar di tanah karena tidak bisa menggerakkan kakinya akibat kram. Kram yang biasanya terjadi ialah kram di betis atau hamstring. Selain karena aktivitas berlebih, kram kaki juga bisa terjadi pada orang yang jarang melakukan aktivitas fisik. [4]
Bahkan kram sering terjadi pada saat seseorang sedang beristirahat terutama di malam hari. Langkah terbaik yang bisa Anda ambil ketika kram menyerang adalah dengan melakukan peregangan otot khususnya otot betis.
Latihan peregangan rutin juga dapat membantu mencegah terjadinya kram di kemudian hari. Obat seperti parasetamol atau ibuprofen juga diketahu dapat membantu mengatasi nyeri otot setelah timbulnya kram.[4]
Jenis ini juga dikenal sebagai nyeri haid atau dismenorea. Kram ini terjadi ketika dinding otot rahim berkontraksi sehingga menekan pembuluh darah yang menyebabkan pemotongan suplai oksigen ke rahim.
Rasa sakit akibat kram menstruasi berbeda-beda pada setiap orang, biasanya rasa sakit ini hinggap di perut bagian bawah, punggung bawah, pinggul, dan paha. Bagi sebagian orang, rasa kram dapat berkembang menjadi kejang seperti kontraksi. [4]
Selain kram menstruasi, kram perut juga bisa dialami oleh siapa saja. Penyebab kram perut mulai dari kondisi yang tidak serius hingga serius seperti radang usus buntu, batu ginjal, dan penyakit hati. [4]
Kapan Anda harus ke dokter?
Kram otot biasanya dapat hilang dengan sendirinya dan jarang mengakibatkan masalah serius yang memerlukan perawatan medis. Namun, hubungilah dokter Anda jika kram yang Anda alami memiliki tanda seperti: [7]
Apasajakah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kram?
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kram otot diantaranya adalah: [7]
Kebanyakan kram otot terjadi di otot-otot kaki, terutama pada betis. Selain rasa sakit yang muncul tiba-tiba, Anda juga dapat merasakan benjolan keras pada jaringan otot di bawah kulit Anda. [7]
Jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap gejala yang Anda alami, Anda dapat mengkonsultasikannnya pada dokter Anda. [7]
Terlalu seringnya menggunakan otot saat Anda berolahraga dan kurangnya cairan tubuh dapat menjadi penyebab munculnya kram. [6]
Rendahnya kadar mineral yang berperan penting pada fungsi otot yang sehat seperti Kalsium, kalium, sodium, magnesium juga dapat menyebabkan kram otot.
Beberapa kasus kram terkait dengan sejumlah kondisi medis, seperti: [6]
Kram otot biasanya tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan medis. Namun, Anda harus mengunjungi dokter jika kram otot yang Anda miliki parah, atau tidak membaik setelah peregangan otot, atau jika kram yang Anda miliki sudah berlangsung lama. [7]
Untuk mendiagnosis penyebab kram otot, pertama-tama dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan memberikan sejumlah pertanyaan kepada Anda, seperti: [7]
Selanjutnya dokter juga dapat melakukan tes darah untuk memeriksa kadar kalium dan kalsium dalam darah Anda, serta fungsi ginjal dan tiroid Anda. Dokter juga dapat meminta Anda mengikuti tes kehamilan.
Pemeriksaan electromyography (EMG) adalah tes selanjutnya yang dapat dokter lakukan untuk mengukur aktivitas otot dan memeriksa kelainan otot. Selain itu, tes MRI juga terkadang diperlukan untuk melihat gambar tulang belakang Anda. [7]
Studi pencitraan lainnya yang mungkin bermanfaat dalam mendiagnosis kram otot adalah mielogram atau mielografi yaitu pemeriksaan tulang belakang dengan menggunakan sinar-X.[7]
Biasanya pengobatan kram otot dapat Anda lakukan sendiri di rumah. Langkah – langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kram otot ini ialah: [6, 7]
Lakukan peregangan otot dengan memegangnya secara lembut untuk membuat otot Anda rileks. Pijatlah otot Anda saat melakukan peregangan atau setelah selesai. [7]
Untuk kram otot betis, perenggangan dilakukan dengan berdiri sambil bagian depan kaki Anda dilletakkan pada tangga, dengan tumit menggantung. Turunkan tumit perlahan hingga berada dibawah permukaan tangga.
Pertahankan posisi Anda tersebut hingga beberapa detik sebelum kembali mengangkat tumit ke posisi semula. Kemudian ulangi lagi beberapa kali.
Kompres otot yang sakit menggunakan handuk hangat atau bantal pemanas. Atau Anda juga bisa memijat otot yang sakit dengan es untuk menghilangkan rasa sakit. [7]
Anda dapat minum obat antiinflamasi, seperti ibuprofen untuk membantu meregangkan otot yang sakit.
Jika kram sering kembali dan mengganggu tidur Anda, bicarakanlah dengan dokter Anda. Dokter dapat meresepkan obat yang merilekskan otot.[7]
Cara paling sederhana untuk mencegah kram otot adalah dengan menghindari atau membatasi latihan yang bisa membuat otot Anda tegang dan menyebabkan kram. [6]
Anda juga bisa melakukan hal-hal berikut ini: [6]
1. Melissa Conrad Stöppler, MD. 2019. MedicineNet. Muscle Cramps
2. Bruno Bordoni. 2020. statpearls. Muscle Cramps
3. Anonim. 2020. Medical University of South Carolina. Muscle Cramps & Spasms
4. Matty Edwards. 2018. The independent. WHAT CAUSES CRAMP? A SIMPLE EXPLANATION
5. Michael C. Levin. 2019. merckmanuals. Muscle Cramps
6. Valencia Higuera. 2019. Healthline. What Causes Muscle Cramps?
7. Anonim. 2020. Mayoclinic. Muscle Cramps