Makanan, Minuman dan Herbal

Labu Manis : Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tentang Labu Manis

Dalam sejarah dan peradaban manusia, labu adalah makanan yang sakral dan disebutkan dalam Alkitab serta Al-Qur’an. Dari sudut pandang fisik dan spiritual, labu juga banyak diceritakan dalam Tradisi Nabi.

Imam Ibnu al-Qayyim menulis banyak tentang manfaat labu, yang dapat ditemukan di bukunya Thibbun Nabawi (Pengobatan Nabi) [3].

Ada banyak manfaat kesehatan dari labu, termasuk dalam membantu mengurangi pembengkakan, meredakan demam, membantu metabolisme pencernaan, menghilangkan empedu, dan lain-lain.

Bijinya juga mengandung asam lemak esensial yang membantu menjaga kesehatan pembuluh darah , saraf, dan jaringan. Juga termasuk sifat anti-diabetes, antioksidan, anti kanker dan anti-inflamasi [3].

Labu adalah anggota keluarga cucurbit. Keluarga cucurbit termasuk labu, mentimun, luffas, semangka, dan melon. Sebagian besar tanaman di keluarga ini adalah tanaman merambat.

Labu Manis

Buah labu manis berbentuk bulat seperti bentuk buah blewah namun lebih besar. Daging buah labu manis dikenal dengan tekstur lembut dan rasanya yang manis.

Kandungan Nutrisi Pada Labu Manis

Berikut ini kandungan nutrisi pada 100 g labu manis mentah :

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Labu, musim dingin, butternut, mentah
Kalori: 45 Kalori Dari Lemak: 0.8
%Kebutuhan Harian
Total Lemak0.1      g 0.15 %
Lemak Jenuh0        g 0.1  %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium4        mg 0.17 %
Total Karbohidrat11.7     g 3.9  %
Serat2        g 8    %
Gula2.2      g
Protein1        g 2    %
Vitamin A212.61 %Vitamin c35 %
Kalsium4.8 %Zat besi3.89 %
© IDNmedis.com

Src : Labu, musim dingin, butternut, mentah

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Vitamin A10630    IU213 %
Vitamin C21       mg35 %
Kalium352      mg10 %
Mangan0.2      mg10 %
Magnesium34       mg8 %
Vitamin E (Alpha Tokoferol)1.4      mg7 %
Vitamin B60.2      mg8 %
Serat makanan2        g8 %
Tiamin0.1      mg7 %
Folat27       mcg7 %
© IDNmedis.com

Src : Labu, musim dingin, butternut, mentah

Menurut data dari United State Department of Agriculture bahwa mengkonsumsi 100 g labu manis setiap harinya dapat memberikan lebih dari 100% kebutuhan vitamin A pada tubuh.[9]

Ini membuktikan vitamin A merupakan nutrisi yang paling penting yang terdapat pada labu manis.

Kandungan Senyawa Pada Labu Manis

Labu manis merupakan sayuran yang memiliki berbagai macam manfaat dalam dunia kesehatan. Hal ini tak luput dari kandungan senyawa yang ada di dalam labu manis.

Salah satu kandungan senyawa pada labu manis yang berperan sangat aktif adalah senyawa beta-karoten.

Senyawa beta karoten merupakan senyawa alami yang dihasilkan oleh tumbuhan yang berguna sebagai pemberi warna atau pigmen yang menghasilkan warna kuning atau merah. [1]

Senyawa beta karoten merupakan senyawa karotenoid yang apabila masuk kedalam tubuh manusia akan diubah menjadi vitamin yang berperan aktif menjaga kesehatan mata dan kulit. [1]

Beta karoten juga digunakan dalam hal pewarna makanan yang menghasilkan warna oranye atau kuning, sedangkan dalam dunia farmasi beta karoten juga dimanfaatkan sebagai zat pewarna pada tablet.

Manfaat Labu Manis Untuk Kesehatan

Labu manis memiliki beragam nilai gizi dan kandungan senyawa di dalamnya yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Maka dari itu menurutmu para ahli, labu manis memiliki beberapa manfaat utama bagi kesehatan tubuh.

Berikut ini beberapa manfaat pada labu manis untuk kesehatan

  • Antioksidan

Labu manis memiliki peran sebagai antioksidan yang tinggi, hal ini dikarenakan labu manis memiliki kandungan vitamin A yang tinggi.

