Daftar isi
Kurma atau juga dikenal sebagai dates fruit atau palm fruit ini merupakan buah yang berasal dari family Arecaceae [1].
Kurma yang memiliki nama ilmiah Phoenix dactylifera ini tumbuh pada lingkungan oasis tropis [2].
Asal mula kurma ini diyakini dari pohon yang tumbuh ditiga tempat yaitu tepi sungai Nil, Efrat Mesir Kuno dan Mesopotamia [2].
Pohon kurma sendiri disebut sebut sebagai pohon paling populer khususnya di wilayah gersang seperti Asia Barat dan Afrika Utara [1].
Buah kurma juga sangat populer sebagai salah satu oleh oleh wajib ibadah haji dan umroh untuk pemeluk agama islam.
Selain itu, buah kurma juga sangat populer khususnya sebagai makanan yang wajib ada ketika bulan puasa.
Di Negara Arab sendiri, kurma diketahui memiliki lima tahap pertumbuhan yaitu Habbabauk, Kimri, Khalal, Rutab dan Tamar [1].
Fase panen dari buah kurma ini umumnya dapat dilakukan pada tahap Rutab dan Tamar [1].
Berikut ini merupakan beberapa fakta tentang kurma yang menarik untuk diketahui [2] :
Berikut ini merupakan kandungan gizi buah kurma dalam 100 gram penyajian :
Kandungan Gizi | Jumlah | % Kebutuhan Harian |
Kalori | 277 Kcal | 14 % |
Karbohidrat | 74.97 g | 58 % |
Lemak | 0.15 g | < 1 % |
Protein | 1.81 g | 3 % |
Vitamin A | 149 IU | 4 % |
Vitamin C | 0 mg | 0 % |
Vitamin K | 2.7 µu | 2 % |
Thiamin | 0.050 mg | 4 % |
Riboflavin | 0.060 mg | 4 % |
Niacin | 1.610 mg | 10 % |
Folate | 15 µg | 4 % |
Pantothenic Acid | 0.805 mg | 16 % |
Kalsium | 64 mg | 6.50 % |
Besi | 0.90 mg | 11 % |
Magnesium | 54 mg | 13 % |
Fosfor | 62 mg | 9 % |
Kalium | 696 mg | 16 % |
Natrium | 1 mg | 0 % |
Zink | 0.44 mg | 4 % |
Tembaga | 0.362 mg | 40 % |
Mangan | 54 mg | 13 % |
Kandungan gizi utama dari buah kurma yaitu senyawa fitokimia khususnya senyawa flavonoid yang memiliki efek antioksidan yang efektif untuk melawan penyakit kanker [1].
Senyawa fitokimia dikenal sangat bermanfaat bagi kesehatan, salah satunya yaitu senyawa flavonoid yang ternyata juga terkandung dalam buah kurma [1].
Senyawa flavonoid buah kurma yang berhasil diekstrak dengan etil asetat diketahui memiliki efek anti oksidan yang biak khususnya pada kanker pankreas [1].
Senyawa flavonoid tersebut mampu mengurangi poliferasi sel kanker secara signifikan [1].
Dengan demikian, buah kurma dapat menjadi alternatif kemopreventif dengan mengontrol poliferasi sel kanker [1].
Beberaapa senyawa yang terkandung dalam buah kurma seperti quercetin, apigenin luteolin dan myricetin diketahui memiliki efek kemopreventif (penghambatan sel kanker) [3].
Senyawa quercetin sendiri diketahui sangat efektif menghambat pertumbuhan sel kanker payudara manusia [3].
Hepatocellular carcinoma merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian tiga kali lebih tinggi pada pria dari pada wanita [4].
Penyakit kanker seperti hepatocellular carcinoma ini diketahui dapat terjadi karena adanya stres oksidatif.
Kandungan senyawa Luteolin dalam buah kurma diketahui dapat memberikan penghambatan pada stres oksidatif [4].
Selain itu, senyawa luteolin yang terkaandung dalam buah kurma juga memberikan efek pemulihan hati [4].
Senyawa polifenol diketahui juga terkandung dalam buah kurma [5]. Senyawa polifenol ini sangat efektif memberikan efek antioksidan epigallocatechin gallate [5].
Efek antioksidan tersebut sangat efektif dalam melawan penyakit kanker prostat [5].
Senyawa polifenol disebut sebut sebagai antikanker dan mampu meningkatan respons pengobatan kemoterapi dengan efektif [5].