Vitamin A pada labu manis berasal dari senyawa beta-karoten yang diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.

Vitamin A akan beperan sebagai pelindung sel di dalam tubuh dari radikal bebas yang dapat menyebabkan munculnya sel kanker pada tubuh.[2]

  • Menjaga Kesehatan Mata

Vitamin A pada labu manis merupakan salah satu nutrisi terbanyak di dalamnya. Karena hal tersebut mengonsumsi labu manis dapat menjaga kesehatan mata.

Vitamin A yang masuk kedalam tubuh akan membantu metabolisme sel yang terdapat pada lapisan luar retina yang berfungsi mengatur penerimaan cahaya pada kondisi gelap dan terang.

Selain itu, vitamin A berfungsi menjaga mata dari pembentukan radikal bebas yang dapat merusak sel retina dan lensa.

Sedangkan disisi lain, vitamin A juga mampu mencegah mata terkena penyakit katarak dan degenerasi makula yang merupakan penyakit yang menyerang makula, yaitu suatu bagian pada retina yang berfungsi mengatur pengelihatan tajam pada mata [1,2].

  • Sebagai Menu Diet

Labu manis diketahui memiliki kandungan serat tinggi yang membuat labu manis dicerna lebih lama di dalam pencernaan, sehingga ketika memakan labu manis dapat membuat rasa kenyang lebih lama.

Selain itu, labu manis juga mengandung sedikit kalori sehingga sangat aman dikonsumsi bagi orang yang sedang melakukan program diet

  • Mengatasi Hipertensi

Kalium merupakan salah satu senyawa yang ada pada labu manis. Senyawa yang satu ini diketahui dapat menurunkan tekanan darah dengan cara menyeimbangkan kadar garam di dalam tubuh.

Tekanan darah tinggi diakibatkan karena terlalu banyak cairan di dalam darah, oleh karena itu ginjal menyaring cairan yang tidak perlu untuk dibuang menjadi urin.

Proses inilah yang membutuhkan keseimbangan antara garam dan kalium untuk menarik cairan yang tidak perlu untuk dibuang.

Memakan labu manis secara proporsional dapat membuat keseimbangan antara kandungan garam dan kalium di dalam tubuh sehingga mencegah terjadinya hipertensi [6].

  • Anti-kanker

Asupan sayuran dan buah-buahan telah ditemukan untuk mengurangi risiko terjadinya kanker. Diet biji labu juga telah dikaitkan dengan menurunkan risiko kanker lambung, payudara, paru-paru dan kolekteral.

Perlu diketahui bahwa kanker kolekteral merupakan kanker yang menyerang bagian usus besar atau kolon [10].

Ada juga manfaat potensial, termasuk efek anti-karsinogenik, yang bisa diperoleh dari berbagai pigmen karotenoid ditemukan dalam minyak biji labu.

Karoten dari buah labu telah dikaitkan pencegahan kanker prostat. Penelitian Hong (2005) tentang efek ekstrak labu terhadap pertumbuhan tumor pada tikus membuktikan bahwa ekstrak buah labu dapat mengurangi berat tumor pada tikus [2].

  • Anti-inflamasi

Labu merupakan sumber zat anti-inflamasi yang dapat membantu menyembuhkan penyakit seperti radang sendi.

Minyak biji labu secara signifikan membantu mencegah arthritis pada tikus yang diinduksi, efeknya mirip dengan zat anti-inflamasi yang disebut indometasin.

Indometasin sendiri merupakan obat yang sering digunakan untuk mengatasi rasa nyeri ringan hingga sedang [11].

Beta-karoten dalam biji labu memiliki sifat anti-inflamasi dan konsumsi rutin biji labu bisa melindungi terhadap peradangan sendi [8].

Beta karoten merupakan senyawa yang terdapat pada labu yang memberikan manfaat yang sangat banyak pada kesehatan tubuh. Beta karoten dapat mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit yang menyerang tubuh.

Efek Samping Pada Labu Manis

Meskipun labu manis diketahui memiliki berbagai macam manfaat namun tidak dapat dipungkiri bahwa labu manis juga memiliki beberapa efek samping akibat dari mengonsumsinya secara salah atau berlebihan.

Berikut ini beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh labu manis:

Walaupun sangat jarang terjadi, namun alergi pada labu manis mungkin saja terjadi pada saat seseorang mengonsumsinya dan muncul beberapa tanda alergi.

Beberapa tanda alergi setelah konsumsi labu manis adalah mual-mual, muncul ruam, gatal-gatal pada kulit dan pembengkakkan di wajah. Alergi pada labu manis kebanyakan ditimbulkan dari biji labu manis [5,6].

  • Masalah Pada Sistem Pencernaan

Labu manis memiliki kandungan serat yang banyak dan memberikan manfaat yang baik bagi yang sedang menjalani program diet.

Namun perlu diketahui bahwa serat yang dimiliki oleh labu manis mengandung senyawa karbohidrat kompleks yang sangat susah dicerna oleh usus dan karbohidrat ini akan dimakan oleh bakteri usus.

Proses diatas ini lah yang dapat menimbulkan gas yang membuat perut terasa penuh atau kembung.

Selain itu, mengonsumsi labu manis terlalu banyak dapat membuat diare. Hal ini dikarenakan kandungan serat yang berlebihan dapat membuat feses lebih encer [5,6].

Labu Manis jika dikonsumsi terlalu berlebihan dapat menimbulkan beberapa masalah pada tubuh. Antara lain dapat menimbulkan rasa tidak nyaman seperti gatal-gatal atau perut kembung.

Risiko Pestisida Pada Labu Manis

Dalam pertanian modern sekarang, menggunakan pestisida sebagai bahan untuk membasmi hami sudah bukan menjadi hal yang baru di kalangan petani.

Hal ini dilakukan agar hasil panen menjadi berkualitas dan banyak. Tak terkecuali pada tanaman labu manis.

Petani labu manis menggunakan pestisida non organik atau kimia untuk membasmi hama-hama yang merusak tanaman terutama buah labu manis.

Pemberian pestisida ini dapat meninggalkan residu pestisida pada buah labu terutam pada kulitnya.

Zat kimia ini apabila sampai terkonsumsi akan menimbulkan berbagai macam penyakit, misalnya gangguan pada organ reproduksi, kanker, gangguan pada darah dll [7].

Untuk mengurangi resiko residu pestisida, akan lebih baik apabila ketika mengolah labu manis hendaknya bagian kulit luar labu manis dikupas dan tidak di ikutkan dalam proses pengolahan.

Ini karena bagian kulit labu manis yang paling banyak terpapar pestisida dan pastinya lebih banyak mengandung residu pestisida [7].

Penyimpanan dan Pemilihan Labu Manis

Labu manis dikenal sebagai buah yang dapat bertahan lama, namun jika tidak disimpan secara tepat maka labu bisa lebih cepat rusak. Maka dari itu diperlukan cara yang tepat dalam proses penyimpanannya, berikut ini langkah-langkah dalam menyimpan labu manis :

  • Pilih labu yang berat dan tidak bernoda yang bebas dari retakan dan bintik-bintik, dan berwarna oranye tua.
  • Cuci bersih dengan air mengalir. Jangan gunakan sabun.
  • Jangan simpan di lemari es atau di tempat yang lembab. Kelembaban menyebabkan kerusakan terjadi lebih cepat
  • Jika disimpan dengan benar, labu utuh yang tidak bernoda dapat disimpan selama tiga hingga enam bulan pada 7-10 derajat Celcius.
  • Jangan menyimpan labu di dekat apel, pir, atau buah masak lainnya. Buah matang melepaskan gas etilen, yang menyebabkan penguningan labu dan mempersingkat masa penyimpanan [4].
Dapat disimpulkan bahwa cara penyimpanan labu manis mempengaruhi berapa lama labu manis tidak membusuk. Dengan cara penyimpanan yang benar labu manis dapat bertahan lebih lama.

Cara Konsumsi Labu Manis

Labu manis dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang lezat.