Biji kurma diketahui mengandung senyawa fenolik berupa turunan asam benzoat terhidroksilasi seperti [6]:
Selain itu, fenolik lain berupa turunan asam sinamat asam caffeic, asam p-coumaric, asam ferulic, asam ferulic, m-coumaric dan asam o-coumaric juga ditemukan dalam kandungan biji kurma [6].
Senyawa fenolik tersebut diketahui bersifat antioksidan yang mampu meningkatan aktivitas paraoxonase melalui interaksi langsung dengan enzim atau stabilisasi pada HDL (High Desnsity Lipoprotein) [6].
Efek antioksidannya mampu mencegah terjadinya aterosklerosis dengan mencegah oksidasi lipoprotein [6].
Selain itu, efek antioksidannya juga menghidrolisis kolesterol teroksidasi dan LDL teroksidasi [6].
Pulp kurma mengandung banyak mineral khususnya kalium dan gula yang sangat berpengaruh dalam proses sekresi [7].
Kandungan mineral tersebut juga sangat berperaan penting dalam proses penyerapan air dan elektrolit dalam saluran pencernaan [7].
Dengan demikian, kandungan mineral kurma dapat digunakan untuk deregulasi kandungan mineral yang menyebabkan gastrointestinal (sembelit) [7].
Kandungan sukrosa dalam pulp kurma juga dapat memberikan efek positif pada proses transit usus [7].
Dan kandungan gula pada pulp kurma telah diketahui mampu mempercepat motolitas gastrointestinal [7].
Buah kurma diketahui mengandung vitamin A yang sangat baik untuk melindungi diri dari penyakit kanker paru paru dan kanker mulut [2].
Kandungan besi dalam buah kurma diketahui sangat berperan penting dalam komponen hemoglobin am sel darah merah [2].
Dalam hal ini, kandungan besi tersebut sangat berperan penting dalam menentukan pembawa oksigen dalam darah [2].
Buah kurma diketahui kaya akan kandungan mineral seperti magnesium yang sangat berperan penting dalam pertumbuhan tulang [2].
Selain itu, buah kurma juga mengandung mineral lain yaitu kalsium yang merupakan unsur esensial tulang dan gigi [2].
Buah kurma mengandung banyak sumber daya mineral seperti kalsium yang bermanfaat dalam menghambat enzim fosfat diesterase untuk mencegah degradasi cAMP, sehingga meningkatkan kualitas sel telur [8].
Buah kurma diketahui juga mengandung beberapa vitamin seperti vitamin A dan B [8].
Vitamin A diperlukan untuk produksi sel telur secara maksimal, sedangkan Vitamin B membantu mengoptimalkan metabolisme makronutrien dan massa otot [8].
Selain itu, Vitamin B juga berguna untuk menurunkan kadar homosistein serum, kolesterol dan protein C-reaktif yang menjadi penanda menurunnya peradangan [8].
Peradangan yang berkurang mampu mengurangi kadar hormon kortisol sehingga efek anabolik dapat meningkat [8].
Modulasi estrogen tubuh merupakan salah satu manfaat dari senyawa fitosterol dan fitoestrogen yang merupkan senyawa fitokimia dalam buah kurma [8].
Selain itu, senyawa fitoestrogen ini juga memberikan aktivitas pro-apoptosis dan anti-oksidan [8].
Konsumsi buah kurma telah terbukti secara signifikan meningkatkan kadar estrogen dan progesteron yang baik untuk kesuburan wanita [8].
Pertumbuhan janin yang optimal dipengaruhi oleh kecukupan energi yang disupplai dari ibunya [8].
Kandungan mineral seperti zat besi dalam kurma berperan penting untuk membuat hemoglobin yang penting untuk mengangkut oksigen dalam darah [8].
Dengan demikian, suplai nutrisi yang lancar dari ibu akan mengoptimalmalkan pertumbuhan janinnya [8].
Untuk wanita yang baru melahirkan, khususnya anak pertama ada yang terkendala produksi ASInya [8].
Konsumsi buah kurma diketahui membantu membentuk ASI dengan baik karena kaya akan kandungan vitamian dan mineral seperti zat besi dan kalsium [8].
Oleh karena itu, selama masa menyusui kualitas ASI akan meningkat dengan mengonsumsi buah kurma [8].
Tingginya kandungan glukosa dalam kurma diketahui juga dapat menjaga kebugaran dan energi ibu menyusui [8].
Buah kurma yang kering diketahui mengandung senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan yang efektif [9].
Aktivitas antioksidan ini bersifat redoks yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas yang menjadi penyebab penyakit seperti kanker [9].
Kandungan senyawa D-Glucan dalam kurma diketahui menunjukkan aktivitas anti kanker atau anti tumor yang optimum [9].