Salah satu menu makanan yang paling sering di buat oleh ibu rumah tangga adalah bubur labu manis yang biasa digunakan untuk MPASI pada balita. Berikut ini beberapa steps dalam membuat bubur labu manis :

  • Pililah labu yang berwarna oranye dan bentuknya yang kecil. Biasanya labu yang kecil lebih manis daripada labu yang lebih besar.
  • Sebelum diolah cuci labu manis terlebih dahulu dan potong sesuai ukuran yang diinginkan.
  • Labu manis dapat dimasak dengan kulit atau dikupas. Mengupas labu manis mentah mungkin sulit, biasanya lebih mudah untuk mengupas kulitnya setelah dimasak.
  • Labu dapat dimasak dalam air mendidih atau dikukus dalam panci, oven, atau microwave.
  • Setelah labu manis cukup matang dan teksturnya berubah menjadi lembut, Labu kemudian di blender dengan beberapa bahan lain yang digunakan sebagai campuran makanan MPASI pada bayi.
  • Setelah di blender, hasil yang di dapat disaring terlebih dahulu untuk mendapatkan tekstur yang lebih lembut.
  • Kemudian hidangkan MPASI pada anak. [4]

Selain itu labu manis juga dapat diolah menjadi menu diet bagi yang sedang melaksanakan diet.

Hal tersebut karena labu mengandung serat yang dapat membuat seseorang merasa kenyang lebih lama. Berikut cara pengolahan labu manis menjadi menu diet :

  • Untuk langkah awal pastikan memilih labu yang kecil dan berwarna oranye
  • Kupas kulit labu manis dan potong sesuai dengan selera.
  • Siapkan air untuk merebus labu manis
  • Masukkan labu manis kedalam air kemudian tunggu hingga masak
  • Pada tahap merebus labu manis, dapat kita tambahkan garam sedikit agar terasa gurih nantinya
  • Setelah tesktur labu manis menjadi lembut, tiriskan labu manis dan sajikan sebagai menu diet [4,6]
Cara pengolahan pada labu manis sangat mempengaruhi tekstur dan gizi yang terkandung. Oleh karena itu, tujuan konsumsi dan cara pengolahan harus sesuai agar gizi yang dibutuhkan pada labu manis bisa di dapatkan secara maksimal.

1. Ludmila Bogacz-Radomska, Joanna Harasym. 2018. Food Quality and Safety. β-Carotene—properties and production methods
2. Mukesh Yadav, Shalini Jain, Radha Tomar, Shalini Jain. 2010. Nutrition Research Reviews. Medicinal and biological potential of pumpkin: An updated review
3. Mohd Mokhlesur Rahman, Hafizan Juahir, Muhammad Hedayatul Islam, Mohammad Moneruzzaman Khandaker, Tengku Mohd Ariff, Wan Mohd Norsani wan Nik, 2019. Bioscience Research, 16(4): 3987-3999. Prophetic vegetable Pumpkin, Its impressive health benefits and total analysis.
4. Lisa Treiber. 2012. Michigan Fresh Extension Bulletin HNI29 (Michigan State University). Using, Storing, and Preserving Pumpkins.
5. Abd El-Ghany Mahmoud Abd El-Ghany, Soha Mostafa. 2017. Home Economics Department, Faculty of Specific Education, Mansoura University, Egypt. Biological study on the effect of pumpkin seeds and zinc on reproductive potential of male rats
6. M. M. Rahman, M. Hedayatul Islam, Mohammad Moneruzzaman Khandaker. 2019. Bioscience Research. Prophetic vegetable Pumpkin, Its impressive health benefits and total analysis
7. Adeoluwa Oluwaseyi Adeleye, Mosudi Babatunde Sosan, John Adekunle Oyedele Oyekunle. 2019. Journal of health and pollution 6;9(23):190909. Occurrence and Human Health Risk of Dichlorodiphenyltrichloroethane (DDT) and Hexachlorocyclohexane (HCH) Pesticide Residues in Commonly Consumed Vegetables in Southwestern Nigeria
8. Aamir Hussain Dar, SA Sofi, Shafiya rafiq. 2017. International Journal of Food Science and Nutrition Volume 2; Issue 6; November 2017; Page No. 165-170. Pumpkin the functional and therapeutic ingredient: A review.
9. Anonym. 2019. United State Department of Agriculture. Pumpkin, raw.
10. Guraya, S. Y. 2015. World J. Gastroenterol 21, 6026–6031. Association of type 2 diabetes mellitus and the risk of colorectal cancer: a meta-analysis and systematic review.
11. Molly Jacob, Ingvar Bjarnanson, Robert J. Simpson. 2001. Clinical Science 101, 493–498. Effects of Indomethacin on energy metabolism in rat and human jejunal tissue in vitro

Share