Kandungan senyawa flavonoids, steroid, fenol dan saponin baik dalam buah kurma diketahui menunjukkan aktivitas antidiabetes pada tikus [9].
Meskipun demikian, perlu adanya kajian lebih lanjut untuk dapat memastikan khasiatnya pada manusia.
Berikut ini beberapa efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan oleh kurma [2, 10].
Kurma umumnya dapat ditemukan di toko bahan makanan sepanjang tahun [2].
Kurma yang berkualitas memiliki tekstur yang lembut dan terlihat segar [2].
Berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat digunakan untuk menyimpan buah kurma yang telah dibeli maupun dipanen [2] :
Berikut ini merupakan beberapa tips penyajian untuk mengkonsumsi buah kurma [2] :
Apakah buah kurma aman dikonsumsi oleh anak kecil dan wanita hamil?
Ya. Buah kurma aman untuk dikonsumsi anak kecil maupun wanita hamil [2].
Mengingat, sejauh ini belum ditemukan racun atau efek samping konsumsi pada anak kecil maupun wanita hamil.
Kenapa kurma sangat disarankan untuk dikonsumsi ketika bulan puasa ?
Kurma merupakan buah yang disunnahkan untuk dikonsumsi baik pada waktu sahur maupun waktu berbuka.
Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat kandungan gizi kurma sendiri diyakini mampu mengisi energi dan merevitalisasi tubuh secara instan [2].
1. Reem Al Alawia, Mohamed Saiel Saeed Alhamdani, Jörg D. Hoheiselb & Younis Baqia. Antifibrotic and tumor microenvironment modulating effect of date palm fruit (Phoenix dactylifera L.) extracts in pancreatic cancer. Biomedicine & Pharmacotherapy; 2020.
2. Anonim. Dates nutrition facts. Nutrition and You; 2020.
3. Fazal Khan, Farid Ahmed, Peter Natesan Pushparaj, Adel Abuzenadah, Taha Kumosani, Elie Barbour, Mohammed AlQahtani, & Kalamegam Gauthaman. Ajwa Date (Phoenix dactylifera L.) Extract Inhibits Human Breast Adenocarcinoma (MCF7) Cells In Vitro by Inducing Apoptosis and Cell Cycle Arrest. National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Cranberries and Their Bioactive Constituents in Human Health; 2016.
4. Fazal Khan, Tariq Jamal Khan, Gauthaman Kalamegam, Peter Natesan Pushparaj, Adeel Chaudhary, Adel Abuzenadah, Taha Kumosani, Elie Barbour, & Mohammed Al-Qahtani. Anti-cancer effects of Ajwa dates (Phoenix dactylifera L.) in diethylnitrosamine induced hepatocellular carcinoma in Wistar rats. BMC Complementary and Alternative Medicine; 2017.
5. Bibi R. Yasin, Hassan A. N. El-Fawal, & Shaker A. Mousa. Date (Phoenix dactylifera) Polyphenolics and Other Bioactive Compounds: A Traditional Islamic
Remedy’s Potential in Prevention of Cell Damage, Cancer Therapeutics and Beyond. International Journal of Molecullar Science ;2015.
6. MohammadReza Takaeidi, Alireza Jahangiri, MohammadJavad Khodayar, Amir Siahpoosh, Hamid Yaghooti, Saeid Rezaei, Maryam Salecheh, & Zahra Mansourzadeh. The Effect of Date Seed (Phoenix dactylifera) Extract on Paraoxonase and
Arylesterase Activities in Hypercholesterolemic Rats. Jundishapur J Nat Pharm Prod; 2014.
7. Abdellaziz Souli, Hichem Sebai, Kaı¨s Rtibi, Latifa Chehimi, Mohsen Sakly, Mohamed Amri, & Jamel El-Benna. Effects of Dates Pulp Extract and Palm Sap (Phoenix dactylifera L.) on Gastrointestinal Transit Activity in Healthy Rats. Journal of Medical Food; 2013.
8. Saryono, Mekar DWI Anggraeni & Eni Rahmawati. Effects of dates fruit (phoenix dactylifera l.) in the female reproductive process. International Journal of Advance in Multidisciplinary Research; 2016.
9. Arshad H Rahmani, Salah M Aly, Habeeb Ali, Ali Y Babiker, Sauda Srikar, &, Amjad A khan. Therapeutic effects of date fruits (Phoenix dactylifera) in the prevention of diseases via modulation of anti-inflammatory, anti-oxidant and anti-tumour activity. Int J Clin Exp Med; 2014.
10. Ravi Teja Tadimalla & Sarah Spann. 8 Side Effects Of Eating Too Many Dates. Stylecarze; 2019.